Bab. 8 Memiliki Dua Misi

Di saat Ling Nana lagi santai dan menikmati tehnya.

Ting

Tiba - tiba sebuah Bola berbulu ungu mucul di depannya, Ling Nana melonjak kaget.

Bola itu bergerak kiri dan kanan, tapi dia tak melihat siapapun. Dan akhirnya dia berbalik yang membuat Nana terkejut, ternyata Bola Bulu itu seekor mahluk yang memiliki wajah biru, kaki biru dan telinga.

Bola mata yang bulat dan besar serta mulut yang sedikit lebar.

"Kamu siapa?" tanga Ling Nana masih dengan wajah bingung nya.

"Apa tuan lupa saya?" Dengan wajah sedih dia bertanya kembali, bukannya menjawab pertanyaan Ling Nana.

"Oh, kamu mahluk yang berada di ruang portabel. Aku baru melihatmu sehingga aku tidak mengenal rupamu dan juga karena kau baru keluar sekarang."

"Ya, karena kemarin sistem masih ada gangguan, jadi saya belum bisa keluar." Dia memberitahunya dengan wajah berseri.

"Siapa namamu?"

"Panggil saya Popo" ucapnya dengan senyuman lebarnya.

"Baiklah, Popo, mengapa kamu keluar? Apakah ada masalah?" Ling Nana merasa penasaran, tumben mahluk mungil ini keluar.

"Anda ada misi tuan." Jawabnya dengan ceria.

"Apa itu? Apakah misinya menarik?"

"Anda memiliki 2 misi"

"Apa yang pertama?" Karena merasa bosan di dalam istana, menjalankan misi sepertinya menantang, pikirnya.

"Anda harus bisa menanam 5 jenis tanaman yang berbeda." Popo menjelaskan misi pertama yang harus di jalankan Ling Nana.

"Apa hadiahnya?"

"Anda akan mendapatkan 10 poin yang menjadi 100 koin emas."

Ling Nana hanya mengangguk. Walau dia merasa misi ini gampang, tapi dia tidak menggap remeh. Karena belum tentu dia memiliki bibit yang bisa untuk di tanam.

"Misi ke dua apa?"

"Misi ke dua adalah anda harus bisa mendapatkan 3 jenis hewan berbulu di hutan terlarang di belakang."

"Hadiahnya?" Walau ini juga tidak terlalu sulit baginya, dia harus melakukannya dengan serius.

"Anda akan mendapatkan 20 poin dan di tukar menjadi 200 koin emas."

"Baiklah, koin emas saya tinggal berapa? Apakah bisa di tukar dengan pacul dan alat memanah dan pedang atau belati?"

"Anda bisa mendapatkannya dengan cara meminjam koin terlebih dahulu nona, tapi peminjaman tidak bisa setiap waktu. Karena ini pertama kali anda memakai ruang portabel ini sistem bisa memberi anda pinjaman."

"Begitu ya, jangan lupa sama bibit tanaman yang saya pesan. Berapa jadinya?

"Anda sudah memakai 20 koin, jadi sisa koin anda 80. Dan apa saja pesanan bibit yang anda butuhkan? Setiap bungkus bibit memakai 5 koin emas."

"Kenapa begitu mahal?" Dia tidak percaya, bahwa bibit akan di bayar dengan emas juga. Dia mengira akan memakai sen atau perak.

"Itu sesuai permintaan sistem tuan"

"Baiklah, saya beli bibit kentang, ubi, jagung, padi dan lobak, 5 macam itu saja dulu."

"Baik, kenapa anda tidak membeli sayuran hijau?"

"Saya bisa mencarinya nanti di hutan terlarang kalau masalah sayuran."

"Ok, jadi total 25 koin tuan, sisa koin tinggal 55 lagi. Apa anda masih membeli yang lain atau aku satukan dengan peralatan?"

"Tunggu masih ada, aku butuh garam dan rempah lain."

"Kalau rempah lebih murah hanya 1 koin per itemnya."

Kemudian Nana memesan beberapa item bumbu dan saos dan perasa makanan yang menghabiskan 20 koin emas karena hampir semua macam dia beli sampai dengan per-bawangan dan cabe.

