Bab. 7 Jati diri Yen Tang

Setelah Yen Tang membersihkan tubuh Lan Mei, dia memakaikan pakaian yang bersih. Mereka membawa beberapa pakaian yang biasa di pakai ketika di paviliun zhùzi. Pakaian ini sudah terlihat kesempitan dan sudah beberapa kali di reparasi.

Walaupun warna pakaian itu telah pudar karena termakan waktu, setidaknya masih bisa sedikit menghangatkan tubuhnya.

"Yen Tang, bisa kah kau membantuku duduk sebentar."

"Baik nona" jawabnya dengan cepat dan membantu Lan Mei duduk, dan masih di atas ranjang reot itu.

Dia tidak bisa membawa dirinya sendiri untuk duduk tegak, karena badannya yang gemuk dan sebelah tangannya yang patah. Mengakibatkan dia sangat kesulitan.

Setelah dia telah terduduk, dia memperhatikan  ke dua kaki nya yang besar. Kalau di perhatikan hampir sebesar kaki gajah, belum laki pahanya yang penuh lemak.

"Jika ini infeksi bisa tambah besar ini karena bengkak" gumamnya. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana besarnya dia lagi jika ada infeksi dalam.

Kemudian dia meraba - raba kaki yang patah itu. Ada terkejutan di wajahnya, ada juga secercah kebahagiaan.

"Untung lemak di kakiku tebal, jadi mereka tidak bisa mematahkannya dengan benar. Ini cuma retak dan tulangku tidak bergeser sama sekali" gumamnya pelan, tapi masih bisa di dengar kalau seseorang berada di dekatnya.

"Ha ha ha," tetapi tiba - tiba dia tertawa. Dan dia masih menyentuh kakinya, badanya yang besar dan berlemak berguncang, ranjang reotnya sampai berbunyi ngik.. Ngik.. Mengikuti irama tubuh Lan Mei yang bergetar.

"Nona, nona ada apa nona?" Yen Tang terkejut dengan tawa nonanya yang menggema. Dia menduga apakah Nonanya sedang di rasuki oleh hutan kematian ini, atau setan lain. Dia tampak waspada, kemungkinan yang terberat.

Dan di luar rumah, lebih tepatnya di dalam hutan kematian. Para binatang yang tadi makan santai, menjadi berhenti dan  menegak kan kepalanya seolah keheranan. Yang punya teman saling memandang, sedangkan yang sendiri menatap keatas, memastikan guncangan apa yang sedang terjadi.

Ya, para binatang di sana juga terkejut dan merasa heran, dan mungkin mereka bertanya dalam hati.

'Suara apa itu?'

'Kenapa terdengar sangat mengerikan.' Karena ada guncangan dari dalam bumi.

"Aku tidak apa- apa Yen Tang, aku hanya merasa para bandit itu mengira pekerjaan mereka berhasil. Sungguh kasihannn ha ha"

Dia masih tertawa di sela - sela dia berbicara. Burung- burung berterbangan dari pepohonan, suara tawa Lan Mei menakuti mereka.

Mungkin dia menertawakan para bandit itu bagaimana kalau mereka tahu bahwa pekerjaan yang mereka lakukan sia sia.

Wah, ternyata ada untungnya juga memiliki lemak dan kulit yang tebal pada saat ini.

'Mereka hanya menghancurkan lemak di tubuhku,

Tidak dapat menghancurkan tulangku,

Waahh, sangat beruntung' Pikirnya.

Walaupun ada keretakan di tulang, itu tidak terlalu parah hanya istirahat beberapa saat akan menyambung kembali asal tidak bergeser.

Jadi sakit yang dia rasakan di tubuhnya karena lemak -lemak pecah dan ototnya sedikit kena pukulan dan mengakibat kan memar.

Bagaimanapun jika sudah di pukuli bertubi- tubi akan susah menggerakan badan, apa lagi yang beratnya ber ton.

"Nona, nona apa maksud anda. Aku melihat para bandit itu memukuli nona dengan tongkat kayu. Dan mereka semua sampai kelelahan, beristirahat sebentar dan memukuli nona kembali."

