Bab 12

Ponsel Alfath tiba-tiba berdering, ada telepon dari Tante Kinan. Wanita itu memberi tahu jika orang tuanya datang. Mau tak mau, Alfath harus segera pulang.

"Jangan lama-lama disini, langsung pulang," pesan Alfath sebelum dia meninggalkan minimarket.

"Hem, Iya," Kimmy mengangguk.

Motor Alfath melesat meninggalkan halaman minimarket, meninggalkan Kimmy seorang diri disana.

Baru sampai di depan teras, Alfath sudah mendengar suara berisik dari dalam rumah. Suara tawa terdengar mendominasi, padahal biasanya tak seperti itu saat orang tuanya datang. Dengan sedikit berlari saking semangatnya, dia masuk, senyumnya mengembang melihat siapa saja yang ada di ruang keluarga rumah Tante Kinan. Pantas saja ramai sekali, ternyata ada si gemoy Kilau.

"Lha, ini dia, Om Al udah datang," ujar Tante Kinan yang pertama kali melihat kedatangan Alfath.

Alfath menghampiri mereka, tujuan pertama, jelas sang mama yang meski cerewet, ngangenin banget. Dia mencium tangan lalu memeluk mamanya. Rindu sekali dia pada wanita yang telah melahirkannya itu meski setiap 2 atau paling lama 3 bulan sekali, dia pulang ke rumah.

"Kangen," ujar Alfath di balik punggung sang mama.

Mama Nara melepas pelukannya, memindai wajah sang putra yang semakin dewasa, terlihat semakin tampan. "Yakin kangen?" godanya.

"Iya, kangen duitnya."

Plakk

"Aduh!" Alfath meringis saat lengannya digaplok Mama Nara.

Alfath ganti menghampiri ayahnya, sama seperti tadi, dia mencium tangan lalu memeluknya.

"Sehat?" tanya Ayah Septian.

"Alhamdulillah."

Karena kali ini yang datang serombongan, Alfath masih belum bisa duduk santai untuk membongkar oleh-oleh dari mamanya. Ya, setiap kali datang ke Bandung, bisa satu koper sendiri oleh-oleh dari mamanya. Dia salim pada Bang Aydin, lalu lanjut Lula. Sebenarnya males banget mau mencium tangan Lula, tapi kalau enggak, nanti diomelin mama. Dia harus menghormati Alula seperti dia menghormati Abangnya, titik, gak pakai koma, seperti itu yang selalu dikata Mama Nara.

"Cie... makin ganteng aja lo, Al. Sekarang bersih, gak dekil kayak dulu," Alula memuji sekaligus menghujat.

Alfath menyebikkan bibir, "Kalau elo, dulu cantik, tapi sekarang udah kayak emak-emak. Aduh!" Lagi-lagi Alfath memekik, setelah tadi digaplok, sekarang lengannya malah dicubit Alula.

Aydin yang duduk di sebelah Alula tersenyum kecut, yang kayak gini nih, yang bikin dia cemburu. Mungkin yang terlihat orang lain, biasa saja, tapi yang terlihat dimatanya, luar biasa.

"Udah mirip sama Mak Nara lo, La, suka KDRT." Alfath mengacak gemas puncak kepala Alula, namun saat sadar sesuatu, dia langsung menyudahi dan beralih mendekati si cantik Kilau. Dia sempat melirik sekilas abangnya, dan benar dugaannya, raut wajah abangnya seperti orang yang sedang menahan sesuatu. Bukan menahan bab pastinya, tapi menahan cemburu. "Ponakan Om cantik banget, gemoy."

Alfath menggendong Kilau, mengangkat batita gemoy itu tinggi-tinggi.

"Hwaaaa... "

Alih-alih seneng, Kilau malah nangis kejer. Sebagai seorang ibu, Alula langsung sigap mengambil alih putrinya tersebut.

"Cemen banget sih anak lo, La, masa gitu aja takut."

