Bab.5

Rudi kembali lagi mendatangi warung bakso milik Sari, Pria ini pun terpesona kembali melihat kecantikan Sari yang rasa nya sangat alami. Senyum nya menawan dan membuat mata siapa pun tergoda, Bentuk tubuh bak gitar spanyol yang sangat membuat ngiler mata Rudi.

Sari melirik kepada Rudi yang tengah duduk sambil menikmati makanan yang di pesan, Sesekali pria itu menoleh dan sambil mengumbar senyum nya. Kali ini pun dia datang sendiri tanpa mengajak istri.

Hati Sari merasakan sesuatu yang sangat berbeda kali ini, Mungkin saja jin ini mulai beraksi untuk membuat inang nya tergoda. Namun jin yang berasal dari tubuh Bu Kiki memang hanya untuk kecantikan dan membuat mata pria tergoda.

"Kamu sudah punya suami, Dik?" Rudi bertanya pelan.

"Sudah." Angguk Sari.

"Pasti suami kamu biasa saja, Sayang sekali loh! Padahal kamu sangat cantik dan bisa mendapatkan pria kaya mana pun." Rudi mulai beraksi.

"Harta tidak menjamin kebahagian, Tuan." Sergah Sari.

"Kamu bisa bilang begitu karena baru menikah, Nanti kalau sudah bosan ya bakal beda respon." Cetus Rudi.

Sari membuang muka karena malas mau melanjutkan debat, Lagi pula entah kenapa hati nya mulai ketakutan bila selama nya akan hidup begini. Lagi pula apa yang akan di harap nya dari Arya, Yang mungkin selama nya akan hidup hanya sebagai buruh saja.

"Astagfirullah!"

Tersadar dari pikiran buruk nya, Sari masih berusaha meyakinkan diri bahwa suami nya pasti bakal sukses dan mereka pulang kampung dengan membawa uang banyak.

Lama merenung hingga tidak sadar bahwa Rudi sudah berdiri di samping nya sambil membungkuk berbisik, Sari tidak bisa bergerak karena merasakan hangat nya nafas Rudi yang menerpa telinga nya.

"Hubungi aku bila kamu berubah pikiran, Aku sanggup memberikan berapa pun." Bisik Rudi dan segera pergi.

Ternyata Rudi memang pria hidung belang yang ingin mencicipi tubuh wanita cantik, Pria itu segera pergi meninggalkan warung. Sari masih diam terpaku karena mendengar ucapan pria itu tadi.

Hingga datang lah tiga orang wanita yang berpakaian sangat sexy, Mereka memesan tiga mangkuk bakso dan juga lengkap dengan minuman nya.

"Lumayan lah tadi malam gue dapat tiga juta." Ujar wanita berbaju merah.

"Gue yang lagi sepi, Kayak nya mau kerumah Mbak Paijo." Sahut yang baju hitam.

"Kita memang harus menambah pelaris dari Mbah Paijo."

Ketiga nya sibuk ngobrol tentang pekerjaan mereka, Sampai salah satu nya melirik Sari yang sangat cantik di mata mereka. Tentu saja membuat mereka terpana.

"Mbak dari mana asal nya?" Tanya gadis baju merah.

"Saya dari kampung." Jawab Sari sambil tersenyum.

"Gila! Cantik banget dia, Bisa laris manis itu." Cetus gadis yang wajah nya mirip dengan sibaju merah.

"Jualan bakso gini sepi loh, Mbak! Mending kerja sama kita, Pasti kamu laris banget." Baju hitam tidak bisa menahan ucapan.

"Enggak usah di dengar omongan dia, Nama saya Sinta." Gadis baju merah ternyata bernama Sinta.

"Sari."

Ngobrol panjang lebar membuat mereja semakin dekat dan terbuka tentang pekerjaan yang mereka geluti, Tidak munafik bahwa Sari agak tergiur dengan ucapan mereka yang bisa menghasilkan uang banyak.

"Tapi saya punya suami." Ujar Sari pelan.

"Oh! Punya suami ternyata kamu." Kembaran gadis baju merah bernama Santi menyahut.

"Awal nya dulu aku juga punya suami dan wajah nya sangat tampan, Tapi dia selalu memberi uang pas. Mau beli baju daster saja aku tidak punya uang, Lalu akhirnya aku memilih jalan ini." Cerita Laura.

"Suami kamu sekarang di mana?" Tanya Sari penasaran.

"Masih ada! Dia hanya peduli tentang agama, Tidak pernah peduli padaku yang ingin punya barang atau pun baju." Laura begitu benci pada suami nya.

