Colosseum Blue tersenyum tipis saat ia mengetahui rumor dan isi pikiran dari wanita berambut pirang di hadapannya.
"Jika aku boleh tahu, bagaimana caraku agar bisa bertemu dengan Matteo, saudara kembarmu?" tanya Sandra tiba-tiba dengan wajah serius.
"Kenapa? Kau memiliki urusan dengannya?" tanya Blue curiga.
"Entah, aku bisa mengatakan hal ini padamu atau tidak. Bagaimanapun, kalian bersaudara, pasti hubungan kalian sangat dekat dan ak—"
"Hah, kata siapa? Orang yang kubenci di Great Ruler adalah Matteo Corza," potongnya dengan wajah tengil.
Kening Sandra berkerut. "Kalian, bermusuhan? Kenapa?" tanya Sandra heran. Blue diam sejenak seperti orang berpikir.
"Klasik. Kami kembar. Ayahku memiliki dua anak, tapi lihatlah, orang-orang tahunya jika Matteo Corza satu-satunya anak dari Presiden Morlan, em ... maksudku, mantan Presiden. Aku tak diakui, tapi aku mendapatkan tempat sebagai penguasa di Distrik 2 sebagai imbalannya. Miris," ucapnya tersenyum miring dengan wajah tertunduk.
Sandra diam menatap Colosseum Blue seksama. "Apakah karena itu, kau yang maju bertanding melawan ayahmu? Kau ... dendam padanya?" tanya Sandra menebak.
Blue tersenyum dan mengangguk pelan. Sandra akhirnya paham, jika dua orang itu saling berselisih. Ada perasaan lega dihatinya karena awalnya ia berpikir jika Colosseum Blue dan Matteo Corza berhubungan akrab.
"Kau belum menjawab pertanyaanku," tanyanya yang membuyarkan lamunan wanita cantik tersebut.
"Oh. Matteo, bisa dibilang ... aku menaruh dendam padanya. Dia penyebab kematian suamiku, Rey. Aku ingin, pria itu menerima hukuman yang setimpal. Pengadilan, dan aku sangat setuju jika dia diasingkan seperti ayahnya, Morlan," jawab Sandra tegas.
Colosseum Blue terdiam. Ia terlihat tegang setelah mendengarkan ucapan Sandra barusan.
"Mm, tak semudah itu menyeret seseorang ke Pengadilan, Nyonya ...."
"Sandra. Panggil saja Sandra tak usah pakai Nyonya," jawabnya sungkan dan Colosseum mengangguk pelan.
"Ya, begitulah. Tak bisa membawa seseorang ke Pengadilan Tertinggi Great Ruler. Presiden Morlan diasingkan dan tak dijatuhi hukuman mati karena jasanya terhadap Great Ruler. Namun, karena kesalahan fatal yang ia sebabkan hingga dua kali, dan berimbas ke warga Great Ruler, seakan pengabdiannya selama ini hanya dongeng belaka," lanjutnya menjelaskan dan Sandra mengangguk paham. "Kau ... ingin menjadikan Matteo Corza seperti dongeng?"
"Ya. Dia pantas menerimanya. Ia lalai dalam bertugas. Kau tahu, selain kehilangan suamiku atas tragedi itu, aku juga kehilangan janinku, calon anak pertamaku. Aku sudah tak memiliki keluarga. Hanya Tony dan Eliz sahabatku. Dan kejadian kemarin, hampir saja menewaskan Tony. Jika hal itu sampai terjadi, hanya Eliz yang tersisa. Mau jadi apa aku di negeri yang besar ini jika hanya aku sendirian di dalamnya?" tanya Sandra sedih dengan mata berkaca.
Colosseum Blue mematung saat melihat wanita di depannya terlihat berusaha agar tak menangis. Pria tampan itu terdiam dengan pandangan tak menentu.
"Maaf. Aku tahu jika kau pasti sangat sedih mendengarkan ucapanku yang mungkin menyakitkan, meskipun itu kutujukan pada Matteo Corza. Namun aku percaya, kau pasti tetap akan berusaha melindungi saudaramu dariku. Aku harap, saat aku mendapatkan kesempatan untuk membawanya ke Pengadilan, kau jangan ikut campur, Tuan Colosseum Blue. Diam saja, seolah, kau tak mengenalku dan juga Matteo Corza," ucap Sandra lirih menatap pria berambut cokelat di depannya dengan pandangan sendu.
