4. Hidup sendiri sendiri

Nikah kilat dan dadakan telah usai. Petugas patroli yang merazia Btari dan Fauzan sudah meninggalkan kamar. Begitu juga dengan petugas KUA yang menikahkan mereka juga sudah meninggalkan kamar ini.

Fauzan duduk di tepi ranjang dengan raut yang tak terbaca. Rupanya laki laki ini sedang memikirkan rencana selanjutnya terkait pernikahan yang tak diinginkannya.

Fadil berdiri kaku di tengah kamar, tidak tahu apa yang harus dilakukan. di atas kursi, Btari meremas remas tali tas cangklongnya dengan gugup. Tidak tahu apa yang harus ia lakukan.

Btari ingin pulang. udara kamar ini terasa pengap dan menyesakkan untuknya. Seandainya tadi ia menuruti kata hatinya yang sudah ragu saat menerima tawaran memijat dari Sodiq, Btari yakin dirinya masih baik baik saja. Tidak digrebeg satpol lalu dinikahkan secara kilat seperti ini.

Tapi semuanya sudah terjadi. Tidak mungkin diubah kembali. Hanya yang jadi persoalan, apakah Fauzan akan memintanya hidup bersama atau hidup terpisah seperti sebelumnya, dan berpura pura tidak ada insiden pernikahan ini. Tapi rupanya lelaki itu dari tadi hanya diam saja.

"Saya permisi pulang." Btari bangkit dari duduknya.

"Apakah pijatannya sudah selesai?" Fadil bertanya.

"Sudah." Btari tidak berminat lagi melanjutkan pijatannya, sebenarnya kurang sedikit lagi pijatan yang harus ia lakukan.

"lalu untuk apa perban elastis yang kamu minta tadi?" Fadil masih tidak puas.

Btari menatap Fadil dengan heran. Laki laki yang mengaku assisten ini bersikap seolah olah seorang istri yang selalu memikirkan kesehatan suaminya.

"Jangan jangan Si Fadil ini kaum belok?" Btari mulai berpikir negatif mengingat sikapnya yang begitu menjaga dan posesif pada Fauzan. Btari jadi bergidik.

"Perban elastis untuk dibalutkan pada mata kaki yang cedera, agar kalau nanti kakinya dibuat berjalan tidak mudah bergeser." Btari menjawab datar, ia baru teringat pada Sodiq, kemana lelaki itu, sampai detik ini belum muncul.

"kalau begitu tunggu sampai Sodiq datang membawa perban elastis itu, lakukan tugasmu sampai selesai!" Fadil berkata dengan arogan.

"Hanya membalut kencang kaki yang cedera saja, anda tidak bisa?" Btari menatap Fadil dengan heran.

"Aku bisa, tapi aku tidak mau sampai terjadi kekeliruan yang malah membuat kaki Mas Fauzan tambah cidera." Fadil menjawab.

Mendengar jawaban Fadil, pikiran negatif Btari muncul lagi. Pandangan matanya menatap Fadil dan Fauzan berganti ganti. Btari bisa melihat betapa khawatirnya Fadil pada Fauzan. Mata lelaki itu menatap kaki Fauzan dengan pandangan yang mengatakan kenapa tidak kakiku saja yang sakit?

Btari menatap kedua laki laki ini dengan pandangan sinis. Dua makhluk yang membuat bumi ini diberi azab karena kelakuannya yang menyimpang dan menjijikkan. Naudzubillah mindalik.

"jangan berpikiran negatif, hanya berdasarkan pandanganmu!" Fauzan menatap Btari tajam, ia tahu apa yang dipikirkan oleh wanita ini. Btari pasti mengira ia dan Fauzan kaum belok.

Fauzan sering melihat tatapan seperti yang diperlihatkan Btari tadi. Beberapa orang memang sering mengira ia dan Fadil pasangan LGBT karena sikap Fadil yang possesif padanya. Padahal Fadil melakukan itu semua karena amanah kakeknya. Di akhir hidup sang kakek, lelaki itu memberi amanah Fadil agar selalu menjaga Fauzan.

