"Sebenarnya apa yang sudah terjadi dengan ku Tuhan?" batin Dewi dan meneteskan air matanya.
"Apa aku harus merubah penampilan ku, agar mas Bram bisa menerima ku. "tetapi mas Bram tidak pernah mencintaiku dan selalu saja menghindariku. Tetapi aku sangat bersyukur meski aku tidak di anggap seperti Istri pada umumnya, tetapi mas Bram tidak pernah berselingkuh." batin Dewi
"lebih baik aku menunggu mas Bram saja, siapa tau mas Bram pulang. Dengan bangkit dari tempat tidurnya Dewi berjalan menuju ruang tamu dan akan menunggu suaminya di ruang tamu.
Jam pun sudah menunjukkan pukul 24:00 malam, Dewi masih setia menunggu kepulangan suaminya. Dan benar saja mobil milik Bram sudah kembali, "dengan cepat Dewi segera membuka pintu utama dan berjalan mendekati Suaminya yang sudah keluar dari dalam mobil dengan keadaan mabuk berat.
"Mas kamu tidak apa-apa kan?" tanya Dewi dan segera membantu suaminya itu untuk berjalan memasuki rumah.
"Diam lah wanita tidak tau diri, apa kerjamu hanya bisa bertanya-tanya terus hah..?" bentak Bram dan segera mendorong tubuh Dewi ke dinding, dan berhasil membuat kening dewi berdarah. "meski Bram selalu kasar padanya, Dewi tetap saja berusaha membantu suaminya itu untuk berjalan menuju kamarnya.
"Bram yang sudah mabuk berat pun segera menjambak rambut panjang Dewi, dan menyeretnya menuju gudang belakang.
"Akh.... Ampun mas?" mohon Dewi yang merasakan pusing, sakit di bagian kepalanya yang sedang di jambak kuat oleh Suami nya sendiri.
"Diam lah jalang, apa kau mau mati hah?" bentak Bram dan langsung mendorong tubuh Dewi masuk ke dalam gudang. "dengan keadaan mabuk Bram berusaha merantai Dewi dan langsung menampar nya dengan sangat kuat, sehingga bibir Dewi mengeluarkan darah segar, akibat tamparan yang sangat kuat.
"Akh.... Ampun mas..?" mohon Dewi yang merasakan sakit akibat tamparan kuat dari tangan seorang pria.
"Jangan pernah kau menunjukkan wajah mu lagi di depan ku wanita murahan, apa kau paham...?" bentak Bram dan langsung meninggalkan Dewi di gudang, dengan keadaan kacau. Bram tidak lupa untuk mengunci pintu gudang dan segera berjalan menuju kamar nya, tanpa Bram sadari Mamahnya sudah berdiri di ujung tangga," dan melihat putra satu-satunya pulang dengan keadaan mabuk berat.
"Apa yang sudah terjadi dengan mu Bram?" tanya nyonya Silvi yang sudah berjalan mendekati Bram.
"Mamah diam lah. Aku sangat lelah." jawab kasar Bram dan langsung melewati mamah nya begitu saja.
Namun nyonya Silvi tidak tinggal diam, dan langsung berjalan mengikuti anak nya itu.
"Kau sudah berani membentak mama mu hah..?" apa aku pernah mengajarkan mu tidak sopan jika berbicara pada orang tua. dengan amarah nya nyonya Silvi langsung melayang kan tamparan kuat di pipi kanan Bram, dan berhasil membuat sang empunya meringis kesakitan.
"Mamah berani tampar Bram, hanya karena wanita jalang itu?" jawab Bram
"Apa katamu, kau bilang menantuku seorang wanita jalang hah...?" nyonya Silvi pun sangat emosi saat mendengar penuturan putranya itu.
"Apa kau sadar Bram, kau lah anak yang kurang ajar. Tidak berterima kasih sudah mendapatkan Istri yang cantik, dan baik seperti Dewi. Jawab marah mama Silvi
"Mama bilang Dewi wanita cantik, hahahahah seperti gembel mama bilang cantik, "sadar mah? Dia itu hanya wanita murahan yang tidak tau diri nya, yang sudah menghancurkan hidup Bram mah. Tapi mama masih saja membelanya, ini semua terjadi karena mamah... Yang sudah menjodohkan aku dengan nya. Coba mama pikir apa aku memiliki kebahagiaan dengan nya hah...?" teriak Bram lalu berjalan memasuki kamarnya
"Aku sudah gagal menjadi seorang ibu. Tangisan nyonya Silvi pun pecah dengan menyadari perjodohan itu seharus nya tidak terjadi.
