5. Tentang Dr Fauzan

Hidup Btari kembali seperti semula. Apa yang ia takutkan tidak terjadi. Laki laki yang telah menikahinya sedikit pun tidak mengusiknya. Tidak pernah mencarinya atau sekedar ingin tahu kabar dirinya yang note bene sudah sah menjadi istrinya.

Mungkin memang harus seperti ini. Meski Btari merasa bersalah seolah ia mempermainkan arti dari pernikahan yang suci. Tapi mau bagaimana lagi. Ia dan Dr Fauzan adalah dua orang asing yang baru pertama kali bertemu dan tiba tiba terikat tali perkawinan.

Jadi jika dirinya, terutama Dr Fauzan menganggap pernikahan ini tidak penting dan hanya sebuah kejadian yang mesti dilupakan, apakah salah?

Btari sangat tahu siapa Dr Fauzan. Di kota ini bahkan mungkin di seluruh wilayah propinsi ini, nama Dr Fauzan jelas tidak asing. Seorang dokter ahli jantung sekaligus influencer yang sangat kondang.

Akun Sosial media milik Dr Fauzan mempunyai jutaan pengikut. Terutama kaum muda mudi dan ibu ibu muda. Video atau kata kata motivasi yang Dr Fauzan unggah di akun sosial media miliknya akan selalu ditunggu tunggu oleh para penggemarnya.

Dr Fauzan sering menjadi pembicara atau nara sumber dalam acara seminar kesehatan atau acara acara lain yang melibatkan ibu ibu muda dan kawula muda. Jadwalnya sebagai narasumber sangat padat di sela sela tugasnya sebagai seorang dokter.

Satu lagi Dr Fauzan sudah punya kekasih, bernama Faradina. Seorang influencer wanita di bidang kecantikan yang juga punya followers jutaan. Reviewnya tentang produk skincare atau produk kecantikan lainnya selalu ditunggu oleh jutaan penggemarnya. Faradina bisa dibilang trendsetter kecantikan masa kini. Berbagai produk skincare dan kecantikan berlomba lomba menjadikan Faradina model brand ambasador.

Dr Fauzan anak pendiri ponpes Darussalam di kota ini. Selain ponpes, mereka juga punya bisnis rumah sakit ... Usaha Farmasi dan klinik kecantikan. Keluarga dr Fauzan termasuk jajaran keluarga sultan di kota ini.

Melihat latar belakang Dr Fauzan, Btari harus sadar diri. Dirinya bukan pasangan yang tepat untuk Dr Fauzan. jika Btari dibandingkan dengan Faradina kekasih Dr Fauzan jelas tidak ada apa apanya. Btari bagaikan batu kali yang tidak berguna, sementara Faradina adalah batu berlian yang bersinar.

Jadi sudah benar jika pernikahan grebekan ini disembunyikan dari khalayak umum dan jika sudah lewat enam bulan, pernikahan ini akan segera berakhir. Usulan Dr Fauzan untuk hidup sendiri sendiri sudah tepat.

Sudah genap satu bulan pernikahan Btari dan Dr Fauzan berjalan. Selama ini keduanya tidak.saling bertukar komunikasi seperti kesepakatan. Besok waktunya lapor ke kantor KUA.

Btari duduk di kasur kamar kontrakannya. Dia sedang duduk terpekur menatap wadah perhiasan dari beludru dan uang satu juta yang diberikan Dr Fauzan sebagai mahar pernikahan mereka.

Tangan Btari membuka kotak perhiasan. Baru kali ini ia berkesempatan melihat kalung dan uang mahar pernikahannya. Mata Btari melihat sebuah untaian kalung uang indah. Terbuat dari emas murni dan mempunyai liontin berbentuk bunga matahari.

"kalung ini pasti awalnya akan diberikan Dr Fauzan pada kekasihnya, tapi karena harus menikahiku, kalung ini terpaksa ia jadikan mahar." Btari berbicara di dalam hati.

Btari kembali memasukkan kalung di dalam kotak perhiasan. Ia kemudian menghitung uang maharnya.

