eps 2

Saat ini Siska dan Bram sedang di sibukkan dengan aktifitas makan siang. yang berada di cafe kesukaan Siska.

"Mas... kapan rencana Mas buat menceraikan tuh si Dewi, uda modelan nya kaya pembantu, wajah nya biasa-biasa ajah, gak cocok bersanding dengan Mas Bram loh?" tanya Siska dengan rayuan yang sedikit manja agar Bram mau menerima saran darinya agar segera menceraikan Dewi.

"Kamu yang sabar ya sayang, nanti aku akan pikirkan dulu soalnya saat ini aku belum bisa menceraikan nya. Dengan menggenggam tangan Siska.

"Aku gak mau jadi selingkuhan kamu terusmenerus Mas, aku mau nya jadi yonya muda Bram. Dan jika bisa usir ajah Istri kamu itu Mas biar kita bisa segera menikah." bujuk rayu Siska

"Sayang kamu tau sendiri kan mamah aku sekarang lagi kurang sehat, jika aku menceraikan nya itu sama saja aku membunuh mamah ku. Jadi kamu yang sabar ajah ya. Mas janji dalam waktu dekat ini Mas akan menceraikan Dewi.

"Janji ya?" Siska pun merasa sudah berhasil menjadi penghancur untuk rumah tangga Dewi dan Bram.

"Mas janji sayang, dan Mas janji akan menikahimu dalam waktu cepat ini. Kamu maukan menikah dengan Mas?" tanya Bram

"Aku mau banget Mas. "Jawab Siska dan langsung mencium pipi nya Bram.

Saat ini Dewi sedang pergi berbelanja ke supermarket. Untuk membeli perlengkapan dapur yang sudah mulai habis, apa lagi nanti malam mertua nya akan datang ke rumah nya untuk berkunjung dan melihat menantu satu-satunya.

Saat Dewi sedang fokus berbelanja, tidak sengaja ada seorang pria tampan yang menabrak nya.

"Akh... jawab Dewi sedikit teriak karena bahunya tersenggol sedikit keras.

"Maaf nona, maaf kan saya? tadi saya tidak sengaja karena terburu-buru." jawab pria muda tersebut.

"Tidak apa tuan, tadi saya juga terlalu fokus berbelanja nya jadi tidak melihat sekitar. Jawab sopan Dewi

"Saya benar-benar minta maaf nona, apa saya bisa mengetahui nama nona?" tanya pria tersebut dan mengulurkan tangan nya untuk berkenalan.

"Nama saya Dewi tuan. Jawab sopan Dewi dan menerima uluran tangan dari pria muda yang di lihat-lihat hanya beda 4 tahun usianya dengan Dewi.

"Nama yang indah, kenalin nama saya Adrian Pratama. Jawab pria tampan dengan senyuman manisnya.

"Terima kasih tuan, jika begitu saya izin pergi dulu. Setelah mengatakan nya, "Dewi segera pergi untuk membayar belanjaan yang sudah di ambilnya tadi. Dan bergegas kembali memasuki Taxi yang di tumpanginya tadi.

"Gadis yang cantik, tapi sayang gue lupa meminta nomor ponselnya. Kuharap bisa bertemu dengan nya kembali?" gerutu Adrian dan segera membayar belanjaan nya dan bergegas memasuki mobil pribadinya.

"Kamu kenapa nak?" tanya penasaran mamah nya Adrian. Yang melihat wajah bahagia nya Adrian setelah keluar dari dalam Supermarket.

"Tidak apa mah. Jawab Adrian dan melajukan mobil pribadinya menuju rumah utama Pratama.

*****

Pak di sini saja, jawab Dewi dan segera keluar dan membayar ongkos Taxinya.

"Ini terlalu banyak neng, Bapak gak punya kembalian nya?" jawab supir Taxi

"Itu tips buat Bapak, karena sudah menunggu saya. Jawab sopan Dewi

"Kalau begitu terima kasih ya neng, Bapa doain semoga neng nya dapat calon Suami yang baik, dan sayang sama neng. Jawab supir Taxi

"Dewi yang mendengar penuturan supir Taxi pun hanya bisa tersenyum kecut, dan melangkah kan kakinya memasuki perkarangan rumah mewah milik Bram.

Sementara itu hari sudah mulai sore, Dewi yang sudah siap memasak kesukaan Suaminya itu pun segera keluar, untuk melihat apakah Bram sudah pulang.

