Bab.3

Sebagai kakak yang memang tanggung jawab kepada adik semata wayang nya, Purnama terus berusaha mencari tahu keberadaan Arya. Ada sedikit rasa penyesalan di hati nya karena sudah terlalu keras ketika menentang hubungan Arya dan Sari.

Kini dia tidak pernah diam di rumah karena sibuk mencari Arya, Apa lagi dia tahu bahwa adik nya lebih lemah dari pada diri nya. Karena mereka memang bukan lah manusia sebagai mana lain nya.

Bahkan sampai sekarang pun, Purnama masih hidup berdampingan dengan arwah Kakak nya yang sudah lama meninggal dengan tragis nya.

"Ibu akan sedih kalau kamu tidak mengurus Arya." Ujar Maharani arwah nya Kakak nya Purnama.

"Dia pergi karena tidak mau ku urus! Kenapa menyalahkan aku." Geram Purnama.

"Sari belum tentu menjadi inang bagi jin, Kau kan belum melihat nya jelas juga." Balas Maharani.

"Tapi jin itu bisa ku rasakan kalau sangat jahat." Bantah Purnama.

"Pokok nya kau cari dulu dia." Titah Maharani.

Purnama mengelilingi kampung untuk mencari informasi tentang keberadaan adik nya, Namun sama sekali tidak ada orang yang pernah melihat Arya bersama Sari.

"Istirahat lah, Dik. Kamu jangan keluar terus." Nasihat Zidan suami nya Purnama.

"Aku tidak bisa tenang, Mas. Di mana lah sekarang adik ku." Purnama menunduk sedih.

"Nanti kita cari sama sama, Kamu lagi hamil muda begini." Cemas Zidan.

Kandungan Purnama memang masih sangat rentan, Zidan takut bila istri nya sampai keguguran dan anak mereka bisa tiada. Di tambah Purnama masih kerap menangis apa bila ingat Ibu nya.

"Sabar ya, Semoga Allah memberikan kita petunjuk." Ujar Zidan memeluk istri nya.

"Semua meninggalkan aku, Aku tidak punya keluarga, Mas." Isak Purnama.

"Kata siapa kamu tidak punya keluarga? Mas kan keluarga kamu, Nanti saat anak kita lahir pun akan jadi keluarga." Ucap Zidan.

"Ibu sudah pergi, Arya juga meninggalkan aku." Purnama mengusap air mata nya.

Zidan begitu terenyuh dengan ucapan istri kecil nya, Dia tahu bagai mana dan asal usul istri nya ini. Di balik sikap tegas dan judes, Maka tersimpan lah kelembutan hati yang mudah tersentil bila masalah keluarga.

"Besok Mas akan mencoba mencari nya lagi, Semoga ada sedikit petunjuk." Zidan memberi harapan.

"Tolong cari Arya ya, Mas." Pinta Purnama.

"Iya, Asalkan kamu tidak membahayakan kandungan." Ujar Zidan.

Berusaha untuk percaya dan berharap bahwa janji suami nya sungguh bisa menemukan keberadaan Arya, Purnama pun menurut dan mau makan demi janin yang ada dalam kandungan nya.

Zidan menghubungi teman nya untuk mencarikan info, Dia menduga bahwa adik ipar nya mungkin saja pergi kekota. Karena kampung ini sudah di susuri nya, Namun sama sekali tidak ada keberadaan nya Arya dan Sari.

Di tambah Bu Mima terus saja datang untuk melabrak Purnama dan menyuruh nya tanggung jawab, Menyalahkan sepenuh nya kepada keluarga Purnama. Bahwa Arya lah yang mengajak Sari meninggalkan rumah.

"Ya Allah, Di mana mereka sebenar nya." Batin Zidan sangat resah.

Bagai mana pun dia juga tidak bisa tenang selama Arya belum di temukan, Istri nya pasti akan terus berkeliaran tidak peduli siang atau pun malam

Karena darah siluman yang mengalir dalam diri Purnama, Wanita itu sama sekali tidak mengenal rasa takut. Bahkan dia juga tak segan mengunjungi makam Ibu nya meski pun di tengah malam.

...****************...

Arya sudah keluar dari toilet dengan wajah yang segar, Meski tubuh nya terasa remuk karena lelah bekerja. Melihat wajah istri nya saja sudah membuat lelah nya hilang, Nasi yang ia beli tadi langsung di buka.

"Kok kamu udah punya uang buat beli nasi, Kata nya uang simpanan kamu udah habis." Tanya Sari.

"Tadi Mas minta gajian hari ini secara langsung, Alhamdulilah mandor nya mau." Sahut Arya mengeluarkan sisa uang.

