14. Buah Murbei

Tidak ada hukum atau moralitas di sini, dan hukum hutan gelap sangat dapat diterapkan pada situasi saat ini, ia harus waspada terhadap orang lain, dan tidak boleh mempunyai niat untuk merugikan orang lain.

Setelah Aaron meletakkan sepotong ikan bakar di area perdagangan, ia membawa bayi ulat sutera dan melanjutkan penjelajahannya. Perjalanan ini bukan untuk membuka kotak harta karun melainkan mencari makanan untuk si kecil dan melihat-lihat buah-buahan dan sayuran liar yang ada di dalam hutan.

Druid dapat merasakan ciri-ciri tumbuhan dan mengetahui apakah tumbuhan tersebut beracun atau tidak.

Jika Aaron, sebagai seorang druid, masih diracuni oleh sayuran liar, dia akan benar-benar dikeluarkan dari sekte Druid.

Wilayah miliknya didukung oleh tiga menara pertahanan dan pelindung pemula, kedua petani saat ini hanya perlu menebang pohon di dalam wilayah tersebut dan tidak ada bahaya sama sekali.

Hutan terasa gerah dan lembab setelah hujan, dari waktu ke waktu tetesan air besar jatuh dari langit dan bau tanah memenuhi udara. Aaron berjalan di antara pepohonan, merasakan perasaan yang sangat berbeda dari sebelumnya dalam pikirannya.

Dulu, ia sebenarnya sangat takut dengan hutan, ia memiliki rasa takut terhadap hutan dan selalu khawatir akan bertemu dengan berbagai binatang buas, serangga beracun, atau jebakan.

Kini setelah berganti profesi menjadi Druid, menginjakkan kaki di hutan kembali terasa seperti pulang ke rumah. Jelas sekali bahwa pohon-pohon ini tidak memiliki kebijaksanaan sama sekali, namun mereka tetap menyambutnya.

Meskipun skill persepsi spiritual tidak diaktifkan, Aaron masih samar-samar menyadari situasi di sekitarnya, dan semua tumbuh-tumbuhan menjadi temannya.

"Seperti yang diharapkan dari seorang Druid!"

Aaron sangat senang dia bisa beralih ke profesi ini meskipun lebih lemah dalam serangan frontal, namun sangat kuat dalam aspek lainnya.

Sebelumnya dia berjuang untuk menyelamatkan nyawanya dan mencari kotak, namun kini dia punya cukup waktu untuk mengeksplorasi secara cermat sumber daya di gudang harta karun alam ini, dan mengidentifikasi pohon mana yang memiliki nilai ekonomi satu per satu.

Benar-benar tidak ada kekurangan makanan di hutan setelah hujan. Berbagai jamur bermunculan dengan cepat. Jamur tak dikenal ini sangat nikmat jika dikumpulkan dan direbus dalam sup atau dipanggang.

Aaron tidak mengira dia bisa membuat bahan-bahan bercahaya hanya dengan mengandalkan keterampilan memasaknya. Alasan mengapa ikan yang dibakar di atas lempengan batu dapat memulihkan kesehatan pasti karena bahannya sendiri yang sangat bagus, tentunya ikan berkepala gemuk tadi bukanlah binatang biasa.

Sekarang dia tidak lagi memiliki bahan-bahan mewah, hanya daging kambing dan harimau. Tidak ada jenis daging yang boleh diubah menjadi produk kuliner sekunder.

"Bocah kecil, lihat sekeliling dan lihat apakah ada yang ingin kau makan. Kau tidak diperbolehkan memakan daun buah apel saat kamu lapar di kemudian hari, mengerti?".

Aaron mengambil bayi ulat sutera dari kepalanya dan menyebarkannya di tangannya agar ia dapat menggunakan indra penciumannya.

Si kecil masih tenggelam dalam rasa frustasinya saat mencoba mencuri makanan dan lingkungan sekitarnya yang begitu asing hingga ia tidak mau bergerak sama sekali.

Sebagai upaya terakhir, Aaron akhirnya harus mengeluarkan Cermin Ajaib Kebenaran, si kecil terkejut karena cermin sebesar itu muncul begitu saja.

Cara bayi ulat sutera bersentuhan dengan dunia mungkin dengan menggigit dan membaginya menjadi dua jenis: dapat dimakan dan tidak dapat dimakan.

Namun, Cermin Ajaib Kebenaran adalah harta karun kelas S dan tidak dapat dirusak membuat giginya hampir patah!

"Cermin Ajaib, selain pohon roh apel, apakah ada makanan yang cocok untuk bayi ulat sutera dalam jarak lima kilometer di dekatnya? Tolong tandai"

Ia harus teliti saat mengajukan pertanyaan dan jangan menyia-nyiakan kesempatan. Cermin ajaib sekarang menjadi instrumen navigasi Aaron.

Segera peta dan buah murbei lebat muncul di permukaan cermin. Murbei memang bagus, tapi murbei ini sudah banyak rusak karena badai, kalau bisa dipetik lebih awal pasti tidak akan jatuh ke tanah.

Pohon murbei telah menjadi tanaman ekonomi yang sangat diperlukan bagi para petani sejak zaman dahulu. Daunnya dapat digunakan untuk mengobati masuk angin atau demam, dan juga dapat digunakan untuk beternak ulat sutera dan menggulung sutra. Murbei yang dihasilkan tidak hanya dapat dimakan, tetapi juga dapat digunakan untuk membuat anggur.