Fadil adalah anak panti yang diadopsi kakeknya. Karena itu Fadil merasa berhutang budi. Apa pun perintah sang kakek akan selalu dilakukannya. Hingga terlihat Fadil sangat protektif padanya. Sikap yang membuat Fauzan merasa gerah.

"Bisa kah saya pulang sekarang? Untuk perban elastis, mas Sodiq bisa mengikatkannya nanti." Btari sudah tidak betah, di kamar yang telah menorehkan sejarah memalukan dalam hidupnya.

"Lalu bagaimana untuk pijat kelanjutannya? Aku yakin tida satu kali ini saja bukan?" Fauzan bertanya.

"untuk tindakan berikutnya, datang saja ke tempat praktek pijat sangkal putung yang menaungiku, Pijat Sangkal putung Pucang anom." Btari menjawab.

"aku bisa meminta nomor rekeningmu? Akan kutransfer ongkos pijat ini." Fauzan menatap Btari.

"cash saja." Btari menjawab singkat.

"Aku tidak punya uang cash .. Sudah habis untuk mahar tadi, sebutkan saja nomor rekeningmu!" pinta Fauzan.

"Tidak usah saja kalau begitu!" Btari memutuskan.

"Tidak bisa.begitu, aku akan tetap membayar ongkos pijatmu." Fauzan ngotot.

Btari menyebutkan nomor rekeningnya. Fauzan mengambil handphone miliknya. jari jarinya mengotak atik layar.

"Sudah aku transfer ongkos pijat ke rekeningmu, silahkan diperiksa!" ujar Fauzan.

"Nanti saja, aku pamit pulang!" Btari bangkit dari duduknya.

"Sebentar, duduklah dulu! Kita bicara dulu tentang pernikahan ini!" pinta Fauzan.

"Silahkan!" Btari duduk lagi, ia juga ingin tahu apa yang akan dikatakan Fauzan tentang kelanjutan pernikahan grebekan ini.

"Kita tidak akan menjalani pernikahan normal seperti layaknya pasangan suami istri lainnya. Kita akan hidup seperti hidup kita sebelumnya. Kau tetap tinggal di rumahmu sendiri dan aku juga akan tinggal di rumahku .. Kita tetap akan datang ke KUA setiap bulan sesuai peraturan sampai enam bulan ke depan. Setelah.enam bulan kita akan bercerai. Sebagai bentuk tanggung jawabku kepadamu, setiap bulan aku akan menafkahimu dengan mengirimu uang belanja ke rekening milikmu .. Aku minta maaf tidak bisa menjalankan tugasku sebagai suami yang normal, aku sudah punya kekasih. Aku harap kamu mengerti. Bagaimana pun kita hanya dua orang asing yang tidak saling mengenal." ucap Fauzan panjang lebar.

"Aku mengerti .. Aku juga tidak menginginkan pernikahan ini! aku senang anda menawarkan jalan ini, karena memang seperti ini yang aku mau, hidup sendiri sendiri seperti sebelumnya sebelum pernikahan memalukan ini terjadi! Oh ya Anda tidak perlu mengirimkan nafkah belanja padaku, aku tidak memerlukan nafkah apapun dari anda. Agar nanti setelah enam bulan berlalu aku bisa membatalkan pernikahan ini, agar statusku tetap gadis bukan janda. Menyandang status Janda itu tidak mudah!" Btari berucap dengan datar.

Fauzan tertohok dengan kata kata Btari. Dirinya tidak berpikir sejauh itu. Tidak seperti yang dibayangkannya, Btari akan menerima kiriman uang sebagai belanja bulanan, di luar dugaan gadis itu menolak mentah mentah.

"Aku permisi." Btari bangkit dari duduknya.

"ini buku nikah kita .. simpanlah!" pinta Fauzan sambil menyerahkan dua buku nikah yang baru saja mereka tanda tangani.

"kenapa buku nikah milik anda tidak anda simpan sendiri?" Btari heran.

"Aku tidak mau menyimpannya, tidak ada alasan lain." jawab Fauzan.

"Baiklah!" Btari mengambil dua buku nikah dari tangan Fauzan, ia tidak mau berdebat, yang dia inginkan adalah secepatnya keluar dari kamar ini.

"aku bisa minta nomor teleponmu?" Fauzan bertanya.

