Bab 17

Sesampainya di rumah Om Raka, Alfath yang sudah menggigil hebat, segera mengajak Kimmy masuk. Bibir cowok itu sampai biru dan wajahnya pucat pasi. Belum pernah seumur hidup, dia merasakan dingin sampai ketulang-tulang seperti ini.

"Al," Mama Nara langsung menyongsong putranya yang basah kuyup. Air dari pakaiannya menetes di sepanjang lantai yang dia lewati. "Kok sampai kayak gini?" dia cemas melihat kondisi Alfath. Namun masih ada satu lagi pemandangan yang sukar untuk dilewatkan, seorang cewek yang datang bersama Alfath. Sama saja, pakaiannya basah, tapi tidak separah Alfath yang sampai meneteskan banyak air. Cewek itu juga tidak menggigil seperti putranya.

"Al, mandi dulu, Mah, gak tahan," sahut Alfath dengan suara bergetar. Dia berjalan menuju kamarnya yang kebetulan ada di lantai satu.

"Al," panggilan Kimmy membuat cowok itu menoleh. Dia menepuk jidat, bisa-bisanya sampai melupakan gadis itu. "Mah, tolong urusin dia," ujarnya lalu masuk ke dalam kamar.

Mama Nara memperhatikan Kimmy dari atas ke bawah. Banyak sekali yang ingin dia tanyakan, tapi sepertinya waktunya belum tepat, dia mengajak Kimmy menuju kamar mandi yang ada di kamar tamu, meminjaminya handuk serta mengambilkan pakaian dari almari Kasih, anak Tante Kinan. Tante Kinan dan yang lainnya sedang tidak ada di rumah, mereka pergi jalan-jalan karena Alula ingin keliling Bandung. Tapi baru berangkat, hujan malah turun, mungkin sebentar lagi, mereka kembali pulang.

Selesai mandi, Kimmy keluar dari kamar tamu. Di ruang makan, sudah ada Mama Nara bersama Alfath, cowok itu terlihat sedang menikmati secangkir teh hangat buatan mamanya.

"Sini, Kim," panggil Mama Nara. Alfath sudah bercerita jika Kimmy adalah gadis yang sempat dia beri les privat. "Minum teh hangat dulu."

Kimmy mengangguk, berjalan ke meja makan lalu duduk tepat di sebelah Alfath karena memang, teh yang disiapkan untuknya, ada disana.

"Makasih Tante," ucapnya sebelum menyeruput teh tersebut.

"Sama-sama sayang."

Kimmy menangkupkan kedua telapak tangannya di cangkir teh, seketika, kehangatan menjalari tangannya. Dan seluruh tubuhnya terasa menghangat setelah dia meminumnya. Hanya teh, tapi rasanya sungguh nikmat, mungkin karena saat ini, dia butuh kehangatan.

Mama Nara masuk ke dapur lalu kembali lagi bersama Bi Nunung sambil membawa makanan.

"Makan dulu, biar gak sakit."

"Al laper banget, Mah." Cowok itu langsung mengambil makanan dengan tidak sabaran, setelah itu langsung makan, lagi-lagi tanpa mempedulikan Kimmy.

"Ayo, Kim, makan, gak usah sungkan," tawar Mama Nara.

"Iya, Tante." Kimmy yang memang juga lapar, langsung mengambil makanan.

Tak mau Kimmy sungkan karena makan sambil dilihatin, Mama Nara meninggalkan kedua orang yang tersebut. Kembali ke ruang keluarga untuk membaca buku yang tadi sempat dia ambil dari rak perpustakaan mini di rumah Tante Kinan.

"Tadi itu Mama kamu, Al?" tanya Kimmy.

"Iya, kenapa?"

"Cantik, mirip kamu."

Alfath langsung melotot sambil menoleh ke arah Kimmy. "Gue laki, yang bener aja cantik."

"Maksudku, mama kamu yang cantik. Kamu, wajahnya mirip mama kamu. Paham?" dia balas melotot. "Masa murid sama tutor, pinteran muridnya," dia mencibir.

"Lo tahu gak, hewan apa yang paling membingungkan?" Alfath memberikan tebakan karena tak terima dikatakan lebih pinter muridnya.

Kimmy berfikir sesaat, lalu menggeleng. "Apa emangnya?"

"Gajah."

"Hah, gajah! Kok bisa? Membingungkan darimananya coba?"

"Tuh kan, lo bingung," Alfath tersenyum miring. "Benarkan, gajah hewan yang paling membingungkan, buktinya lo bingung."

Asem, umpat Kimmy dalam hati. Tebakan apaan coba, gak mutu sama sekali.