"Maaf nona saat itu aku tidak bisa membantu anda, mereka memegang ke dua tangan budak ini. Dan mereka besar- besar sekali saya cuma bisa teriak dan menangis nona."

"Tidak apa - apa Yen Tang, mereka tidak menyentuhmu kan? Maksudku, melakukan itu padamu?"

"Tidak nona, walau awalnya ada salah satu bandit hendak melakukannya pada hamba, tapi bos mereka berkata itu tidak boleh. Karena budak ini masih di bawah umur, jadi mereka melepaskan budak ini nona" Dia bercerita dengan wajah sedih dan memutar kembali ingatannya dalam peristiwa itu.

"Bos mereka memarahi anak buahnya yang mesum itu. Mereka sekelompok perampok, pencuri dan pembunuh, tapi tidak boleh mengagahi anak di bawah umur." Sambungnya lagi.

Lan Mei hanya manggut - manggut, yaa, saat ini umur Yen Tang baru tiga belas tahun dia hanya setahun di bawah Lan Mei.

Yen tang adalah Anak pelayan Ibunya Lan Mei, saat Tan Ang Yu meninggal, ibunya Yen Tang lah yang merawat Lan Mei.

Saat itu dia sedang hamil Yen Tang.

Ya, ibunya Lan Mei sangat baik sehingga memperbolehkan para pelayannya untuk memiliki cinta dan menikah.

Tapi sayang, saat umur Lan Mei sepuluh tahun pengasuhnya itu meninggal bersama suaminya saat pulang dari pasar. Sangat di sayangkan apakah Ini kecelakaan atau sesuatu yang sudah di rencanakan.

Mereka cuma mendengar bahwa ibunya Yen Tang di rampok dan di bunuh di tengah jalan sepulang dari pasar. Tapi kenyataan aslinya mereka tidak bisa menduga secara sembarangan. Karena akan menyangkut nama baik orang lain.

