Sandra pergi begitu saja meninggalkan area video games dan menaiki kereta menuju ke Distrik tempat ia tinggal. Wajahnya masam bahkan ketika sudah tiba di rumahnya.
"Good evening, Mrs. Sandra. Anda mendapatkan sebuah pesan dari Distrik 2 Sentra Video Games. Anda ingin saya membacakannya?" tanya mesin otomatis—asisten rumah tangga—dengan suara Rey.
Sandra yang baru saja meletakkan tasnya dibuat terkejut. Ia memberikan izin pada asisten komputernya untuk membacakan pesan itu. Terlihat, Sandra begitu serius mendengarkan.
"Selamat malam. Pesan ditujukan kepada Mrs. Sandra Salvarian dengan barcode S-D7-2756," ucap Rey membacakan pesan. Sandra berdiri dengan wajah tegang karena surat yang ditujukan dengan namanya baru pertama kali ia terima setelah kematian Rey. "Anda diharapkan mengembalikan properti milik Sentra Video Games."
Sandra langsung melihat pergelangan kakinya. Ia baru menyadari jika gelang detektor saat bermain injak tikus tanah masih terpasang di kedua kakinya. Sandra merasa bodoh seketika.
"Silakan Anda kembalikan dengan batas waktu besok malam pukul 8. Jika properti tersebut tak dikembalikan, sanksi tegas akan diberlakukan dalam pasal 97 mengenai pencurian barang milik Perusahaan Pengembangan Video Games-Spectra Colosseum dengan hukuman 10 tahun penjara di bawah sistem kerja tanpa upah. Harap diperhatikan dan patuhi teguran ini. Selamat malam dan kami tunggu kedatangan Anda esok. Terima kasih. Salam damai bagi semua penghuni Great Ruler."
Sandra shock. Ia baru tahu jika ada peraturan semacam itu di Great Ruler. Ia akan bekerja selama 10 tahun dalam penjara dan tak diupah.
Sandra berusaha melepaskan gelang tersebut, tapi ternyata tidak bisa. Ia baru ingat jika Roboto yang memasangkan untuknya.
"Agh, sial! Aku harus memakai gelang ini saat bekerja besok. Hah," keluhnya langsung memegangi kepalanya karena frustasi.
Sandra segera membuat agenda kegiatan untuk besok ke asisten pintarnya. Rey dengan segera melakukan perekaman, pencatatan dan penyimpanan data untuk ia sampaikan esok hari sebagai alarm.
"Jadwal sudah disimpan dalam database," ucap Rey, dan Sandra berterima kasih.
Gadis cantik berambut pirang itu segera membersihkan diri dalam bath up air hangat. Sandra meletakkan tangannya pada sensor bingkai bak mandi seukuran tubuhnya. Air hangat yang sudah disetel temperaturnya segera memenuhi tempat itu.
Sandra menekan tombol "STOP" pada layar sentuh di sisi kanan bath up dan air berhenti mengalir.
Sandra merendam tubuhnya yang lelah karena pekerjaan kasarnya di tambang batu bara. Ditambah, ia mendapatkan tekanan akibat kecerobohannya saat meninggalkan Sentra Video Games karena tak sengaja membawa properti permainan.
Keesokan harinya, Rey yang sudah berhasil membangunkan Sandra dan membuat majikannya itu bergegas untuk pergi bekerja, segera menutup seluruh pintu dan jendela selama tak ada penghuni di dalamnya.
Sandra masih terpikirkan dengan hukuman jika ia sampai terlambat mengembalikan properti itu. Alarm Rey terkoneksi dengan jam tangan di pergelangan tangan kirinya agar ia tak lupa dengan kegiatannya hari ini.
"Buru-buru sekali. Apa kau ingin kembali ke Sentra Video Games lagi?" tanya kawan kerja Sandra berkulit hitam bernama Zua.
Sandra mengangguk sembari menunjukkan dua buah gelang yang membelenggu kedua kakinya. Teman-teman Sandra terkekeh karena mereka tahu apa maksud dari gerakannya itu.
"Hati-hati. Mungkin kau memang ditakdirkan untuk mendatangi tempat itu, Sandra. Jangan patah semangat, demi Rey," ucap Zua saat Sandra sudah melangkah pergi. Namun, ucapan itu membuat langkah Sandra terhenti sejenak.
"Thank you," jawabnya sembari menoleh dengan senyuman.
Sandra bergegas menuju stasiun dan naik kereta yang akan membawanya ke Distrik 2, Sentra Video Games. Sandra tiba pukul 7 sore dan ia bergegas masuk ke dalam setelah melewati mesin pemindai.
"Selamat datang, Mrs. Sandra. Kehadiran Anda sudah ditunggu. Silakan menunggu, Roboto akan mendampingi Anda menyelesaikan masalah ini. Terima kasih," ucap mesin pemindai dan Sandra patuh dengan menunggu di pintu masuk.
Tak lama, "Selamat datang. Aku Roboto. Kita bertemu lagi, Mrs. Sandra. Ikut aku," ucapnya menyapa dan Sandra mengikuti robot itu menuju ke sebuah lift.
