Episode 4

"Aneh banget kamu hari ini, ada masalah, ya?" Lagi-lagi aku mendengar pertanyaan yang sama untuk ke-100 kalinya. Sepertinya Kezia tidak akan bosan menanyakan pertanyaan yang sama sebelum aku memberi tahu dia yang sesungguhnya. Jam istirahat sudah aku rencanakan untuk menyelesaikan tugas biologi yang baru saja diberikan oleh Pak guru, tetapi mungkin itu akan mustahil. Kezia duduk di sampingku sambil memaksaku untuk bercerita. Aku tidak tega melihat dia yang begitu baik seperti ingin memberi solusi harus menangis demi mendengarkan ceritaku.

Aku menutup buku biologi. Aku merapikan peralatan sekolahku, lalu aku memasukkan barang-barang yang ada di atas mejaku kedalam loker. "Ayo." Aku mengajak Kezia keluar dari kelas. Aku tidak nyaman kalau bercerita di tempat yang ramai. Aku membawa Kezia ke taman sekolah kami. Tempat itu sepi, jarang ada siswa/i ataupun guru yang datang ke sana.

Aku mengambil posisi duduk ternyaman ketika sudah sampai di tempat tujuan. Aku sudah menyiapkan diriku untuk bercerita kepada Kezia. Kejadian kemarin membuatku merasa sedih. Bukannya aku tidak mau bercerita kepada Kezia, hanya saja aku tidak ingin membuat diriku ini bersedih lagi.

"Kamu pernah bermimpi kan? Maksud aku, kamu pasti pernah mimpi waktu tidur, iya kan?"

"Semua orang pernah kok, Tar. Ada apa? Kamu bermimpi buruk lagi?"

"Ini, sebenarnya ini lebih dari mimpi buruk. Bang Ray, kemarin dia masuk ke dalam mimpi ku Kez, dia seolah-olah menyukaiku, tapi tidak suka sepenuhnya. Aku merasa kalau dia menyuruhku untuk pergi, mungkin dia juga membenci ku."

"Maksud kamu?" Kezia mengerutkan keningnya. Dia mencoba mengelola perkataan yang aku sampaikan kepadanya. "Tunggu, tunggu, Bang Ray masuk ke dalam mimpi kamu, terus kamu mikirnya kalau mimpi kamu itu nyata? Iya, kan? Kamu juga mengira kalau dia suka sama kamu, padahal itu hanya mimpi. Kemungkinan dia masuk ke mimpi kamu karena kamu selalu memikirkan dia. Kamu mungkin merasa kecewa ketika yang kamu harapkan tidak sesuai dengan yang kamu mau. Berarti kamu langsung terbangun?"

Aku menggeleng. "Sebenarnya Mama membanguniku, aku baru saja ingin mendengar apa yang mau dia sampaikan, tetapi Mama merusak segalanya. Walaupun itu mimpi, aku tetap senang karena dia juga menyukaiku."

Kezia menatap aku dengan mengerutkan dahinya. Mungkin dia berpikir kalau temannya ini sudah gila. Bagaimana mungkin bang Ray menyukaiku, dia bahkan tidak mengenal aku. Dia juga tidak tahu kalau aku ada.

Suara tertawa terdengar mendekat ke arah kami. Aku dan Kezia menoleh ke arah suara itu berasal. Mereka semakin dekat, kini aku bisa melihat mereka. Rombongan laki-laki dengan penampilan yang rapi dan suara tawa yang candu. Mereka melewati aku dan Kezia, sekilas aku melihat bahwa laki-laki yang berjalan paling depan memberi kami senyuman. Aku tidak membalas senyuman dia, aku memberi wajah datar kepadanya, sementara Kezia mungkin hatinya sudah berbunga-bunga.

"Tunggu aku kawan!" Suara ini tidak asing bagiku. Aku menoleh kearah suara yang baru saja muncul. Aku menatap dia lama, jantungku berdetak kencang kembali. Wajahku panas, mungkin memerah. Dia merangkul temannya sambil tertawa bersama. Dia sangat manis ketika tersenyum.

Sekilas dia mengalihkan pandangannya kepada ku. Dia menatap aku bingung, aku tidak tahu harus berbuat apa. Aku tidak mau dia menganggap aku sebagai orang aneh, akhirnya aku memberikan dia senyuman sebagai sapaan kepada senior. Dia terdiam selama beberapa detik, di detik berikutnya, dia membalas senyumanku. Dia mengalihkan pandangannya ke depan, lalu dia pergi menyusul teman-temannya.

Jantungku tidak stabil. Aku memegang kepalaku seolah aku sedang stress. Kezia yang selalu membawa minuman kemana pun memberikan minumannya kepadaku. Dia menyuruh aku minum dan menenangkan pikiran. Wajahku sangat merah, mereka terasa panas, pantas saja bang Ray melihatku dengan penuh kebingungan. Mungkin dia pikir aku sedang sakit, mungkin, atau dia sama sekali tidak memikirkannya.

