6. Ternyata dia..

Tubuhnya bergetar hebat. Dia terbaring merasakan badannya terasa remuk. Sakit hati dan fisik yang dia derita selama ini ternyata belum cukup, dia bahkan harus mengalami pelecehan sek_sual di usianya yang terbilang masih belia.

"Pakai bajumu. Aku antar kamu ke sekolah. Aku nggak mau nganter kamu ke rumah mu. Selain nggak tau alamatnya di mana, aku juga masih ada urusan lain."

"Cepet sebelum aku berubah pikiran dan ninggalin kamu meringkuk di sini sendirian!!"

Bayu tak lagi memakai kata 'bapak' untuk mengganti 'aku' sebagai panggilan untuk dirinya sendiri. Lelaki itu puas sudah memberikan trauma mendalam pada anak kecil yang memiringkan badannya di lantai. Terlihat tak berdaya dengan luka di fisik dan mentalnya.

Sungguh perbuatan Bayu tidak bisa ditoleransi, dia sengaja merusak mental anak kecil dengan melakukan perbuatan tak senonoh untuk menyalurkan hasrat liarnya. Dan sungguh kasihan bagi Sakti yang malang, dia hanya bisa memejamkan mata berharap semua ini hanya mimpi. Mimpi terburuk di dalam hidupnya.

"Ingat ya, tutup mulutmu rapat-rapat. Aku tidak akan segan-segan kepadamu jika semua ini terbongkar, tidak boleh ada yang tahu. Siapapun itu!! Aku akan bersikap baik padamu dan membantu mu agar tidak ada lagi yang bully kamu di sekolah asal kamu bisa membungkam mulutmu!!"

"Sudah buruan pakai bajumu! Baru pertama kali juga gitu, nanti juga lama-lama terbiasa!" Imbuh Bayu menyunggingkan senyum memuakkan.

'Ya Tuhan.. Jika doaku masih Engkau dengar, aku ingin Engkau lenyapkan saja diriku ini. Aku lelah Tuhan..'

Sakti berusaha berdiri tanpa bantuan Bayu, lelaki itu menikmati sebatang rokok yang barusan dia nyalakan.

'Aku benci orang itu Tuhan. Jika bisa aku ingin meminta malaikat Mu menyeretnya ke neraka.'

"Apa lihat-lihat gitu? Mau nambah lagi? Hahaha.. Aku suka saat kamu mengerang tadi, tapi sudahlah.. Tubuhmu udah gemetaran gitu. Takutnya kamu mati keenakan nanti hahaha!!" Bayu suka sekali melihat Sakti yang terlihat lemah seperti itu.

Sakti tak ingin terlalu lama bersama orang gila tak bermoral itu, kepalanya pusing, bagian belakang tubuhnya sakit, dadanya bergemuruh hebat. Ada ketakutan saat dirinya berada di dekat Bayu, tapi kebencian itu membuatnya kuat untuk sekedar mengikuti perintah Bayu agar segera naik ke motornya.

Beberapa puluh menit berlalu dengan rasa puas di hati Bayu dan kebencian yang merasuk pada jiwa Sakti.

Bayu benar-benar tak berperikemanusiaan, dia tidak merasa kasihan sedikitpun saat menarik paksa Sakti dari atas motornya. Dia bahkan sempat memberi ancaman pada bocah itu lagi agar tidak mengatakan apapun tentang yang dia alami sore ini bersama guru konseling itu.

Sakti melihat adanya batu besar di samping pintu gerbang sekolah, ketika Bayu berbalik berniat meninggalkan Sakti.. Hantaman keras berhasil membuat guru itu terhuyung-huyung.

"Sialan!!! Bang_sat!!! Kamu berani sama aku hah??? Cari mati ya???" Bayu berusaha menggapai Sakti yang terus mundur ingin berlari.

Darah mengalir dari belakang kepala Bayu karena lemparan batu itu berhasil membuat kepalanya terluka. Dengan sisa kekuatan yang dimiliki, Sakti berlari terseok-seok karena dia juga tersiksa merasakan tubuhnya seperti dirajam.

'Aku ralat doaku Tuhan.. Jangan dulu ambil nyawaku.. Selamatkan aku, satu kali ini saja..'

Sakti terpaku ketika merasakan tepukan di pundaknya. Dia sudah membayangkan semua hal buruk akan terjadi pada raganya. Tidak berani melihat ke belakang, sampai akhirnya suara yang dia kenal membuatnya langsung melihat ke arah belakang.

"Ya Allah, apa yang terjadi padamu Sakti?? Siapa yang berbuat seperti ini ke kamu??" Pak Jawir, dia adalah orang yang menemukan Sakti.

Sebelumnya di rumah pak Jawir, Shopiah begitu khawatir karena Sakti belum juga pulang. Mencoba mencari tahu apakah ada jadwal tambahan di kelas 3, tapi kecemasannya justru bertambah ketika guru yang dia hubungi mengatakan jika sekolah sudah berhenti melakukan kegiatan belajar mengajar sejak pukul 12.30 siang tadi. Dan sekarang jarum jam menunjukkan angka 16.10, rasa cemas Shopiah tak terbendung. Dia sangat khawatir dengan putranya itu.

