Terhitung sudah hampir satu Minggu Abel berjuang untuk mendapatkan cintanya. Dia bahkan jarang di cafe karena lebih memilih menemui pujaan hatinya di restoran.
Saat ini Abel hanya memesan minuman saja di restoran itu dan sisanya dia habiskan untuk memandang pria tampannya yang sibuk bekerja.
"Lihat lengan kekarnya. Aku sangat ingin memeluknya! Ah apalagi punggung lebar yang begitu menggoda untuk dipeluk. OMG! Semoga dia benar-benar jodohku! Ya Tuhan, tolong kabulkan permintaan ku kali ini saja. Meskipun dosa ku tidak sedikit, tapi tolong kabulkan permintaan ku ini." Abel menangkup kedua tangannya di depan dada sambil memejamkan matanya. Dia berdoa dengan sungguh-sungguh.
Hari ini Abel bertekad untuk menunggu Victor pulang. Dan dia akan membuntutinya. Dengan begitu Abel akan tau tempat tinggal Victor.
Alis Abel mengerut tak suka saat seorang wanita datang menghampiri Victor lalu bergelayut manja di lengan kekar itu.
"Siapa dia? Berani-beraninya dia menyentuh milikku!" gumam Abel geram. Wajahnya merah karena kesal dan marah.
"Huh! Apa dia seorang playboy? Jika iya, tidak masalah sih." Abel tertawa kecil mendengar ucapannya sendiri.
"Tapi aku tidak suka!" Wajahnya kembali berubah marah. Dengan langkah lebarnya, Abel menghampiri Victor dan seorang gadis itu.
Jika orang-orang yang melihat pasti mengira kalau Victor sedang bersama kekasihnya, karena pria itu duduk di sofa yang sama seperti gadis itu, dia juga membiarkan gadis itu bergelayut manja di lengannya. Abel makin tidak suka melihat pemandangan tersebut.
"Jangan pegang-pegang milikku!" Dengan lancangnya, Abel langsung menarik tangan gadis itu dan dia mengambil posisi duduk di tengah-tengah.
Victor dan gadis yang bernama Grace itu langsung kebingungan. Abel seperti anak hilang di sini.
"Maaf, kau siapa?" tanya Grace sambil tersenyum canggung.
Abel menatap sinis gadis itu. "Aku pacar kak Victor. Dan kau tidak boleh dekat-dekat dengannya!" jawab Abel. Lalu dengan lancang dia memeluk lengan Victor yang sudah dia idam-idamkan. Victor langsung menarik tangannya dengan kasar.
"Lancang sekali! Sebenarnya siapa dirimu?" tanya Victor tak suka. Dia kesal karena gadis ini dengan lancang menyentuhnya.
"Aku? Tentu saja pacarmu!" Abel mengibaskan rambutnya hingga mengenai wajah Grace yang sedang melongo.
Victor terkekeh sinis. "Sekarang aku ingat wajahmu. Dasar gadis lancang!"
Dia ingat waktu itu gadis ini pernah memegang lengannya dengan lancang, lalu menanyakan namanya juga, dan sekarang dia dengan lancang mengganggu waktunya.
Abel menulikan telinganya. Dia menatap Grace dari atas sampai bawah seolah sedang menilai penampilan gadis itu.
"Aku bahkan lebih menarik darinya," gumam Abel sembari mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Tolong jaga batasan, ya. Ini tempat umum, kalian tidak boleh mengumbar kemesraan. Dan kau—" Abel menunjuk Grace.
"Jauhi pacarku. Cari pria lain saja sana!" lanjut Abel.
"Baiklah, karena aku orang yang sangat sibuk, jadi aku harus pergi sekarang. Ingat! Jangan dekati pacarku lagi!" tunjuknya pada Grace yang masih syok. Sungguh, gadis di depannya ini berani sekali, dia sampai tidak bisa berkata-kata.
Victor sudah kesal setengah mati. Suara cempreng gadis ini membuat telinganya berdengung.
"Aku pergi dulu." Abel hendak beranjak. Tapi, sebelum itu, ide konyol muncul dalam otaknya, dia melirik Grace dari ekor matanya.
Cup!
"Bye, sayang. Jangan selingkuh, oke?"
Setelah mengecup pipi Victor hingga meninggalkan jejak lipstik yang samar, Abel segera keluar dari restoran itu dengan langkah anggun seolah tidak terjadi apa-apa.
Grace semakin syok. Dia bahkan langsung batuk hingga matanya memerah.
Sedangkan Victor sendiri, dia segera mengambil tisu dan mengelap pipinya yang dikecup Abel.
"Gadis itu benar-benar!" geramnya. Dia berjanji akan membalas kelakuan kurang ajar gadis sok cantik itu.
****
Abel berlari dan masuk ke dalam mobilnya. Dia merutuki kebodohannya yang memalukan.
"Apa yang aku lakukan? Astaga... Ini benar-benar di luar kendali!" ucapnya. Dia menempelkan keningnya di setir mobil.
"Tapi tidak apa-apa! Pipinya lembut sekali! Ya Tuhan.. Aku ingin mengulanginya lagi, apakah boleh?" Kali ini gadis itu mendongak dengan ekspresi penuh permohonan.