Gaji satu hari nya seratus lima puluh ribu, Dan sisa nya seratus karena Arya sudah membelanjakan nya yang lima puluh ribu rupiah.

"Mas, Maafin aku ya." Sari memegang tangan suami nya dengan mata berkaca kaca.

"Maaf kenapa, Sayang?" Arya kaget melihat istri nya yang sedih.

"Gara gara mau menghidupi aku, Mas jadi harus bekerja seperti ini." Sesal Sari.

"Kerja itu sudah menjadi kewajiban Mas, Kamu tidak usah merasa bersalah! Semoga lebaran tahun depan kita sudah punya uang dan bisa pulang kampung." Ujar Arya.

Sari tahu bahwa suami nya tidak betah hidup di kota, Arya ingin selama nya tinggal di kampung. Dekat dengan makam Ibu nya, Pasti sekarang rasa nya sangat tersiksa karena terpisah sangat jauh.

"Andai saja Ibu aku merestui ya, Pasti kita tidak perlu kekota begini." Sesal Sari.

"Udah kamu tidak usah membahas masalah itu, Ayo kita makan saja." Ajak Arya tidak ingin membahas masalah itu.

Sari membuka nasi yang suami nya bawa tadi, Lauk nya ada dua dalam satu bungkus. Mungkin Arya memang sengaja membeli nya satu agar sedikit lebih hemat.

"Kamu yang ikan nya, Mas telur dadar nya." Arya membagi lauk.

"Mas suka sekali sama telur dadar." Ucap Sari sambil tersenyum.

"Iya, Mungkin rasa nya sama dengan buatan Kak Purnama." Arya teringat dengan masakan Kakak nya.

Begitu saja membuat hati Sari mencelos karena ucapan suami nya, Biar bagai mana pun dia pasti merindukan keluarga nya. Kini tekad Sari adalah mengumpulkan banyak uang agar bisa segera pulang kampung dan tinggal di sana.

Rasa nya begitu menderita tinggal di kota tanpa keluarga, Hidup pun serba pas pasan karena biaya kota sangat lah mahal.

"Sebenarnya kita salah langkah ndak, Mas?" Tanya Sari pelan.

"Maksud kamu apa, Dik?" Arya bertanya balik.

"Dengan uang kamu yang itu, Sebenarnya kita bisa membangun rumah kecil bila di kampung." Ucap Sari.

"Namun pasti kita tidak tenang, Ibu dan juga Kak Purnama pasti akan sering datang untuk marah marah kepada kita." Sahut Arya.

Sari menghembuskan nafas kasar karena memang rasa nya serba salah, Memang dengan uang itu mereka sudah bisa membangun rumah kayu kecil bila di kampung.

Satu hal yang pasti bila mereka tidak pergi kekota, Kedua belah pihak keluarga pasti nya akan datang untuk merecoki hubungan mereka. Bu Mima pasti akan setiap hari marah marah menyalahkan Arya.

Sekarang saja dia tiap hari datang menemui Purnama untuk meminta pertanggung jawaban, Padahal bukan sepenuh nya salah Arya. Mereka sama sama saling mencintai, Awal nya Purnama pun tampak setuju saja dengan pilihan adik nya.

Hingga suatu hari ia melihat sesuatu yang sangat berbeda dalam diri Sari, Sehingga membuat wanita yang tahu banyak tentang hal ghaib itu melarang keras tekad Arya untuk menikahi Sari.

Terpopuler

Comments

Hati Yang Terkilan

Hati Yang Terkilan

baru sampe sini...aku suda bingung sama ceritanya...emang ini cerita uda di season berapa ya

2024-11-08

0

Hati Yang Terkilan

Hati Yang Terkilan

Bukan manusia...Siluman maksudnya

2024-11-08

0

Amara

Amara

Hayooo Sari kamu bau apa ??sehingga beda dimata Purnama,jangan2 kamu nanti ujung2 nya juga pergi ke pesugihan, Awal hidup berumahtangga itu serasa bahagiaaaa terus ,tapi tunggu jika kalian sdh punya anak .....dunia jungkirbalik 180° ,mulai terlihat sifat masing2.

