BAB 18

Bukan tanpa alasan Alfath mengatakan seperti itu, melainkan agar abangnya berhenti mencemburui nya. Sumpah, gara-gara dikit-dikit dicemburuin, dia jadi bingung mau bersikap. Mana kalau udah sama Lula, sering lepas kontrol lagi kalau becanda. Tapi dia senang melihat abangnya cemburu, itu artinya, abangnya sudah benar-benar mencintai Alula. Kasihankan, kalah cinta Alula bertepuk sebelah tangan? Mana udah mentok lagi cintanya, bucin akut.

"Loh, tadi bilangnya cuma temen," kata Alula.

"Temen atau pacar nih yang bener?" Abang Ay mengerutkan kening. "Jangan-jangan, bohong lagi, kayak yang dulu."

Alfath tersenyum kecut saat kebohongannya tempo hari ketahuan. Ngaku udah move on dan punya pacar, eh.... gak bisa buktiin.

"Yang ini beneran, Bang. Iya, gak, Han?" Alfath tersenyum manis sambil menatap Kimmy. Panik karena tak segera dijawab, dia menendang kaki Kimmy lumayan kencang sampai gadis itu meringis. Dia menatap penuh arti. Tatapan yang seakan berbicara, buruan jawab.

"I-iya," sahut Kimmy sambil tersenyum absurd.

"Eh tunggu-tunggu," Alula menginterupsi.

Apaan lagi nih si Lula. Jangan sampai dia ngehancurin drama gue.

"Namanya siapa sih? Tadi katanya Kimmy, kok kamu manggilnya Han?"

Alfath memutar kedua bola matanya malas.

"Honey bego," Alfath memelankan suaranya saat bilang bego, biar abangnya gak mendengar. Bisa ngereok nanti dia bininya dikatain bego. "Panggilan sayang aku ke, Kim."

"Oh.. " Alula manggut-manggut. "Mas," dia lalu menatap kearah Aydin. "Kamu kok gak ada panggilan sayang sih ke aku?"

"Panggilan gak penting, yang penting intinya aku sayang. Gak usah diribetin hal-hal gak penting." Aydin memang sesimpel itu orangnya. Tapi itu dulu, sekarang jadi agak ribet setelah nikah sama Alula. Lebih tepatnya ribet ngurusin hati yang gak bisa dicegah untuk cemburu. Kadang dia juga sebal, bisa-bisanya dia bucin pada cewek modelan Alula.

"Gak romantis," Alula mendengus kesal.

Ting tong ting tong

"Assalamu'alaikum."

Suara bel beserta salam menghentikan obrolan mereka. Bi Nunung yang berada di dapur langsung keluar untuk melihat siapa yang datang. Ternyata, Pak Bram yang datang untuk menjemput Kimmy.

Karena Dokter Bramantyo sudah lumayan sering kesini, Bi Nunung mengajaknya langsung ke ruang makan untuk bertemu Kimmy dan lainnya. Kebetulan juga, Kimmy belum selesai makannya.

"Loh, Dokter Aydin," Pak Bram terkejut melihat ada Aydin di sana.

"Dokter Bramantyo." Aydin menghampiri Pak Bram, niatnya ingin menyalami, namun langsung dipeluk oleh pria tersebut. "Apa kabar, Dok, lama gak ketemu?"

"Alhamdulillah, sehat. Dokter sendiri gimana?"

"Sehat juga."

Kimmy dan Alfath saling bertatapan melihat kedua orang tersebut ternyata kenal.

"Kok ada disini?" tanya Pak Bram.

"Saya keponakannya Dokter Raka."

"Hah!" Pak Bram terkejut. "Jangan bilang kalau Dokter kakaknya... "

"Saya kakaknya Alfath," sahut Aydin sambil menoleh ke arah Alfath.