"Bukan takut ketinggian, tapi takut ngeliat muka lo," balas Alula. Baru beberapa saat dalam gendongan Alula, Kilau langsung berhenti menangis. Apalagi saat papanya mengambil alih, memberinya minum air putih serta mengajak becanda, Kilau langsung cekikikan lagi. Tapi tiba-tiba, tercium bau tidak sedap, Kilau bab.

"Yuk aku anterin ke toilet," tawar Alfath. Dia mengajak Alula beserta Kilau ke toilet yang ada di depat dapur. Toilet di sana tak kalah bersih dengan toilet yang ada di dapur. Rumah Tante Kinan memang sangat bersih, selain karena tak ada anak kecil, juga karena dia yang sangat mencintai kebersihan.

Di dapur, sedang ada Mbak Sari yang sedang membuat kue. Aroma kue yang lezat, membuat Alula tak bisa menahan diri untuk mencicipi. Dia dan dan Alfath duduk di kursi yang ada di dapur. Ingin leluasa menikmati kue, dia memberikan Kilau pada Alfath untuk dipangku.

"Lo, masih aja ya, La, doyan makan," Alfath memperhatikan Alula yang asyik makan. Sesekali dia menyuapkan secuil kue pada Kilau.

"Namanya juga ibu hamil, Al."

"Halah, lo mah emang doyan makan. Meski gak hamil, dari dulu hobi lo itu makan."

"Hehehe," Alula terkekeh pelan. Percuma juga sok jaim di depan Alfath, cowok itu tahu segalanya tentang dia.

"Gue kangen banget sama lo, Al, sama Nifa, juga Riko. Kalau pas gak ada kesibukan, gue kangen ngumpul sama kalian."

"Kangen masa-masa SMA ya, La."

Kedua orang yang lama tak bertemu itu larut dalam obrolan mengenang masa SMA. Mengingat momen-momen ke absurd an zaman dulu, bikin mereka tertawa cekikikan. Parahnya, sampai lupa waktu, terlalu lama di dapur. Sampai-sampai, Aydin datang menyusul.

"Ck, makan kok gak ngajak-ngajak sih," dia mengambil kue di tangan Alula dan langsung memakannya.

"Ish, sukanya gitu deh, ngambil punya orang," gerutu Alula.

"Biarin, yang penting gak ngambil istri orang."

Deg

Alfath merasa tersindir. Nada bicara abangnya memang seperti becanda, tapi siapa tahu, pria itu sedang mengeluarkan isi hati. Arghhh.. kenapa dia yang jadi gak enak gini.