Sari terdiam karena kehidupan nya memang serba pas, Tidak ada barang mewah atau pun yang bisa di banggakan. Namun ia masih berusaha untuk berpikir positif karena mereka juga baru menikah.

...****************...

Arya pulang dengan wajah murung, Sari tidak berani bertanya karena melihat wajah lelah suami nya. Arya juga langsung mandi dan sholat ashar.

Warung nya juga sudah tidak ada pembeli sama sekali, Hanya ada tiga orang terakhir tadi. Usai sholat Arya duduk di sebelah istri nya yang sedang melamun.

"Mas minta maaf ya, Dik." Ucap Arya pelan.

"Kenapa? Kok Mas tiba tiba minta maaf." Heran Sari.

"Mas di pecat kerja, Kata nya ada pengurangan karyawan." Jawab Arya.

Sari terdiam karena suami nya sudah tidak punya pekerjaan lagi, Mereka hanya bisa berharap dari warung bakso. Sedangkan kebutuhan sangat lah besar, Sangat jauh beda ketika mereka hidup di kampung dulu.

"Ya sudah, Kan bisa nanti cari tempat lain." Ujar Sari.

"Mas besok akan mencoba mencari tempat lain." Angguk Arya.

Karena hari ini Arya tidak mendapat gaji, Mereka menggunakan uang kemarin yang masih tersisa. Sedangkan uang yang berjualan bakso di simpan karena masih untuk modal lagi kedepan nya.

******

Esok hari setelah Arya berangkat untuk mencari kerja, Sari juga pergi mencari toko emas untuk menjual perhiasan nya. Setidak nya bisa untuk menyambung hidup dan belanja keperluan mereka.

Setelah mendapatkan uang sebanyak delapan juta dari cincin dan gelang nya, Sari menghitung karena berniat masuk pasar mencari sayuran dan juga ikan.

Malang tak dapat di tolak, Jambret beraksi dan menyambar semua uang yang ada di tangan Sari. Hanya tinggal dua ratus ribu yang bisa di selamatkan.

"Tolooongg, Uang saya di bawa lari." Pekik Sari histeris.

Beberap orang pria berusaha untuk mengejar jambret itu, Namun mereka kehilangan jejak nya. Sari menangis di sana karena uang itu adalah harapan terakhir nya untuk bertahan hidup.

"Kasihan sekali dia." Bisik Ibu Ibu.

"Lagian ngitung uang kok di sini, Sama saja pamer." Cetus yang lain.

Wanita ini pulang berjalan kaki sambil menangis, Menyalahkan tuhan karena merasa tidak adil kepada nya. Hingga sebuah mobil mewah berhenti tepat di hadapan nya.

"Loh Sari, Kenapa kamu menangis?" Ternyata Rudi.

"Uang saya di ambil orang, Huhuhu." Sari terguguk pilu.

"Jangan menangis, Mari saya antar kamu pulang." Ajak Rudi membuka kan pintu.

Sari menurut saja masuk kedalam mobil dan segera meluncur, Namun tujuan ini bukan kerumah nya. Rudi mengajak Sari berkeliling melihat pemandangan kota dan juga mengajak nya kemall besar.

"Jangan sedih lagi, Mari kita bersenang senang." Rudi menggandeng tangan Sari.

Bukan nya menolak sentuhan pria yang bukan suami nya, Sari diam saja saat Rudi mengajak bergandengan tangan. Terhibur dengan segama tindakan yang Rudi lakukan, Pria ini pun besar kepala karena merpati nya sudah mulai jinak.

