pembunuh bayaran

" Baik ayah ibu Zia undur diri salam ayah salam ibu ...." ucap Zia

" Pergilah nak " ucap ibu dan ayah

Mereka sangat bahagia melihat perubahan putri yang lebih baik dan mulai banyak bicara dulu pun putri ya baik tapi sangat pendiam.

menjelang siang ayahnya Zia mengirim pelayan untuk memberi tahu sang kakak sudah hampir sampai di rumah mereka ...

Dan benar saja saat Zia sampai di depan rumah nya ternyata sang kakak juga baru turun dari kudanya ....

" Salam ayah salam ibu zhang Lin memberi salam kepada ibu dan ayah ..." ucap Zhang Lin

Zhang Lin adalah anak pertama dari Jendra Lin . Seorang jendral muda yang baru pulang dari perbatasan , sebenarnya Jendra besar Lin pun ada di perbatasan tapi karena mendengar putrinya mengalami sakit parah yang tidak kunjung sembuh jadi jendral Lin meminta izin untuk pulang pada raja Jun dan semua di serahkan pada Zhang Lin dan Jendra lainya karena itu lah Zhang tidak bisa pulang lebih cepat .

" Apa kabarmu zhang'er ibu sangat merindukanmu . Ibu bahagia melihat mu kembali dengan selamat ..." ucap sang ibu penuh haru

" Zhang baik baik saja ibu maafkan Zhang tidak bisa pulang saat mendengar adik Zia sakit zhan sangat menyesal tidak ada di samping adikku saat dia menderita.... " Ucap Zhang dengan sedih

" Lalu dimana adik Zia ibu ayah apa dia belum sembuh ... ?" tanya Zhang

" Apa kakak tidak bisa melihat ku ? Zia di sini kakak..." ucap Zia

" Haaaahhhhh.....! Apa .... apa benar dia Zia ? ayah ibu Kenapa berbeda ..." tanya Zhang yang kaget melihat perubahan adiknya

" Tentu saja berbeda aku makin cantik bukan .... Hehehe wah ternyata kakakku adalah pria yang tampan dan gagah ..." Goda Zia pada Zhang dan itu membuat wajah Zhang Lin memerah.

" sudah Zia'er jangan goda kakakmu lihat lah dia malu . Ayo kita masuk ibu sudah menyiapkan makanan untuk kita semua .." Ucap ibu sambil menggandeng tangan Zhang

" Hu... kakak merebut ibuku ..." ucap Zia pura pura marah

" Baiklah aku akan berjalan dengan ayah ku yang gagah ini" ucap Zia dengan memeluk ayahnya mereka pun tertawa

Setelah acara pejamuan makan Zia pun meminta izin kepada ibu dan ayah nya jika besok dia akan pergi ke rumah kakeknya . Karena dia ingin memberikan kejutan pada nenek dan kakeknya apa lagi adik cantiknya

Mereka pun mengizinkan asalkan Zia pergi bersama sang kakak dan Zia pun setuju

Keesokan harinya Zia dan Zhang pun pergi menggunakan kuda masing masing walau terjadi perdebatan antar ibu ayah dan kakak padanya yang menginginkan Zia naik kereta tetapi Zia tidak mau dan akhirnya mereka pun setuju tetapi tidak boleh berjauhan dengan sang kakak.

di tengah perjalanan ternyata di dekat hutan Zia dan kakak nya di hadang oleh pria berbaju hitam .

" Berhenti ... !Serahkan gadis itu pada kami jika tidak kalian akan mati " ucap salah satu pria itu .

" Wah wanita ini sangat cantik sayang sekali jika di bunuh " ucap salah satu pria itu dalam hatinya

" Tapi nona xu itu hanya meminta membunuh atau di apakan terserah kami asal wanita ini lenyap " ucapnya lagi tapi masih di dalam hati dan itu semua dapat di dengar oleh Zia ..

Awalnya Zia kaget karena dia bisa membaca pikiran orang lain . Tapi setelah di beri tau oleh Bai se Zia pun mengerti ternyata dia mempunyai keahlian membaca fikiran orang lain

Zia pun semakin senang ternyata dia mempunyai keahlian yang sangat membantu ...

" Paman aku akan membuatmu lebih banyar 5 kali lipat dari harga yang nona xu berikan jika kalian melepaskan kami dan mau menuruti ke inginan ku . Paman bisa mendapatkan uang lebih jika paman bilang Jika paman sudah membunuhku jadi paman akan mendapatkan bayaran lebih bukanya anak paman membutuhkan obat cepat ambil keputusan jika tidak kau akan menyesal ..." ucap Zia

Deg

" Bagaimana cara nya nona tau semua itu ..." tanya pria itu

" Tidak perlu memikirkan itu semua yang penting nyawa anak paman selamat " jawab Zia

Setelah berpikir lama akhirnya pembunuh bayaran itu memilih setuju walau ada yang tidak setuju tapi setelah berdiskusi akhirnya semua orang setuju

" Baik nona aku setuju dan ketua kami juga setuju nona ... " ucap mereka

" baik itu pilihan bagus " ucap Zia

" sebenarnya aku melakukan ini bukan untuk kalian apa lagi takut pada kalian tapi melainkan karena Anak dan Istri kalian mereka menunggu dengan rasa cemas" ucap Zia

Mendengar ucapan Zia mereka pun terharu dan menangis karena masih adayang memikirkan keluarga mereka . Meraka juga melakukan ini karena terpaksa

" Aku ingin kalian berhenti menjadi pembunuh . Apa kalian tidak kasihan pada mereka yang menanti kepulangan mu berharap anak atau ayah mereka pulang membawa makanan enak dan pulang dengan keadaan selamat apa kalian tidak memikirkan itu ? Besok pagi kalian temui aku di hutan ini ." ucap Zia

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***