Saat ini Siska dan Bram sedang di sibukkan dengan aktifitas makan siang. yang berada di cafe kesukaan Siska.
"Mas... kapan rencana Mas buat menceraikan tuh si Dewi, uda modelan nya kaya pembantu, wajah nya biasa-biasa ajah, gak cocok bersanding dengan Mas Bram loh?" tanya Siska dengan rayuan yang sedikit manja agar Bram mau menerima saran darinya agar segera menceraikan Dewi.
"Kamu yang sabar ya sayang, nanti aku akan pikirkan dulu soalnya saat ini aku belum bisa menceraikan nya. Dengan menggenggam tangan Siska.
"Aku gak mau jadi selingkuhan kamu terusmenerus Mas, aku mau nya jadi yonya muda Bram. Dan jika bisa usir ajah Istri kamu itu Mas biar kita bisa segera menikah." bujuk rayu Siska
"Sayang kamu tau sendiri kan mamah aku sekarang lagi kurang sehat, jika aku menceraikan nya itu sama saja aku membunuh mamah ku. Jadi kamu yang sabar ajah ya. Mas janji dalam waktu dekat ini Mas akan menceraikan Dewi.
"Janji ya?" Siska pun merasa sudah berhasil menjadi penghancur untuk rumah tangga Dewi dan Bram.
"Mas janji sayang, dan Mas janji akan menikahimu dalam waktu cepat ini. Kamu maukan menikah dengan Mas?" tanya Bram
"Aku mau banget Mas. "Jawab Siska dan langsung mencium pipi nya Bram.
Saat ini Dewi sedang pergi berbelanja ke supermarket. Untuk membeli perlengkapan dapur yang sudah mulai habis, apa lagi nanti malam mertua nya akan datang ke rumah nya untuk berkunjung dan melihat menantu satu-satunya.
Saat Dewi sedang fokus berbelanja, tidak sengaja ada seorang pria tampan yang menabrak nya.
"Akh... jawab Dewi sedikit teriak karena bahunya tersenggol sedikit keras.
"Maaf nona, maaf kan saya? tadi saya tidak sengaja karena terburu-buru." jawab pria muda tersebut.
"Tidak apa tuan, tadi saya juga terlalu fokus berbelanja nya jadi tidak melihat sekitar. Jawab sopan Dewi
"Saya benar-benar minta maaf nona, apa saya bisa mengetahui nama nona?" tanya pria tersebut dan mengulurkan tangan nya untuk berkenalan.
"Nama saya Dewi tuan. Jawab sopan Dewi dan menerima uluran tangan dari pria muda yang di lihat-lihat hanya beda 4 tahun usianya dengan Dewi.
"Nama yang indah, kenalin nama saya Adrian Pratama. Jawab pria tampan dengan senyuman manisnya.
"Terima kasih tuan, jika begitu saya izin pergi dulu. Setelah mengatakan nya, "Dewi segera pergi untuk membayar belanjaan yang sudah di ambilnya tadi. Dan bergegas kembali memasuki Taxi yang di tumpanginya tadi.
"Gadis yang cantik, tapi sayang gue lupa meminta nomor ponselnya. Kuharap bisa bertemu dengan nya kembali?" gerutu Adrian dan segera membayar belanjaan nya dan bergegas memasuki mobil pribadinya.
"Kamu kenapa nak?" tanya penasaran mamah nya Adrian. Yang melihat wajah bahagia nya Adrian setelah keluar dari dalam Supermarket.
"Tidak apa mah. Jawab Adrian dan melajukan mobil pribadinya menuju rumah utama Pratama.
*****
Pak di sini saja, jawab Dewi dan segera keluar dan membayar ongkos Taxinya.
"Ini terlalu banyak neng, Bapak gak punya kembalian nya?" jawab supir Taxi
"Itu tips buat Bapak, karena sudah menunggu saya. Jawab sopan Dewi
"Kalau begitu terima kasih ya neng, Bapa doain semoga neng nya dapat calon Suami yang baik, dan sayang sama neng. Jawab supir Taxi
"Dewi yang mendengar penuturan supir Taxi pun hanya bisa tersenyum kecut, dan melangkah kan kakinya memasuki perkarangan rumah mewah milik Bram.
Sementara itu hari sudah mulai sore, Dewi yang sudah siap memasak kesukaan Suaminya itu pun segera keluar, untuk melihat apakah Bram sudah pulang.
