11. Cerita Alka

"Tapi kenapa harus ke pondok pesantren sih mas? Aku nggak setuju!! Gimana kalau nanti Sak- maksud ku Alka kembali mendapat perlakuan buruk di sana? Mas.. Bukankah lebih baik jika kita terus ada bersama dia? Jangan pisahkan aku dari anakku mas.. Aku nggak sanggup.." Air mata Shopiah jatuh ketika mendengar keputusan suaminya yang akan mengirim Alka menuntut ilmu ke pondok pesantren.

"Dia anak laki-laki bun, tidak bisa hidup mengucilkan diri terus seperti ini. Dia butuh bersosialisasi. Dia harus membiasakan diri dengan orang luar, kepercayaan dirinya harus kita bangun lagi agar dia tidak minder dan merasa dirinya kecil dibandingkan orang lain."

"Tapi mas.. Bagaimana kalau dengan kita mengirim dia ke pondok pesantren malah membuat mentalnya makin down?"

"Jangan memikirkan sesuatu yang belum terjadi dengan sudut pandang negatif bun. Apa kamu tidak kasihan padanya, setiap hari hanya mengurung diri di rumah. Keluar dari kamar hanya untuk makan dan berlatih bela diri bersama Dani. Setelah itu dia akan kembali ke kamarnya, seperti itu setiap hari. Coba pikirkan juga masa depan Alka nantinya! Bagaimana dia akan menghadapi persaingan di luar sana dengan mental terpuruk seperti itu?"

Pak Jawir berpikir secara rasional, tidak melulu mementingkan ego dan perasaannya untuk kepentingan Alka di masa depan. Meski penolakan dilantangkan oleh istrinya, Shopiah juga tidak bisa berbuat apa-apa ketika Alka sendiri justru menyetujui keputusan pak Jawir untuk memasukkannya ke pondok pesantren.

"Semua akan baik-baik saja bun. Pimpinan pondok pesantren itu adalah teman lamaku. Alka di sana tidak untuk berperang, tidak ada yang akan menyakitinya. Aku sendiri yang menjamin keselamatannya selama di sana, kamu bisa pegang omongan ku bun."

Hanya helaan nafas yang terdengar, Shopiah akhirnya mengangguk mengiyakan.

Senin sore, di halaman rumah pak Jawir.

"Kamu beneran akan pergi? Kenapa kamu mau?" Aini melihat satu tas besar yang mungkin isinya pakaian Alka.

"Kenapa harus nggak mau?" Jawab Alka biasa saja.

"Dih kamu selalu kayak gitu, ditanya malah balik nanya."

"Kamu pikir idup di pesantren itu enak? Nggak enak tau.. Kamu musti bangun tengah malem, suruh baca alquran tiap waktu, harus nyuci baju dan nyiapin makan sendiri. Fix aku yakin baru sehari kamu pasti akan merengek minta pulang." Imbuh Aini berusaha memberi penjelasan ala dia mengenai hidup di lingkungan ponpes.

"Bukannya bagus." Kata Alka menatap lurus ke depan gerbang sana.

"Hah? Apanya yang bagus?"

"Bangun tengah malam untuk membaca alquran, bukannya itu bagus dari pada tiap malam aku selalu tidur dengan bayang ketakutan.. Tiap bangun tidur aku berharap semua yang aku alami hanya mimpi buruk. Tapi, mimpi buruk itu terus mengikuti setiap malamku." Alka menjelaskan.

"Kamu terlalu banyak mikir wahai sodara sebangsa dan setanah airku.. Coba kamu sedikit relaks. Mimpi buruk mu itu nggak akan lagi ngintilin kamu." Terang Aini.

"Sebelum aku pergi aku mau cerita sesuatu ke kamu.. Dulu, aku nyaris mati. Kejadian yang sama, aku di bully karena aku nggak bisa melindungi diriku sendiri. Mereka maksa aku minum miras, dan ngasih rokok banyak ke mulutku kamu tau rasanya? Saat minuman itu masuk ke kerongkongan... Rasa pahit dan sesak memenuhi seluruh mulut dan dadaku. Sakit banget. Tapi mereka terus memaksaku untuk terus meminum minuman itu, dan menghisap asap rokok itu sampai aku nggak tau lagi kelanjutannya kayak apa. Kata orang telat sedikit saja di bawa ke rumah sakit, mungkin aku udah berupa gundukan tanah diberi batu nisan."