Terpopuler

Comments

Ds Phone

Ds Phone

meraka sesuka hati bunuh orang

2024-10-18

1

nacho

nacho

😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘

2024-05-14

1

anggita

anggita

dukung like👍+iklan☝... semoga sukses novelnya 👏

2024-05-02

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Prolog.
2 Bab. 2 Kematian tragis
3 Bab. 3 Kehidupan kembali
4 Bab. 4 Ternyata di asingkan
5 Bab. 5 Rencana Lan Mei
6 Bab. 6 Kehidupan halaman belakang
7 Bab. 7 Jati diri Yen Tang
8 Bab. 8 Skenario Kematian Orang Tua Yen Tang
9 Bab. 9 Mencari Ramuan Herbal
10 Bab. 10 Cara membuat Sauna Traditional
11 Bab. 11 Memecahkan Jerawat Bisul
12 Bab. 12 Menemukan Ruang Portable
13 Bab. 13 Keadaan Di Dalam Ruang Portable
14 Bab. 14 Xiao Puci
15 Bab. 15 Kitab Alkemis dan Kitab Seni Bela Diri
16 Bab. 16 Penurunan Berat Badan
17 Bab. 17 Belajar Berjalan Kembali
18 Bab. 18 Rencana membuat busur
19 Bab. 19 Membuat Busur Panah
20 Bab. 20 Pengintai Yang Misterius
21 Bab. 21 Bertemu Rubah Merah
22 Bab. 22 Kontrak Dengan Bayi Rubah
23 Bab. 23 Segerombolan Hewan Spritual
24 Bab. 24 Menanam Gingseng di Ruang Portable
25 Bab. 25 Kultivasi Hewan Spritual
26 Bab. 26 Pengertian Kata- Kata dalam Seni bela diri
27 Bab. 27 Istilah Pembuat Ramuan di Zaman Kuno
28 Bab. 28 Pohon Baru telah tumbuh
29 Bab. 29 Perkelahian di Hutan Kematian (1)
30 Bab. 30 Perkelahian di hutan kematian (2)
31 Bab. 31 Salah Memprovokasi orang
32 Bab. 32 Mencari Rumput Penyambung Nyawa
33 Bab. 33 Menguliti Serigala
34 Bab. 34 Menjual Daging Serigala
35 Bab. 35 Membeli grobak dari hasil menjual daging srigala.
36 Bab. 36 Pak Tua Huan Chu
37 Bab. 37 Ilustrasi Lan Mei
38 Bab. 38 Kelangkaan Gingseng di Desa Wuring
39 Bab. 39 Membeli Senjata
40 Bab. 40 Gunung Wudang
41 Bab. 41
42 Bab. 42
43 Bab. 43
44 Bab. 44 Terkontrak dengan naga hitam
45 Bab. 45 Turun dari gunung Wudang
46 Bab. 46
47 Bab. 47 Kembali ke rumah
48 Bab. 48
49 Bab. 49 Memberi nama untuk Rubah kecil
50 Bab. 50 Membuka segel dan ber-kultivasi
51 Bab. 51 Mengobati Tabib Yun
52 Bab. 52
53 Bab. 53
54 Bab. 54
55 Bab. 55 Berbelanja
56 Bab. 56
57 Bab. 57 Bertemu Raja Iblis
58 Bab. 58
59 Bab. 59
60 Bab. 60
61 Bab. 61
62 Bab. 62
63 Bab. 63
64 Bab. 64
65 Bab. 65
66 Bab. 66
67 Bab. 67
68 Bab. 68
69 Bab. 69
70 Bab. 70
71 Bab. 71
72 Bab. 72
73 Bab. 73
74 Bab. 74
75 Bab. 75
76 Bab. 76
77 Bab. 77
78 Bab. 78
79 Bab. 79
80 Bab. 80
81 Bab. 81
82 Bab. 82
83 Bab. 83
84 Bab. 84
85 Bab. 85
86 Bab. 86
87 Bab. 87
88 Bab. 88
89 Bab. 89
90 Bab. 90
91 Bab. 91
92 Bab. 92
93 Bab. 93
94 Bab. 94
95 Bab. 95
96 Bab. 96
97 Bab. 97
98 Bab. 98
99 Bab. 99
100 Bab. 100
101 Bab. 101
102 Bab. 102
103 Bab. 103
104 Bab. 104
105 Bab. 105
106 Bab. 106
107 Bab. 107
108 Bab. 108
109 Bab. 109
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
113 Bab. 113
114 Bab. 114
115 Bab. 115
116 Bab. 116
117 Bab. 117
118 Bab. 118
119 Bab. 119
120 Bab. 120 Seorang kembali berterima kasih
121 Bab. 121
122 Bab. 122
123 Bab. 123
124 Bab. 124
125 Bab. 125
126 Bab. 126
127 Bab. 127
128 Bab. 128
129 Bab. 129
130 Bab 130 Putra mahkota berkelahi dengan Scorpion Fly
131 Bab. 131 Putra mahkota tidak sadarkan diri
132 Bab. 132
133 Bab. 133
134 Bab. 134
135 Bab. 135 Putra Mahkota sadar
136 Bab. 136 Sepasang Scorpion Fly bertemu
137 Bab. 137
138 Bab. 138