"Panggil saja, Blue. Aku merasa tak nyaman dipanggil Colosseum. Kau menyamakanku dengan arena pertandingan," ucapnya dengan wajah datar, tapi membuat Sandra tertawa.
Tak lama, Colosseum Blue ikut tertawa. Keduanya mulai terlihat tak canggung lagi setelah mengutarakan perasaan masing-masing.
"Lalu, apa yang akan kau lakukan? Untuk bisa dekat dengan para petinggi pemerintah, kau harus menjadi orang terpandang. Hmm, sepertiku atau mendiang suamimu, mungkin," tanya Colosseum menatap lawan bicaranya dengan jantung berdebar.
"User."
"Hem?"
"Aku akan menjadi seorang User seperti suamiku dulu," jawabnya mantab. Colosseum Blue terdiam. "Aku sengaja datang kemari sebagai salah satu bentuk latihanku untuk menjadi seorang User. Mungkin kau tak sadar, Blue, jika permainan-permainanmu ini sangat bermanfaat bagi calon User sepertiku untuk memulai pelatihan otodidaknya tanpa harus masuk sekolah militer," jawabnya dengan senyum terkembang.
Pria yang meminta namanya dipanggil Blue tersebut menganga lebar. Ia baru menyadari hal tersebut.
Sandra terkekeh pelan melihat ekspresi unik dari pria tersohor yang disebut Malaikat Langit sedang menunjukkan wajah lugunya.
"Well, pemikiran bagus. Aku ... tak pernah terpikirkan ide gila seperti itu. Hem, aku akan menjaga rahasiamu. Lalu, sebagai gantinya, kau harus menjaga rahasiaku jika aku—"
"Kembar. Deal," potong Sandra seraya mengajak berjabat tangan dengan salah satu tangannya yang tak sakit.
Blue menyambut jabat tangan itu dengan senyum terkembang. Mereka berdua lalu mengobrol ringan. Hingga komputer pintarnya bernama Angel, membuat keadaan canggung seketika.
"Sudah pukul 10 malam, Sayang. Waktunya tidur," ucap Angel mesra.
Sandra tertegun dan diam seketika.
"Wait. Siapa itu yang bicara?" tanya Sandra melihat sekitar.
"Aku Angel. Isteri Colosseum Blue."
Sandra melebarkan mata dan rasa sungkan menghampiri dirinya.
"A-aku minta maaf, Nyonya Angel. Aku tak bermaksud, mm, kamar ini, maaf jika Anda mendengar pembicaraan kami berdua. Jangan salah paham, kami hanya mengobrol biasa saja. A-aku mohon diri dulu, maaf sudah mengganggu waktu Anda, Tuan Blue," ucap Sandra panik sampai tergagap karena merasa seperti perebut suami orang.
Blue ikut panik karena Sandra seperti salah paham dengan suara wanita yang terdengar seksi.
"Hei, hei. Apa yang kau katakan? Angel itu bukan isteriku, dia asisten komputer," sahut Blue langsung dengan sigap berdiri dan memblokir pintu.
"What?" tanya Sandra yang sudah siap keluar dengan sepatu ia tenteng.
Blue terlihat seperti mencoba untuk menenangkan hati dan pikirannya. Sandra terlihat gugup.
"Angel. Aku menyetingnya memang seperti itu. Yah, ini mungkin terdengar memalukan. Aku masih bujangan dan agak sulit bagiku mendapatkan seorang isteri. Jadi, Angel, yah ... anggap saja seperti ... isteri komputer?" ucap Blue meringis terlihat iba pada dirinya sendiri.
Sandra terbengong. Ia tak menyangka jika Colosseum Blue hampir mirip dengannya yang menjadikan asisten ruangannya bernama Rey.
"Hem, aku mengerti. Jangan bilang kau ... lelaki kesepian," sindirnya.
"Ugh, that's deep. Aku merasa tersindir, tapi sayangnya, itu benar," ucapnya dengan wajah berkerut.
Sandra terkekeh. Blue terlihat bahagia dengan kenalan barunya yang akhirnya mau kembali duduk dan tak tergesa untuk pulang.
"Kau tak perlu melakukannya," ucap Sandra sungkan karena pria bermanik biru itu memakaikannya sepatu.
"Kau sedang sakit. Hem, akan aku buatkan sepatu khusus yang bisa terpasang sendiri hanya dengan sebuah siulan," ucapnya mengutarakan ide.
