Bab.4

Sari terbangun kaget ketika mendapati diri nya berada dalam hutan belantara, Padahal helas tadi ia tertidur di sebelah suami nya. Namun kenapa malah tiba tiba ada di sini, Asap semakin menambah gelap nya hutan ini.

Tentu saja Sari takut karena mendengar suara lolongan srigala, Di tambah ia juga bingung kenapa bisa ada di sini. Pakaian nya masih sama seperti yang ia pakai tadi.

"Mas Aryaaaa."

Mencoba memanggil suami nya yang entah di mana, Sari mencoba berjalan mengikuti jalan setapak yang sangat licin. Hati nya berdegup kencang karena ketakutan.

Cahaya lampu terlihat dari kejauhan, Hati Sari sedikit lega karena mungkin saja itu pemukiman penduduk. Langkah nya sedikit ia percepat karena sandal pun ternyata tidak ada di kaki nya.

"Permisi."

Sari mengetuk salah satu rumah yang terbuat dari anyaman bambu, Cahaya hanya dari lampu petromak yang sangat kecil. Angin malam semakin menambah tubuh nya merinding, Pintu terbuka dengan sendiri nya.

Rumah itu kosong dan semua perabotan nya terlihat masih baru, Seperti rumah yang akan siap di huni. Sari tidak mau masuk karena takut nanti malah di bilang tidak sopan.

Maka dari itu yang mencoba mencari di rumah yang sebelah, Bentuk rumah nya pun sama. Sari mengetuk pintu tanpa mengucap salam, Seolah lidah nya lupa untuk mengucapkan salam.

"Permisi, Apa ada orang di dalam?" Sari mengetuk pintu.

Braak.

Pintu rumah terbuka dan muncul pemandangan yang sangat menakutkan, Seorang wanita seperti balon sedang duduk dalam rumah. Tubuh nya mengembung hingga berbentuk sangat besar dan bulat, Hanya kepala nya saja yang tetap kecil.

"Aaarrkkh, Aarrkkhh."

Wanita dalam rumah terus menggerang kesakitan, Tubuh nya retak retak karena sangking besar nya. Sari ketakutan dan melangkah mundur, Barisan rumah sekitar ada lima buah.

Sari sudah mencoba mengetuk nya satu persatu, Kini hanya tinggal yang terakhir. Ketiga nya berisi wanita dengan bentuk yang sama dan mereka merintih kesakitan semua, Hanya satu yang kosong dan terlihat sangat rapi.

Kali ini Sari langsung membuka pintu tanpa permisi, Dan Sari mengenali siapa wanita dengan tubuh membengkak ini. Dia adalah Bu Kiki tetangga nya selama di kampung, Wanita ini bersikap baik kepada nya saat menjelang kematian.

"Bu Kiki? Kenapa sampean ada di sini." Sari mendekati.

"Eeegghh, Eeghh."

Bu Kiki tidak bisa menjawab pertanyaan nya Sari, Karena dia sedang sibuk merasakan sakit nya yang sangat tidak terhingga. Tubuh itu semakin lebar retak nya, Sari mengelilingi untuk melihat keadaan nya Bu Kiki.

Duaaaarr.

Di luar dugaan, Tiba tiba saja tubuh Bu Kiki meledak dan darah membasahi tubuh Sari yang berada di dekat nya. Bukan hanya darah yang keluar, Lintah dengan ukuran yang sangat besar kini melala ingin mencari mangsa.

"Aakkh!"

Sari menjerit ketakutan ketika salah satu lintah mendekati nya, Tidak bisa Sari menghindar. Hingga lintah itu masuk kedalam mulut dan juga merambat hingga masuk lewat kemalu*n nya.

"Sayang kamu kenapa?" Arya mengguncang tubuh istri nya yang tegang.

Blaap.

Ketika mata nya terbuka karena di bangun kan oleh suami nya, Sari begitu lega karena itu semua hanya mimpi. Nafas nya terengah engah karena ingat kejadian barusan yang membuat nyali nya ciut.

"Alhamdulilah kamu bisa bangun subuh, Ayo kita sholat." Ajak Arya mengusap keringat di dahi istri nya.

"Aku tidak kemana mana kan, Mas?" Tanya Sari ingin memastikan.

"Hmm? Kan kamu tidur sama Mas." Arya bingung dengan pertanyaan istri nya.

Sari pun bangun ketika Arya sudah menata tempat sholat, Setidak nya ia bisa bernafas lega karena ini semua hanya mimpi belaka. Namun Sari menjadi kaget ketika melihat kaki nya yang berlumuran dengan lumpur.

"Kenapa kaki ku kotor begini?" Batin Sari resah.

