Bab 6.

Setelah memakai gaun pengantinnya, Jane keluar dari dalam walk in closet.

Tapi tidak ada seorang pun, yang ada di dalam kamar untuk membantunya berdandan.

Jane berdiri di tengah kamar dengan bengong, ia tidak tahu akan seperti ini.

Tadi saat pertama ia datang semua sepertinya baik-baik saja, tapi sekarang kenapa jadi seperti ini, sepi!

Jane baru pertama sekali datang ke Mansion itu, tentu saja ia belum tahu seluk beluk lokasi Mansion keluarga Fernandez.

Apakah aku menunggu seseorang untuk datang? pikir Jane bingung.

Ia pun duduk di tepi tempat tidur, menunggu seseorang datang, untuk melakukan apa selanjutnya.

Jane duduk diam, menunggu beberapa menit berlalu. Tidak ada seorang pun yang datang.

Ia merasa aneh, apa yang sebenarnya terjadi? pikirnya bingung.

Jane meremas jemarinya, ia mulai bosan.

Brak!

Tiba-tiba pintu kamar di buka seseorang dengan kuat, mengakibatkan pintu sampai terbuka begitu lebar, seakan nyaris lepas dari engselnya.

Sontak membuat Jane terkejut, dan membuat ia reflek berdiri dari duduknya.

Memandang kearah pintu yang terbuka, dan melihat seorang pria berjalan masuk ke dalam kamar, dengan pakaian yang kusut.

Mata Jane terbelalak melihat wajah pria itu, ia lelaki yang di tolong Jane tadi malam.

Wajah pria itu tampak pucat, ia tampak menahan sakit, dengan satu tangannya memegang perutnya.

Kenapa ia ada disini? pikir Jane terkejut, menatap pria itu dengan lekat, yang melangkah semakin dekat padanya.

"Hendrik!!"

Tiba-tiba suara teriakan seorang pria lain, terdengar dari arah pintu, dan setengah berlari, masuk ke dalam kamar, di susul dengan beberapa orang lainnya, yang berlarian mengejar mereka berdua.

Itu membuat Jane semakin terkejut, berdiri di tempatnya dengan membeku, akhirnya ia dapat melihat anggota keluarga Fernandez.

Pria pertama yang masuk ke dalam kamar, yang terlihat kepayahan dengan keadaannya, meraih pergelangan tangan Jane.

Ternyata dia suamiku! pikir Jane menatap pria itu, tidak percaya.

Tadi pria lain itu berteriak memanggil nama pria itu, begitu juga dengan Kepala Pelayan, tadi menyebutkan nama pria itu, 'Tuan Muda Hendrik', sebagai mempelai prianya.

"Kau tidak layak untuk menikah! apa kau tidak sadar siapa dirimu! aku yang di maksudkan Kakek, bukan kau!!" teriak pria yang tadi memanggil nama suami Jane.

Tapi, teriakan pria itu membuat Jane mengerutkan keningnya, teriakan pria itu membuat Jane bingung.

Tangan Jane dengan erat di genggam oleh pria, yang menurut Jane adalah suaminya.

Jane merasakan tubuh pria itu gemetar, sembari memegang perutnya.

Ia tahu kalau pria itu, sedang menahan sakit, akibat luka pada perutnya, membuat Jane tanpa sadar memegang lengan pria itu.

Jane merasakan, tiba-tiba tubuh pria itu membeku sesaat, karena genggaman tangannya pada lengan pria itu.

"Iya benar! kau tidak pantas untuk bahagia! Wilson yang di maksudkan dalam surat itu! bukan kau!!" teriak seorang wanita paruh baya, sembari menudingkan jari telunjuknya ke arah lelaki, yang menurut Jane adalah suaminya.

"Hendrik! jangan keras kepala! kau itu tidak layak berbahagia, setelah apa yang kau perbuat pada David! Nona Jane juga tidak akan mau menikah padamu, seorang pembunuh!!" teriak pria paruh baya, yang ikut berteriak juga, yang sepertinya suami dari wanita paruh baya tersebut.

Mata pria itu mendelik penuh emosi, memandang ke arah pria, yang memegang erat pergelangan tangan Jane.

Jane tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, ternyata keluarga Fernandez, sama kasarnya seperti keluarganya.

Mereka menindas suaminya, walau ia tidak tahu apa permasalahan mereka, tapi sepertinya mereka ingin merebut dirinya dari suaminya.

Pria itu, suami Jane, tidak menjawab satu patah katapun kepada ke tiga orang itu.

Dengan menahan tubuhnya yang gemetar, pria itu menarik tangan Jane untuk keluar dari kamar tersebut.

"Hendrik!!" teriak pria yang bernama Wilson, menghalangi jalan Jane dan suaminya.

"Menyingkir!" terdengar suara bariton yang dingin dan datar, dari mulut suami Jane.

"Kau jangan mengambil tindakan sendiri! dan menarik Nona Jane begitu saja! kau menakuti Nona Jane, lepaskan dia!!" teriak wanita paruh baya dengan kencang.

Bukk!

Tiba-tiba pria yang bernama Wilson itu, meninju wajah suami Jane, dan tubuh suami Jane terjatuh ke lantai.

"Awww...!!"

Jane menjerit terkejut, melihat pria yang terluka itu terbanting ke lantai.

"Kau memang keras kepala! aku sudah katakan! bukan kau yang di maksudkan Kakek dalam surat wasiat itu!!" teriak pria paruh baya itu dengan kencang.

Tubuh Jane yang memakai gaun pengantin, jadi gemetar melihat kekerasan, yang di lakukan anggota keluarga Fernandez tersebut kepada suaminya.

Ternyata suaminya mengalami hal yang sama, seperti dirinya, mengalami penindasan di dalam keluarga sendiri.

Jane mengepalkan tangannya dengan erat, menahan rasa tidak suka, kepada ke tiga orang tersebut.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

bner kan laki² yg ditolong itu suaminya,,,tp jd penasaran ad ap sm keluarga fernandez 🤔🤔

2024-04-06

0

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝒕𝒖𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒏𝒆𝒓 𝒌𝒍 𝒄𝒐𝒘𝒐𝒌 𝒚𝒈 𝒅𝒊𝒕𝒐𝒍𝒐𝒏𝒈 𝒐𝒍𝒆𝒉 𝑱𝒂𝒏𝒆 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒖𝒂𝒎𝒊𝒏𝒚𝒂 😏😏😏 𝒕𝒑 𝒌𝒐𝒌 𝒌𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓𝒈𝒂 𝑯𝒆𝒏𝒅𝒓𝒊𝒌 𝒋𝒂𝒉𝒂𝒕 𝒚𝒂 𝒌𝒐𝒌 𝒈𝒊𝒕𝒖 𝒔𝒊𝒉 𝒑𝒆𝒓𝒍𝒂𝒌𝒖𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂 🤔🤔🤔

2024-04-06

0

Hanizar Nana

Hanizar Nana

lanjutkan Thor

2024-04-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!