Mata Sari terbelalak ketika mendengar ucapan Mbah Bedu bahwa diri nya terkena santet, Dugaan nya langsung mengarah kepada Purnama sang Kakak ipar. Apa lagi memang wanita itu masih sangat kental dengan aura ghaib nya, Betapa marah nya Sari sekarang karena Purnama sudah bermain ilmu hitam kepada nya.
"Kembali kan sakit hati ku pada nya, Mbah." Geram Sari.
"Aku tidak berani, Dia bukan wanita sembarangan! Tidak akan sanggup aku melawan nya." Tolak Mbah Bedu.
"Sampean itu dukun sakti, Masa tidak berani melawan nya." Heran Sari.
"Dia bukan orang biasa, Aku tidak mau mati sekarang." Mbah Bedu bisa merasakan kekuatan nya Purnama.
Jelas ilmu nya jauh di bawah Purnama, Lebih baik ia menolak permintaan Sari dari pada dia harus mati di tangan siluman ganas itu. Sari yang di buat bingung karena ia ingin sekali memberi pelajaran pada wanita itu.
"Sebaik nya kau berkomunikasi dengan pangeran, Mungkin saja dia bisa membantu mu." Saran Mbah Bedu.
"Benarkah? Berarti dia bisa di mintai tolong, Mbah." Kaget Sari tidak menyangka.
"Tentu saja, Asal kan kau bisa menemukan tumbal pasti nya." Jawab Mbah Bedu.
Sari pun mengangguk dan dia juga dan dia juga di ajari cara berkomunikasi dengan pangeran nya, Biasa nya Sari hanya akan bertemu pangeran nya saat malam jumat saja.
Namun rasa nya terlalu lama bila menunggu malam jumat nanti, Dia sudah tidak sabar untuk membalas Kakak ipar nya yang di tuduh sebagai pembuat santet. Mbah Bedu tidak bisa melihat pengirim santet itu, Sari sudah yakin bahwa Purnama adalah pelaku nya.
"Mandi lah dengan abu jerami ini saat maghrib, Meski rasa nya sangat panas, Kau harus menahan nya!" Pesan Mbah Bedu.
"Baik lah, Ini ada sedikit uang dariku." Sari memberikan amplop yang berisi satu juta.
Dengan langkah yang tergesa gesa meninggalkan rumah Mbah Bedu, Sari segera menuju rumah yang sudah di beli nya. Ia ingin segera berkomunikasi dengan pangeran, Karena di warung masih ada suami nya.
Segala perlengkapan sudah di beli dari pasar, Hanya dengan berbalut jarik batik. Sari duduk bersila di depan dupa kemenyan yang asap nya membubung tinggi, Mantra yang telah Mbah Bedu catat ia baca.
Asap itu semakin lama berubah menjadi sosok manusia setengah kalajengking, Wajah nya sangat tampan. Namun lebih tampan Arya, Sari tidak tahu bahwa suami nya pernah berada dalam kondisi pangeran ini.
"Ada apa engkau ingin menemui diriku ini wahai, Istriku?" Tanya Pangeran kalajengking.
"Kang Mas, Tolong balaskan sakit hati ku ini kepada Purnama." Pinta Sari.
"Apa yang telah dia lakukan padamu? Kakang akan membalas nya." Jawab Pangeran.
"Terima kasih Kang Mas, Apa gerangan yang Kakang ingin kan untuk balas budi nya?" Tanya Sari.
"Carikan Kakang istri yang masih perawan untuk ku bawa kealam ghaib." Pinta Pangeran.
"Akan ku usaha kan segera, Asalkan Kakang membalaskan perbuatan nya padaku sekarang." Sari berkata memelas.
"Jangan sedih wahai istriku, Aku akan mendatangi nya malam ini." Janji Pangeran dan segera menghilang.
Sari tersenyum puas karena Purnama pasti akan mendapatkan balasan, Dia segera keluar dari rumah dan kembali mengunci nya rapat.
"Sari.."
"Eeh siang, Mas." Sapa Sari kepada Pak Novan dengan senyum lebar.
"Lagi buru buru ya? Ada waktu kah sebentar." Tanya Pak Novan.
"Ada kok kalau buat Mas Novan." Jawab Sari tersenyum lebar.