"Ibu ngapain celingak-celinguk? Tanya bibi Minah yang melihat majikan nya seperti orang kebingungan mencari-cari seseorang.
"Ini bi, Dewi sedang menunggu kepulangan Mas Bram." jawab jujur Dewi
"Oh gitu ya bu. kalau gitu bibi ke belakang dulu ya?. Jawab bibi Minah dan berlalu menuju belakang rumah mewah milik majikan nya.
Gak berapa lama mobil milik Bram sudah sampai, dan memasuki perkarangan rumah mewah milik nya. Dengan langkah cepat Dewi langsung berlari membuka pintu mobil milik bram, dan mempersilahkan Suaminya turun.
"Ngapain kamu pegang-pegang mobil mahal milik saya..?" bentak Bram yang melihat Dewi menyentuh pintu mobilnya.
"Jika sampai mobil saya lecet karena tangan kotor mu itu, awas saja kamu. Wanita sepertimu tidak pantas menyentuh mobil mewah milik saya apa kau paham..?" bentak Bram dan berjalan memasuki pintu utama rumah mewah nya.
Deg...?" saat ini hati seorang Istri benar-benar sudah di uji, sudah sering Dewi menerima cacian dan makian dari Suaminya Bram. Bram pun tidak segan-segan untuk menyiksa Dewi jika membantah perintah nya.
Dengan langkah sedikit cepat, Dewi segera menyusul suaminya dan menyampaikan jika Ibunya Bram akan datang ke rumah nya untuk berkunjung.
"Mas...?" panggil Dewi yang sedikit ngos-ngosan akibat berlari mengejar Bram.
Bram yang mendengar namanya di panggil pun tidak memperdulikan panggilan dari Istrinya itu, dan semakin menaiki tangga menuju lantai atas. Dimana kamar pribadi nya berada.
Bram dan Dewi memang terpisah kamar, dari semenjak menikah sampai 2 tahun terakhir ini.
Tok"
Tok"
"Mas... Nanti Ibu mau datang ke sini?" teriak Dewi sambil menyenderkan telinganya di pintu, untuk memastikan apakah Suaminya itu mendengar apa yang di katakan nya tadi.
"Mungkin Mas Bram lagi mandi, makanya tidak mendengar kan apa yang ku katakan tadi. "Gerutu Dewi dan segera berjalan menuruni tangga menuju lantai bawah, untuk melakukan aktifitas nya mandi sore.
Setelah beberapa menit, Bram sudah selesai dengan pakaian rapinya. "dan berjalan menuruni tangga menuju pintu utama.
"Tuan mau kemana?" tanya bibi Minah
"Bukan urusan mu.! Jawab dingin Bram dan terus berjalan menuju pintu utama, dan melajukan mobil nya keluar dari perkarangan rumah mewah miliknya.
"Dasar anak tidak tau sopan santun nya sama orang tua." batin bibi Ijem yang kesal saat mendengar jawaban dari tuan mudanya yang sombong itu.
Setelah kepergian Bram, Dewi pun sudah keluar dengan penampilan biasanya dan berjalan menuju meja makan.
"Bibi tuan muda sudah turun belum?" tanya Dewi pada bibi Minah, sambil mengambil segelas air minum. Untuk membasahi tenggorokan nya yang terasa seret."
"Tadi tuan muda sudah turun bu, dan sudah pergi keluar. jawab jujur bibi Minah
"Pergi? Pergi kemana bi, bukan nya tadi tuan muda masih di kamarnya ya?" tanya penasaran Dewi.
"Bibi juga tidak tau bu, tadi bibi bertanya pada tuan muda. Malah di cueki jawab jujur bibi Minah.
"Oh gitu ya bi, kalau gitu Dewi ke kamar dulu ya bi." jawab Dewi dan berjalan menuju kamarnya
"Kasian bu Dewi, selalu saja tidak di anggap sama tuan muda Bram. Padahal pernikahan mereka sudah cukup lama.! Batin bibi Minah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Sari
bagus kak, cuma tanda " di perhatikan lagi,(maaf sama sama belajar) aq juga masih belajar🙏
2024-09-06
1
Rose. park Jimin.
lanjut ya thor
2024-04-05
2
Rose. park Jimin.
lanjut ya thor jangan ngegantung lagi novelnya/Smile//Pray//Ok/
2024-04-04
3