"Baiklah sisa tinggal 35 koin lagi."

"Hitung peralatannya, popo apakah mahal juga?"

"Tentu saja karena ini barang yang keras dan tak habis bila di pakai."

"Ok, coba hitung"

"Pedang 70 koin emas, pisau dan pacul masing - masing 50 koin, jadi total 170, sedangkan panah dan anaknya 100 koin emas. Sehingga total keseluruhan 270 koin emas, di kurang 35 menjadi 235 koin emas hutang anda nona."

"Jadi, kalau aku menyelesaikan ke 2 tugas tersebut masih ada sisa 65 koin emas lagi."

"Benar sekali"

"Baiklah, Deal!"

Ting

Semua pesanan Ling Nana muncul di depannya. Dia merasa senang, dan meraih busur itu.

"Wah, no kawe kawe. Busurnya bagus banget, tak sia - sia mengeluarkan 100 koin emas."

"Nona, jika anda tidak terlalu memerlukan anak panah yang dari besi ini, sebaikanya anda bisa gunakan dari batang bambu nona. Sepertinya di belakang itu ada beberapa pohon bambu."

"Ya, kamu benar. Kita gunakan saja pohon bambu di serut kalau hanya untuk berburu. Karena anak panah besi ini bagus di gunakan untuk perang."

Terpopuler

Comments

FisyanaLica

FisyanaLica

Kayak main game Family Farm Adventure yg bercocok tanam & berternak

2024-11-18

1

Meva

Meva

knp hrs padi? bknnya itu susah ya?