Ingatannya berputar pada beberapa tahun lalu ketika Sakti mendapat perundungan, makin kalut saja hati ibu itu.

"Ada apa sih bun?" Bunda adalah panggilan baru pak Jawir untuk istri barunya.

"Ini mas, Sakti belum pulang. Aku khawatir.. Aku takut dia kenapa-napa mas.." Shopiah ingin menangis rasanya.

Aini yang sejak tadi melihat drama pasutri baru di depan mata hanya berdecak saja. Dia asyik dengan benda pipih di tangannya yang sedang menampilkan film favoritnya.

"Biar aku cari dia di sekolahnya, siapa tahu dia masih ada di sana." Pak Jawir langsung mengambil kunci mobil di meja, padahal baru beberapa menit yang lalu dia pulang ke rumah setelah menyelesaikan pekerjaannya.

Tapi pak Jawir berusaha menjadi ayah yang baik untuk kedua anaknya, tidak ingin membedakan antara Sakti dan Aini. Karena itu dia langsung meluncur dengan kendaraan roda empatnya guna mencari keberadaan anak tirinya.

Dan di sini lah pak Jawir sekarang, dia ada di klinik terdekat karena setelah berhasil menemukan Sakti dengan keadaan berantakan dan wajah pucat pasi, bocah itu seketika lemas dan pingsan.

"Anak saya kenapa bu dokter?" Tanya pak Jawir kepada dokter di sana setelah memeriksa keadaan Sakti.

"Hmm saya belum tahu pasti tapi ada kemungkinan anak bapak mengalami penurunan daya tahan tubuh karena rasa takut dan cemas berlebihan. Saya sudah memberi obat dan vitamin, semoga setelah ini anak bapak bisa segera sembuh dan kembali sehat seperti sedia kala."

"Kalau saya boleh bicara secara pribadi.. Sepertinya anak bapak baru saja mengalami perundungan. Sekarang ini banyak kasus perundungan yang membuat mental anak terganggu pak, tapi itu hanya asumsi saya saja." Imbuh dokter itu memberi penjelasan.

Dokter tidak memeriksa Sakti secara keseluruhan karena berpikir bocah itu hanya pingsan karena kelelahan.

Retina pak Jawir menatap sendu pada sosok kecil yang terbaring di brankar itu, rambut yang terpotong asal, baju kusam kotor dengan dua kancingnya hilang entah kemana dan.. Sedari tadi keringat dingin muncul di kening Sakti seperti menahan sesuatu yang dia sendiri tidak tahu itu apa.

"Mungkin kamu tidak pernah menganggap aku ayahmu, tapi aku peduli dengan mu. Aku ada untukmu, kamu tidak sendirian nak.." Ujar pak Jawir mengusap kening Sakti menghilangkan keringat dingin yang tadi ada di sana.

_______

"Untung aku cepat bersembunyi waktu orang tadi menemukan bocah sialan itu. Sialan!! Jika dia buka mulut aku akan mendapat masalah besar!!!" Bayu bermonolog di samping gudang sekolah.

"Aku harus memastikan bocah itu tutup mulut, jika perlu akan aku bungkam dia untuk selamanya! Vang_ke, dia meminjam kekuatan dari mana saat melemparkan batu tadi padaku. Aaaaargggh sakit banget an_jing!!" Kembali mengumpat padahal umpatan itu lebih cocok untuk dirinya sendiri.

"Aku akan menyuruh anak-anak itu menyiksa Sakti lebih sadis lagi jika nanti dia sudah masuk sekolah, dengan begitu dia merasa dunia tidak aman untuknya. Dan aku akan datang menawarkan bantuan untuk terus memberinya kenikmatan! Hahaha aku memang pintar!! Aku bisa terus bermain-main dengan bocah itu sesuai keinginan ku." Kembali Bayu bicara sendiri seperti orang yang kesetanan.

Terpopuler

Comments

Lyta Thalita

Lyta Thalita

BI*DAB org2 seperti Bayu ini, hanya untuk menyalurkan hasrat harus merusak anak kecil, kelamaan klo cuma maki2 org modelan gini, hajar sampek benjut, klo perlu rusak bagian vital tindakan yg paling bener

2024-04-11

30

varahmavah

varahmavah

ya Allah sakti sampai kapan kamu di bully semoga kamu bisa terbuka dg pak Jawir meskipun kamu tidak terima dia menikah dg ibu mu paling gak dia akan bantu kamu kalau tidak cerita kok jadi khawatir apa yg akan dilakukan guru biadab mu itu guru bk tapi punya kelainan gitu..

2024-04-11

37

MEˡᵉYᵒᵗabgᵈ'ᵍᵒᵐᵇᵃLⁱⁿENeNᵍ𝐙⃝🦜

MEˡᵉYᵒᵗabgᵈ'ᵍᵒᵐᵇᵃLⁱⁿENeNᵍ𝐙⃝🦜

trauma berat Pasti, bedebaah gilaa si bayu sakit jiwaa jirrr

2024-04-19

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!