Sayang pula mau menolak rezeki yang sudah di depan mata, Mereka pun melepaskan hasrat. Sudah pasti pria yang pernah merasakan tubuh Sari, Maka akan ingin mencoba nya terus dan terus.
Mereka candu dengan tubuh serta goyangan maut nya, Bahkan mereka juga bisa tidak bernafsu pada istri nya sendiri. Karena dalam otak, Hanya ada Sari dengan tubuh yang sangat aduhai. Sedangkan suami Sari sudah beberap minggu ini tidak pernah menyentuh nya lagi, Sari tidak ingat karena ia hanya fokus pada orang yang memberikan nya uang banyak.
Sama seperti sekarang, Sekali main tarif nya sampai seratus juta. Hanya orang yang memang uang nya sudah tidak terpakai lagi yang mau membeli dengan harga itu, Namun pelanggan baru malah di beri harga murah oleh Sari. Karena mereka perlu mencicip apem legit itu dulu.
...****************...
Purnama terlonjak karena tiba tiba saja sudah berada dalam hutan ini, Dia bukan nya takut. Karena wanita ini sudah terbiasa dengan hal ghaib, Hanya saja dia kaget karena ada orang yang ingin menjahili nya.
Pasti ada orang yang ingin menjajal kekuatan nya, Karena tadi dia baru saja terkapar usai melayani sang suami. Namun sekarang sudah berada dalam hutan yang sangat gelap ini, Purnama mengalirkan tenaga dalam ketangan nya.
Telapak tangan mengeluarkan api besar, Dengan api itu ia berjalan santi sambil mencari orang yang sudah mengajak nya masuk kealam ghaib.
"Oh ternyata kau!" Purnama melihat pemuda dengan ekor kalajengking hitam.
Buaaak, Buuumm.
Bila saja Purnama telat menghindari sabetan ekor itu, Maka sudah bisa di pastikan bahwa tubuh nya akan hancur seperti pohon barusan. Bukan nya takut karena lawan sudah menunjukan kekuatan nya, Purnama malah tertawa kencang.
"Kau ingin menyakiti ku? Istri binal mu itu yang menyuruh kan." Seringai Purnama segera merubah wujud nya.
Di dunia nyata dia sudah tidak bisa lagi menjadi siluman ular karena Zidan sudah menjadikan nya manusia utuh, Namun di alam ghaib, Wujud Purnama masih bisa berubah menjadi siluman ular dengan mahkota besar di atas kepala nya.
"Ternyata kau juga sama seperti ku." Pangeran kalajengking tampak sedikit kaget.
"Tidak! Kau adalah mahluk sesat, Sementara aku adalah siluman baik." Jawab Purnama.
"Siluman baik mana yang tega membunuh Ibu dari Ibu kandung nya sendiri, Kau hanya siluman terbuang yang sama sekali tidak di harapkan kehadiran nya." Cemoh Pangeran kalajengking.
"Jangan hanya pintar menghina ku kau Kolo pati, Kau pun lebih hina karena lahir dari gundik nya raja Arsaka!" Purnama juga tahu asal usul Pangeran kalajengking.
Merah padam wajah Pangeran yang bernama asli Kolo pati, Dia segera menyerang Purnama menggunakan ekor nya. Purnama sama sekali tidak bergeming, Malahan dia menyambut dengan cahaya yang keluar dari mata nya berbentuk pedang.
Duaaar, Bummm.
Ledakan sangat keras ketika dua kekuatan saling bertemu, Pangeran terpelanting megap megap sambil memegangi ekor nya yang remuk tak berbentuk.
Purnama juga terpelanting dengan darah yang mengucur deras dari mata nya, Bahkan pandangan nya menghitam karena kekuatan yang tadi sangat lah besar, Sebisa mungkin dia menahan tubuh nya agar tidak sampai tumbang kembali, Saat Pangeran melempar kan tombak nya kearah Purnama, Sekelebat bayangan putih menghadang nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
V3
susuk kalajengking itu hampir sama yaa dg susuk yg punya Seno ❓
Kolo Pati dan Seno ,, sama-sama Susuk yg di pasang di Apem nya 🤣
2025-02-27
0
paty
purnama bunuh tu kalajengking suami sari biar sari tau rasa ilmunya hilang
2024-12-15
1
V3
yg nolongin Pur siapa yaa ❓ apakah Rani , Nilam atau ibu Laras ❓🤔🤔❓
2025-02-27
0