Terpopuler

Comments

paty

paty

sari2 lo jual perhiasan tanpa arya tahu

2024-12-15

1

Murdiyanti Dian

Murdiyanti Dian

umya Allah sari...kok Yo bisa kayak gitu to

2024-11-21

0

V3

V3

Sari mulai nackal nich 🤦

2025-02-25

0

lihat semua
Episodes
1 Pasangan baru
2 Kerja bangunan.
3 Bab.3
4 Bab.4
5 Bab.5
6 Bab.6
7 Bab.7
8 Bab.8
9 Bab.9
10 Bab.10
11 Bab.11
12 Bab.12
13 Bab.13
14 Bab.14
15 Bab.15
16 Bab.16
17 Bab.17
18 Bab.18
19 Bab.19
20 Bab.20
21 Bab.21
22 Bab.22
23 Bab.23
24 Bab.24
25 Bab.25
26 Bab.26
27 Bab.27
28 Bab.28
29 Bab.29
30 Bab.30
31 Bab.31
32 Bab.32
33 Bab.33
34 Bab.34
35 Bab.35
36 Bab 36
37 Bab.37
38 Bab.38
39 Bab.39
40 Ban.40
41 Bab.41
42 Bab.42
43 Bab.43
44 Bab.44
45 Bab.45
46 Bab.46
47 Bab.47
48 Bab.48
49 Bab.49
50 Bab.50
51 Bab.51
52 Bab.52
53 Bab.53
54 Bab.54
55 Bab.55
56 Bab.56
57 Bab.57
58 Bab.58
59 Bab.59
60 Bab.60
61 Perasaan yang timbul
62 Bab.Sari sembuh
63 Bab.Hantu penuh dendam
64 Bab.Masakan Fatma
65 Bab.65
66 Bab.66
67 Bab.67
68 Bab.68
69 Bab.69
70 Bab.70
71 Bab.71
72 Bab.72
73 Bab.73
74 Bab.74
75 Bab.75
76 Bab.76
77 Bab.77
78 Bab.78
79 Bab.79
80 Bab.80
81 Bab.81
82 Bab.82
83 Bab.83
84 Bab.84
85 Bab.85
86 Bab.86
87 Bab.87
88 Bab.88
89 Bab.89
90 Bab.90
91 Bab.91
92 Bab.92
93 Bab.93
94 Bab.94
95 Bab.95
96 Bab.96
97 Bab.97
98 Bab.98
99 Bab.99
100 Bab.100
101 Bab.101
102 Bab.102
103 Bab.103
104 Bab.104
105 Bab.105
106 Bab.106
107 Bab.107
108 Bab.108
109 Bab.109
110 Bab.110
111 Bab.111
112 Bab.112
113 Bab.113
114 Bab.114
115 Bab.115
116 Bab.116
117 Bab.117
118 Bab.118
119 Bab.119
120 Bab.120
121 Bab.121
122 Bab.122
123 Bab.123
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Pasangan baru
2
Kerja bangunan.
3
Bab.3
4
Bab.4
5
Bab.5
6
Bab.6
7
Bab.7
8
Bab.8
9
Bab.9
10
Bab.10
11
Bab.11
12
Bab.12
13
Bab.13
14
Bab.14
15
Bab.15
16
Bab.16
17
Bab.17
18
Bab.18
19
Bab.19
20
Bab.20
21
Bab.21
22
Bab.22
23
Bab.23
24
Bab.24
25
Bab.25
26
Bab.26
27
Bab.27
28
Bab.28
29
Bab.29
30
Bab.30
31
Bab.31
32
Bab.32
33
Bab.33
34
Bab.34
35
Bab.35
36
Bab 36
37
Bab.37
38
Bab.38
39
Bab.39
40
Ban.40
41
Bab.41
42
Bab.42
43
Bab.43
44
Bab.44
45
Bab.45
46
Bab.46
47
Bab.47
48
Bab.48
49
Bab.49
50
Bab.50
51
Bab.51
52
Bab.52
53
Bab.53
54
Bab.54
55
Bab.55
56
Bab.56
57
Bab.57
58
Bab.58
59
Bab.59
60
Bab.60
61
Perasaan yang timbul
62
Bab.Sari sembuh
63
Bab.Hantu penuh dendam
64
Bab.Masakan Fatma
65
Bab.65
66
Bab.66
67
Bab.67
68
Bab.68
69
Bab.69
70
Bab.70
71
Bab.71
72
Bab.72
73
Bab.73
74
Bab.74
75
Bab.75
76
Bab.76
77
Bab.77
78
Bab.78
79
Bab.79
80
Bab.80
81
Bab.81
82
Bab.82
83
Bab.83
84
Bab.84
85
Bab.85
86
Bab.86
87
Bab.87
88
Bab.88
89
Bab.89
90
Bab.90
91
Bab.91
92
Bab.92
93
Bab.93
94
Bab.94
95
Bab.95
96
Bab.96
97
Bab.97
98
Bab.98
99
Bab.99
100
Bab.100
101
Bab.101
102
Bab.102
103
Bab.103
104
Bab.104
105
Bab.105
106
Bab.106
107
Bab.107
108
Bab.108
109
Bab.109
110
Bab.110
111
Bab.111
112
Bab.112
113
Bab.113
114
Bab.114
115
Bab.115
116
Bab.116
117
Bab.117
118
Bab.118
119
Bab.119
120
Bab.120
121
Bab.121
122
Bab.122
123
Bab.123

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!