Bab.12

Bu Mima tidak percaya dengan ucapan Purnama barusan, Tidak mungkin putri nya menjadi pelacur. Bayangan masa lalu nya saat menjual diri kembali terlintas, Anak yang ia dapat dari menjual diri, Kini meneruskan bakat nya.

"Jangan sembarangan bicara kau, Purnama! Kalau pun anak ku menjual diri, Pasti karena adik mu yang tidak becus jadi suami." Bentak Bu Mima.

"Tidak usah menyalahkan adik ku! Anak pada dasar nya murahan." Sinis Purnama.

"Bangsat kau ya!"

Wanita paruh baya ini tiba tiba menyerang Purnama kebagian perut, Untung saja Purnama bukan orang yang mudah untuk di sakiti. Siku nya malah menghantam rahang nya Bu Mima, Gigi nya mencelat dua biji.

Darah merembes keluar dari mulut nya, Keributan memancing para tetangga untuk melihat nya. Apa lagi mereka bertengkar bukan hanya sekali dua kali, Mereka kerap terlibat perkelahian yang cukup sengit.

"Anak mu sudah binal dari garis keturunan nya! Bukan salah adik ku, Justru adik ku yang menjadi korban." Geram Purnama.

"Ayah mu pun bukan manusia baik, Dia memperkosa anak tiri nya dan membunuh juga! Garis keturunan mu pun tidak lah bagus, Dasar anak pemuja iblis." Bentak Bu Mima sambil menahan sakit pada mulut nya.

Purnama kian naik darah karena hinaan mertua adik nya, Dengan kemarahan yang sangat besar. Leher wanita ini ia injak hingga berderak, Untung nya Zidan segera menubruk istri nya.

Bila sedikit saja terlambat, Maka nyawa Bu Mima tak akan bisa di selamatkan lagi. Emosi Purnama sungguh tidak bisa di kendalikan, Bahkan mata nya saja berkilat memancarkan cahaya berwarna merah.

"Tenang lah, Purnama! Ku mohon jangan begitu." Zidan memeluk erat istri nya.

"Lepaskan aku, Biar ku habisi saja wanita ini." Purnama meronta ronta.

"Ingat anak kita, Tolong jangan begini. Demi aku dan anak kita, Sayang." Bujuk Zidan.

"Dia yang duluan menghina ku, Aku harus membunuh nya." Teriak Purnama masih sangat mengamuk.

Zidan menangkup wajah istri nya dan menatap mata Purnama, Sebisa mungkin dia berusaha meredam emosi istri nya. Memang Purnama sangat susah mengendalikan amarah nya sangat meledak ledak, Bahkan ia sampai menangis sangking tidak kuat menahan gejolak hati nya.

Sekarang tidak punya pilihan lain, Zidan langsung menggendong istri nya untuk pulang saja. Bisa habis nanti semua orang di hajar oleh siluman cantik nya, Ketika sampai rumah. Purnama menangis histeris karena tidak tahu harus bagai mana menghadapi ini semua.

"Kenapa? Kenapa harus wanita yang adik ku cintai yang harus menjadi inang." Jerit Purnama.

"Kita tidak bisa menolak takdir Allah, Dik. Semoga Allah memberikan jalan keluar nya, Kita coba yang sabar dulu ya." Nasihat Zidan.

"Kamu bayangkan kalau aku yang begitu, Mas. Dan kamu sama sekali tidak tau, Nanti tiap malam dia akan tetap menggauli istri nya." Isak Purnama.

Pusing juga Zidan memikirkan nasib adik ipar nya, Tidak mungkin nanti Arya tidak akan menyentuh istri nya. Sedangkan Sari sudah bekas orang banyak, Sebagai suami ia hanya akan mendapatkan sisa saja.

"Bukan nya Mas mau membela Sari, Namun kita kan belum melihat langsung kelakuan nya dia." Ujar Zidan.

"Kamu meragukan ku?" Purnama menatap suami nya.

"Tidak! Mas tahu kamu bisa melihat nya, Namun kita juga perlu menangkap nya langsung agar Arya percaya." Tukas Zidan.

"Mari kita pergi lagi kekota, Aku harus membuktikan nya." Ajak Purnama.

"Ingat kamu sedang hamil, Bagai mana nanti kondisi anak kita." Zidan mulai putus asa.

Otak Purnama buntu seketika karena sangat susah mau menyelesaikan urusan adik nya, Zidan wajar saja kesal karena mereka juga mengharapkan kehadiran seorang anak. Takut juga bila Purnama sampai keguguran karena sangking lelah nya.

"Maafkan aku." Lirih Purnama menyadari kesalahan nya.

