Gagal Gara-Gara Serangga

Mobil yang dikemudi oleh enggar berbelok arah, bukan melewati jalan menuju ke sekolah. Hal itu membuat Elnada mengernyit bingung dan langsung bertanya tanpa basa-basi lagi.

"Lo mau bawa gue kemana?" tanya Elnada pada akhirnya.

Setelah sekian lama diam tanpa bersuara, Elnada akhirnya bertanya. Sebenarnya gadis itu tadinya ingin menanyakan sesuatu hal mengenai perjodohan mereka kepada Enggar, namun niatnya terurungkan karena ponsel Enggar yang berbunyi tadi. Mengingat hal itu kembali membuat Elnada merasa kesal, namun tidak banyak yang bisa ia lakukan saat ini, tidak mungkin jika Elnada mengatakan ketidak sukaannya kepada Enggar yang mengangkat telepon dari teman kecilnya atau Narina.

Belum sempat menjawab pertanyaan dari Elnada tadi, tiba-tiba mobil sudah berhenti begitu saja di pinggir jalan. Enggar langsung turun tanpa memperdulikan pertanyaan Elnada tadi.

Sementara Elnada tetap berdiam diri di dalam mobil, dengan hati yang dongkol pastinya, matanya seketika terbuka dengan sangat lebar saat melihat siapa yang sedang mengobrol bersama dengan Enggar di depannya.

"What? dia? jadi ka Enggar balik arah cuma buat nemuin dia? dugaan gue bener," Elnada langsung menutup mulutnya tidak percaya.

Gadis itu kembali memperhatikan interaksi kedua remaja yang masih mengobrol dengan jarak yang tidak terlalu jauh.

Dari apa yang dilihatnya saat ini, ia bisa menyimpulkan jika ban sepeda motor milik Narina bocor, kemungkinan besar Narina meminta bantuan kepada Enggar. Atau malah Enggar yang akan menawarkan tumpangan untuk Narina nanti, dan mereka berangkat bertiga.

Tidak, itu tidak akan mungkin dibiarkan begitu saja oleh Elnada. Gadis itu tidak akan sudi dan bisa saja memilih jalan lain jika harus satu mobil dengan Narina. Gadis yang tidak Elnada sukai karena suatu hal.

"Ogah, gue ngga sudi kalau harus satu mobil sama tuh cewek serangga, mending gue ngalah buat cewek yang udah pasti kalah dari gue," ujarnya mengambil tas dan turun dari mobil Enggar.

Ketika turun, Elnada tentunya sangat berhati-hati sekali, jangan sampai terdengar apa lagi terlihat oleh Enggar ataupun Narina. Setelah berhasil turun dan menutup pintu mobil secara hati-hati, Elnada segera bergegas pergi dari tempat itu.

Ia mencoba menghubungi salah satu sahabatnya untuk menjemputnya sekarang. Tidak mungkin ia berjalan kaki, mau pesan taksi juga tidak terpikirkan olehnya saat ini.

Sementara Enggar bersama dengan Narina kini berjalan menuju ke arah mobil Enggar. Setelah salah satu orang dari bengkel datang untuk membawa motor Narina, keduanya langsung bergegas untuk segera berangkat sekolah.

Tepat ketika Enggar membuka pintu mobil, ia sempat terdiam sesaat melihat mobil dalam keadaan kosong. Terdengar helaan napas yang membuat Narina merasa aneh.

"Ada apa Egar?" tanya Narina mendapat gelengan kepala dari Enggar.

"Tidak, ayo kita langsung berangkat," ujar Enggar diangguki oleh Narina dengan sebuah senyuman.

Meski Enggaraksa tidak mempermasalahkan hilangnya Elnada dari mobilnya, namun dalam pikirannya terus bertanya kemana gadis itu pergi, ada sedikit rasa bersalah dari dalam dirinya karena tadi sempat melupakan keberadaan Elnada di mobilnya. Ia tidak mengatakan apapun termasuk ketika akan memberi tumpangan untuk Narina.

Tetapi bukankah itu hak Enggar? itu mobil milik Enggar, Elnada pun sama seperti Narina yang menumpang, bedanya Enggar sudah lebih dulu pergi bersama Elnada, bukan Narina.

Berbeda dengan Enggar yang masih bersikap tenang layaknya tidak terjadi apa-apa. Elnada justru sedang meluapkan kekesalannya. Ditambah kedua sahabatnya yang tidak percaya ketika ia mengatakan berangkat berdua bersama dengan Enggar. Baik Nadira ataupun Gladis menganggap Elnada sudah terserang virus halu tingkat stadium akhir, itu semakin membuat Elnada meraung di dalam mobil Nadira.

"Males gue ngomong sama kalian, nggak ada suport girlnya samsek, teman macam apa!" keluh Elnada membuat keduanya terkikik.

"Iya deh kita percaya, lo berangkat bareng ka Enggar, terus sebelumnya ka Enggar yang nyamperin lo ke rumah sama sarapan di rumah lo, kita percaya banget kok El, tapi kalau ka Enggarnya udah amnesia," ujar Gladis semakin membuat Elnada kesal.