"Kamu milik ku dan aku milik mu." Sebuah suara berbisik di telinga.

Tentu saja Sari kaget dan mencari sumber suara tersebut, Namun sama sekali tidak ada orang. Hanya ada Arya yang sudah menunggu nya untuk sholat.

"Ayo, Sayang." Ajak Arya.

"Eh iya, Tunggu sebentar." Sari segera pergi membersihkan diri dan mengambil wudhu.

Mereka pun sholat bersama sama dengan Arya yang menjadi imam, Sari merasakan hawa yang sangat panas ketika sedang sholat tadi.

...****************...

Duaaak.

Atap rumah Purnama seperti di hantam oleh benda keras, Dia segera keluar dan ternyata Bu Mima sudah berdiri di sana sambil berkacak pinggang. Kali ini ia datang dengan keponakan nya yang bernama Lita.

"Kau tidak bosan? Atau kau ingin ku hajar lagi." Purnama mendekati Bu Mima.

"Jangan macam macam kau ya, Keponakan ku ini jago bermain silat." Ancam Bu Mima.

"Sebenarnya kau ingin mencari anak mu atau mau adu silat?" Purnama bersidekap tangan.

Baru saja Purnama usai bicara, Lita sudah menyerang nya dengan tongkat sebagai senjata. Ternyata gadis ini lulusan karate, Sehingga dia sangat pede untuk melawan Purnama.

Berbagai macam serangan ia lancarkan untuk menjatuhkan Purnama, Namun mantan siluman ular ini masih anteng untuk menunggu nya.

Daak.

Tulang kering Lita beradu dengan siku Purnama, Gadis ini menjerit sambil berguling guling karena kesakitan. Bu Mima juga kaget dan segera menolong keponakan nya.

"Gila kau, Purnama! Sampai kapan pun aku tidak akan sudi punya keluarga macam kau." Teriak Bu Mima.

"Yang mau jadi keluarga mu juga siapa? Aku tidak minat." Purnama berkata santai.

Lita sedikit pincang ketika berdiri, Sakit sekali rasa nya nih kaki. Untung Purnama tidak mengeluarkan tenaga sepenuh nya, Sehingga kaki Lita tidak sampai patah.

"Tolong jangan membuat keributan setiap hari di rumah kami, Bu!" Zidan keluar dari rumah setelah mendengar keributan.

"Kamu anak nya Habib seharu nya bijak, Zidan! Jangan buta karena cinta." Bu Mima malah membahas hal lain.

"Tidak usah peduli mau saya anak nya Habib atau anak nya malaikat, Saya sedang bicara tentang perbuatan anda!" Zidan mulai keras.

"Hei, Ku colok mata mu bila terus menatap suami ku." Bentak Purnama ketika melihat Lita yang terus menatap Zidan.

Gadis ini berlindung di belakang bude nya karena takut kepada Purnama, Padahal tadi dia sudah dengan sangat percaya diri ingin melawan.

"Sebaik nya Ibu fokus saja mencari Sari, Bukan nya malah sering datang kerumah kami." Saran Zidan.

"Sari pasti ada di dalam rumah ini." Bu Mima berkata ngeyel.

"Silahkan anda lihat bila Sari ada di sini." Zidan menyuruh nya masuk.

Purnama tampak tidak terima bila rumah peninggalan Ibu nya di masuki oleh orang lain, Namun Zidan mengangguk kan kepala nya pelan. Sehingga Purnama pun menuruti ucapan suami nya.

Terpopuler

Comments

V3

V3

mimpinya Sari adalah mmg Kenyataan ,,, dan Lintah itu mmg sdh masuk ke dalam tubuh nya Sari

2025-02-25

0

Ray

Ray

Apakah Sari disantet? Dan sebenarnya Arya dan Purnama keturunan dari keluarga bukan manusia seutuhnya?
Dan banyak pertanyaan di kepala AQ Outhor🙏. Lebih baik lanjut baca, biar gak penasaran🙏😘

2024-08-16

2

YuniSetyowati 1999

YuniSetyowati 1999

Ini Litanya Lukas kan Thor?tp kok Lita beringasan gitu yah?
Eh Lita ternyata jago silat juga to?