2025-03-10

0

Erna Masliana

Erna Masliana

lah ini bisa di jadiin bantal 😁

2025-02-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Mati tertabrak mobil
2 Bab. 2 Hidup di dunia lain sebagai Selir
3 Bab. 3 Meminta Yan Sing untuk tinggal bersama
4 Bab. 4 Ruang Portble terbuka.
5 Bab. 5 Yan Sing sadar
6 Bab. 6
7 Bab. 7 Rencana membuat lahan pertanian
8 Bab. 8 Memiliki Dua Misi
9 Bab. 9 Mulai bertani
10 Bab. 10 Menyelesaikan satu Misi
11 Bab. 11
12 Bab. 12 Daging bakar pertama di istana dingin
13 Bab. 13 Bertemu Macan Kumbang
14 Bab. 14
15 Bab. 15
16 Bab. 16 Macan Kumbang akhirnya mati.
17 Bab. 17 Penasaran
18 Bab. 18 Penyesalan Putra Mahkota
19 Bab. 19 Mencari Tabib Lu
20 Bab. 20
21 Bab. 21 Sidang 1
22 Bab. 22
23 Bab. 23 Saksi terakhir
24 Bab. 24 Kebohongan Selir Tang terbongkar.
25 Bab. 25
26 Bab. 26
27 Bab. 27 Menolak menceraikan Selir Ling
28 Bab. 28 Bercerai.
29 Bab. 29 Panen
30 Bab. 30 Luka gigitan terinfeksi
31 Bab. 31 Sungguh tragis nasib adikku
32 Bab. 32 Kekacauan di kamar Ling Nana
33 Bab. 33 Ling Nana sadar
34 Bab. 34 Dekrit Kaisar
35 Bab. 35 Ingin mengetahui rahasia tersembunyi
36 Bab. 36 Mencari pria untuk masa depan
37 Bab. 37 Rencana Jendral kembali ke perbatasan.
38 Bab. 38
39 Bab. 39
40 Bab. 40
41 Bab. 41
42 Bab. 42
43 Bab. 43
44 Bab. 44
45 Bab. 45
46 Bab. 46
47 Bab. 47
48 Bab. 48
49 Bab. 49
50 Bab. 50
51 Bab. 51
52 Bab. 52
53 Bab. 53
54 Bab. 54
55 Bab. 55
56 Bab. 56
57 Bab. 57
58 Bab. 58
59 Bab. 59
60 Bab. 60
61 Bab. 61
62 Bab. 62
63 Bab. 63 Mengoperasi mata penatua He
64 Bab. 64
65 Bab. 65
66 Bab. 66
67 Bab. 67
68 Bab. 68
69 Bab. 69
70 Bab. 70
71 Bab. 71
72 Bab. 72
73 Bab. 73
74 Bab. 74
75 Bab. 75
76 Bab. 76
77 Bab. 77
78 Bab. 78
79 Bab. 79
80 Bab. 80
81 Bab. 81 Pemberian Nama kepada pengawal pribadi Ling Nana
82 Bab. 82
83 Bab. 83
84 Bab. 84
85 Bab. 85 Membebaskan para sandera (1)
86 Bab. 86 Pembebasan para sandera (2)
87 Bab. 87 Membinasakan penyihir di desa kunli
88 Bab. 88 Anak-anak korban sekapan, pertama kali menikmati matahari
89 Bab. 89 Kembali ke utara (1)
90 Bab. 90 Kembali ke utara (2)
91 Bab. 91 Pembuatan jalan baru menuju bendungan.
92 Bab. 92 Membeli tanah di desa Kunli
93 Bab. 93 Kembali ke ibu kota (1)
94 Bab. 94 Kembali ke ibu kota (2)
95 Bab. 95 Mengapa permaisuri sangat menyebalkan.
96 Bab. 96 Surat dari perbatasan
97 Bab. 97 Kemarahan permaisuri atas kepergian Ling Nana ke perbatasan.
98 Bab. 98 Melihat luka paman Ling
99 Bab. 99 Mengoperasi Jendral Ling
100 Bab. 100 Keberuntungan di keluarga
101 Bab. 101 Rencana melengserkan Putra Mahkota
102 Bab. 102 Rencana ikut perang
103 Bab. 103
104 Bab. 104
105 Bab. 105
106 Bab. 106
107 Bab. 107
108 Bab 108
109 Bab. 109
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
113 Bab. 113
114 Bab. 114
115 Bab. 115
116 Bab. 116
117 Bab. 117
118 Bab. 118
119 Bab. 119
120 Bab. 120
121 Bab. 121
122 Bab. 122
123 Bab. 123
124 Bab. 124
125 Bab. 125
126 Bab. 126
127 Bab. 127
128 Bab. 128
129 Bab. 129
130 Bab. 130
131 Bab. 131
132 Bab. 132
133 Bab. 133
134 Bab. 134
135 Bab. 135
136 Bab. 136
137 Bab. 137
138 Bab. 138
139 Bab. 139
140 Bab. 140
141 Bab. 141
142 Bab. 142
143 Bab. 143
144 Bab. 144
145 Bab. 145
146 Bab. 146
147 Bab. 147
148 Bab. 148
149 Bab. 149
150 Bab. 150
151 Bab. 151
152 Bab. 152
153 Bab. 153
154 Bab. 154
155 Bab. 155
156 Bab. 156
157 Bab. 157
158 Bab. 158
159 Bab. 159
160 Bab. 160
161 Bab. 161
Episodes

