Bab.8

Arya agak ragu mau bicara kepada istri nya setelah mendapatkan telefon dari mandor tempat pembangunan nya bekerja, Sari melihat suami nya yang tampak tidak tenang karena ada yang ingin di sampaikan.

Tiba tiba saja Sari ketakutan karena khawatir bila ternyata Arya sudah tahu hubungan nya dengan Rudi, Hingga akhirnya Arya pun duduk bersebelahan untuk mengutarakan niat nya.

"Mas kalau pindah kelain tempat bagai mana, Dik?" Arya bertanya pelan.

"Pindah? Mau pindah kemana dan kenapa pindah, Mas?" Sari kaget dengan ucapan suami nya.

"Bangunan itu kan baru saja ada korban, Jadi Mas dan yang lain nya mau di pindah ketempat lain." Jelas Arya.

Diam diam Sari menarik nafas lega setelah mendengar penjelasan dari suami nya, Tadi dia mengira bahwa Arya akan mengajak nya pindah rumah. Sedangkan Sari sudah nyaman di tempat ini.

"Kalau bagus nya gitu, Ya tidak masalah." Angguk Sari setuju.

"Tapi tidak bisa tiap hari pulang, Dik! Mas seminggu sekali nanti pulang nya." Ujar Arya.

"Maksud nya Mas mau tinggal di kem?" Tanya Sari.

"Iya, Agak hemat juga kan. Ongkos yang tiap hari pulang pergi bisa di tabung, Yusuf akan tinggal bersama Mas juga." Ucap Arya.

Mungkin istri lain akan merasa berat bila berpisah dengan suami nya, Namun wanita ini malah girang. Dengan pergi nya Arya di kem, Maka dia bisa dengan bebas melakukan aksi bejat nya dan mendapatkan uang banyak pula.

"Bagaimana, Dik? Gaji nya di naikan loh kalau Mas mau." Arya meminta pendapat istri nya.

"Mau saja, Mas! Kan seminggu sekali kita masih bisa ketemu." Sari setuju.

"Kamu kok langsung setuju? Ndak keberatan pisah sama Mas." Arya menatap istri nya sendu.

"Bukan gitu dong, Kita masih bisa melepas rindu seminggu sekali. Ingat, Mas, Kita harus punya banyak uang dan pulang kampung sebagai orang sukses." Sari memberikan suami nya semangat.

Mengingat bahwa memang ia sangat ingin segera pulang kampung dan tinggal bersama Kakak satu satu nya, Arya pun memilih untuk kerja meninggalkan rumah.

Mandor pun segera menyuruh nya datang setelah Arya menelfon nya untuk bilang setuju, Arya berangkat bersama Yusuf dengan motor. Sebenar nya hati pria ini berat untuk berpisah dengan istri nya, Namun melihat senyum istri yang lebar. Arya pun jadi semangat untuk mengumpulkan uang.

Sedangkan Sari merasa bebas dan tidak perlu pura pura buka warung bakso, Kecuali saat waktu nya Arya pulang dari kem. Namun hari ini ia tetap buka warung, Rudi tidak ada janji mau mendatangi nya.

Malah tiga wanita yang pernah datang, Profesi mereka yang sebagai wanita malam membuat Sari penasaran dan mendekati mereka.

"Kerja begini tuh enggak bisa cuma mau mengandalkan muka doang." Ucap Shinta.

"Maksud nya?" Sari tidak mengerti.

"Buat apa muka cantik kalau servis nya nol! Selain cantik, Yang bawah juga perlu di rawat dan di buatkan jampi." Bisik Laura.

"Kalau kamu paling tingal cari jampi untuk yang bawah." Shanti ikut menimpali.

"Emang yang bawah ada jampi nya? Itu kan harus nya kedokter." Sari memang masih awam.

Laura menjelaskan bahwa mereka ada memakai jasa dukun untuk membuka aura, Dan mereka juga memasang susuk pada bagian bawah agar legit dan menggigit sehingga membuat pelanggan mereka kecanduan.

"Emang kamu enggak nyesal pengen terjun kedunia ini?" Shinta bertanya pelan.

"Aku butuh uang banyak! Dan rasa nya kayak seru gitu loh bisa ganti pasangan." Jawab Sari.

"Dih! Binal juga ternyata ni bocah." Cetus Laura.

"Kami ada rencana mau datang kerumah dukun itu besok, Kamu ikut saja dulu untuk konsultasi." Ajak Shanti.

"Boleh lah, Kalian jemput aku di sini ya." Pinta Sari.

Mereka bertiga pun mengangguk setuju dan segera pulang, Bahkan Sari memberi gratis saja bakso itu. Bertepatan pula Rudi yang datang mendadak tanpa memberi kabar.