2024-08-13

2

lihat semua
Episodes
1 Pasangan baru
2 Kerja bangunan.
3 Bab.3
4 Bab.4
5 Bab.5
6 Bab.6
7 Bab.7
8 Bab.8
9 Bab.9
10 Bab.10
11 Bab.11
12 Bab.12
13 Bab.13
14 Bab.14
15 Bab.15
16 Bab.16
17 Bab.17
18 Bab.18
19 Bab.19
20 Bab.20
21 Bab.21
22 Bab.22
23 Bab.23
24 Bab.24
25 Bab.25
26 Bab.26
27 Bab.27
28 Bab.28
29 Bab.29
30 Bab.30
31 Bab.31
32 Bab.32
33 Bab.33
34 Bab.34
35 Bab.35
36 Bab 36
37 Bab.37
38 Bab.38
39 Bab.39
40 Ban.40
41 Bab.41
42 Bab.42
43 Bab.43
44 Bab.44
45 Bab.45
46 Bab.46
47 Bab.47
48 Bab.48
49 Bab.49
50 Bab.50
51 Bab.51
52 Bab.52
53 Bab.53
54 Bab.54
55 Bab.55
56 Bab.56
57 Bab.57
58 Bab.58
59 Bab.59
60 Bab.60
61 Perasaan yang timbul
62 Bab.Sari sembuh
63 Bab.Hantu penuh dendam
64 Bab.Masakan Fatma
65 Bab.65
66 Bab.66
67 Bab.67
68 Bab.68
69 Bab.69
70 Bab.70
71 Bab.71
72 Bab.72
73 Bab.73
74 Bab.74
75 Bab.75
76 Bab.76
77 Bab.77
78 Bab.78
79 Bab.79
80 Bab.80
81 Bab.81
82 Bab.82
83 Bab.83
84 Bab.84
85 Bab.85
86 Bab.86
87 Bab.87
88 Bab.88
89 Bab.89
90 Bab.90
91 Bab.91
92 Bab.92
93 Bab.93
94 Bab.94
95 Bab.95
96 Bab.96
97 Bab.97
98 Bab.98
99 Bab.99
100 Bab.100
101 Bab.101
102 Bab.102
103 Bab.103
104 Bab.104
105 Bab.105
106 Bab.106
107 Bab.107
108 Bab.108
109 Bab.109
110 Bab.110
111 Bab.111
112 Bab.112
113 Bab.113
114 Bab.114
115 Bab.115
116 Bab.116
117 Bab.117
118 Bab.118
119 Bab.119
120 Bab.120
121 Bab.121
122 Bab.122
123 Bab.123
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Pasangan baru
2
Kerja bangunan.
3
Bab.3
4
Bab.4
5
Bab.5
6
Bab.6
7
Bab.7
8
Bab.8
9
Bab.9
10
Bab.10
11
Bab.11
12
Bab.12
13
Bab.13
14
Bab.14
15
Bab.15
16
Bab.16
17
Bab.17
18
Bab.18
19
Bab.19
20
Bab.20
21
Bab.21
22
Bab.22
23
Bab.23
24
Bab.24
25
Bab.25
26
Bab.26
27
Bab.27
28
Bab.28
29
Bab.29
30
Bab.30
31
Bab.31
32
Bab.32
33
Bab.33
34
Bab.34
35
Bab.35
36
Bab 36
37
Bab.37
38
Bab.38
39
Bab.39
40
Ban.40
41
Bab.41
42
Bab.42
43
Bab.43
44
Bab.44
45
Bab.45
46
Bab.46
47
Bab.47
48
Bab.48
49
Bab.49
50
Bab.50
51
Bab.51
52
Bab.52
53
Bab.53
54
Bab.54
55
Bab.55
56
Bab.56
57
Bab.57
58
Bab.58
59
Bab.59
60
Bab.60
61
Perasaan yang timbul
62
Bab.Sari sembuh
63
Bab.Hantu penuh dendam
64
Bab.Masakan Fatma
65
Bab.65
66
Bab.66
67
Bab.67
68
Bab.68
69
Bab.69
70
Bab.70
71
Bab.71
72
Bab.72
73
Bab.73
74
Bab.74
75
Bab.75
76
Bab.76
77
Bab.77
78
Bab.78
79
Bab.79
80
Bab.80
81
Bab.81
82
Bab.82
83
Bab.83
84
Bab.84
85
Bab.85
86
Bab.86
87
Bab.87
88
Bab.88
89
Bab.89
90
Bab.90
91
Bab.91
92
Bab.92
93
Bab.93
94
Bab.94
95
Bab.95
96
Bab.96
97
Bab.97
98
Bab.98
99
Bab.99
100
Bab.100
101
Bab.101
102
Bab.102
103
Bab.103
104
Bab.104
105
Bab.105
106
Bab.106
107
Bab.107
108
Bab.108
109
Bab.109
110
Bab.110
111
Bab.111
112
Bab.112
113
Bab.113
114
Bab.114
115
Bab.115
116
Bab.116
117
Bab.117
118
Bab.118
119
Bab.119
120
Bab.120
121
Bab.121
122
Bab.122
123
Bab.123

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!