Bai ru

Tidak terasa Zia sudah ada di dalam ruang dimensi selama 4 bulan dan itu artinya sudha 5 hari di dunia nyata ... Perkembangan zia pun sangat pesat sekarang Zia sudah ada di Rana dewa Dewi tingkat 2 dan zia pun sudah berhasil mengendalikan semua elemennya dia..dan di waktu senggang Zia juga banyak membuat pil yang memiliki kadar 70 - 100% khasiatnya sangat sangat baik ... Begitu pun Bai se semakin Zia kuat semakin bertambah juga kekuatan dan ketampanannya

Zia pun semakin hari semakin cantik semakin kekuatannya bertambah semakin sempurna pula fisiknya

saat ini Zia sedang memilih senjata yang akan dia gunakan saat keluar nanti ...saat sedang memilih Bai se datang dan mengajak Zia berbicara

" Zia'er kakak merasa ini waktunya kau untuk pergi keluar tapi bukan kembali ke kediaman jendral tapi kau harus ke hutan kehidupan dan hutan kematian diamana sudah banyak yang menunggumu ..." ucap Bai se

" Maksudnya Kak siapa yang menungguku ... lalu bagaimana aku kesana sedangkan 2 hari di dunia luar aku harus kembali ke kediaman jendral karena itu sudah perjanjian ku pada Nima .." tanya Zia

" Kau tenang saja kau hanya perlu teleportasi dan aku akan sampai ke tujuanmu masalah pulang kau tenang saja sebelum waktunya kau pasti sudah bisa pulang ke kediaman jendral ... Pergilah sekarang ..." ucap Bai se

" Baiklah Kak aku akan pergi sekarang .lalu hutan mana dulu yang harus aku datangi ..." tanya Zia

" Kau pergilah ke hutan kehidupan ..." jawab Bai se

" Baik kak aku pergi sekarang..." jawab Zia

Zia pun pergi meninggalkan Bai se

" semoga kau berhasil menemui semua hewan kontrak mu yang telah menunggu mu selama ribuan tahun " ucap Bai se

Di sisi Zia Lin . Dia baru sampai di dipan hutan kehidupan

" Jadi ini hutan kehidupan ... kenapa aku punya perasaan seperti ada yang menantikan. Ku di dalam sana ..." ucap Zia Lin

zia pun masuk tapi tidak melihat siapapun hewan hewan pun tidak ada setiap melihat Zia mereka akan pergi bersembunyi dan itu membuat Zia sangat heran .

" ada apa ini ..." batin zia

Tapi baru saat sampai di hutan lapisan 5 Zia mendengar suara seperti hewan kesakitan ... Zia pun mencari suara itu . Dan ternyata dia melihat seekor rubah putih yang terluka ...

melihat Zia datang rubah itu menggeram tidak suka ..

" Hai manusia ada apa kau masuk kemari bagaiman bisa kau masuk .... Manusia lemah seperti mu berani sekali masuk wilayah ku ..." ucap si rubah

" Masuk yang tinggal jalan dari depan hutan apa susahnya ...." ucap Zia

Mendengar ucapan Zia ruamh putih itu tercengang ....

" Apa tidak ada yang menghalangi mu masuk .." ucap rubah itu dengan lemah karena luka di tubuhnya

" Tidak ada ... Mungkin ini hari keberuntungan ku "jawab Zia

" kau kenapa ......? apa yang terjadi padamu ...? " tanya Zia

" Ini semua akibat kelicikan manusia sepertimu mereka menjebakku untung saja aku masih bisa bertahan ...." jawab kesal rubah

" Apa boleh aku melihat lukamu ..." tanya zia

..." Untuk apa apa kau mau menyakiti ku yang sudah lemah ini .... Tidak punya perasaan ..." ucap rubah itu ...