"Kemarin, di SD itu.. Dari awal aku masuk sekolah di sana, aku udah mendapat perlakuan buruk dari mereka. Buku ku dibuang, disobek, tas diinjak-injak, masih aku biarkan. Aku nggak cukup kuat untuk membalas. Makin lama mereka makin berani, mereka mengambil uang sakuku, memakan bekalku, memukul dan menendang perutku jika aku mulai melawan. Mengapa mereka menyerang perut? Karena nggak akan ada yang lihat kalau ada bekas lebam di sana misalkan tendangan mereka terlalu keras."

Aini tak kuasa membendung air matanya. Bagaimana bisa bocah di sampingnya itu memikul beban seberat itu di usianya yang masih kecil.

"Jangan nangis dulu.. Aku nggak jadi cerita kalau kamu nangis..." Alka menatap lekat pada manik Aini.

"Kenapa kamu nggak bilang sama ayah? Ayah pasti akan nyuruh orang buat belain kamu?? Kamu bodoh apa tolol sih, digituin kok diem aja?!" Bentak Aini terbawa cerita Alka.

"Kamu ingat waktu aku harus berakhir di rumah sakit saat itu? Itu terakhir kali aku menginjakkan kaki di sekolah... Sebelumnya anak kelas 5 dan 6 memukul ku di sini (Alka menunjukkan bagian dada dan perutnya) Aku demam, entahlah.. Mungkin organ dalam ku udah nggak bisa mentolerir pukulan mereka sampai aku bisa tumbang kayak gitu. Tapi bodohnya, aku masih berangkat ke sekolah esok harinya."

"Aku dipanggil ke ruang guru BP karena nggak ngerjain tugas mengarang, mungkin bagi mereka nggak ngerjain tugas adalah dosa besar sehingga hukuman untukku harus aku tanggung hingga sekarang.."

"Siangnya aku dihajar habis-habisan karena mereka mikir aku ngadu ke guru BP. Demi apapun aku nggak bilang apa-apa tentang perbuatan mereka, tapi mereka nggak percaya.. Ini (Alka memegang kepalanya) rambut ku di jambak, di potong asal. Bagi mereka mungkin lucu, mereka tertawa. Aku udah mohon buat mereka hentikan semua itu.. Tapi mereka makin seneng liat aku memelas kayak gitu."

"Aku pikir aku sudah aman saat ada guru yang menemukan ku.. Aku pikir dia adalah malaikat yang Tuhan berikan untuk membalas sakit hatiku, karena aku tahu dia melihat semua perbuatan anak kelas 5 dan 6 itu padaku.. Tapi ternyata aku salah.. Dia lah iblis yang sesungguhnya. Aku di bawa ke rumah kecil.. Di sana aku dipaksa buka baju, buka celana. Aku yang nolak langsung dia ikat, aku ditampar beberapa kali. Kepalaku yang sakit sampai nggak merasakan apa-apa lagi."

"Berpikir dia hanya akan menyiksa ragaku.. Aku sudah berdoa meminta Tuhan menjemput ku saja waktu itu. Tapi yang dia lakukan membuatku jijik pada diriku sendiri sampai sekarang, aku benci setiap kali ada orang memanggil ku Sakti, karena dia terus meneriakkan namaku saat melakukan hal itu.. Aku nggak tau lagi apa yang harus aku banggain dengan tubuh menjijikkan ini. Tangisku merupakan sorakan untuknya, dia tak peduli aku merintih memohon agar menghentikan perbuatannya tapi dia tertawa, dia menggunakan tangannya untuk menarik rambut ku ke atas. Kamu tau.. Aku udah melewati siksaan fisik yang berat, hingga aku meminta maaf pada ragaku sendiri karena tidak bisa melindungi raga ini seperti selayaknya manusia.."

Aini makin terisak, tangisnya menjadi-jadi. Sampai sesak rasanya membayangkan apa yang Alka alami.

"Kata-kata ibuk yang selalu bilang aku nggak sendiri.. Ingin ku jawab, aku sudah sendirian dari pertama kali orang-orang itu menindas ku tanpa aku tau apa salah dosaku. Asal kamu tau.. Aku sendiri.. Aku sendirian Ai.."

Alka berdiri setelah menyelesaikan ceritanya. Tak disangka Aini memeluk tubuh itu dengan erat, Aini bahkan menyembunyikan wajahnya di ceruk Alka.

"Ada aku kak.. Ada aku.. Jangan pergi.."

Alka dan Aini tidak tahu jika ada seorang ibu yang menangis menahan sakit di dada mendengar cerita anaknya dari balik pintu besar rumah itu. Mereka tidak tahu ada sosok ayah yang merasa gagal melindungi putranya meski kedekatan mereka baru terjalin beberapa saat saja.