"Di mana Dewi?" batin nyonya Silvi dan segera berjalan mencari Dewi di dalam kamarnya, namun nyonya Silvi tidak menemukan menantunya di kamarnya, dan segera mencari menantunya di setiap ruangan dan tidak menemukan nya sama sekali. Akhirnya nyonya Silvi pergi menyusul Bram untuk menanyakan apa Bram mengetahui di mana menantunya itu.
"Bram di mana Istrimu?" tanya Nyonya Silvi yang sudah memasuki kamar anak nya itu, dan melihat Bram sedang tertidur pulas dengan keadaan sepatu yang masih di pakai.
"Ini kan kunci gudang, kenapa ada di kamar Bram?" tanya nyonya Silvi dan mengambil kunci gudang tersebut dan berjalan keluar.
"Apa Bram yang sudah menyembunyikan Dewi?" batin nyonya Silvi pun semakin cemas dan berjalan menuju gudang. Saat nyonya Silvi membuka gudang, dia di kejutkan dengan keadaan menantunya yang sangat menderita, dan di rantai seperti hewan.
"Sayang.... Kamu kenapa nak?" teriak nyonya Silvi dan langsung memeluk tubuh gemetar menantunya itu.
"Ma..mama ngapain ada di sini?" tanya lirih Dewi yang melihat mertuanya ada di depan nya sekarang dan memeluk tubuh nya yang gemetar ketakutan.
"Sayang maaf kan mama? Sudah membuatmu menderita tangisan nyonya Silvi pun pecah dengan tangan yang berusaha membuka rantai yang sudah mengikat tubuh menantunya.
"Sini mama bantu sayang, jawab nyonya Silvi dan langsung membantu menantunya berjalan dengan keadaan kepala pusing, sakit, kening berdarah dan bibir yang sudah membiru akibat tamparan keras yang di berikan Suaminya.
"Tidak apa mah.. Aku baik-baik saja ko." jawab lirih Dewi dan berusaha berjalan menuju kamar nya.
Sesampainya di kamar Dewi, nyonya Silvi pun segera berteriak memanggil pelayan.
"Bi...bibi...?" teriak nyonya Silvi, pelayan yang mendengar panggilan dari tuan rumah pun segera berlari dari dapur menuju kamar milik Dewi.
"Astaga....?" teriak kaget pelayan saat melihat keadaan nyonya mudanya sudah dalam keadaan kacau.
"Kamu ambilkan saya air panas dan es batu, dan jangan lupa kotak P3K. Perintah nyonya Silvi. Dengan berlari pelayan pun segera mengambil semua yang di perintah kan nyonya besar.
"Ini nyonya. Dengan menyerahkan semuanya pelayan pun ikut membantu nyonya Silvi membersihkan luka yang ada di kening, dan bibi Dewi.
"Akh... Ini sangat perih mah?" rintih kesakitan Dewi
"Maaf kan mama sayang, tapi ini bisa menyembuhkan luka mu, dan tahan sedikit rasa perih nya sayang. Jawab tangis nyonya Silvi yang sedang mengobati luka menantunya, yang di sebabkan putranya sendiri.
"Nona sudah cukup sabar selama ini dengan perlakuan tuan muda nyonya. Dan ini bukan yang pertama kalinya." jawab kesal bibi pelayan dengan kekejaman tuan mudanya itu.
"Apa benar yang di katakan bibi sayang?" tanya nyonya Silvi untuk memastikan apa yang sudah terjadi selama ini tanpa di ketahui nya.
"Kamu jangan diam sayang, jawab mamah apa benar selama ini Bram sudah memperlakukan kamu seperti ini?" tanya nyonya Silvi yang kesabaran nya sudah habis dengan sifat kejam anak nya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Rose. park Jimin.
semangat thor
2024-04-06
2