"Astaga, ternyata dunia ini sangat sempit," Pak Bram tersenyum sambil geleng-geleng. Dulu pertama kali mereka kenal, saat Aydin masih koas di salah satu rumah sakit di Bandung. Diantara para mahasiswa koas, Aydin memang yang paling mencolok, selain karena tampan, juga merupakan yang paling pintar. Dan beberapa bulan yang lalu, mereka juga sempat bertemu lagi di sebuah seminar.

Kimmy yang sejak tadi belum selesai makan, segera menghabiskan makanannya. Sementara Alfath, pergi untuk memanggil Om Raka sesuai permintaan pria tersebut.

Alula berdiri untuk menyalami Pak Bram.

"Kenalin, ini istri saya," ucap Aydin.

"Loh, udah nikah to," cukup terkejut juga Pak Bram mengetahui Aydin nikah muda. Padahal dia fikir, Aydin akan sibuk mengejar karier. "Yah, padahal dulunya pengen saya jodohin sama anak perawan saya, si Kim," dia menunjuk dagu ke arah Kimmy.

"Sudah sold out," Alula tersenyum simpul sembari memegang lengan Aydin. Sisi posesifnya langsung keluar. "Nikahin saja sama, Al, kan mereka pacaran."

Huk huk huk

Kimmy langsung keselek mendengar Alula menyarankan papanya agar menikahkan dia dengan Alfath. Waduh, drama bakalan makin panjang nih kayaknya.

"Pacaran?" Pak Bram mengerutkan kening. Dia memang tak tahu tentang ini, karena setahu dia, Kimmy masih pacaran dengan si berandal Farel, makanya mau dimasukin pesantren biar pisah.

"Loh, emang gak tahu?" tanya Aydin.

Pak Bram menggeleng. "Beneran, Kim, kamu pacaran sama Al?"

Ditodong langsung seperti itu, membuat Kimmy bingung. Dia menggigit bibir bawahnya, bingung harus jawab apa. Kalau dijawab tidak, takutnya Alfath marah karena kebohongannya terbongkar. Kalau dijawab iya, makin panjang dong, kebohongannya. Dia sendiri belum tahu apa alasan Alfath mengakuinya sebagai pacar.

"I-iya, Pah," jawab Kimmy pada akhirnya.

"Kirain Pak Bram udah tahu, soalnya Kimmy udah diajakan main kesini sama Al. Lah, itu anaknya," Aydin menatap ke arah Alfath yang baru muncul bersama Om Raka. "Al, macarin anak gadis orang kok gak izin sama bapaknya sih."

Waduh, perasaan Alfath mendadak gak enak. Dia tersenyum simpul sambil mengusap tengkuk. Sudah ngomong apa aja abangnya dengan Pak Bram saat dia tak ada.

Om Raka menyalami Pak Bram, begitupun dengan Alfath.

"Sejak kapan pacaran sama, Kim?" Pak Bram menepuk lengan Alfath beberapa kali. Tak ada raut marah di wajah pria itu, justru yang ada malah senyuman hangat.

Alfath tersenyum simpul, bingung harus lanjut bohong atau gimana.

"Al, disuruh nikah sama Kim kamu," celetuk Alula. "Dari dulu kamu suka ngomong pengen nikah muda kan, tuh, udah dapat lampu hijau."

Mampus, ngomong apaan si Lula.

"Apaan sih, La, Kimmy itu masih sekolah," sahut Alfath.

"Tapi Om setuju kok, kalau kalian menikah," Pak Bram malah mendukung.

Alfath tertawa absurd, dalam hati mengutuk dirinya sendiri yang telah menciptakan kebohongan. Ini namanya bukan mulutmu harimaumu, tapi mulutmu jebakan batmanmu.

"Dari pada pacaran, dosa. Belum lagi kalau kebablasan, hamil di luar nikah, bahaya," lanjut Dokter Bramantyo.

"Ngomongin apa sih ini?" Om Raka sepertinya masih kurang faham.

"Ini Dok, Alfath, dia pacaran sama Kimmy. Saya tantangin langsung nikahin Kimmy, berani gak?"

