Bab.20

Kehebohan langsung terjadi di antara pelayat yang akan mengkafani mayat nya Tania, Kalajengking dengan ukuran kecil kecil merayap keluar dan jumlah nya sangat banyak, Mulut Ibu Ibu nyinyir langsung mendapatkan bahan untuk bergosip tentu nya, Bahkan mereka juga terpekik kaget melihat banyak nya hewan berbisa itu.

Sebisa mungkin pengurus yang akan mengkafani Tania segera membersihkan nya, Namun hewan itu semakin banyak saja keluar, Dan ternyata itu berasal dari apem gadis remaja ini. Ibu Tania semakin syok saja melihat derita yang di alami sang putri, Setahu nya Tania tidak pernah melakukan hal kotor.

"Mungkin dia jual diri, Kan banyak anak masih sekolah melakukan hal seperti itu." Bisik Pelayat.

"Masa sih? Tania selama ini terlihat kalem dan baik anak nya, Bahkan tidak pernah ada satu cowok pun yang datang." Jawab pelayat B.

"Kita kan hanya tau dari luar nya saja, Siapa tau dia simpanan nya om berduit." Pelayat A masih sibuk menuduh Tania.

"Tolong jangan memfitnah anak saya! Lagi pula kalian tidak pernah melihat nya menjual diri secara nyata." Ibu Tania berkata sambil menangis.

Para pelayat menutup mulut mereka, Ustazah yang mengurus segera membersihkan walau tidak bisa sepenuh nya hilang. Namun sedikit berkurang, Jasad gadis ini segera di kebumi kan. Lagi pula liang lahat sudah siap, Terlalu lama di luar malah nanti nya akan semakin besar saja gunjingan ini.

Mereka tidak menyadari sedikit pun bahwa sejak tadi Sari tersenyum puas, Dia tidak ikut kepemakaman karena susuk kecantikan dari Bu Kiki tidak bisa di bawa kekuburan. Susuk itu bisa menyakiti inang nya bila pantangan di langgar.

Sari bergegas pulang karena Arya masih di rumah, Sambil merasakan kurap nya yang semakin perih bila tubuh berkeringat. Sari melihat suami nya sedang membakar sate, Tercium sangat harum menusuk hidung.

"Loh buat sate kamu, Mas." Tegur Sari.

"Iya, Habis melayat tadi kok rasa nya ingin makan sate." Jawab Arya sibuk membuat api.

"Bukan nya dari tadi malam kamu sudah menusuk nya." Ucap Sari.

Arya hanya tersenyum karena dia memang sudah tadi malam menusuk sate, Sari menggerutu karena mencium makanan enak dan dia tidak bisa memakan nya pula.

👻👻👻👻👻

Shanti kembali mendatangi rumah nya Mbah Saman karena merasa santet dari dukun itu tidak mempan, Dengan rasa kesal yang amat dalam karena merasa di bodohi. Shanti menendang dupa yang berisi kemenyan.

"Kenapa cah ayu ku ini kok marah marah?" Mbah Saman dengan seringai mesum nya menegur Shanti.

"Pokok nya Mbah harus membuat santet yang paten! Kenapa sampai sekarang tidak ada reaksi dari Sari." Shanti melipat tangan nya di dada.

"Sudah kah kamu melihat tubuh nya?" Tanya Mbah Saman.

Wanita ini menggeleng karena dia memang tidak melihat secara langsung, Ada juga rasa penasaran karena memang Sari tidak menunjukan reaksi atau bercerita tentang penyakit apa pun.

"Aku tidak bisa membuat nya celaka secara langsung, Lebih baik kau mencari teman yang bisa mendukung kebencian mu." Saran Mbah Saman.

"Maksud sampean?" Shanti tidak mengerti.

"Keluarga dari suami nya itu juga tidak menyukai Sari, Dan yang paling penting adalah, Kakak suami nya itu bukan orang sembarangan." Jelas Mbah Saman.

"Dia dukun juga? Kenapa Arya tidak tahu keburukan istri nya bila mereka orang pintar." Heran Shanti.

"Entah lah! Kadang tidak tahu dan pura pura tidak tahu hanya beda tipis." Sahut Mbah Saman.

Otak Shanti berpikir keras tentang ucapan Mbah Saman, Kini dia harus berusaha mendekati Kakak ipar nya Sari untuk mencari dukungan, Dengan begitu dia bisa menjatuhkan Sari. Wanita ini sudah di kuasai oleh rasa iri dan dengki, Karena hidup Sari lebih beruntung dalam dunia PSK.