"Kok datang enggak bilang dulu, Sayang?" Sari langsung menempel.

"Tiba tiba pengen kamu, Baby." Bisik Rudi yang tangan nya sudah kemana mana.

Sari tidak menolak ketika Rudi menelengkup kan diri nya di atas meja, Pria itu menggauli nya dengan keadaan berdiri. Bahkan pintu pun tidak sepenuh nya tertutup.

"Ssshh ohh, Aaakkhhhh!" Erang Sari merasakan nikmat.

"Kamu udah keluar ya? Kok becek banget gini sih." Keluh Rudi.

"Hah? Belum kok, Mas." Sari memang mendapatkan pelepasan.

"Perawatan dong, Baby! Ini becek sekali." Protes Rudi langsung mencabut senjata nya.

"Loh kok udahan? Enggak enak ya punya aku." Sari tampak kecewa.

"Iya nih basah kayak gini." Rudi membuka lebar kaki Sari sehingga menonjolkan rawa rawa.

"Jangan gitu, Mas. Aku malu." Sari ingin menutup kaki nya.

Namun Rudi tetap memaksa nya untuk membuka lebar, Tampak nya pria ini sangat kecewa karena milik Sari sudah tidak rapet lagi. Karena mereka memang sangat sering melakukan hubungan, Bahkan lebih sering dengan Rudi dari pada dengan Arya.

"Lobang nya besar sekali sih? Pantas rasa nya kurang." Rutuk Rudi.

"Aakkhh!"

Kali ini bukan menggerang karena nikmat, Rudi memasukan botol kecap di rawa rawa yang basah itu. Bahkan dengan kasar nya menyodok nyodokan untuk melampiaskan rasa kesal.

"Jangan, Mas. Aaahk sakit, Mas." Rintih Sari meringis ngilu.

"Maka nya jangan buat aku kesal gini dong! Uang ku banyak habis untuk kamu, Tapi malah rasa nya tidak enak! Cuiih." Rudi meludah di atas rawa.

"Maaf, Mas." Sari menangis karena merasa malu.

Namun Rudi memang bukan pria yang baik bila sudah menelan rasa kecewa, Sedangkan Sari hanya bisa pasrah menerima kasar nya sikap pria ini kepada nya.

"Udah, Mas sakit! Aakkh sakit, Mas." Pekik Sari ketika Rudi memasukan kelima jari nya.

"Tangan ku saja masuk semua kedalam sini, Betapa longgar nya milik kamu." Hina Rudi.

"Aku akan merapatkan nya besok, Aku janji."Isak Sari.

"Atau jangan jangan kamu ada main juga dengan pria selain aku? Maka nya jadi longgar begini." Tuduh Rudi.

"Tidak, Mas! Aku cuma sama kamu saja." Sahut Sari cepat.

"Bahkan milik istriku lebih sempit dari pada punya mu ini." Rudi semakin kasar mengobok obok isi dalam rawa.

Sari hanya bisa pasrah merasakan sakit ini, Karena pria ini adalah sumber uang nya. Rudi segera pergi setelah melampiaskan rasa marah dan kesal nya kepada wanita simpanan ini, Sari mau berdiri saja susah karena sangking sakit nya bagian rawa.

"Besok aku harus mendapatkan jampi dari dukun mereka." Batin Sari segera menutup warung.

Untuk berjalan rasanya sangat perih, Paling hari ini ia hanya akan berbaring sampai rasa pedih nya ini hilang.

Terpopuler

Comments

V3

V3

iiiiiiiiiiiiiiih .... botol kecap nya Segede apa yaaa ,, botol yg plastik atau botol yg kaca itu ,, kok aku ikutan ngerasain sakit nya yaaa 😱😱
Astaghfirullah Al'adzim

2025-02-26

0

Murdiyanti Dian

Murdiyanti Dian

ternyata pengaruh setan dan jin ditubuh sari , luar biasa....sari jadi menjijikkan