Om Raka mengernyit bingung. Gimana ceritanya tiba-tiba Al pacaran sama Kimmy, bukankah baru kemarin Al cerita kalau merah-merah di leher Kimmy, perbuatan pacarnya.

"Gimana, Al?" Aydin menyenggol lengan adiknya. "Ditantangin tuh sama bokapnya."

"Cemen kalau gak berani," Alula menimpali.

Mendengar suara ramai di luar, Mama Nara dan Ayah Septian keluar. Mereka baru tahu kalau ada tamu yang ternyata papanya Kimmy.

"Ini orang tua saya, Om," Alfath memperkenalkan.

Mereka saling bersalaman sambil berkenalan.

"Lah, mumpung ada orang tuanya nih," Pak Bram sepertinya belum puas sebelum mendengar jawaban Alfath.

"Ada apa sih?" Mama Nara mengerutkan kening.

"Begini, Bu. Alfath kan pacaran sama Kimmy. Saya tantangin, nikahin Kimmy berani gak? Masa macarin berani, nikahin enggak. Tujuan macarin apa kalau bukan untuk nikah?"

Ayah Septian menatap Kimmy dan Alfath bergantian. Perasaan tadi kata Mama Nara, Kim itu muridnya Alfath, kok berubah jadi pacar?

"Gimana Al, ditantangin tuh?" tanya Aydin. "Tunjukkan kalau keluarga kita gentleman semua."

"Beneran kamu pacaran sama Kimmy, Al?" tanya Ayah Septian.

"I-iya, Yah." Sudah terlanjur basah, mending nyemplung sekalian, batin Alfath. Tadi ngomong pacar, sekarang enggak, pasti langsung dicap buruk dia.

"Gimana, Al, berani terima tantangan, Om?" Dokter Bramantyo terus mendesak.

"Sa-saya," bibir Alfath terasa kelu.

"Ayo, Al, tunjukin jika dirimu laki-laki sejati. Berani macarin, harus berani nikahin," Alula malah ngomporin.

Sementara Kimmy, di hanya diam sambil duduk gelisah.