"Aku harus bisa mendekati nya dan memberi info kepada Kakak nya Arya." Geram Shanti.

Kampung yang di tinggali Purnama sudah ia dapatkan alamat nya, Shanti tidak tahu wanita seperti apa yang akan ia hadapi, Mengira hanya dengan uang semua nya bisa beres.

👻👻👻👻👻👻

Fatma membawa semangkuk soto panas mendatangi rumah nya Purnama, Dia merasa hutang budi nya sangat besar kepada Purnama, Karena wanita itu sudah menyelamat kan nyawa nya dari tangan Kakak tiri nya sendiri.

"Assalamualaikum, Mbak Purnama." Fatma mengetuk pintu.

"Walaikum sallam, Masuk lah, Fatma." Umi menyambut kedatangan tamu.

"Ini ada soto sedikit buat Mbak Purnama." Fatma masuk kedalam rumah.

"Terima kasih ya, Nak. Alhamdulilah kamu bawa makanan, Memang Purnama lagi ndak masak." Ujar Umi mertua nya Purnama.

Zidan yang baru pulang dari masjid pun langsung di beri soto oleh Umi nya, Pria ini memakan nya dengan lahap karena rasa soto pas pula di lidah nya.

"Lihat suami mu makan dengan lahap nya masakan wanita lain, Memang nya kau tidak cemas? Jaga suami mu, Purnama." Nilam yang berdiri di ujung meja berbisik pada Purnama yang sedang termenung.

"Apa sih kau ini, Nilam? Zidan kan hanya makan masakan nya Fatma." Sergah Maharani.

"Perselingkuhan itu bisa terjadi dari mana saja, Nah masakan itu juga salah satu nya." Nilam berkata sengit.

"Jadi maksud mu bagai mana, Hantu mati beranak?" Purnama bertanya sambil menatap Nilam.

"Ya kau urus lah si Zidan itu, Kau masakan dia juga tentu nya! Bagai mana kalau dia malah ketagihan dengan masakan nya Fatma, Lagi pula mertua mu juga tampak akrab dengan dia." Sewot Nilam.

"Wah kau bicara tentang pengalaman mu ternyata." Maharani tergelak.

"Mertua itu bisa menjadi musuh juga untuk kita! Pokok nya kau harus menjaga suami mu, Aku tidak mau bila kau mengalami nasib seperti ku." Peringat Nilam.

Purnama berdiri mendekati suami nya yang hampir usai makan, Zidan tersenyum sambil menawarkan soto kepada istri nya.

"Awas ya kalau sampai tu siluman mengamuk karena kau hasut." Maharani menuding Nilam.

"Heh! Aku ini cemas, Bukan nya menghasut." Bentak Nilam.

"Kamu suka soto ya, Mas? Besok aku buat kan untuk kamu ya." Purnama duduk di depan Zidan.

"Ndak usah lah soto, Dik. Mas mau sop daging saja, Campur sama wortel enak kayak nya." Pinta Zidan.

"Kalau Mbak Purnama sedang malas untuk masak karena hamil muda, Biar ku masakan, Mbak." Fatma menawarkan diri.

"Tidak usah! Aku bisa masak untuk suami ku." Tolak Purnama dengan nada sengit.

Fatma agak kaget dengan jawaban nya Purnama, Padahal dia berniat baik. Namun seperti nya malah melewati batas pula, Maharani mendelik kepada Nilam yang tertunduk karena tadi merasa sudah kebablasan.

Bukan niat nya Nilam untuk menghasut Purnama, Namun hantu satu ini takut bila nanti Zidan sampai menghianati Purnama dengan berselingkuh pada Fatma.