Sandra tersenyum lebar. Ia tak menyangka jika Blue bisa bersikap manis padahal ia mengatakan sebagai pria kesepian.
"Terima kasih atas bantuanmu. Hanya saja, aku tetap harus kembali bekerja. Satu-satunya jalan adalah mendapatkan sertifikat kelayakan kerja. Jika aku gagal, aku harus mengulang dan usahaku selama ini sia-sia," ucap Sandra memandang Blue lekat.
"Aku paham. Namun, aku rasa. Pekerjaanmu di tambang, sangat menguras energi, Sandra. Jika kau mau, kau bekerja saja di sini. Terkadang orang-orang menyukai jika dilayani oleh seorang manusia ketimbang robot. Semua yang bekerja di gedung ini adalah robot. Hanya aku satu-satunya manusia di sini. Mungkin, dengan kehadiranmu, tempat ini akan terlihat seperti lebih—"
"Hidup," ucap keduanya bersamaan. Blue dan Sandra tersenyum karena satu pemikiran.
"See. Sangat menyenangkan jika bisa berinteraksi dengan manusia. Jika kau setuju, aku ceraikan Angel saat ini juga," ucapnya serius.
Sandra tertawa terbahak. Isteri komputer Colosseum Blue akan diceraikan hanya karena kehadirannya. Namun, Sandra mengangguk setuju. Blue terlihat senang.
"Namun, aku bukan isterimu. Aku pegawaimu," ucap Sandra menekankan.
"Deal. Itu bagus. Aku ... juga belum siap jika memiliki isteri sungguhan. Memangnya, apa yang dilakukan oleh seorang isteri? Mungkin, kau bisa jelaskan? Jujur, aku tak ingat seperti apa kehidupan berkeluarga itu. Aku sudah hidup bersama robot pelayan sejak umur 15 tahun," jawabnya terlihat lugu.
Sandra tersenyum, tak menjawab. Sedang Colosseum, terlihat seperti menunggu jawabannya.
"Aku lelah dan harus istirahat, Blue. Sekali lagi, terima kasih," ucap Sandra dengan senyuman.
Blue mengangguk dan menemani Sandra sampai menuju ke lift yang dulu pernah ia gunakan saat ditemani oleh Roboto ketika mengembalikan gelang.
"Kau akan diantarkan oleh sopirku. Em, maksudku ... sopir robotku. Lebih tepatnya, mobil yang bisa berjalan sendiri setelah aku menseting ke mana tujuan akhirnya dan ... kau sampai di tempat itu," jawab Blue cepat saat menjelaskan.
Sandra tersenyum lagi. Ia banyak tertawa dan tersenyum padahal hanya beberapa jam saja bertemu pria tampan itu.
"Terima kasih, dan sampai jumpa," ucap Sandra dan Blue mengangguk dengan canggung.
Roboto kembali mendampingi Sandra sampai ke mobil pengantar. Senyum Sandra tak memudar bahkan ketika mobil itu melaju meninggalkan Sentra Video Games.
Sandra baru menyadari jika mobil otomatis itu sangat mewah dan keren. Hanya bisa ditumpangi oleh dua orang saja. Melayang di atas jalanan yang terbuat dari lempengan baja dan kendaraan itu seperti ditarik oleh magnet untuk menuju ke titik antar.
"Colosseum Blue. Dia sangat mempesona," ucapnya lirih dengan wajah merona.
Di ruangan tempat Colosseum Blue berada.
"Kau dengar itu, Roboto? Katanya, aku mempesona," ucapnya riang setelah mendengar rekaman dari audio visual dalam mobil yang ditumpangi Sandra.
Roboto hanya diam melihat Tuan Besarnya menari-nari dengan gembira dan wajah berseri-seri.
***
1 Sept 2021 pengumuman pemenang 1 tumber untuk vote gems rank 1 novel Marco-Polo. Quiz akan diberikan di tanggal yang sama untuk mendapatkan tumbler sebagai wujud syukuran karena novel MP dikontrak, biar berkah gitu. Penjawab tercepat dengan jawaban benar, yang akan mendapatkan tumbler free ongkir. Trims^^ Semangat!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 208 Episodes
Comments
Wati_esha
Tq update nya.
2023-11-24
0
Wati_esha
Rupanya ada perekam suara disana. 🤣
2023-11-24
0
Wati_esha
😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇🤭😉😛
2023-11-24
0