Updated 161 Episodes

1
Bab. 1 Mati tertabrak mobil
2
Bab. 2 Hidup di dunia lain sebagai Selir
3
Bab. 3 Meminta Yan Sing untuk tinggal bersama
4
Bab. 4 Ruang Portble terbuka.
5
Bab. 5 Yan Sing sadar
6
Bab. 6
7
Bab. 7 Rencana membuat lahan pertanian
8
Bab. 8 Memiliki Dua Misi
9
Bab. 9 Mulai bertani
10
Bab. 10 Menyelesaikan satu Misi
11
Bab. 11
12
Bab. 12 Daging bakar pertama di istana dingin
13
Bab. 13 Bertemu Macan Kumbang
14
Bab. 14
15
Bab. 15
16
Bab. 16 Macan Kumbang akhirnya mati.
17
Bab. 17 Penasaran
18
Bab. 18 Penyesalan Putra Mahkota
19
Bab. 19 Mencari Tabib Lu
20
Bab. 20
21
Bab. 21 Sidang 1
22
Bab. 22
23
Bab. 23 Saksi terakhir
24
Bab. 24 Kebohongan Selir Tang terbongkar.
25
Bab. 25
26
Bab. 26
27
Bab. 27 Menolak menceraikan Selir Ling
28
Bab. 28 Bercerai.
29
Bab. 29 Panen
30
Bab. 30 Luka gigitan terinfeksi
31
Bab. 31 Sungguh tragis nasib adikku
32
Bab. 32 Kekacauan di kamar Ling Nana
33
Bab. 33 Ling Nana sadar
34
Bab. 34 Dekrit Kaisar
35
Bab. 35 Ingin mengetahui rahasia tersembunyi
36
Bab. 36 Mencari pria untuk masa depan
37
Bab. 37 Rencana Jendral kembali ke perbatasan.
38
Bab. 38
39
Bab. 39
40
Bab. 40
41
Bab. 41
42
Bab. 42
43
Bab. 43
44
Bab. 44
45
Bab. 45
46
Bab. 46
47
Bab. 47
48
Bab. 48
49
Bab. 49
50
Bab. 50
51
Bab. 51
52
Bab. 52
53
Bab. 53
54
Bab. 54
55
Bab. 55
56
Bab. 56
57
Bab. 57
58
Bab. 58
59
Bab. 59
60
Bab. 60
61
Bab. 61
62
Bab. 62
63
Bab. 63 Mengoperasi mata penatua He
64
Bab. 64
65
Bab. 65
66
Bab. 66
67
Bab. 67
68
Bab. 68
69
Bab. 69
70
Bab. 70
71
Bab. 71
72
Bab. 72
73
Bab. 73
74
Bab. 74
75
Bab. 75
76
Bab. 76
77
Bab. 77
78
Bab. 78
79
Bab. 79
80
Bab. 80
81
Bab. 81 Pemberian Nama kepada pengawal pribadi Ling Nana
82
Bab. 82
83
Bab. 83
84
Bab. 84
85
Bab. 85 Membebaskan para sandera (1)
86
Bab. 86 Pembebasan para sandera (2)
87
Bab. 87 Membinasakan penyihir di desa kunli
88
Bab. 88 Anak-anak korban sekapan, pertama kali menikmati matahari
89
Bab. 89 Kembali ke utara (1)
90
Bab. 90 Kembali ke utara (2)
91
Bab. 91 Pembuatan jalan baru menuju bendungan.
92
Bab. 92 Membeli tanah di desa Kunli
93
Bab. 93 Kembali ke ibu kota (1)
94
Bab. 94 Kembali ke ibu kota (2)
95
Bab. 95 Mengapa permaisuri sangat menyebalkan.
96
Bab. 96 Surat dari perbatasan
97
Bab. 97 Kemarahan permaisuri atas kepergian Ling Nana ke perbatasan.
98
Bab. 98 Melihat luka paman Ling
99
Bab. 99 Mengoperasi Jendral Ling
100
Bab. 100 Keberuntungan di keluarga
101
Bab. 101 Rencana melengserkan Putra Mahkota
102
Bab. 102 Rencana ikut perang
103
Bab. 103
104
Bab. 104
105
Bab. 105
106
Bab. 106
107
Bab. 107
108
Bab 108
109
Bab. 109
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112
113
Bab. 113
114
Bab. 114
115
Bab. 115
116
Bab. 116
117
Bab. 117
118
Bab. 118
119
Bab. 119
120
Bab. 120
121
Bab. 121
122
Bab. 122
123
Bab. 123
124
Bab. 124
125
Bab. 125
126
Bab. 126
127
Bab. 127
128
Bab. 128
129
Bab. 129
130
Bab. 130
131
Bab. 131
132
Bab. 132
133
Bab. 133
134
Bab. 134
135
Bab. 135
136
Bab. 136
137
Bab. 137
138
Bab. 138
139
Bab. 139
140
Bab. 140
141
Bab. 141
142
Bab. 142
143
Bab. 143
144
Bab. 144
145
Bab. 145
146
Bab. 146
147
Bab. 147
148
Bab. 148
149
Bab. 149
150
Bab. 150
151
Bab. 151
152
Bab. 152
153
Bab. 153
154
Bab. 154
155
Bab. 155
156
Bab. 156
157
Bab. 157
158
Bab. 158
159
Bab. 159
160
Bab. 160
161
Bab. 161

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!