"Aku sudah telepon mama kamu tadi, katanya mereka mau jemput kamu kesini."

"Huft," Kimmy langsung hilang selera makan mendengar orang tuanya mau datang menjemput. Sumpah, dia bener-bener gak ingin pulang.

Tiba-tiba, terdengar suara berisik dari arah ruang tamu, sepertinya yang lain pada pulang. Mama Nara meletakkan bukunya lalu menghampiri mereka.

Om Raka dan Tante Kinan terkejut melihat Kimmy ada di rumah. Al bilang, dia sudah berhenti jadi tutor gadis itu, tapi kenapa mereka masih sama-sama.

"Loh, ada tamu," ujar Ayah Septian yang sedang menggendong Kilau yang terlelap.

Kimmy berdiri lalu membungkuk sopan.

"Temen aku, Yah, namanya Kimmy," Alfath memperkenalkan.

"Orang tua kamu tahu kamu ada disini?" tanya Tante Kinan sedikit ketus. Jujur, karena masalah kemarin, dia masih sebal dengan gadis itu. Enak saja main fitnah keponakan kesayangannya. "Jangan sampai keberadaan kamu disini, nanti malah ja_"

"Mah," Om Raka menghentikan ucapan istrinya. Dia tak mau Septian dan Nara tahu tentang masalah kemarin. Selain itu, Pak Bram seniornya di rumah sakit, dia tak mau memperpanjang masalah kemarin. Tak enak berseteru dengan rekan sejawat.

"Tahu kok, Tante. Sebentar lagi mereka datang untuk menjemput saya," sahut Kimmy.

"Baguslah."

"Mah," Om Raka kembali menegur karena nada bicara istrinya terlalu ketus. "Lanjutin aja makannya, kami masuk dulu. Oh iya, Al, nanti kalau Pak Bram datang, panggil Om ya."

"Siap, Om."

"Tadi kamu katanya lapar, La?" tanya Ayah Septian. "Udah sana makan, biar Kilau, Ayah sama Mama yang nidurin di kamar."

"Abang mana?" Mama Nara belum melihat batang hidung putranya tersebut saat rombongan mereka pulang.

"Masih masukin mobil ke garasi," sahut Alula.

"Ya sudah, sana makan, bumil kan emang mudah lapar. Kilau biar urusan Mama sama Ayah," ujar Mama Nara.

"Makasih, Mah."

Alula berjalan menuju meja makan, sementara Mama Nara dan Ayah, masuk kamar untuk menidurkan Kilau.

"Temen atau temen, nih," goda Alula.

"Apaan sih, La, lo berisik aja," sahut Alfath.

"Oh iya, kenalin, aku kakak iparnya Alfath," Alula mengulurkan tangannya ke arah Kimmy.

"Kimmy," gadis itu menerima uluran tangan Lula sambil tersenyum.

"Loh, ada siapa nih?" tanya Bang Ay yang baru masuk. Dia ikut ngumpul di meja makan, duduk tepat di sebelah Alula. "Siapa kamu, Al?"

"Kenalin, Bang, ini Kimmy, pacar aku."

Kimmy seketika menoleh ke arah Alfath sambil melotot. Apa tadi, pacar? Apa tidak salah tadi, Alfath memperkenalkan dia?

Terpopuler

Comments

Ina Karlina

Ina Karlina

sekarang sih boleh pura pura pacar nanti nya mah jadi pacar beneran

2024-11-19

0

rae

rae

yeeaayyy,,,,/Proud//Proud//Chuckle/

2025-02-11

0

Ima Kristina

Ima Kristina

ALFAT sengaja bilang Kimmy adalah pacarnya biar bang Aydin gak cemburu lagi tapi Lula kan gak bisa bohong entar keceplosan lagi