Terpopuler

Comments

Ina Karlina

Ina Karlina

terima aja Al .. daripada kamu nanti di kira bohong padahal emang bohong 😁😁😁

2024-11-19

0

Ima Kristina

Ima Kristina

Lula bener bener ya selalu bikin ALFAT kerepotan

2024-12-19

0

rae

rae

lula mah jd kompor meledugh tuh /Grin/

2025-02-11

0

lihat semua
Episodes
1 Tutor baru
2 Gak boleh kalah
3 Bab 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 Bab 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 Bab 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 S2 ( Bab 21 )
22 S2 ( Bab 22 )
23 S2 ( Bab 23 )
24 S2 ( Bab 24 )
25 S2 ( Bab 25 )
26 S2 ( Bab 26 )
27 S2 ( Bab 27 )
28 S2 ( Bab 28 )
29 S2 ( Bab 29 )
30 S2 ( Bab 30 )
31 S2 ( Bab 31 )
32 S2 ( Bab 32 )
33 S2 ( Bab 33 )
34 S2 ( Bab 34 )
35 S2 ( Bab 35 )
36 S2 ( Bab 36 )
37 S2 ( Bab 37 )
38 S2 ( Bab 38 )
39 S2 ( Bab 39 )
40 S2 ( Bab 40 )
41 S2 ( Bab 41 )
42 S2 ( Bab 42 )
43 S2 ( Bab 43 )
44 S2 ( Bab 44 )
45 S2 ( Bab 45 )
46 S2 ( Bab 46 )
47 S2 ( Bab 47 )
48 S2 ( Bab 48 )
49 S2 ( Bab 49 )
50 S2 ( Bab 50 )
51 S2 ( Bab 51 )
52 S2 ( Bab 52 )
53 S2 ( Bab 53 )
54 S2 ( Bab 54 )
55 S2 ( Bab 55 )
56 S2 ( Bab 56 )
57 S2 ( Bab 57 )
58 S2 ( Bab 58 )
59 S2 ( Bab 59 )
60 S2 ( Bab 60 )
61 S2 ( Bab 61 )
62 S2 ( Bab 62 )
63 S2 ( Bab 63 )
64 S2 ( Bab 64 )
65 S2 ( Bab 65 )
66 S2 ( Bab 66 )
67 S2 ( Bab 67 )
68 S2 ( Bab 68 )
69 S2 ( Bab 69 )
70 S2 ( Bab 70 )
71 S2 ( Bab 71 )
72 S2 ( Bab 72 )
73 S2 ( Bab 73 )
74 S2 ( Bab 74 )
75 S2 ( Bab 75 )
76 S2 ( Bab 76 )
77 S2 ( Bab 77 )
78 S2 ( Bab 78 )
79 S2 ( Bab 79 )
80 S2 ( Bab 80 )
81 S2 ( Bab 81 )
82 S2 ( Bab 82 )
83 S2 ( Bab 83 )
84 Bab 84
85 S2 Bab 85
86 S2 Bab 86
87 S2 ( Bab 87 )
88 S2 ( Bab 88 )
89 S2 ( Bab 89 ) END
90 Promo novel baru
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Tutor baru
2
Gak boleh kalah
3
Bab 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
Bab 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
Bab 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
S2 ( Bab 21 )
22
S2 ( Bab 22 )
23
S2 ( Bab 23 )
24
S2 ( Bab 24 )
25
S2 ( Bab 25 )
26
S2 ( Bab 26 )
27
S2 ( Bab 27 )
28
S2 ( Bab 28 )
29
S2 ( Bab 29 )
30
S2 ( Bab 30 )
31
S2 ( Bab 31 )
32
S2 ( Bab 32 )
33
S2 ( Bab 33 )
34
S2 ( Bab 34 )
35
S2 ( Bab 35 )
36
S2 ( Bab 36 )
37
S2 ( Bab 37 )
38
S2 ( Bab 38 )
39
S2 ( Bab 39 )
40
S2 ( Bab 40 )
41
S2 ( Bab 41 )
42
S2 ( Bab 42 )
43
S2 ( Bab 43 )
44
S2 ( Bab 44 )
45
S2 ( Bab 45 )
46
S2 ( Bab 46 )
47
S2 ( Bab 47 )
48
S2 ( Bab 48 )
49
S2 ( Bab 49 )
50
S2 ( Bab 50 )
51
S2 ( Bab 51 )
52
S2 ( Bab 52 )
53
S2 ( Bab 53 )
54
S2 ( Bab 54 )
55
S2 ( Bab 55 )
56
S2 ( Bab 56 )
57
S2 ( Bab 57 )
58
S2 ( Bab 58 )
59
S2 ( Bab 59 )
60
S2 ( Bab 60 )
61
S2 ( Bab 61 )
62
S2 ( Bab 62 )
63
S2 ( Bab 63 )
64
S2 ( Bab 64 )
65
S2 ( Bab 65 )
66
S2 ( Bab 66 )
67
S2 ( Bab 67 )
68
S2 ( Bab 68 )
69
S2 ( Bab 69 )
70
S2 ( Bab 70 )
71
S2 ( Bab 71 )
72
S2 ( Bab 72 )
73
S2 ( Bab 73 )
74
S2 ( Bab 74 )
75
S2 ( Bab 75 )
76
S2 ( Bab 76 )
77
S2 ( Bab 77 )
78
S2 ( Bab 78 )
79
S2 ( Bab 79 )
80
S2 ( Bab 80 )
81
S2 ( Bab 81 )
82
S2 ( Bab 82 )
83
S2 ( Bab 83 )
84
Bab 84
85
S2 Bab 85
86
S2 Bab 86
87
S2 ( Bab 87 )
88
S2 ( Bab 88 )
89
S2 ( Bab 89 ) END
90
Promo novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!