"Ibu ngapain celingak-celinguk? Tanya bibi Minah yang melihat majikan nya seperti orang kebingungan mencari-cari seseorang.

"Ini bi, Dewi sedang menunggu kepulangan Mas Bram." jawab jujur Dewi

"Oh gitu ya bu. kalau gitu bibi ke belakang dulu ya?. Jawab bibi Minah dan berlalu menuju belakang rumah mewah milik majikan nya.

Gak berapa lama mobil milik Bram sudah sampai, dan memasuki perkarangan rumah mewah milik nya. Dengan langkah cepat Dewi langsung berlari membuka pintu mobil milik bram, dan mempersilahkan Suaminya turun.

"Ngapain kamu pegang-pegang mobil mahal milik saya..?" bentak Bram yang melihat Dewi menyentuh pintu mobilnya.

"Jika sampai mobil saya lecet karena tangan kotor mu itu, awas saja kamu. Wanita sepertimu tidak pantas menyentuh mobil mewah milik saya apa kau paham..?" bentak Bram dan berjalan memasuki pintu utama rumah mewah nya.

Deg...?" saat ini hati seorang Istri benar-benar sudah di uji, sudah sering Dewi menerima cacian dan makian dari Suaminya Bram. Bram pun tidak segan-segan untuk menyiksa Dewi jika membantah perintah nya.

Dengan langkah sedikit cepat, Dewi segera menyusul suaminya dan menyampaikan jika Ibunya Bram akan datang ke rumah nya untuk berkunjung.

"Mas...?" panggil Dewi yang sedikit ngos-ngosan akibat berlari mengejar Bram.

Bram yang mendengar namanya di panggil pun tidak memperdulikan panggilan dari Istrinya itu, dan semakin menaiki tangga menuju lantai atas. Dimana kamar pribadi nya berada.

Bram dan Dewi memang terpisah kamar, dari semenjak menikah sampai 2 tahun terakhir ini.

Tok"

Tok"

"Mas... Nanti Ibu mau datang ke sini?" teriak Dewi sambil menyenderkan telinganya di pintu, untuk memastikan apakah Suaminya itu mendengar apa yang di katakan nya tadi.

"Mungkin Mas Bram lagi mandi, makanya tidak mendengar kan apa yang ku katakan tadi. "Gerutu Dewi dan segera berjalan menuruni tangga menuju lantai bawah, untuk melakukan aktifitas nya mandi sore.

Setelah beberapa menit, Bram sudah selesai dengan pakaian rapinya. "dan berjalan menuruni tangga menuju pintu utama.

"Tuan mau kemana?" tanya bibi Minah

"Bukan urusan mu.! Jawab dingin Bram dan terus berjalan menuju pintu utama, dan melajukan mobil nya keluar dari perkarangan rumah mewah miliknya.

"Dasar anak tidak tau sopan santun nya sama orang tua." batin bibi Ijem yang kesal saat mendengar jawaban dari tuan mudanya yang sombong itu.

Setelah kepergian Bram, Dewi pun sudah keluar dengan penampilan biasanya dan berjalan menuju meja makan.

"Bibi tuan muda sudah turun belum?" tanya Dewi pada bibi Minah, sambil mengambil segelas air minum. Untuk membasahi tenggorokan nya yang terasa seret."

"Tadi tuan muda sudah turun bu, dan sudah pergi keluar. jawab jujur bibi Minah

"Pergi? Pergi kemana bi, bukan nya tadi tuan muda masih di kamarnya ya?" tanya penasaran Dewi.

"Bibi juga tidak tau bu, tadi bibi bertanya pada tuan muda. Malah di cueki jawab jujur bibi Minah.

"Oh gitu ya bi, kalau gitu Dewi ke kamar dulu ya bi." jawab Dewi dan berjalan menuju kamarnya

"Kasian bu Dewi, selalu saja tidak di anggap sama tuan muda Bram. Padahal pernikahan mereka sudah cukup lama.! Batin bibi Minah

Terpopuler

Comments

Sari

Sari

bagus kak, cuma tanda " di perhatikan lagi,(maaf sama sama belajar) aq juga masih belajar🙏

2024-09-06

1

Rose. park Jimin.

Rose. park Jimin.

lanjut ya thor

2024-04-05

2

Rose. park Jimin.

