Akhirnya, hari yang mendebarkan itu tiba. Adu tanding antara kubu Presiden Morlan melawan kubu Presiden Roman diadakan.
Colosseum dalam buku sejarah adalah sebuah bangunan zaman Romawi kuno untuk pertandingan para Gladiator.
Kini, Colosseum juga hadir di Great Ruler. Hanya saja, bentuk bangunan tak seperti bangunan bersejarah itu.
Colosseum di Great Ruler lebih mirip seperti sebuah kapsul besar dengan bagian atas bisa tertutup. Hal itu difungsikan untuk mencegah kaburnya peserta pertandingan yang memiliki kemampuan terbang atau memanjat, serta melindungi melindungi peserta dari ancaman luar di atas langit saat adu tanding berlangsung.
Sedang di bangku para penonton, sebuah pelindung akan muncul secara otomatis berupa dinding kaca dengan kemampuan anti laser dan anti peluru jika dirasa ancaman menyerang.
Persenjataan otomatis juga terpasang di bawah lampu sorot yang menerangi setiap pergerakan dari para peserta adu tanding di arena jika terjadi kerusuhan.
Semua jenis pertandingan bisa dilakukan di tempat yang mirip seperti sebuah stadion dengan kapasitas 10.000 orang di dalamnya.
Tak sembarang orang bisa masuk ke dalam. Hanya orang-orang berkepentingan dan masuk dalam daftar undangan yang diizinkan duduk di bangku tersebut.
Colosseum langsung terisi penuh oleh para tamu undangan yang hadir lebih cepat dari jam pertandingan pukul 10 pagi waktu setempat.
Semua orang tampak tak sabar untuk menyaksikan pertandingan dari dua Presiden mereka yang kini bersengketa.
"Para hadirin yang terhormat. Hari ini, adu tanding dari Divisi Teknologi di bawah naungan Presiden Roman, akan bertanding melawan Divisi Sains Biologi di bawah pengawasan Presiden Morlan, akan segera dimulai. Berikan sambutan yang meriah untuk dua perwakilan kita!"
Serentak, para penonton yang duduk memenuhi Colosseum berdiri dan bertepuk tangan. Pembawa acara untuk pertandingan hari itu adalah Wakil Presiden Lala, isteri dari Presiden Roman. Meski demikian, Wapres Lala tak memihak keduanya.
"Kali ini. Presiden Roman akan menunjukkan kebolehan robot barunya dari pengembangan generasi Level B. Lebih ringan, lebih gesit, dan memiliki fiture persenjataan terbaru yang belum diterapkan ke beberapa robot sebelumnya. Kita sambut B-One!" ucap Wapres Lala menunjuk gerbang yang terbuat dari besi. Gerbang hitam tersebut perlahan terangkat ke atas.
Semua orang bertepuk tangan ketika sebuah robot keluar dengan membawa tombak laser, meski terlihat baju tempur tak sekuat robot level B biasanya. Para penonton terlihat ragu karena robot tersebut terkesan lemah.
"B-One dikendalikan oleh Colosseum yang kini berada di ruang Simulator bersama para tenaga ahli kita yang akan membantu mengoperasikannya," sambung Lala.
"Merepotkan! Seharusnya kaubuat robot mandiri tanpa bantuan petugas dan komputer, Roman! Kau membuang waktu!" sindir Morlan, tapi diabaikan oleh Roman.
"Huuu!" sahut para penonton yang tak sependapat dengan penilaian Morlan.
"Oke tenang. Dilarang saling menghujat selama Adu Tanding. Ini peringatan, Presiden Morlan. Jika Anda tak menaati peraturan dari Adu Tanding Colosseum, hukuman berat menantimu," tegas Lala menunjuk dan Morlan mengangguk pelan.
Wapres Lala terlihat berusaha untuk tetap tenang dalam menyikapi hal tersebut. Semua penonton kembali diam dan menunggu kelanjutan informasi yang akan disampaikan.
"Selanjutnya, pintu gerbang yang masih tertutup di sisi kiriku, terdapat seekor makhluk misterius yang tak pernah kalian lihat sebelumnya," ucap Lala dengan wajah bengis menunjukkan kekejaman. Semua orang terlihat tegang seketika. Morlan tersenyum dari tempatnya duduk. "Ketika makhluk-makhluk yang selama ini hidup berdampingan bersama kita di bumi dan berevolusi, berpadu dengan kemampuan sains serta biologi, terciptalah, makhluk baru yang disebut oleh Presiden Morlan, Der-ga," ucap Wapres Lala dengan suara berintonasi penuh tekanan seperti seekor hewan buas yang mengerang.
Wajah semua para penonton baik di Colosseum atau pun di rumah, dibuat pucat saat pintu besi tersebut terbuka.
"Oh, my, God!" pekik Tony yang mendapat kursi pada deretan Captain di baris ke dua dari bawah para USER robot di Colosseum.
Mata semua orang terbelalak ketika melihat betapa mengerikannya monster tersebut yang entah seperti apa wujud aslinya sebelum menjadi seekor mutan.
"Ya, Tuhan. Semoga Tuan Colosseum baik-baik saja. Meskipun yang maju bertempur adalah robot, tapi sungguh, aku masih membayangkan yang berada di dalam robot itu adalah dia," ucap Eliz sampai menggigit kuku-kuku jarinya karena panik.