"Pas satu juta .. Aku buat apa ya uang mahar ini? Aku simpan saja dulu, nanti kalau sudah waktunya membayar uang kontrakan, kupakai saja uang ini." Btari memasukkan uang satu juta ke dalam amplop.

Btari teringat dengan buku nikahnya. Sampai sekarang ia belum membukanya lagi. Tangannya merogoh ke dalam tas mencari buku nikah. Dibukanya buku nikah miliknya .. tertera data dirinya dan data diri Dr Fauzan.

"Ternyata usia kami terpaut lima tahun." Btari bicara sendiri.

Diamatinya foto Dr Fauzan. Meski foto dadakan, tetap saja terlihat tampan. Kalau tidak tampan mana mungkin lelaki ini punya penggemar ciwi ciwi dan emak emak muda yang jumlahnya jutaan.

Berbeda dengan foto dirinya. Terlihat kucel, kerudung parisnya terlihat kusut. Beruntung wajahnya yang lelah dan tertekan tidak terlalu kelihatan. Bagaimana tidak kucel, saat itu Btari sedang mengerahkan tenaga dalamnya untuk menyambung tulang Dr Fauzan yang retak dan letaknya bergeser.

Orang awam mungkin melihat tukang sangkal putung memijat dengan santai. Padahal mereka sedang mengerahkan tenaga dalam. Karena itu rata rata tukang pijat sangkal putung akan menjeda sekitar duapuluh menit untuk mengumpulkan tenaga lagi sebelum melakukan pijat pada pasien yang lain.

Btari mempelajari pijat sangkal putung ini dari simbahnya. Sejak umur enam tahun, oleh simbahnya Btari dilatih memijat. Dari sekian banyak cucunya, Btari yang terpilih mewarisi ilmu memijat mbah Rodiyah. Semua anak dan cucunya dilatih. Tapi semuanya tidak bisa, hanya Btari yang mampu mempelajarinya, meski saat itu usianya baru enam tahun.

Konon tidak semua orang bisa mempelajari pijat sambung tulang atau yang lebih dikenal dengan pijat sangkal putung. Almarhum Mbah Rodiyah dulu terkenal sebagai tukang pijat sangkal putung yang handal. Pasien yang berobat pada mbah Rodiyah selalu sembuh. Tangan atau kaki yang patah akan tersambung kembali.

Btari masih menatap foto Dr Fauzan dengan seksama.

"Sangat tampan." Btari hanya sebatas memuji.

Di rumah megah yang terletak di kawasan elit, keluarga Maulana sedang makan malam bersama. Ada Abi Zakaria Maulana dan istrinya umu Azizah. Empat anak mereka dan dua menantu, serta lima cucu.Tak ketinggalan Abah Hasan Maulana dan Umi khadijah orangtua Zakaria, meski sudah menua, mereka terlihat sehat.

"Fauzan aku dan Pak Ginanjar sudah membahas hari baik untuk pernikahanmu dengan Fara." abi Zakaria membuka obrolan, makan malam sudah selesai. Tinggal makan makanan penutup.

Fauzan tertegun. kata kata abi Zakaria mengingatkan dirinya pada pernikahannya dengan Btari. kepanikan melanda Fauzan, ia lupa kalau setiap bulan ia dan Btari wajib lapor ke kantor KUA. Dengan cepat ia mengambil handphone dan melihat penanggalan.

"Syukurlah aku tidak terlambat ... masih besok jadwal kami lapor ke KUA." Fauzan bernafas lega. Kalau saja Abi Zakaria tidak membahas pernikahan, ia pasti lupa kalau sudah waktunya melapor.

"Fauzan .. Abi sedang bicara padamu." Abi Zakaria heran dengan sikap Fauzan yang tidak merespon omongannya malah sibuk melihat HP.

"Maaf abi .. Tiba tiba aku teringat dengan sesuatu, makanya aku cepat cepat melihat catatan di HP sebelum lupa." Fauzan memasukkan HP ke dalam saku.