2024-12-19

1

lihat semua
Episodes
1 Tutor baru
2 Gak boleh kalah
3 Bab 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 Bab 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 Bab 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 S2 ( Bab 21 )
22 S2 ( Bab 22 )
23 S2 ( Bab 23 )
24 S2 ( Bab 24 )
25 S2 ( Bab 25 )
26 S2 ( Bab 26 )
27 S2 ( Bab 27 )
28 S2 ( Bab 28 )
29 S2 ( Bab 29 )
30 S2 ( Bab 30 )
31 S2 ( Bab 31 )
32 S2 ( Bab 32 )
33 S2 ( Bab 33 )
34 S2 ( Bab 34 )
35 S2 ( Bab 35 )
36 S2 ( Bab 36 )
37 S2 ( Bab 37 )
38 S2 ( Bab 38 )
39 S2 ( Bab 39 )
40 S2 ( Bab 40 )
41 S2 ( Bab 41 )
42 S2 ( Bab 42 )
43 S2 ( Bab 43 )
44 S2 ( Bab 44 )
45 S2 ( Bab 45 )
46 S2 ( Bab 46 )
47 S2 ( Bab 47 )
48 S2 ( Bab 48 )
49 S2 ( Bab 49 )
50 S2 ( Bab 50 )
51 S2 ( Bab 51 )
52 S2 ( Bab 52 )
53 S2 ( Bab 53 )
54 S2 ( Bab 54 )
55 S2 ( Bab 55 )
56 S2 ( Bab 56 )
57 S2 ( Bab 57 )
58 S2 ( Bab 58 )
59 S2 ( Bab 59 )
60 S2 ( Bab 60 )
61 S2 ( Bab 61 )
62 S2 ( Bab 62 )
63 S2 ( Bab 63 )
64 S2 ( Bab 64 )
65 S2 ( Bab 65 )
66 S2 ( Bab 66 )
67 S2 ( Bab 67 )
68 S2 ( Bab 68 )
69 S2 ( Bab 69 )
70 S2 ( Bab 70 )
71 S2 ( Bab 71 )
72 S2 ( Bab 72 )
73 S2 ( Bab 73 )
74 S2 ( Bab 74 )
75 S2 ( Bab 75 )
76 S2 ( Bab 76 )
77 S2 ( Bab 77 )
78 S2 ( Bab 78 )
79 S2 ( Bab 79 )
80 S2 ( Bab 80 )
81 S2 ( Bab 81 )
82 S2 ( Bab 82 )
83 S2 ( Bab 83 )
84 Bab 84
85 S2 Bab 85
86 S2 Bab 86
87 S2 ( Bab 87 )
88 S2 ( Bab 88 )
89 S2 ( Bab 89 ) END
90 Promo novel baru
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Tutor baru
2
Gak boleh kalah
3
Bab 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
Bab 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
Bab 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
S2 ( Bab 21 )
22
S2 ( Bab 22 )
23
S2 ( Bab 23 )
24
S2 ( Bab 24 )
25
S2 ( Bab 25 )
26
S2 ( Bab 26 )
27
S2 ( Bab 27 )
28
S2 ( Bab 28 )
29
S2 ( Bab 29 )
30
S2 ( Bab 30 )
31
S2 ( Bab 31 )
32
S2 ( Bab 32 )
33
S2 ( Bab 33 )
34
S2 ( Bab 34 )
35
S2 ( Bab 35 )
36
S2 ( Bab 36 )
37
S2 ( Bab 37 )
38
S2 ( Bab 38 )
39
S2 ( Bab 39 )
40
S2 ( Bab 40 )
41
S2 ( Bab 41 )
42
S2 ( Bab 42 )
43
S2 ( Bab 43 )
44
S2 ( Bab 44 )
45
S2 ( Bab 45 )
46
S2 ( Bab 46 )
47
S2 ( Bab 47 )
48
S2 ( Bab 48 )
49
S2 ( Bab 49 )
50
S2 ( Bab 50 )
51
S2 ( Bab 51 )
52
S2 ( Bab 52 )
53
S2 ( Bab 53 )
54
S2 ( Bab 54 )
55
S2 ( Bab 55 )
56
S2 ( Bab 56 )
57
S2 ( Bab 57 )
58
S2 ( Bab 58 )
59
S2 ( Bab 59 )
60
S2 ( Bab 60 )
61
S2 ( Bab 61 )
62
S2 ( Bab 62 )
63
S2 ( Bab 63 )
64
S2 ( Bab 64 )
65
S2 ( Bab 65 )
66
S2 ( Bab 66 )
67
S2 ( Bab 67 )
68
S2 ( Bab 68 )
69
S2 ( Bab 69 )
70
S2 ( Bab 70 )
71
S2 ( Bab 71 )
72
S2 ( Bab 72 )
73
S2 ( Bab 73 )
74
S2 ( Bab 74 )
75
S2 ( Bab 75 )
76
S2 ( Bab 76 )
77
S2 ( Bab 77 )
78
S2 ( Bab 78 )
79
S2 ( Bab 79 )
80
S2 ( Bab 80 )
81
S2 ( Bab 81 )
82
S2 ( Bab 82 )
83
S2 ( Bab 83 )
84
Bab 84
85
S2 Bab 85
86
S2 Bab 86
87
S2 ( Bab 87 )
88
S2 ( Bab 88 )
89
S2 ( Bab 89 ) END
90
Promo novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!