Selesai makan Risa langsung masuk ke dalam kamarnya sedangkan Denis malah asik nonton tv diruang keluarga rumah Risa.
"Kenapa kamu tidak pulang sih?" tanya Risa dengan begitu kesal, karena melihat Denis malah menonton televisi.
"Aku akan menemanimu sampai Orangtuamu pulang, Kamu tidak usah khawatir Aku tidak akan macam-macam denganmu gadis jelek." kata Denis, yang memang tidak mau meninggalkan Risa sendirian dirumah, karena semua asisten dirumahnya sedang libur.
Risa pun kesal dan langsung pergi meninggalkan Denis yang sedang duduk menonton televisi.
Denis asik menonton televisi sambil tertawa-tawa sendiri karena flim yang ditontonnya sangat lucu menurut Denis.
Didalam kamar Risa.
Risa sedang mengerjakan tugas kuliahnya, namun tiba-tiba ponselnya berdering dan ternyata itu telpon dari Panji.
"Panji menelponku ada apa ya?" tanya Risa, pada diri sendiri.
Risa mengangkat telpon dari Panji dengan senang hati.
Risa dengan sengaja membawa telponnya keluar karena berniat membuat Denis kesal.
Diruang tengah, Risa duduk di dekat Denis dengan sengaja, agar Denis mendengar telponan Risa dengan Panji.
"Hallo Panji, ada apa menelponku?" tanya Risa dengan nada yang dibuat-buat, dan itu membuat Denis jijik.
"Risa, besok hari minggu kita jalan yuk!" jawab Panji diseberang sana dengan nada penuh semangat.
"Emangnya mau jalan kemana?" tanya Risa.
"Iya nonton gitu atau belanja." kata panji.
"Nonton...." jawab Risa, namun ucapan Risa terputus karena Denis sudah merebut paksa ponsel Risa dari tangannya.
"Ini siapa? kamu mengajak calon istriku jalan Kemana? apa Kamu mau Aku cincang-cincang seperti daging? berani-beraninya kamu mengajak calon istriku jalan, tarik lagi ucapanmu atau aku tidak akan mengampunimu dasar anak kecil, kuliah yang benar dan tidak usah pacaran dulu" kata Denis penuh makian pada Panji.
Panji merasa bingung mendengar perkataan laki-laki barusan dan mencerna semua pikirannya.
"Dia bilang, dia calon suami Risa? apa Risa akan menikah?" tanya Panji pada diri sendiri.
Denis merasa sangat kesal karena tidak ada jawaban dari Panji, dan langsung mematikan saluran teleponnya dengan kasar Denis langsung membanting ponsel Risa ke lantai.
"Sudah berapa kali Aku bilang, jangan pernah meladeni laki-laki lain ingat ya Risa, kamu itu sudah dijual oleh orangtuamu untuk melunasi hutang mereka dan perlu Kamu tahu Aku tidak akan sudih, jika harus mendapatkan bekas dari orang lain." kata Denis penuh kemarahan.
Awalnya Risa hanya ingin membuat Denis kesal atau cemburu, namun ternyata Denis malah sekarang marah sekali.
"Kenapa? Kamu saja punya Maya lalu kenapa aku tidak boleh bahagia dengan laki-laki lain?" tanya risa dengan nada agak membentak.
"Kamu bilang Kamu ingin bahagia dengan laki-laki lain, Clarissa jangan pernah bermimpi untuk bahagia dengan laki-laki lain karena kelak selamanya kamu hanya akan menjadi milikku seorang gadis jelek." jawab sambil memegang dagu Risa dengan kasar.
"Aku tidak peduli, selamanya juga Aku akan selalu menentang dirimu Denis Kusuma, Aku tidak akan mau ditindas oleh laki-laki sepertimu yang hanya bisa mengandalkan harta orangtuanya saja." kata Risa yang tidak mau kalah dari Denis.
Risa memang seperti itu tidak suka kalau ada laki-laki yang menindasnya, buat Risa biarpun Risa hanya seorang gadis kecil namun Risa selalu memperjuangkan haknya sebagai wanita yang harus dihargai.
"Risa, kamu itu benar-benar ya" bentak Denis, yang sudah mengangkat tangannya untuk men*apar p*pi Risa, namun Denis mengurungkan niatnya karena Risa sudah memejamkan matanya karena merasa takut.
Denis menurunkan tangannya dengan kasar dan kembali duduk kesofa.
"Risa" panggil Denis.
"Kenapa?" Jawab Risa cuek.
"Apa susahnya menuruti semua kemauanku sih?" tanya denis tiba-tiba.
Risa menghela nafas dengan pelan, lalu menjawab pertanyaan dari Denis.
"Maka lepaskanlah Maya, maka Aku akan menuruti semua perkataanmu dan keinginanmu" jawab Risa dengan tegas.
"Kamu bilang apa? lepasankan Maya memangnya siapa kamu mengaturku seenak yang Kamu mau?" tanya Denis dengan nada keras membuat Risa kaget.
"Pelankan suaramu, kamu bilang aku mengaturmu? lalu Kamu sendiri melarangku berhubungan dengan laki-laki lain. apa itu masuk akal?" kata Risa dengan nada apa adanya, membuat Denis sangat kesal sekali.
"Apa yang tidak masuk akal? aku melarang calon istriku sendiri" kata Denis tidak mau kalah dengan Risa.
Risa hanya terdiam, menurutnya percuma bicara pada Denis itu semua tidak akan akhirnya dan malah panjang urusannya.
"Terserah kamu saja, sekarang sudah malam kamu pulanglah!!" Kata Risa, dengan ketus pada Denis.
"Kamu istirahatlah, aku akan tidur disofa kalau tidak aku akan tidur di kamar tamu." kata Denis, Denis memang tidak mau meninggalkan Risa sendirian dirumahnya.
Bersambung 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 247 Episodes
Comments
Calista Sumarni
bagus Rissa jgn lemah
2022-02-02
0
Opung Boru Caroline
calon suami yg suka kdrt.takut.sayapun tdk mau suami seperti itu.bln jadian sdh mua menampar
2021-12-21
0
Maria Bouk
pelam pelan Denis sdh jatu cinta thu
2021-12-09
0