Rose. park Jimin.

lanjut ya thor jangan ngegantung lagi novelnya/Smile//Pray//Ok/

2024-04-04

3

lihat semua
Episodes
1 eps 1 perdebatan setiap pagi
2 eps 2
3 eps 3
4 eps 4
5 eps 5
6 eps 6
7 eps 7
8 eps 8 acara makan malam
9 eps 9 kembalinya senyuman Dewi
10 eps 10 kedatangan Siska ke kediaman Bram
11 eps 11 penjelasan Bram
12 ep 12 Acara Makan Malam Romantis
13 eps 13 Pingsan
14 eps 14
15 eps 15 Terbayang
16 eps 16 Kontrak Kerja Sama
17 eps 17 Pertemuan Adrian Dengan Yuni
18 eps 18 Kematian Nyonya Silvi
19 eps 19 Ketidak terimaan Bram
20 eps 20 Pertemuan Yuni dan Nyonya Caroline.
21 eps 21 Makam
22 PESAN UNTUK PEMBACA
23 eps 22 Kesal
24 eps 23 Map Merah
25 eps 24 Permintaan Bram
26 eps 25 Berbeda
27 eps 26 Berbelanja
28 eps 27 Undangan
29 eps 28 Perbandingan
30 eps 29 Emosi
31 eps 30 Meeting
32 eps 31 Cemburu
33 eps 32 Makan Malam Yang Tertunda
34 eps 33 Masalalu
35 eps 34 Perubahan Adrian
36 eps 35 Emosi
37 eps 36 Sakit Tapi Tak Berdarah
38 eps 37 Berbohong
39 ep 38 Rencana
40 eps 39 Keguguran
41 eps 40 Makan Siang
42 eps 41 Perintah
43 eps 42 Tiga Peraturan
44 eps 43 Awal Perubahan
45 eps 44 Jual Mahal
46 eps 45 Jabatan Baru
47 eps 46
48 Eps 47
49 eps 48 Di Terima
50 eps 49
51 eps 50
52 eps 51
53 eps 52
54 eps 53
55 eps 54 Awal Permainan Dewi.
56 eps 55 Permainan pertama.
57 eps 56 tersiarnya berita tentang Bram Sebastian.
58 eps 57
59 eps 58 penyesalan
60 eps 59. Pergi.
61 eps 60. Kebahagiaan mama muda.
62 eps 62. kacau.
63 Pesan.
Episodes

Updated 63 Episodes

1
eps 1 perdebatan setiap pagi
2
eps 2
3
eps 3
4
eps 4
5
eps 5
6
eps 6
7
eps 7
8
eps 8 acara makan malam
9
eps 9 kembalinya senyuman Dewi
10
eps 10 kedatangan Siska ke kediaman Bram
11
eps 11 penjelasan Bram
12
ep 12 Acara Makan Malam Romantis
13
eps 13 Pingsan
14
eps 14
15
eps 15 Terbayang
16
eps 16 Kontrak Kerja Sama
17
eps 17 Pertemuan Adrian Dengan Yuni
18
eps 18 Kematian Nyonya Silvi
19
eps 19 Ketidak terimaan Bram
20
eps 20 Pertemuan Yuni dan Nyonya Caroline.
21
eps 21 Makam
22
PESAN UNTUK PEMBACA
23
eps 22 Kesal
24
eps 23 Map Merah
25
eps 24 Permintaan Bram
26
eps 25 Berbeda
27
eps 26 Berbelanja
28
eps 27 Undangan
29
eps 28 Perbandingan
30
eps 29 Emosi
31
eps 30 Meeting
32
eps 31 Cemburu
33
eps 32 Makan Malam Yang Tertunda
34
eps 33 Masalalu
35
eps 34 Perubahan Adrian
36
eps 35 Emosi
37
eps 36 Sakit Tapi Tak Berdarah
38
eps 37 Berbohong
39
ep 38 Rencana
40
eps 39 Keguguran
41
eps 40 Makan Siang
42
eps 41 Perintah
43
eps 42 Tiga Peraturan
44
eps 43 Awal Perubahan
45
eps 44 Jual Mahal
46
eps 45 Jabatan Baru
47
eps 46
48
Eps 47
49
eps 48 Di Terima
50
eps 49
51
eps 50
52
eps 51
53
eps 52
54
eps 53
55
eps 54 Awal Permainan Dewi.
56
eps 55 Permainan pertama.
57
eps 56 tersiarnya berita tentang Bram Sebastian.
58
eps 57
59
eps 58 penyesalan
60
eps 59. Pergi.
61
eps 60. Kebahagiaan mama muda.
62
eps 62. kacau.
63
Pesan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!