Mutan tersebut tingginya dua kali dari Robot B-One. Orang-orang mulai menebak campuran spesies dari mutan tersebut.
Kepalanya seperti hiu, tapi memiliki tangan seperti serangga. Hewan itu bisa berdiri dengan dua kaki seperti manusia. Orang-orang bergidik ngeri membayangkan jika itu adalah seorang manusia yang digabungkan dengan binatang.
Mata Presiden Roman menajam. Ia terlihat begitu serius mengamati mutan ciptaan Morlan yang tiga kali lebih mengerikan ketimbang serigalanya waktu itu.
Roman mengetukkan telunjuk kanan di sandaran dudukannya dengan sorot mata tertuju pada saudara kembarnya yang berada di seberang ia duduk.
"Yes, Sir?" tanya Komandan Akira melalui sambungan earphone di telinga kanan. Sebuah panggilan dari Presiden Roman.
"Hanya dalam waktu satu hari, Morlan bisa menciptakan seekor mutan. Ini mencurigakan dan tak masuk akal, Akira. Selidiki, selagi Morlan dan anak buahnya berada di sini. Susuri Kermogal dan temukan makhluk berbahaya lainnya. Lenyapkan mereka semua!" tegas Roman dan Akira menyatakan siap.
Tony memegang lengan Akira saat kawannya itu akan meninggalkan bangku dari jabatannya sebagai seorang Komandan Divisi SDA Tambang Kategori A.
"Kau mau ke mana?" tanya Tony menatapnya tajam.
"Aku akan membawa anak buahku dan semua robot untuk memeriksa Kermogal. Presiden Roman curiga jika ada mutan lain disembunyikan di sana. Tetaplah di sini. Kulihat Presiden sangat serius kali ini," tegas Akira dan Tony mengangguk paham.
"Mengerikan sekali. Makhluk apa itu? Kenapa bisa ada makhluk pembunuh seperti itu di Great Ruler?" tanya Sandra ikut gemetaran sampai memeluk kedua lututnya yang ia naikkan di atas sofa.
"Oh. Aku sungguh lega bukan Tony yang maju bertanding. Aku tak sanggup melihatnya jika ia sampai terluka karena adu tanding ini," sahut Eliz dan Sandra mengangguk setuju.
Jantung para penonton baik di rumah atau pun di Colosseum berdebar kencang. Wakil Presiden Lala sampai kesulitan untuk melanjutkan ucapannya karena terkejut dengan kemunculan makhluk mengerikan tersebut.
"Baiklah. Adu tanding ini tak beronde. Adu tanding dinyatakan selesai sampai salah satu menyerah dan tak bisa melanjutkan lagi. Apa dua kubu paham peraturan mudah ini?" tanya Wapres Lala merentangkan kedua tangan ke sisi kiri dan kanan dari tempatnya berdiri di atas balkon setinggi 20 meter dari permukaan tanah.
Roman dan Morlan mengangguk paham. Mutan tersebut belum dilepaskan sepenuhnya dan masih terkurung dalam jeruji besi yang menahan pergerakannya meski suara raungannya mulai membuat bulu kuduk berdiri.
"MULAI!"
GREKKK!
"Iiigghhh!" raung mutan tersebut yang membuat para penonton menutup telinga rapat dengan kedua tangan.
Suara lengkingan mutan tersebut begitu nyaring. Ternyata, hal itu membuat para hewan yang berada di sekitar Colosseum dan penghuni di dalam rumah para penonton televisi kabur seketika.
Sandra terkejut saat mutan itu kembali melengking. Serangga-serangga yang selama ini bersembunyi di rumah Eliz keluar dari persembunyiannya.
Eliz dan Sandra sampai menjerit ketika seekor kecoa melintas dengan jalan tak beraturan, berbelok-belok dan pada akhirnya menyelinap keluar ke jendela yang sengaja Eliz buka di dapur.
Sandra mengikuti arah perginya hewan-hewan itu dan ia terkejut, ketika sekumpulan serangga menuju ke Pertambangan Batu Mulia dan bersembunyi di balik batuan besar seperti kabur menyelamatkan diri.
Sandra lalu kembali ke ruang tengah dan duduk di sofa menemani Eliz menyaksikan adu tanding yang sebentar lagi akan dimulai.
"Ya Tuhan! Aku tak sanggup melihatnya, Sandra," ucap Eliz memalingkan wajah dan menutup parasnya dengan bantal sofa dalam genggaman.
Namun, Sandra malah makin penasaran. Baik robot atau pun mutan itu belum saling menyerang. Mereka malah bertatapan dan berjalan mengitari arena seperti saling menilai satu sama lain.
Hingga akhirnya, "Ikkkkk!"
Semua orang kembali menutup telinganya ketika mutan itu melengking nyaring dan berlari kencang dengan dua kaki serta tangan lainnya, bersiap untuk menyerang B-One dengan kuku-kuku tajam di arahkan ke robot tersebut.
***
ILUSTRASI
SOURCE : PINTEREST
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 208 Episodes
Comments
Wati_esha
S e y e m m m m m. 🤔🤔🤔🤔🤔
2023-11-22
0
Wati_esha
Itu sebabnya Morlan minta adu tanding. Sayangnya, Morlan tak jujur.
2023-11-22
0
Wati_esha
Kemana srigala mutannya Morlan?
2023-11-22
0