"Mas tidak melarang kalau kamu mau mengurus Arya, Karena itu memang kewajiban kamu sebagai Kakak. Tapi juga pikirkan kondisi kamu yang sedang hamil." Zidan melembutkan suara nya agar sang istri tidak semakin down.

Di peluk nya istri cantik nya ini, Purnama pun memeluk suami nya sambil menangis. Sungguh ia merasa pusing dengan kejadian yang terus berdatangan ini.

...****************...

Sari bersorak karena kini ia sudah punya uang tabungan sebanyak seratus lima puluh juta, Awal nya dia hanya menaruh harga dua juta dalam waktu satu jam. Namun orang orang kembali lagi ingin main dengan nya karena kecanduan, Oleh sebab itu dia menaikan harga untuk tubuh nya.

Kenikmatan yang sangat membuat lelaki kecanduan, Seolah mereka ingin selalu tambah bila bermain dengan nya. Wajah yang sangat cantik, Dan tubuh yang nikmat.

Tidak ada pelanggan yang keluar dari rumah ini dengan kecewa, Raut wajah mereka selalu puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan. Seolah tidak sia sia mengeluarkan uang untuk kenikmatan ini, Bahkan artis artis saja kalah pamor.

Hanya butuh waktu satu minggu saja Sari sudah bisa mengumpulkan uang sebanyak itu, Dia juga sudah membuat perjanjian bahwa di hari minggu sampai malam. Dia tidak akan menerima tamu, Begitu juga saat malam jumat, Karena Sari harus melayani pangeran nya yang datang di malam jumat.

Sari seolah tidak punya waktu untuk istirahat, Semua malam malam nya ia habiskan untuk kepuasan bersama pria. Malam ini dia tidak menerima tamu, Karena Arya pulang dari tempat kerjaan nya, Dia menunggu suami nya pulang.

"Assalamualaikum." Arya datang dengan senyum mengembang.

"Eeh Mas, Kamu udah pulang." Sari menyambut kedatangan suami nya.

"Iya, Kamu nungguin Mas ya." Arya mengusap kepala istri nya.

"Iya dong, Masa suami pulang ndak di tunggu." Sahut Sari dengan suara manja.

Arya duduk di kursi dan meminum kopi yang sudah istri nya siapkan, Apa pun yang Sari buat akan ia makan dan minum tanpa bertanya. Percaya saja dengan istri nya, Memang cinta nya sangat besar kepada sang istri.

"Ini uang hasil kerja Mas." Arya mengeluarkan uang sebanyak satu juta.

"Terima kasih, Ini buat Mas ya." Sari membagi dua hasil kerja suami nya.

"Mas tiga ratus saja, Kamu yang tujuh ratus." Arya hanya mengambil tiga lembar.

"Jangan lah! Aku kan masih dapat uang dari jualan, Aku malah senang kalau Mas saja yang menyimpan." Ucap Sari.

"Kok gitu?" Arya bingung dengan penolakan istri nya.

"Uang kerja ini Mas saja yang simpan untuk tabungan kita, Aku alhamdulilah Mas bisa dapat uang dari jualan bakso." Ujar Sari.

"Alhamdulilah, Bakso kita sudah ramai ya." Arya juga ikut senang.

"Jadi uang kamu kerja di simpan saja ya, Biar kita bisa cepat pulang kampung! Aku juga tidak mau bila Kak Purnama terus datang seperti itu." Sari berkata pelan.

Arya menunduk mendengar istri nya yang sangat tertekan dengan sikap Kakak nya, Mungkin sebaik nya ia segera pulang kampung dengan membawa uang banyak.

Maaf ya telat up, Othor nya jalan² tempat tetangga dulu😁

Terpopuler

Comments

V3

V3

1 jam tarif nya 2jt ,,, tp Krn apem nya legit jd bikin kecanduan rasanya ,, mknya tarif apem nya di naikin lg ,, dan seminggu apem nya dh dpt uang 150jt 👏👏👏

2025-02-27

0

Yudi Christian

Yudi Christian

sampe segitunya ...rasanya /Drool/

2025-02-23

0

Ray

Ray

Cinta membuat buta mata hati Arya. Berkata kasar kepada kakaknya purnama dan tidak percaya yg kakaknya ceritakan apa yg dilakukan Sari, memasang susuk😱😥