Terpopuler

Comments

rae

rae

/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/ dok ay cembokur

2025-02-11

0

Ima Kristina

Ima Kristina

Lula Lula bikin salah paham aja

2024-12-19

0

rae

rae

/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/

2025-02-11

0

lihat semua
Episodes
1 Tutor baru
2 Gak boleh kalah
3 Bab 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 Bab 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 Bab 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 S2 ( Bab 21 )
22 S2 ( Bab 22 )
23 S2 ( Bab 23 )
24 S2 ( Bab 24 )
25 S2 ( Bab 25 )
26 S2 ( Bab 26 )
27 S2 ( Bab 27 )
28 S2 ( Bab 28 )
29 S2 ( Bab 29 )
30 S2 ( Bab 30 )
31 S2 ( Bab 31 )
32 S2 ( Bab 32 )
33 S2 ( Bab 33 )
34 S2 ( Bab 34 )
35 S2 ( Bab 35 )
36 S2 ( Bab 36 )
37 S2 ( Bab 37 )
38 S2 ( Bab 38 )
39 S2 ( Bab 39 )
40 S2 ( Bab 40 )
41 S2 ( Bab 41 )
42 S2 ( Bab 42 )
43 S2 ( Bab 43 )
44 S2 ( Bab 44 )
45 S2 ( Bab 45 )
46 S2 ( Bab 46 )
47 S2 ( Bab 47 )
48 S2 ( Bab 48 )
49 S2 ( Bab 49 )
50 S2 ( Bab 50 )
51 S2 ( Bab 51 )
52 S2 ( Bab 52 )
53 S2 ( Bab 53 )
54 S2 ( Bab 54 )
55 S2 ( Bab 55 )
56 S2 ( Bab 56 )
57 S2 ( Bab 57 )
58 S2 ( Bab 58 )
59 S2 ( Bab 59 )
60 S2 ( Bab 60 )
61 S2 ( Bab 61 )
62 S2 ( Bab 62 )
63 S2 ( Bab 63 )
64 S2 ( Bab 64 )
65 S2 ( Bab 65 )
66 S2 ( Bab 66 )
67 S2 ( Bab 67 )
68 S2 ( Bab 68 )
69 S2 ( Bab 69 )
70 S2 ( Bab 70 )
71 S2 ( Bab 71 )
72 S2 ( Bab 72 )
73 S2 ( Bab 73 )
74 S2 ( Bab 74 )
75 S2 ( Bab 75 )
76 S2 ( Bab 76 )
77 S2 ( Bab 77 )
78 S2 ( Bab 78 )
79 S2 ( Bab 79 )
80 S2 ( Bab 80 )
81 S2 ( Bab 81 )
82 S2 ( Bab 82 )
83 S2 ( Bab 83 )
84 Bab 84
85 S2 Bab 85
86 S2 Bab 86
87 S2 ( Bab 87 )
88 S2 ( Bab 88 )
89 S2 ( Bab 89 ) END
90 Promo novel baru
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Tutor baru
2
Gak boleh kalah
3
Bab 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
Bab 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
Bab 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
S2 ( Bab 21 )
22
S2 ( Bab 22 )
23
S2 ( Bab 23 )
24
S2 ( Bab 24 )
25
S2 ( Bab 25 )
26
S2 ( Bab 26 )
27
S2 ( Bab 27 )
28
S2 ( Bab 28 )
29
S2 ( Bab 29 )
30
S2 ( Bab 30 )
31
S2 ( Bab 31 )
32
S2 ( Bab 32 )
33
S2 ( Bab 33 )
34
S2 ( Bab 34 )
35
S2 ( Bab 35 )
36
S2 ( Bab 36 )
37
S2 ( Bab 37 )
38
S2 ( Bab 38 )
39
S2 ( Bab 39 )
40
S2 ( Bab 40 )
41
S2 ( Bab 41 )
42
S2 ( Bab 42 )
43
S2 ( Bab 43 )
44
S2 ( Bab 44 )
45
S2 ( Bab 45 )
46
S2 ( Bab 46 )
47
S2 ( Bab 47 )
48
S2 ( Bab 48 )
49
S2 ( Bab 49 )
50
S2 ( Bab 50 )
51
S2 ( Bab 51 )
52
S2 ( Bab 52 )
53
S2 ( Bab 53 )
54
S2 ( Bab 54 )
55
S2 ( Bab 55 )
56
S2 ( Bab 56 )
57
S2 ( Bab 57 )
58
S2 ( Bab 58 )
59
S2 ( Bab 59 )
60
S2 ( Bab 60 )
61
S2 ( Bab 61 )
62
S2 ( Bab 62 )
63
S2 ( Bab 63 )
64
S2 ( Bab 64 )
65
S2 ( Bab 65 )
66
S2 ( Bab 66 )
67
S2 ( Bab 67 )
68
S2 ( Bab 68 )
69
S2 ( Bab 69 )
70
S2 ( Bab 70 )
71
S2 ( Bab 71 )
72
S2 ( Bab 72 )
73
S2 ( Bab 73 )
74
S2 ( Bab 74 )
75
S2 ( Bab 75 )
76
S2 ( Bab 76 )
77
S2 ( Bab 77 )
78
S2 ( Bab 78 )
79
S2 ( Bab 79 )
80
S2 ( Bab 80 )
81
S2 ( Bab 81 )
82
S2 ( Bab 82 )
83
S2 ( Bab 83 )
84
Bab 84
85
S2 Bab 85
86
S2 Bab 86
87
S2 ( Bab 87 )
88
S2 ( Bab 88 )
89
S2 ( Bab 89 ) END
90
Promo novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!