Sandra bisa melihat dari balik dinding kaca lift saat mesin tersebut naik ke atas dan melewati beberapa level permainan. Sandra terkagum-kagum dan tak menyadari jika ia sampai di level 10.
TING!
Kekaguman Sandra buyar. Gemerlap lampu berwarna-warni dari wahana permainan hilang dari pandangannya dan kini digantikan sebuah pintu berwarna putih yang terbuka otomatis saat ia melangkah dengan Roboto memimpin di depan.
"Silakan berdiri di sini. Mesin akan melepaskan gelang permainanmu," pinta Roboto dan Sandra mengangguk paham.
Sandra meletakkan tasnya ke sebuah rak dan ia berdiri tegak dengan kedua kaki ia lebarkan. Seketika, muncul tangan robot dari sisi kanan dan kiri yang mengarah ke pergelangan kakinya. Sandra melihat kinerja tangan robot itu saat melepaskan benda tersebut.
"Terima kasih sudah mengembalikan properti milik Perusahaan. Roboto akan mengantarkan Anda lagi ke lantai level 1 untuk melanjutkan permainan," ucapnya seraya mendekat. Sandra bingung.
"Wait. Aku tak meminta untuk melanjutkan permainan," jawabnya sembari mengambil tasnya dalam rak dan menggantung di bahunya lagi.
"Database Roboto mengatakan, Anda ingin mencapai level 100. Tugas Roboto adalah membantu dan menjadi pendamping selama permainan. Silakan Anda datang kemari setiap hari untuk berlatih."
Mulut Sandra menganga lebar. Ia tak ingat jika memiliki permintaan seperti itu. Namun, ia sudah tak bisa menolak.
Ia khawatir jika melakukan pembatalan, ada sanksi yang akan ia terima seperti kasus gelang di kakinya. Sandra memilih pasrah dan menurut.
"Oke. Bawa aku ke lantai Level 1, tapi tolong. Jangan memintaku memainkan injak tikus tanah lagi. Aku sangat lelah hari ini, dan ... aku masih trauma dengan gelang itu," ucap Sandra sembari menunjuk gelang yang diletakkan oleh tangan robot di sebuah rak khusus.
"Baiklah. Permintaan Anda sudah Roboto simpan dalam database. Kali ini, Roboto akan memilihkan permainan lain yang menyenangkan," jawabnya dengan suara penuh intonasi kegembiraan.
Sandra tersenyum saat berdiri di samping Roboto. Ia merasa jika robot tersebut cukup menghibur dirinya yang merasa sepi karena merindukan mendiang suaminya.
Lagi-lagi, Sandra yang asyik melamun sampai tak sadar jika sudah sampai di lantai dasar. Ia mengikuti Roboto dan terlihat, hari itu pengunjung di Sentra Video Games tak seramai kemarin.
Sandra terlihat lebih tenang, tak gugup karena tak banyak yang menonton aksi konyolnya hari ini.
"Silakan. Anda bisa mencoba permainan ini, Mrs. Sandra," ucap Roboto menunjuk sebuah permainan dengan banyak tombol berbentuk seperti sarang lebah.
Sandra terlihat gugup saat ia memasuki altar yang tak memiliki dinding. Ada sebuah layar 40 inch dengan tombol sebesar telapak tangan berwarna kuning. Sandra meletakkan tasnya di rak dan berdiri di depan alat tersebut.
"Silakan berdiri pada titik sensor untuk perekaman identitas," pinta Roboto.
Sandra melangkah mundur dan berdiri di sebuah garis berbentuk segi enam. Ia melihat dirinya di depan layar tersebut seperti sedang dipindai.
"Identitas diterima. Selamat bermain, Mrs. Sandra. Have fun," ucap mesin permainan.
"Akan aku jelaskan secara singkat. Layar akan menunjukkan beberapa bentuk dari benda. Perhatikan tayangan petunjuk permainan," ucap Roboto.
Sandra fokus melihat tayangan video di layar tersebut hingga akhirnya, ia mengangguk paham.
Wanita cantik itu merasa permainan ini cukup mudah. Ia hanya diminta mencocokkan gambar pada layar dengan tombol sejumlah 25 buah yang berderet di hadapannya, memanjang ke samping kanan dan kiri.
"Oke, aku mengerti. Aku siap," ucap Sandra dengan kedua tangan di depan tubuhnya, siap menekan tombol yang nantinya akan muncul gambar dari benda-benda di layar tersebut.
"Baiklah, kita mulai," ucap Roboto seraya menekan tombol 'START' pada papan tombol kuning.
"3 ... 2 ... 1, go!" ucap mesin permainan.
***
Hai hai, Simulation up lagi. Jangan lupa untuk bantu rate bintang 5 bagi yang belum, komen dan like ya. Terima kasih, lele padamu^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 208 Episodes
Comments
Wati_esha
Permainan menyamakan gambar dan komentarnya.
2023-11-21
0
Wati_esha
Tq update nya.
2023-11-21
0
Wati_esha
Ituuu ... atas dasar percakapan Sandra dengan Roboto? 😇😇😇
2023-11-21
0