Terpopuler

Comments

V3

V3

Fatma mpe kaget Krn dpt bentakan dr mbak Pur ,,, sabar yaa dik Fatma 🤣🤣

2025-02-27

0

N~R

N~R

Fatma kan yg nantinya jadi istri Arya kan

2025-02-04

0

Suharnani

Suharnani

anak"nya kolo pati sepertinya

2024-10-16

1

lihat semua
Episodes
1 Pasangan baru
2 Kerja bangunan.
3 Bab.3
4 Bab.4
5 Bab.5
6 Bab.6
7 Bab.7
8 Bab.8
9 Bab.9
10 Bab.10
11 Bab.11
12 Bab.12
13 Bab.13
14 Bab.14
15 Bab.15
16 Bab.16
17 Bab.17
18 Bab.18
19 Bab.19
20 Bab.20
21 Bab.21
22 Bab.22
23 Bab.23
24 Bab.24
25 Bab.25
26 Bab.26
27 Bab.27
28 Bab.28
29 Bab.29
30 Bab.30
31 Bab.31
32 Bab.32
33 Bab.33
34 Bab.34
35 Bab.35
36 Bab 36
37 Bab.37
38 Bab.38
39 Bab.39
40 Ban.40
41 Bab.41
42 Bab.42
43 Bab.43
44 Bab.44
45 Bab.45
46 Bab.46
47 Bab.47
48 Bab.48
49 Bab.49
50 Bab.50
51 Bab.51
52 Bab.52
53 Bab.53
54 Bab.54
55 Bab.55
56 Bab.56
57 Bab.57
58 Bab.58
59 Bab.59
60 Bab.60
61 Perasaan yang timbul
62 Bab.Sari sembuh
63 Bab.Hantu penuh dendam
64 Bab.Masakan Fatma
65 Bab.65
66 Bab.66
67 Bab.67
68 Bab.68
69 Bab.69
70 Bab.70
71 Bab.71
72 Bab.72
73 Bab.73
74 Bab.74
75 Bab.75
76 Bab.76
77 Bab.77
78 Bab.78
79 Bab.79
80 Bab.80
81 Bab.81
82 Bab.82
83 Bab.83
84 Bab.84
85 Bab.85
86 Bab.86
87 Bab.87
88 Bab.88
89 Bab.89
90 Bab.90
91 Bab.91
92 Bab.92
93 Bab.93
94 Bab.94
95 Bab.95
96 Bab.96
97 Bab.97
98 Bab.98
99 Bab.99
100 Bab.100
101 Bab.101
102 Bab.102
103 Bab.103
104 Bab.104
105 Bab.105
106 Bab.106
107 Bab.107
108 Bab.108
109 Bab.109
110 Bab.110
111 Bab.111
112 Bab.112
113 Bab.113
114 Bab.114
115 Bab.115
116 Bab.116
117 Bab.117
118 Bab.118
119 Bab.119
120 Bab.120
121 Bab.121
122 Bab.122
123 Bab.123
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Pasangan baru
2
Kerja bangunan.
3
Bab.3
4
Bab.4
5
Bab.5
6
Bab.6
7
Bab.7
8
Bab.8
9
Bab.9
10
Bab.10
11
Bab.11
12
Bab.12
13
Bab.13
14
Bab.14
15
Bab.15
16
Bab.16
17
Bab.17
18
Bab.18
19
Bab.19
20
Bab.20
21
Bab.21
22
Bab.22
23
Bab.23
24
Bab.24
25
Bab.25
26
Bab.26
27
Bab.27
28
Bab.28
29
Bab.29
30
Bab.30
31
Bab.31
32
Bab.32
33
Bab.33
34
Bab.34
35
Bab.35
36
Bab 36
37
Bab.37
38
Bab.38
39
Bab.39
40
Ban.40
41
Bab.41
42
Bab.42
43
Bab.43
44
Bab.44
45
Bab.45
46
Bab.46
47
Bab.47
48
Bab.48
49
Bab.49
50
Bab.50
51
Bab.51
52
Bab.52
53
Bab.53
54
Bab.54
55
Bab.55
56
Bab.56
57
Bab.57
58
Bab.58
59
Bab.59
60
Bab.60
61
Perasaan yang timbul
62
Bab.Sari sembuh
63
Bab.Hantu penuh dendam
64
Bab.Masakan Fatma
65
Bab.65
66
Bab.66
67
Bab.67
68
Bab.68
69
Bab.69
70
Bab.70
71
Bab.71
72
Bab.72
73
Bab.73
74
Bab.74
75
Bab.75
76
Bab.76
77
Bab.77
78
Bab.78
79
Bab.79
80
Bab.80
81
Bab.81
82
Bab.82
83
Bab.83
84
Bab.84
85
Bab.85
86
Bab.86
87
Bab.87
88
Bab.88
89
Bab.89
90
Bab.90
91
Bab.91
92
Bab.92
93
Bab.93
94
Bab.94
95
Bab.95
96
Bab.96
97
Bab.97
98
Bab.98
99
Bab.99
100
Bab.100
101
Bab.101
102
Bab.102
103
Bab.103
104
Bab.104
105
Bab.105
106
Bab.106
107
Bab.107
108
Bab.108
109
Bab.109
110
Bab.110
111
Bab.111
112
Bab.112
113
Bab.113
114
Bab.114
115
Bab.115
116
Bab.116
117
Bab.117
118
Bab.118
119
Bab.119
120
Bab.120
121
Bab.121
122
Bab.122
123
Bab.123

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!