2024-11-21

1

Amara

Amara

Peehh .....Aseemmmm

2024-10-22

1

lihat semua
Episodes
1 Pasangan baru
2 Kerja bangunan.
3 Bab.3
4 Bab.4
5 Bab.5
6 Bab.6
7 Bab.7
8 Bab.8
9 Bab.9
10 Bab.10
11 Bab.11
12 Bab.12
13 Bab.13
14 Bab.14
15 Bab.15
16 Bab.16
17 Bab.17
18 Bab.18
19 Bab.19
20 Bab.20
21 Bab.21
22 Bab.22
23 Bab.23
24 Bab.24
25 Bab.25
26 Bab.26
27 Bab.27
28 Bab.28
29 Bab.29
30 Bab.30
31 Bab.31
32 Bab.32
33 Bab.33
34 Bab.34
35 Bab.35
36 Bab 36
37 Bab.37
38 Bab.38
39 Bab.39
40 Ban.40
41 Bab.41
42 Bab.42
43 Bab.43
44 Bab.44
45 Bab.45
46 Bab.46
47 Bab.47
48 Bab.48
49 Bab.49
50 Bab.50
51 Bab.51
52 Bab.52
53 Bab.53
54 Bab.54
55 Bab.55
56 Bab.56
57 Bab.57
58 Bab.58
59 Bab.59
60 Bab.60
61 Perasaan yang timbul
62 Bab.Sari sembuh
63 Bab.Hantu penuh dendam
64 Bab.Masakan Fatma
65 Bab.65
66 Bab.66
67 Bab.67
68 Bab.68
69 Bab.69
70 Bab.70
71 Bab.71
72 Bab.72
73 Bab.73
74 Bab.74
75 Bab.75
76 Bab.76
77 Bab.77
78 Bab.78
79 Bab.79
80 Bab.80
81 Bab.81
82 Bab.82
83 Bab.83
84 Bab.84
85 Bab.85
86 Bab.86
87 Bab.87
88 Bab.88
89 Bab.89
90 Bab.90
91 Bab.91
92 Bab.92
93 Bab.93
94 Bab.94
95 Bab.95
96 Bab.96
97 Bab.97
98 Bab.98
99 Bab.99
100 Bab.100
101 Bab.101
102 Bab.102
103 Bab.103
104 Bab.104
105 Bab.105
106 Bab.106
107 Bab.107
108 Bab.108
109 Bab.109
110 Bab.110
111 Bab.111
112 Bab.112
113 Bab.113
114 Bab.114
115 Bab.115
116 Bab.116
117 Bab.117
118 Bab.118
119 Bab.119
120 Bab.120
121 Bab.121
122 Bab.122
123 Bab.123
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Pasangan baru
2
Kerja bangunan.
3
Bab.3
4
Bab.4
5
Bab.5
6
Bab.6
7
Bab.7
8
Bab.8
9
Bab.9
10
Bab.10
11
Bab.11
12
Bab.12
13
Bab.13
14
Bab.14
15
Bab.15
16
Bab.16
17
Bab.17
18
Bab.18
19
Bab.19
20
Bab.20
21
Bab.21
22
Bab.22
23
Bab.23
24
Bab.24
25
Bab.25
26
Bab.26
27
Bab.27
28
Bab.28
29
Bab.29
30
Bab.30
31
Bab.31
32
Bab.32
33
Bab.33
34
Bab.34
35
Bab.35
36
Bab 36
37
Bab.37
38
Bab.38
39
Bab.39
40
Ban.40
41
Bab.41
42
Bab.42
43
Bab.43
44
Bab.44
45
Bab.45
46
Bab.46
47
Bab.47
48
Bab.48
49
Bab.49
50
Bab.50
51
Bab.51
52
Bab.52
53
Bab.53
54
Bab.54
55
Bab.55
56
Bab.56
57
Bab.57
58
Bab.58
59
Bab.59
60
Bab.60
61
Perasaan yang timbul
62
Bab.Sari sembuh
63
Bab.Hantu penuh dendam
64
Bab.Masakan Fatma
65
Bab.65
66
Bab.66
67
Bab.67
68
Bab.68
69
Bab.69
70
Bab.70
71
Bab.71
72
Bab.72
73
Bab.73
74
Bab.74
75
Bab.75
76
Bab.76
77
Bab.77
78
Bab.78
79
Bab.79
80
Bab.80
81
Bab.81
82
Bab.82
83
Bab.83
84
Bab.84
85
Bab.85
86
Bab.86
87
Bab.87
88
Bab.88
89
Bab.89
90
Bab.90
91
Bab.91
92
Bab.92
93
Bab.93
94
Bab.94
95
Bab.95
96
Bab.96
97
Bab.97
98
Bab.98
99
Bab.99
100
Bab.100
101
Bab.101
102
Bab.102
103
Bab.103
104
Bab.104
105
Bab.105
106
Bab.106
107
Bab.107
108
Bab.108
109
Bab.109
110
Bab.110
111
Bab.111
112
Bab.112
113
Bab.113
114
Bab.114
115
Bab.115
116
Bab.116
117
Bab.117
118
Bab.118
119
Bab.119
120
Bab.120
121
Bab.121
122
Bab.122
123
Bab.123

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!