2024-10-22

2

lihat semua
Episodes
1 Pasangan baru
2 Kerja bangunan.
3 Bab.3
4 Bab.4
5 Bab.5
6 Bab.6
7 Bab.7
8 Bab.8
9 Bab.9
10 Bab.10
11 Bab.11
12 Bab.12
13 Bab.13
14 Bab.14
15 Bab.15
16 Bab.16
17 Bab.17
18 Bab.18
19 Bab.19
20 Bab.20
21 Bab.21
22 Bab.22
23 Bab.23
24 Bab.24
25 Bab.25
26 Bab.26
27 Bab.27
28 Bab.28
29 Bab.29
30 Bab.30
31 Bab.31
32 Bab.32
33 Bab.33
34 Bab.34
35 Bab.35
36 Bab 36
37 Bab.37
38 Bab.38
39 Bab.39
40 Ban.40
41 Bab.41
42 Bab.42
43 Bab.43
44 Bab.44
45 Bab.45
46 Bab.46
47 Bab.47
48 Bab.48
49 Bab.49
50 Bab.50
51 Bab.51
52 Bab.52
53 Bab.53
54 Bab.54
55 Bab.55
56 Bab.56
57 Bab.57
58 Bab.58
59 Bab.59
60 Bab.60
61 Perasaan yang timbul
62 Bab.Sari sembuh
63 Bab.Hantu penuh dendam
64 Bab.Masakan Fatma
65 Bab.65
66 Bab.66
67 Bab.67
68 Bab.68
69 Bab.69
70 Bab.70
71 Bab.71
72 Bab.72
73 Bab.73
74 Bab.74
75 Bab.75
76 Bab.76
77 Bab.77
78 Bab.78
79 Bab.79
80 Bab.80
81 Bab.81
82 Bab.82
83 Bab.83
84 Bab.84
85 Bab.85
86 Bab.86
87 Bab.87
88 Bab.88
89 Bab.89
90 Bab.90
91 Bab.91
92 Bab.92
93 Bab.93
94 Bab.94
95 Bab.95
96 Bab.96
97 Bab.97
98 Bab.98
99 Bab.99
100 Bab.100
101 Bab.101
102 Bab.102
103 Bab.103
104 Bab.104
105 Bab.105
106 Bab.106
107 Bab.107
108 Bab.108
109 Bab.109
110 Bab.110
111 Bab.111
112 Bab.112
113 Bab.113
114 Bab.114
115 Bab.115
116 Bab.116
117 Bab.117
118 Bab.118
119 Bab.119
120 Bab.120
121 Bab.121
122 Bab.122
123 Bab.123
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Pasangan baru
2
Kerja bangunan.
3
Bab.3
4
Bab.4
5
Bab.5
6
Bab.6
7
Bab.7
8
Bab.8
9
Bab.9
10
Bab.10
11
Bab.11
12
Bab.12
13
Bab.13
14
Bab.14
15
Bab.15
16
Bab.16
17
Bab.17
18
Bab.18
19
Bab.19
20
Bab.20
21
Bab.21
22
Bab.22
23
Bab.23
24
Bab.24
25
Bab.25
26
Bab.26
27
Bab.27
28
Bab.28
29
Bab.29
30
Bab.30
31
Bab.31
32
Bab.32
33
Bab.33
34
Bab.34
35
Bab.35
36
Bab 36
37
Bab.37
38
Bab.38
39
Bab.39
40
Ban.40
41
Bab.41
42
Bab.42
43
Bab.43
44
Bab.44
45
Bab.45
46
Bab.46
47
Bab.47
48
Bab.48
49
Bab.49
50
Bab.50
51
Bab.51
52
Bab.52
53
Bab.53
54
Bab.54
55
Bab.55
56
Bab.56
57
Bab.57
58
Bab.58
59
Bab.59
60
Bab.60
61
Perasaan yang timbul
62
Bab.Sari sembuh
63
Bab.Hantu penuh dendam
64
Bab.Masakan Fatma
65
Bab.65
66
Bab.66
67
Bab.67
68
Bab.68
69
Bab.69
70
Bab.70
71
Bab.71
72
Bab.72
73
Bab.73
74
Bab.74
75
Bab.75
76
Bab.76
77
Bab.77
78
Bab.78
79
Bab.79
80
Bab.80
81
Bab.81
82
Bab.82
83
Bab.83
84
Bab.84
85
Bab.85
86
Bab.86
87
Bab.87
88
Bab.88
89
Bab.89
90
Bab.90
91
Bab.91
92
Bab.92
93
Bab.93
94
Bab.94
95
Bab.95
96
Bab.96
97
Bab.97
98
Bab.98
99
Bab.99
100
Bab.100
101
Bab.101
102
Bab.102
103
Bab.103
104
Bab.104
105
Bab.105
106
Bab.106
107
Bab.107
108
Bab.108
109
Bab.109
110
Bab.110
111
Bab.111
112
Bab.112
113
Bab.113
114
Bab.114
115
Bab.115
116
Bab.116
117
Bab.117
118
Bab.118
119
Bab.119
120
Bab.120
121
Bab.121
122
Bab.122
123
Bab.123

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!