"Tak apa .. Begini abi dan papinya Fara memutuskan pernikahan kalian akan diadakan tiga bulan lagi." ucap Abi Zakaria.

"Tiga bulan lagi?" Fauzan tercengang.

"Betul .. Cepat urus dokumen dokumen pendaftaran nikah kalian! Makin cepat makin baik!" ujar abi Zakaria.

"Bisakah tanggalnya diundur abi? Kalau bisa enam bulan lagi! Pekerjaanku masih banyak dan jadwal seminarku masih padat sampai enam bulan kedepan abi." Fauzan beralasan, bagaimana dia bisa mengurus dokumen pendaftaran nikah kalau dirinya sudah menikah.

"Selalu saja kamu beralasan pekerjaan! Pekerjaan dan seminarmu tidak akan ada habisnya! Sampai kapan kamu menundanya? Sesuatu yang baik itu harua segera dilaksanakan!" abi Zakaria mengingatkan.

"Benar Fauzan .. Jangan pernah menunda nunda hal baik, apalagi ini sebuah pernikahan! Kamu dan Fara sudah cukup lama berhubungan .. Itu bukan hal yang baik .. Segera halalkan Fara!" abah Hasan menyahuti.

"jangan suka menunda hal baik nak .. Kamu pasti tidak suka kalau adik perempuanmu Fairuz diperlakukan seperti ini, tidak segera dinikahi kekasihnya, hanya digantung seperti kamu menggantung cinta Fara!" umu Azizah menimpali.

"Sudah .. Sudah .. Kalian semua jangan memojokkan Fauzan, kalau memang pekerjaan dan seminar Fauzan padat mau bagaimana lagi? Masa iya Fauzan menikah dengan pikiran dipenuhi pikiran pekerjaannya." umi Khadijah membela.

Fauzan tersenyum manis pada neneknya. Nenek memang yang terbaik, selalu ada untuk mendukung semua yang ia kerjakan.

"Tapi umi .. Fauzan dari dulu selalu menundanya .. Sudah satu tahun Fauzan dan Fara bertunangan .. Masa sekarang harus ditunda lagi? Bisa menjadi fitnah umi." abi Zakaria menukas.

"Mungkin itu tanda tanda kalau Fauzan dan Fara tidak berjodoh." ucap umi Khadijah.

DEG ... Fauzan terkejut.

Benar kah Fara bukan jodohnya?

Tidak .. Itu tidak benar .. Fara adalah jodohnya. Fara adalah wanita yang tepat untuk menjadi istrinya. Mereka berdua sama sama influencer. Fauzan yakin rumah tangganya akan berjalan lancar jika keduanya saling memahami kesibukan mereka masing masing karena bergelut dalam bidang perkerjaan yang sama.

Atau jangan jangan ini peringatan untuknya karena, ia sudah menikahi Btari? Ah tidak .. sesuai kesepakatan, dia dan Btari akan bercerai setelah enam bulan menjalankan laporan mereka.

Fauzan bangkit dari duduknya. Ia berjalan keluar. Mengambil handphone untuk menghubungi Fadil.

"Fadil .. Besok urus semua pendaftaran pernikahanku dengan Fara!"

"Tapi mas .. Ini akan sulit .. Data anda sudah terdaftar menikah di kantor KUA, apa tidak sebaiknya menunggu enam bulan lagi sampai Mas Fauzan dan Btari bercerai?"

"Tidak Fadil .. Keluarga menuntutku untuk segera menikahi Fara .. Lakukan sebisamu agar aku mendapat ijin untuk menikah lagi, gunakan uang untuk melancarkan misi ini, aku yakin dengan uang, mereka mau memanipulasi dataku dan bisa memberi ijin aku untuk menikah lagi dengan status single."

Terpopuler

Comments

Sukliang

Sukliang

akhirnya ada komen

2024-05-06

0

Dadi Bismarck

Dadi Bismarck

Ending yang manis dan memuaskan. 😌

2024-04-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!