Terpopuler

Comments

𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼

𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼

dalam situasi saat ini, bingung ya dmn harus menempatkan anak dlm menuntut ilmu..
wajar Shopiah cemas, krna belakangan ini baik sekolah maupun pondok pesantren, kerap terjadi perundungan.. yg fatalnya lagi, bahkan ada yg sampai meregang nyawa🤕

2024-04-16

36

💮Nofa💮

💮Nofa💮

tangguh ya alka... 😭

2024-05-12

7

1 ʙɪʀᴜ🔥⸙ᵍᵏ𝐙⃝🦜

1 ʙɪʀᴜ🔥⸙ᵍᵏ𝐙⃝🦜

akhirnya km membagi sedikit penderitaan mu pada keluarga mu

2024-04-20

2

lihat semua
Episodes
1 1. Aku bukan pencuri!
2 2. Jangan sok Jagoan
3 3. Hubungan baru
4 4. Bertemu guru konseling
5 5. Awal bencana
6 6. Ternyata dia..
7 7. Mengungkap pelaku
8 8. Hukuman
9 9. Semangat dari ayah
10 10. Alka
11 11. Cerita Alka
12 12. Teman baru
13 13. Sakti..
14 14. Apa aku gila?
15 15. Pindah?
16 16. Isi hati
17 17. Keputusan ayah
18 18. Pov Alka
19 19. Keputusan yang diambil sendiri
20 20. Kembali ke ponpes
21 21. Sedikit cerita Pandu
22 22. Berat melepasmu
23 23. Bersama Dani
24 24. Dr. Selena
25 25. Bukan shooting!
26 26. Kebenaran di masa lalu
27 27. Berada di waktu dan tempat yang salah
28 28. Berada di waktu dan tempat yang salah 2
29 29. Nasib Max
30 30. Balasan untuk orang serakah
31 31. Datang demi dia
32 32. Bukan pencuri!
33 33. Sakau?
34 34. Kado ulang tahun Ai
35 35. Ingat batasan!
36 36. Kembali ke London
37 37. He's back
38 38. Perjodohan?
39 39. Sisi lain Dani
40 40. Kita bertemu lagi
41 41. Starla
42 42. Perjodohan yang batal
43 43. Sakit
44 44. Rencana Mr. J
45 45. Hanya temu bibir
46 46. Si penggoda ulung
47 47. Trauma yang belum hilang
48 48. Aksi gila Ai
49 49. Menyembuhkan trauma?
50 50. Im_poten?
51 51. Rain
52 52. Rain 2
53 53. Kecelakaan
54 54. Bertemu iblis
55 55. Ketua geng?
56 56. Finding Starla
57 57. Menemukanmu
58 58. Aku adikmu?
Episodes

Updated 58 Episodes

1
1. Aku bukan pencuri!
2
2. Jangan sok Jagoan
3
3. Hubungan baru
4
4. Bertemu guru konseling
5
5. Awal bencana
6
6. Ternyata dia..
7
7. Mengungkap pelaku
8
8. Hukuman
9
9. Semangat dari ayah
10
10. Alka
11
11. Cerita Alka
12
12. Teman baru
13
13. Sakti..
14
14. Apa aku gila?
15
15. Pindah?
16
16. Isi hati
17
17. Keputusan ayah
18
18. Pov Alka
19
19. Keputusan yang diambil sendiri
20
20. Kembali ke ponpes
21
21. Sedikit cerita Pandu
22
22. Berat melepasmu
23
23. Bersama Dani
24
24. Dr. Selena
25
25. Bukan shooting!
26
26. Kebenaran di masa lalu
27
27. Berada di waktu dan tempat yang salah
28
28. Berada di waktu dan tempat yang salah 2
29
29. Nasib Max
30
30. Balasan untuk orang serakah
31
31. Datang demi dia
32
32. Bukan pencuri!
33
33. Sakau?
34
34. Kado ulang tahun Ai
35
35. Ingat batasan!
36
36. Kembali ke London
37
37. He's back
38
38. Perjodohan?
39
39. Sisi lain Dani
40
40. Kita bertemu lagi
41
41. Starla
42
42. Perjodohan yang batal
43
43. Sakit
44
44. Rencana Mr. J
45
45. Hanya temu bibir
46
46. Si penggoda ulung
47
47. Trauma yang belum hilang
48
48. Aksi gila Ai
49
49. Menyembuhkan trauma?
50
50. Im_poten?
51
51. Rain
52
52. Rain 2
53
53. Kecelakaan
54
54. Bertemu iblis
55
55. Ketua geng?
56
56. Finding Starla
57
57. Menemukanmu
58
58. Aku adikmu?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!