Harusnya Elnada tidak pergi begitu saja dari mobil Enggar tadi, ia bisa memamerkan kepada kedua sahabatnya yang masih menganggapnya halusinasi sekarang.

"Bangsul lo pada ya? awas aja kalau besok gue bisa dapetin ka Enggar mangap lo pada," ujar Elnada penuh keyakinan.

Namun baru saja ia turun dari mobil Nadira. Tidak lama kemudian datang mobil Enggar yang juga parkir tidak jauh dari mobil Nadira.

Terlihat Narina yang turun dari mobil Enggar, disusul oleh Enggar yang juga keluar dari mobilnya.

"Itu tempat duduk gue bodoh, bukan lo!" ujar Elnada dalam hati. Tanpa disadari tangan Elnada mengepal melihat pemandangan yang tidak jauh darinya.

"El, itu si pickme bareng ka Enggar," ujar Gladis memberitahu.

"Mending kita langsung masuk aja El, pagi gini udah bikin mood ancur aja tuh cewek," ujar Nadira mencoba meredam amarah Elnada.

Nadira paham sudah pasti Elnada sangat marah saat ini. Terlebih tadi Elnada mengatakan berangkat bersama dengan Enggaraksa, entah benar atau tidaknya, yang terpenting Elnada harus dijauhkan dari Narina untuk saat ini. Bisa gempar karena kemarahan Elnada.

Tanpa berkata apapun, Elnada langsung pergi begitu saja, diikuti oleh kedua sahabatnya yang sebenarnya merasa sedikit lega.

"Egar ayo," ajak Narina dibalas Enggar dengan senyum tipisnya.

Meski sangat tipis senyuman yang Enggar berikan untuk Narina, nyatanya mampu membuat Narina merasa senang pagi hari.

Gadis itu tadi sempat merasa khawatir ketika tahu ban motornya bocor, namun agaknya dari kejadian itu Narina justru mendapat keberuntungan berlipat ganda.

Ia jadi bisa berangkat bersama dengan Enggaraksa, juga merasa kepedulian Enggar begitu nyata seperti yang dilakukannya cowok itu tadi.

Tanpa Narina ketahui, keberuntungan yang ia dapatkan tadi merupakan keinganan seorang gadis.

Gadis yang harus mengorbankan kesempatan emasnya karena rasa gengsi dan ego yang dimilikinya.

Brak

Semua yang berada di kantin terkejut melihat apa yang dilakukan oleh Elnada. Meski terbilang bukan hal baru lagi bagi mereka dengan apa yang dilakukan oleh Elnada terhadap Narina, tetap saja banyak yang terkejut akan tindakannya itu.

Jika kemarin Elnada terlihat lesu dan tanpa semangat ketika diajak ke kantin oleh kedua sahabatnya, namun hari ini Elnada sangatlah berbeda, bahkan baik Gladis ataupun Nadira baru akan mengajaknya tadi. namun Elnada sudah menarik tangan kedua gadis cantik tersebut.

Dan benar saja dugaan mereka, ada maksud atau tujuan tertentu, seperti apa yang disaksikan mereka baru saja.

"Kan bener, pasti El kesal gara-gara tadi pagi," gumam Nadira melihat tindakan Elnada sekarang.

Kantin sedang ramai-ramainya di jam istirahat.

"Harusnya kita iyain aja ya apa yang Elnad katakan tadi," balas Gladis membuat Nadira membulatkan matanya.

"Bege! itu sama aja menghina, kadang-kadang otak lo nggak guna deh," sungut Nadira dibalas Gladis dengan decihan.

"Elnad? a-aku ada salah sama kamu?" tanya Narina membuat Elnada melongo.

Sebelum akhirnya wajah cantik yang terkesan jahat kembali ia perlihatkan lagi.

"Masih nanya salah lo apa? bege banget si lo!" hardik Elnada semakin menggebu.

Kini keduanya menjadi tontonan gratis siswa dan siswi lainnya di kantin. Elnada jelas saja tidak akan peduli, berbeda dengan Narina yang mulai menggigit bibir bagian bawahnya karena takut. Salah satu penjual kantin sudah ada yang pergi untuk memanggil guru.

"Gara-gara lo gue nggak jadi berang-"

"Elnada!" terdengar suara dari arah pintu kantin yang membuat seisi kantin beralih pandang.

"Kena lagi pasti Elnad," gumam Nadira menyadari sikap bar-bar sahabatnya itu.

Tetapi tidak dipungkiri, Elnada termasuk gadis kece badai karena keberaniannya tanpa pandang siapapun itu, termasuk kakak kelasnya.

Terpopuler

Comments

@sulha faqih aysha💞

@sulha faqih aysha💞

ernada salah tak tik kalau narina mainnya cantik tidak menggebu gebu dan seharunya kamu El harus main yang lebih cantik lagi kalau kamu begini terus ya kamu pasti selalu salah di mata Enggar
sabar El....... jangan tunjukkin sisi bar bar kamu ok👍😊😄

2024-04-09

1

Baek chanhun

Baek chanhun

Lo bukan gembel, ngapain
Lo ngemis, cuekin aja dah

2024-04-06

0

Dian Rahmawati

Dian Rahmawati

Elnad udh cuekin Engger aja

2024-04-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!