"maaf aku tidak bisa memberikan nomor pada orang asing." ucap Btari, membuat Fauzan merasa dihantam batu besar. Meskipun dia dan Btari orang asing, tapi mereka berdua telah diikat dalam tali pernikahan.

"Kalau aku tidak punya nomor telepon kamu, lalu bagaimana kita bisa datang ke KUA bersama sama?" Fauzan mengingatkan.

"Anda bisa menghubungi Sodiq!" Btari masih bertahan.

"aku tidak ingin pernikahan ini diketahui oleh orang lain!" Fauzan mulai kesal.

"Begini saja .. Kita buat kesepakatan .. Kita akan akan datang ke kantor KUA pukul delapan pagi, beres kan? Nanti aku akan menunggu anda di halte yang berada di seberang kanto KUA, dari sana kita masuk bareng, seolah olah kita datang bersama." Btari memberikan solusi.

"Terserah kamu!" Fauzan kesal, seperti minta nomor artis saja, sulit amat untuk ngasih nomor.

"Terima kasih kerjasamanya, saya pulang." Btari berjalan keluar dari dalam kamar ini.

Dengan muka menunduk, Btari terus berjalan meninggalkan hotel yang telah memberinya sejarah memalukan.

Btari sampai di rumah petak kontrakan nya dengan selamat. Ia langsung masuk kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan berganti baju. Setiap selesai memijat orang ia selalu membiasakan untuk mandi dan berganti dengan pakaian bersih.

Lelah hati dan fisik akibat insiden digrebeg dan dinikahkan secara paksa membuat Btari ingin merebahkan tubuhnya di atas kasur. Btari ingin tidur, berharap insiden di hotel tadi hanya mimpi bukan kejadian nyata.

Terpopuler

Comments

Okto Mulya D.

Okto Mulya D.

Btari, yang kurang beruntung hidupnya harus nikah paksa, hancur lahh rencana hidupnya ke depan.

2024-12-13

0

Dwi Puji Astuti

Dwi Puji Astuti

cerita beda dari yang lain..suka banget thor..

2024-08-15

1

lihat semua
Episodes
1 1. Pasien yang tidak diharapkan
2 2. Digerebeg
3 3. pernikahan grebekan
4 4. Hidup sendiri sendiri
5 5. Tentang Dr Fauzan
6 6. laporan bulan pertama
7 7. laporan bulan kedua
8 8. Menikah lagi
9 9. Ricuh
10 10. Pernikahan yang batal
11 11. Menemui Fara
12 12. Penilaian yang salah
13 13. Penolakan Btari
14 14. Sekelumit tentang Btari
15 15. Umi Khadijah bertemu Btari
16 16. Perjuangan Fauzan
17 17. tidak bisa melupakan
18 18. Rencana pembatalan nikah
19 19. Pertengkaran pertama
20 20. Memulai hidup baru
21 21. Statusmu kini anggota keluarga Maulana
22 22. Hidup satu atap bersama
23 23. Pesona Fauzan
24 24. Rumitnya hati Fauzan
25 25. Pilihan untuk Fauzan
26 26. Balasan untuk Fara
27 27. Akal licik Fara
28 28. Rencana nikah siri
29 29. Undangan makan bersama
30 30. Jangan ngelunjak
31 31. Dua sejoli
32 32. Pernyataan cinta
33 33. Makan malam atau pesta?
34 34. Tasyakuran pernikahan
35 35. Tangis Fara
36 36. Kekecewaan Fara
37 37. Mulai oleng
38 38. Surga dunia
39 39. Pagi yang melelahkan
40 40 Niat Farid
41 41. Nyonya Fauzan
42 42. WAR
43 43. Rencana busuk
44 44. Pertunjukan dimulai
45 45. sandiwara bodoh
46 46. Pelampiasan kemarahan
47 47. Terkena getahnya
48 48. Bakat istimewa
49 49. Dibatalkan
50 50. Kembalinya ummu Azizah
51 51. Penantian
52 52. Pengkhianat
53 53. Tidak berselera
54 54. Misi yang sukses
55 55. Resiko punya suami tampan dan kaya
56 56. Badai dalam rumah tangga
57 57. Aku juga istrinya Fauzan
58 58. Tidak sah
59 59. Hanya pasien
60 60. Fara hamil
61 61. Pesan atau curhat?
62 62. Sudah menjadi candu
63 63. Pribadi ganda Fauzan
64 64. Wanita pendusta
65 65. Pernikahan semu
66 66. Terusir
67 67. Kadang di atas kadang di bawah
68 68. Olahraga sore
69 69. Cerita kedua orangtua Btari
70 70. Dua manusia tidak bermoral
71 71. Sekelumit cerita tentang Endang Suningsih
72 72. Bertekad pergi
73 73. Perlawanan bu Endang
74 74. Pernikahan impian
75 75. Rencana Endang
76 76. Pesta pernikahan Farina
77 77. Keluarga toxic
78 78. Selamat Tinggal
79 79. Resmi Berpisah
80 80. Penyesalan Supardi
81 81. Ada yang mau ngajak balikan
82 Arak arakan pengantin heboh
83 83. Mencari Btari
84 85. Seandainya waktu bisa diputar kembali
85 86. Kehamilan simpatik
Episodes