2024-08-17

1

lihat semua
Episodes
1 Pasangan baru
2 Kerja bangunan.
3 Bab.3
4 Bab.4
5 Bab.5
6 Bab.6
7 Bab.7
8 Bab.8
9 Bab.9
10 Bab.10
11 Bab.11
12 Bab.12
13 Bab.13
14 Bab.14
15 Bab.15
16 Bab.16
17 Bab.17
18 Bab.18
19 Bab.19
20 Bab.20
21 Bab.21
22 Bab.22
23 Bab.23
24 Bab.24
25 Bab.25
26 Bab.26
27 Bab.27
28 Bab.28
29 Bab.29
30 Bab.30
31 Bab.31
32 Bab.32
33 Bab.33
34 Bab.34
35 Bab.35
36 Bab 36
37 Bab.37
38 Bab.38
39 Bab.39
40 Ban.40
41 Bab.41
42 Bab.42
43 Bab.43
44 Bab.44
45 Bab.45
46 Bab.46
47 Bab.47
48 Bab.48
49 Bab.49
50 Bab.50
51 Bab.51
52 Bab.52
53 Bab.53
54 Bab.54
55 Bab.55
56 Bab.56
57 Bab.57
58 Bab.58
59 Bab.59
60 Bab.60
61 Perasaan yang timbul
62 Bab.Sari sembuh
63 Bab.Hantu penuh dendam
64 Bab.Masakan Fatma
65 Bab.65
66 Bab.66
67 Bab.67
68 Bab.68
69 Bab.69
70 Bab.70
71 Bab.71
72 Bab.72
73 Bab.73
74 Bab.74
75 Bab.75
76 Bab.76
77 Bab.77
78 Bab.78
79 Bab.79
80 Bab.80
81 Bab.81
82 Bab.82
83 Bab.83
84 Bab.84
85 Bab.85
86 Bab.86
87 Bab.87
88 Bab.88
89 Bab.89
90 Bab.90
91 Bab.91
92 Bab.92
93 Bab.93
94 Bab.94
95 Bab.95
96 Bab.96
97 Bab.97
98 Bab.98
99 Bab.99
100 Bab.100
101 Bab.101
102 Bab.102
103 Bab.103
104 Bab.104
105 Bab.105
106 Bab.106
107 Bab.107
108 Bab.108
109 Bab.109
110 Bab.110
111 Bab.111
112 Bab.112
113 Bab.113
114 Bab.114
115 Bab.115
116 Bab.116
117 Bab.117
118 Bab.118
119 Bab.119
120 Bab.120
121 Bab.121
122 Bab.122
123 Bab.123
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Pasangan baru
2
Kerja bangunan.
3
Bab.3
4
Bab.4
5
Bab.5
6
Bab.6
7
Bab.7
8
Bab.8
9
Bab.9
10
Bab.10
11
Bab.11
12
Bab.12
13
Bab.13
14
Bab.14
15
Bab.15
16
Bab.16
17
Bab.17
18
Bab.18
19
Bab.19
20
Bab.20
21
Bab.21
22
Bab.22
23
Bab.23
24
Bab.24
25
Bab.25
26
Bab.26
27
Bab.27
28
Bab.28
29
Bab.29
30
Bab.30
31
Bab.31
32
Bab.32
33
Bab.33
34
Bab.34
35
Bab.35
36
Bab 36
37
Bab.37
38
Bab.38
39
Bab.39
40
Ban.40
41
Bab.41
42
Bab.42
43
Bab.43
44
Bab.44
45
Bab.45
46
Bab.46
47
Bab.47
48
Bab.48
49
Bab.49
50
Bab.50
51
Bab.51
52
Bab.52
53
Bab.53
54
Bab.54
55
Bab.55
56
Bab.56
57
Bab.57
58
Bab.58
59
Bab.59
60
Bab.60
61
Perasaan yang timbul
62
Bab.Sari sembuh
63
Bab.Hantu penuh dendam
64
Bab.Masakan Fatma
65
Bab.65
66
Bab.66
67
Bab.67
68
Bab.68
69
Bab.69
70
Bab.70
71
Bab.71
72
Bab.72
73
Bab.73
74
Bab.74
75
Bab.75
76
Bab.76
77
Bab.77
78
Bab.78
79
Bab.79
80
Bab.80
81
Bab.81
82
Bab.82
83
Bab.83
84
Bab.84
85
Bab.85
86
Bab.86
87
Bab.87
88
Bab.88
89
Bab.89
90
Bab.90
91
Bab.91
92
Bab.92
93
Bab.93
94
Bab.94
95
Bab.95
96
Bab.96
97
Bab.97
98
Bab.98
99
Bab.99
100
Bab.100
101
Bab.101
102
Bab.102
103
Bab.103
104
Bab.104
105
Bab.105
106
Bab.106
107
Bab.107
108
Bab.108
109
Bab.109
110
Bab.110
111
Bab.111
112
Bab.112
113
Bab.113
114
Bab.114
115
Bab.115
116
Bab.116
117
Bab.117
118
Bab.118
119
Bab.119
120
Bab.120
121
Bab.121
122
Bab.122
123
Bab.123

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!