Kulit kayunya dapat digunakan untuk membuat kertas dan batangnya juga dapat digunakan untuk membuat furnitur dan barang lainnya. Menanam pohon murbei tidaklah sulit, ia bisa memanfaatkan bibit murbei atau stek cangkok karena memiliki daya adaptasi kelangsungan hidup yang kuat.

Kebetulan Aaron memiliki hewan peliharaan yang sangat cenayang dan dia telah menganggap hutan murbei liar sebagai miliknya.

Siapa yang memberitahunya bahwa ketika dia membuka peti harta karun tadi, dia menemukan cetak biru pembuatan mesin tekstil, yang akhirnya bisa digunakan dan tidak perlu dijual. Hanya saja, saat ini wilayahnya tidak mungkin diperluas melebihi 3 kilometer.

Dia hanya bisa mengumpulkan beberapa buah murbei dan daunnya terlebih dahulu, lalu menanam beberapa pohon di dekat rumahnya yang terbuat dari jerami untuk memberi makan ulat sutera.

Pada zaman dahulu, para petani suka menanam pohon murbei dan catalpa di depan dan belakang rumahnya, sehingga diciptakanlah pohon murbei untuk menggantikan kampung halamannya.

"Saya berharap hutan murbei ini tidak akan hancur setelah masa awal berakhir".

Saat dia berjalan menuju hutan murbei, dia memasukkan semua jamur dan jamur yang dia temui ke dalam paket.

Sebelum mencapai tujuannya, bayi ulat sutera yang pingsan di atasnya tiba-tiba menjadi energik.

Tubuh bundar itu berdiri dari bahu Aaron, dan beberapa pasang kaki pendek di depannya melambai putus asa di udara, membuat suara "kicauan".

"Hei, kamu sebenarnya bisa bicara?!"

Aaron mengetahui untuk pertama kalinya bahwa bayi ulat sutera benar-benar dapat berbicara dan kicauannya terdengar seperti bayi burung.

Bayi Ulat Sutera mungkin merasa pemiliknya bergerak terlalu lambat, sehingga ia memutar sutra dan bermain di ayunan di udara, secara akurat meludahkan benang sutra satu demi satu dan dengan cepat berayun menuju tempat berkumpulnya makanan di depannya seperti laba laba manusia di alam.

Benar saja, makanan dapat merangsang potensi terbaik.

Aaron awalnya mengira lelaki kecil ini tidak bisa memintal sutra sepanjang waktu dan takut memerasnya. Akibatnya, ia memuntahkan sutra yang panjangnya tidak diketahui jumlahnya.

Si kecil bergerak cepat di depan dan Aaron harus beralih dari mode jalan cepat ke mode lari cepat. Tiba-tiba, sebatang pohon murbei yang besar dan rapi muncul di hadapannya.

Bayi ulat sutera tidak peduli dan segera mendarat di pohon murbei yang tinggi membuka mulutnya dan mulai makan dengan ganas. Perut si kecil ini seperti jurang maut.

Bilahnya jelas lebih lebar dari tubuhnya tapi sudah memasuki perut ulat sutera dalam waktu kurang dari setengah menit.

Pada saat ini, Aarob merasa tertekan sekaligus lega, ini bisa dianggap sebagai pesta untuk bayi ulat sutera!

Jika dibiarkan makan seperti ini, pohon roh apel mungkin akan botak hari itu juga.

Bayi ulat sutera makan dengan liar, sementara Aaron dengan cepat membeli 10 keranjang bambu dari area perdagangan dengan satu unit kayu lalu mulai mengumpulkan buah murbei.

Karena satu grid paket sistem hanya dapat menyimpan 99 unit bahan, maka penyimpanan langsung murbei secara langsung tentunya tidak hemat biaya, cukup dengan memasukkan murbei ke dalam keranjang bambu dalam satuan keranjang.

Buah murbei berwarna merah, ungu, hitam, dan beberapa sian tergantung di antara dedaunan membuat Aaron mulai ngiler.

Selama ia dimasa kanak-kanak yang besar di pedesaan, siapa yang belum pernah makan buah murbei?

Setiap tahun ketika buah murbei sudah matang, anak-anak akan memakannya hingga bibir, gigi, dan lidahnya menjadi hitam, rasanya asam, manis dan nikmat.

"Badai ini datang pada waktu yang salah".

Aaron merasa sangat kasihan dengan lapisan tebal buah murbei yang tertiup di tanah, alangkah baiknya jika semuanya bisa dikumpulkan. Tidak mungkin saya bisa memanen hutan murbei sebesar itu sendirian.

Dia memutuskan membawa Andrew dan Ryan untuk memetik murbei esok hari. Lagi pula, masa pemasakan buahnya hanya beberapa hari saja. Jika ia tidak bergegas, ia tidak akan memiliki kesempatan ketika masa perlindungan pemula selesai.

Murbei merah sebenarnya sangat asam dan yang benar-benar matang berwarna ungu dan hitam. Buah murbei berukuran besar terlihat sangat lezat, tanpa polusi atau pestisida sehingga Aaron memasukkan sedikit ke dalam mulutnya. Manis dan asam dan harum, sungguh nikmat!

Pohon murbei ini belum memasuki tingkat mahir dan tidak memiliki fungsi lain kecuali penggunaan normal. Buahnya melimpah, murbei dipetik silih berganti, apalagi buah yang menghadap matahari lebih harum dan manis.

Saat Aaron dan bayi ulat sutera sedang sibuk memanen dan tiba-tiba ia merasakan kebencian yang kuat!

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***