Updated 85 Episodes

1
1. Pasien yang tidak diharapkan
2
2. Digerebeg
3
3. pernikahan grebekan
4
4. Hidup sendiri sendiri
5
5. Tentang Dr Fauzan
6
6. laporan bulan pertama
7
7. laporan bulan kedua
8
8. Menikah lagi
9
9. Ricuh
10
10. Pernikahan yang batal
11
11. Menemui Fara
12
12. Penilaian yang salah
13
13. Penolakan Btari
14
14. Sekelumit tentang Btari
15
15. Umi Khadijah bertemu Btari
16
16. Perjuangan Fauzan
17
17. tidak bisa melupakan
18
18. Rencana pembatalan nikah
19
19. Pertengkaran pertama
20
20. Memulai hidup baru
21
21. Statusmu kini anggota keluarga Maulana
22
22. Hidup satu atap bersama
23
23. Pesona Fauzan
24
24. Rumitnya hati Fauzan
25
25. Pilihan untuk Fauzan
26
26. Balasan untuk Fara
27
27. Akal licik Fara
28
28. Rencana nikah siri
29
29. Undangan makan bersama
30
30. Jangan ngelunjak
31
31. Dua sejoli
32
32. Pernyataan cinta
33
33. Makan malam atau pesta?
34
34. Tasyakuran pernikahan
35
35. Tangis Fara
36
36. Kekecewaan Fara
37
37. Mulai oleng
38
38. Surga dunia
39
39. Pagi yang melelahkan
40
40 Niat Farid
41
41. Nyonya Fauzan
42
42. WAR
43
43. Rencana busuk
44
44. Pertunjukan dimulai
45
45. sandiwara bodoh
46
46. Pelampiasan kemarahan
47
47. Terkena getahnya
48
48. Bakat istimewa
49
49. Dibatalkan
50
50. Kembalinya ummu Azizah
51
51. Penantian
52
52. Pengkhianat
53
53. Tidak berselera
54
54. Misi yang sukses
55
55. Resiko punya suami tampan dan kaya
56
56. Badai dalam rumah tangga
57
57. Aku juga istrinya Fauzan
58
58. Tidak sah
59
59. Hanya pasien
60
60. Fara hamil
61
61. Pesan atau curhat?
62
62. Sudah menjadi candu
63
63. Pribadi ganda Fauzan
64
64. Wanita pendusta
65
65. Pernikahan semu
66
66. Terusir
67
67. Kadang di atas kadang di bawah
68
68. Olahraga sore
69
69. Cerita kedua orangtua Btari
70
70. Dua manusia tidak bermoral
71
71. Sekelumit cerita tentang Endang Suningsih
72
72. Bertekad pergi
73
73. Perlawanan bu Endang
74
74. Pernikahan impian
75
75. Rencana Endang
76
76. Pesta pernikahan Farina
77
77. Keluarga toxic
78
78. Selamat Tinggal
79
79. Resmi Berpisah
80
80. Penyesalan Supardi
81
81. Ada yang mau ngajak balikan
82
Arak arakan pengantin heboh
83
83. Mencari Btari
84
85. Seandainya waktu bisa diputar kembali
85
86. Kehamilan simpatik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!