Sedetik kemudian raut wajahnya berubah. "Ish! Ini semua gara-gara wanita kurang ajar itu! Lancang sekali dia memeluk lengan kekar yang sudah menjadi hak milikku!" kesalnya.
Dia sudah seperti orang gila karena berbicara sendiri.
"Jika kak Zayn dan kak Kenzo tau, bisa habis aku!" gumamnya lagi. Dia baru pertama kali mencium seorang pria yang bukan keluarganya. Tentu saja kedua kakaknya akan marah jika tau atau bahkan sampai turun tangan untuk memberi pelajaran pada pria yang telah dicium Abel. Abel langsung bergidik membayangkannya, jangan sampai itu terjadi.
Karena sudah kepalang malu, jadilah Abel menunggu di dalam mobil sampai Victor keluar. Sekarang sudah jam 5 sore. Abel yakin Victor kerja sampai larut malam, tapi bodo amat. Dia bahkan lupa jika memiliki keluarga yang protektif. Terlihat ponsel Abel terus berdering, sedangkan sang empu malah ketiduran dalam mobil.
Di sisi lain, Mom Velyn khawatir karena anak bungsunya belum pulang. Dad Liam berusaha menenangkan sang istri sambil menelpon kedua anak sulungnya untuk mencari Abel.
"Semakin tua kenapa Abel malah makin liar begini? Apa aku harus mengurungnya seharian di kamar?" Mom Velyn mengomel.
"Tenang, sayang. Zayn dan Kenzo sedang mencari Abel," ucap Dad Liam.
"Bagaimana aku bisa tenang?! Abel adalah anak gadis kita satu-satunya!" kesal Mom Velyn. Dia mendadak kesal pada suaminya yang terus-terusan menyuruhnya untuk tenang.
Dad Liam menghela nafas. Dia kena imbasnya juga, kan? Padahal tujuannya adalah menenangkan sang istri.
"Coba hubungi Abel lagi, siapa tau diangkat," titah Mom Velyn.
Dad Liam segera menghubungi anak bungsunya tersebut. Bohong jika dia tidak khawatir. Ayah mana yang tidak khawatir kalau anak gadisnya belum pulang sampai hari akan malam? Abel adalah anak kesayangan mereka, bagaimana bisa dia tidak ikut khawatir?
"Tidak diangkat," ucap Dad Liam. Dia juga kesal sebenarnya. Abel itu gadis ceroboh dan suka berbuat semaunya tanpa berpikir jika keluarganya sangat mengkhawatirkan dirinya.
"Haiss! Anak itu benar-benar!" geram Mom Velyn.
Di sisi lain pula, ada Kenzo dan Zayn yang berpencar mencari adik mereka. Abel belum terlalu bisa menyetir mobil sendiri, tapi pagi tadi gadis itu ngeyel ingin menyetir sendiri, itulah yang membuat keduanya khawatir. Selain itu, Abel adalah gadis lemot dan bisa dengan mudah percaya perkataan orang. Bagaimana jika Abel diculik karena diiming-imingi akan dibelikan coklat? Huh! Zayn dan Kenzo sangat kesal pada adiknya yang ceroboh itu.
"Bagaimana? Sudah ketemu?" tanya Kenzo. Mereka melakukan voice call saat mencari Abel.
"Belum," jawab Zayn singkat.
Kenzo menghela nafas. Dia bingung harus ke mana lagi. Dia juga sudah mengunjungi tempat yang sering Abel datangi, tapi gadis itu tetap tidak ada.
"Coba hubungi Abel juga," ucap Kenzo lagi.
Zayn membalasnya dengan deheman singkat.
****
Abel mengerjapkan matanya, lalu menatap sekelilingnya yang gelap. Tangannya terulur untuk menyalakan lampu di dalam mobil.
"Jam berapa ini?" gumamnya dengan suara serak. Tangannya meraba ponselnya dan melihat jam.
"Jam 6? Selama itukah aku tertidur?" gumamnya.
Matanya terbelalak ketika melihat notifikasi pesan dan panggilan tak terjawab dari orang tua dan kedua Kakaknya.
"Mampus," gumamnya. Dia merutuki kebodohannya karena tidak ijin lebih dulu pada keluarganya.
Tak lama kemudian panggilan telepon kembali masuk. Dari Dad Liam. Dengan ragu Abel menggeser tombol hijau.
"ABEEELLLL! PULANG SEKARANG!! KAU KELUYURAN DI MANA? HAH?!"
Bukan suara hangat ayahnya yang menyapa, tapi suara cempreng ibunya yang memekakkan telinga.
"Hehehe—"
"HA HE HA HE! CEPAT PULANG!" Mom Velyn memotong ucapan Abel.
"Iya Mommy ku tersayang.. Ini Abel pulang nih," ucap Abel selembut mungkin.
"KAU ITU TIDAK BETAH DI RUMAH ATAU—"
Tuutt
Abel mematikan sambungannya. Katakan saja bahwa dia anak kurang ajar. Tapi Abel sudah tidak sanggup mendengar teriakan sang Mommy. Dia pun segera menjalankan mobilnya, melupakan rencana awal ingin menunggu Victor pulang. Mungkin lain kali saja, karena sekarang keadaan tidak kondusif.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
🧸fre_love❦
cepat up lagi doong kak widyaas
2024-04-07
2