Saat melihat si rubah berbicara tiada henti Zia pun mendekati rubah itu untuk melihat lukanya karena tidak waspada si ruba tidak tau jika Zia sudah menyentuh tubuhnya untuk di periksa . Merasa tubuhnya di sentuh rubah pun tersentak ....

" hai gadis kecil apa yang kau lakukan ... " Teriak rubah ...

" Sudah kau diam saja kenapa kau cerewet sekali sih ... Biar aku obati ..." kesal zia

" Ini minum pil ini ..." ucap zia

" apa ini pil pembeku darah dan pil penyembuhan tingkat tinggi dan 100% apa kau tidak salah gadis kecil " tanya rubah heran

" memangnya kenapa tanya Zia ....itu pil buatan ku sendiri tidak ada racunnya tenang saja ..." ucap Zia

Melihat keseriusan Zia rubah pun memakan pil itu dan ajaibnya semua luka dan darah Yang ada di rubah itu menghilang sembuh ...

Melihat itu semua Zia pun bahagia ...

Begitupun si ruamh dia tercengang melihat khasiat pil yang di berikan oleh Zia

" Baiklah karena kau sudah sembuh aku akan pergi dulu . Selamat tinggal dan hati hati ..." ucap Zia

Melihat Zia akan pergi si rubah pun menghentikan nya

" tunggu ...tunggu kau jangan pergi. .." cegah rubah

"Kenapa ?" tanya Zia

" Aku ...aku ucapkan terima kasih atas bantuannya dan sebagai ucapan terima kasih apakan boleh aku menjadi hewan kontrakmu ..." ucap rubah

" Eh kenapa begitu dengan ucapan terima kasih saja aku sudah cukup tidak perlu sampai jadi hewan kontrak aku tidak mau mengekang hidup mu .." jelas Zia

" tidak nona aku sangat ingin aku tidak terpaksa ...." jelas rubah itu

Melihat kegigihan si rubah dan mendengar kata kata Bai se yang terdengar di pikirannya zia pun setuju

" Baiklah mari lakukan ... .. tapi bagaimana caranya hehehe " tanya Zia

melihat Zia tertawa walau Zia memakai cadar tetapi rubah pun bisa melihat jika wajah itu sangat cantik dan membuat nya merona ...

" Beri aku darahmu ..." ujar rubah

"Apa darah tidak bisa mati aku jika aku memberi darahku... ..." kaget Zia

Si rubah tercengang mendengar kata kata Zia ... " Nona bukan semua darahmu tapi cukup satu tetes dan berikan di keningku itu sudah cukup" jelas rubah yang gemas dengan zia

" Oh begitu heheh maaf" ucap Zia dengan tawa malunya

Tidak lama Zia pun memberi darahnya di kening si rumah dan tidak lama cahaya menyelimuti mereka berdua

Penampilan Zia berubah karena menjalin kontrak dengan rubah

" selamat tuan anda sekarang adalah tuanku" ucap rubah itu

" Ah ..... ! tidak usah panggil tuan aku tau kau lebih tua kita kan keluarga sekarang jadi panggil aku Zia atau zia'er seperti Bai se memanggilku .. " ujar Zia

mendengar ucapan Zia rubah itu terharu ...

" baik Zia . Lalu siapa Bai se...? " tanya rubah

Oh Bai se adalah kakak ku penjaga ruang di mensi ku

" Apa jadi Zia'er punya ruang di mensi ...kenapa aku tidak bisa merasakan nya" heran rubah

" Karena ada aku ,apa kabar rubah ." .ucap Bai se tiba tiba

" Kak kau keluar" tanya Zia

" Haaa kau sudah bersama Zia ..." tanya rubah dengan terkejutnya

" Tentu ...." jawab Bai Se

" Zia penampilan barumu sangat cantik " ucap Bai se

" terima kasih kak... ! " ucap Zia

" Ohya apa kau punya nama kak ." tanya Zia pada rubah

" Tidak silahkan Zia memberi ku nama" pinta rubah