"Kita masuk ke kelas aja yok Tar. Aku kasihan melihat kamu, kamu sudah seperti orang yang tidak waras lagi." Kezia menarik tanganku dengan lembut. Dia membawa aku masuk ke dalam kelas. Perkataan Kezia ada benarnya juga, aku seperti orang yang tidak waras.

...***...

Kevin menatapku dengan aneh. Di wajahnya penuh dengan pertanyaan, dia ingin cepat-cepat menanyakan apa yang terjadi kepadaku, tetapi Kezia masih duduk di bangku Kevin, Kevin terpaksa duduk di bangku teman sekelas yang masih kosong.

Kezia memberi aku nasihat, aku tidak boleh langsung baper karena bang Ray memberiku senyuman. Jika aku tidak memberi dia senyuman terlebih dahulu, dia tidak akan memberi aku senyuman.

Bel kembali berbunyi, Kezia kembali ke tempat duduknya, begitu juga dengan Kevin. Kevin langsung menanyaiku apa yang baru saja terjadi. Aku menghela napas sebelum bercerita. Kevin adalah temanku yang sangat baik, aku selalu membuat dia menjadi teman curhatku. Walaupun dia laki-laki, rasanya nyaman ketika menuangkan semua isi hati kepadanya.

Aku mulai bercerita dari mimpiku kemarin kepada Kevin. Dia menyimak dengan baik, dia tidak memotong pembicaraanku, jika dia ingin memberi pendapat, dia akan memberikannya di akhir. Selang beberapa menit, aku menceritakan apa yang terjadi di taman sekolah tadi. Aku sangat bersemangat untuk bercerita, aku melupakan tugas biologi yang diberikan oleh pak guru, aku mengabaikan temanku yang memanggil dan yang meminta jawaban.

Aku tidak tahu sudah berapa lama aku bercerita kepada Kevin. Dia tetap setia mendengarkan ceritaku yang mungkin baginya terasa bosan. Dia menghela napas, aku tersenyum, aku menunggu jawaban apa yang akan diberikannya kepadaku.

"Ayolah kerjakan tugas biologi ini saja."

Kevin tidak merespon ceritaku, aku tidak sakit hati sama sekali. Kevin mulai mengerjakan tugas biologi dengan serius, aku pun mengikuti dia. Sekitar 20 menit, kami sudah selesai mengerjakan tugas biologi, kami menyamakan jawaban kami, lalu kami mengumpulkannya kepada pak guru.

Pak guru mengangguk ketika kami mengumpulkan tugas biologi tersebut, aku dan Kevin hanya tersenyum bingung. Saat hendak mau kembali ke tempat duduk, pak guru memberi kami pertanyaan yang tidak masuk akal. Bukan bapak ini saja yang menanyakan hal yang sama, guru-guru lain juga menanyakan hal yang membosankan itu untuk kesekian kalinya.

"Kevin, Tarasya pacar kamu, kan?" Pak guru menatap Kevin dengan penuh keyakinan. Aku heran kenapa guru-guru di sekolah ini selalu bertanya seperti itu. Jelas-jelas kami hanya teman. Pacaran dari mana coba?

"Aku punya pacar, tapi bukan Tarasya." Perkataan Kevin membuat seluruh orang yang ada di kelas menatapnya. Aku dan pak guru terdiam. Aku tidak percaya kalau Kevin mempunyai pacar. Aku tidak tahu apa yang salah dengan diriku, hatiku rasanya sakit. Apa karena teman terbaikku sudah punya pacar, ya?

"Kamu membuatku kecewa, Kevin. Duduklah kalian."

Kevin tidak mempedulikan perkataan pak guru. Dia langsung duduk ke bangkunya, aku mengikuti Kevin dari belakang, kini kami duduk di bangku kami. Aku ingin mengajak Kevin berbicara, tapi aku takut. Aku takut pacarnya akan cemburu jika kami terlalu dekat.

"Maaf," ucapan itu berhasil membuat lamunanku hancur. Maaf untuk apa? Mengapa Kevin meminta maaf kepadaku?

"Aku berbohong. Aku tidak punya pacar. Aku muak para guru selalu menanyakan hal yang sama tentang hubungan kita berdua. Aku tahu kamu menyukai orang lain, jika aku mengatakan kalau kita pacaran, mungkin kamu akan sakit hati dan marah kepadaku."

Aku lega karena Kevin tidak punya pacar. Aku masih bisa bercerita kepadanya, tertawa bersama, belajar bersama, bermain bersama, dan masih banyak lagi. "Tidak apa-apa, aku memakluminya dan terima kasih sudah mengerti perasaanku. Kamu memang teman terbaik yang pernah ada dalam hidupku, Kevin."

Sekilas aku melihat raut wajah kesal Kevin, dia sengaja menghadap ke kiri supaya aku tidak bisa melihat wajahnya. Mungkin dia masih kesal karena pertanyaan guru yang selalu sama. Itulah menurutku.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!