139 Bab. 139
140 Bab. 140
141 Bab. 141
142 Bab. 142
143 Bab. 143
144 Bab. 144
145 Bab. 145
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Bab. 1 Prolog.
2
Bab. 2 Kematian tragis
3
Bab. 3 Kehidupan kembali
4
Bab. 4 Ternyata di asingkan
5
Bab. 5 Rencana Lan Mei
6
Bab. 6 Kehidupan halaman belakang
7
Bab. 7 Jati diri Yen Tang
8
Bab. 8 Skenario Kematian Orang Tua Yen Tang
9
Bab. 9 Mencari Ramuan Herbal
10
Bab. 10 Cara membuat Sauna Traditional
11
Bab. 11 Memecahkan Jerawat Bisul
12
Bab. 12 Menemukan Ruang Portable
13
Bab. 13 Keadaan Di Dalam Ruang Portable
14
Bab. 14 Xiao Puci
15
Bab. 15 Kitab Alkemis dan Kitab Seni Bela Diri
16
Bab. 16 Penurunan Berat Badan
17
Bab. 17 Belajar Berjalan Kembali
18
Bab. 18 Rencana membuat busur
19
Bab. 19 Membuat Busur Panah
20
Bab. 20 Pengintai Yang Misterius
21
Bab. 21 Bertemu Rubah Merah
22
Bab. 22 Kontrak Dengan Bayi Rubah
23
Bab. 23 Segerombolan Hewan Spritual
24
Bab. 24 Menanam Gingseng di Ruang Portable
25
Bab. 25 Kultivasi Hewan Spritual
26
Bab. 26 Pengertian Kata- Kata dalam Seni bela diri
27
Bab. 27 Istilah Pembuat Ramuan di Zaman Kuno
28
Bab. 28 Pohon Baru telah tumbuh
29
Bab. 29 Perkelahian di Hutan Kematian (1)
30
Bab. 30 Perkelahian di hutan kematian (2)
31
Bab. 31 Salah Memprovokasi orang
32
Bab. 32 Mencari Rumput Penyambung Nyawa
33
Bab. 33 Menguliti Serigala
34
Bab. 34 Menjual Daging Serigala
35
Bab. 35 Membeli grobak dari hasil menjual daging srigala.
36
Bab. 36 Pak Tua Huan Chu
37
Bab. 37 Ilustrasi Lan Mei
38
Bab. 38 Kelangkaan Gingseng di Desa Wuring
39
Bab. 39 Membeli Senjata
40
Bab. 40 Gunung Wudang
41
Bab. 41
42
Bab. 42
43
Bab. 43
44
Bab. 44 Terkontrak dengan naga hitam
45
Bab. 45 Turun dari gunung Wudang
46
Bab. 46
47
Bab. 47 Kembali ke rumah
48
Bab. 48
49
Bab. 49 Memberi nama untuk Rubah kecil
50
Bab. 50 Membuka segel dan ber-kultivasi
51
Bab. 51 Mengobati Tabib Yun
52
Bab. 52
53
Bab. 53
54
Bab. 54
55
Bab. 55 Berbelanja
56
Bab. 56
57
Bab. 57 Bertemu Raja Iblis
58
Bab. 58
59
Bab. 59
60
Bab. 60
61
Bab. 61
62
Bab. 62
63
Bab. 63
64
Bab. 64
65
Bab. 65
66
Bab. 66
67
Bab. 67
68
Bab. 68
69
Bab. 69
70
Bab. 70
71
Bab. 71
72
Bab. 72
73
Bab. 73
74
Bab. 74
75
Bab. 75
76
Bab. 76
77
Bab. 77
78
Bab. 78
79
Bab. 79
80
Bab. 80
81
Bab. 81
82
Bab. 82
83
Bab. 83
84
Bab. 84
85
Bab. 85
86
Bab. 86
87
Bab. 87
88
Bab. 88
89
Bab. 89
90
Bab. 90
91
Bab. 91
92
Bab. 92
93
Bab. 93
94
Bab. 94
95
Bab. 95
96
Bab. 96
97
Bab. 97
98
Bab. 98
99
Bab. 99
100
Bab. 100
101
Bab. 101
102
Bab. 102
103
Bab. 103
104
Bab. 104
105
Bab. 105
106
Bab. 106
107
Bab. 107
108
Bab. 108
109
Bab. 109
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112
113
Bab. 113
114
Bab. 114
115
Bab. 115
116
Bab. 116
117
Bab. 117
118
Bab. 118
119
Bab. 119
120
Bab. 120 Seorang kembali berterima kasih
121
Bab. 121
122
Bab. 122
123
Bab. 123
124
Bab. 124
125
Bab. 125
126
Bab. 126
127
Bab. 127
128
Bab. 128
129
Bab. 129
130
Bab 130 Putra mahkota berkelahi dengan Scorpion Fly
131
Bab. 131 Putra mahkota tidak sadarkan diri
132
Bab. 132
133
Bab. 133
134
Bab. 134
135
Bab. 135 Putra Mahkota sadar
136
Bab. 136 Sepasang Scorpion Fly bertemu
137
Bab. 137
138
Bab. 138
139
Bab. 139
140
Bab. 140
141
Bab. 141
142
Bab. 142
143
Bab. 143
144
Bab. 144
145
Bab. 145

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!