Episode⁴

Aula utama Xieyuanyuan meledak oleh tepuk tangan meriah.

Kedua penari di atas panggung itu mengakhiri tarian mereka dengan bungkukan anggun dan bermartabat. Lalu berbalik memunggungi semua orang, bersiap meninggalkan panggung.

“Tunggu!” A Nuo menginterupsi.

Kedua penari itu spontan berhenti dan membeku. Kemudian bertukar pandang.

Para tamu tersentak ketika sekonyong-konyong A Nuo dan Yue'er melesat ke atas panggung dengan teknik aerokinesis---ilmu meringankan tubuh. Lalu menyergap pergelangan tangan kedua penari itu.

“Kalian mau apa?” Pekik kedua penari itu ketakutan.

“Tuan Muda kami ingin memberi kalian hadiah,” kata Yue'er.

“Ikut kami!” Desak A Nuo.

“Lepaskan!” Sergah salah satu penari itu sembari menyentakkan tangannya dari genggaman Yue'er. “Kami hanya menari. Tidak menemani tamu! Kalian tak tahu peraturan Xieyuanyuan?”

“Peraturan?” Dengus Yue'er tak peduli. “Tuan Muda kamilah Sang Aturan di sini!” Tandasnya sambil menyergap pergelangan tangan penari itu sekali lagi.

Huan Wenzhao menyeringai tipis di tempat duduknya.

Si pembawa pesan sudah menghilang.

“Lepaskan!” Kedua penari itu menjerit dan memberontak.

Para tamu serentak berdiri dari tempat duduknya masing-masing.

Suasana berubah gaduh.

Dua pengawal menghambur ke arah panggung.

“Hentikan!” Salah satu dari pengawal itu meneriaki A Nuo dan Yue'er.

“Lepaskan mereka!” Hardik pengawal satunya lagi.

“Orang yang ingin ditemui Tuan Muda kami, kalian berani halangi?” Gertak A Nuo sambil menudingkan telunjuk ke arah para pengawal itu.

“Aku mau lihat siapa yang berani ikut campur!” Timpal Yue'er sembari menarik keluar pisau berburu dari ikat pinggangnya.

“Yu’er dan Mao'er hanya menjual bakat,” teriak salah satu pengawal. “Tidak menjual tubuh! Langsung pergi setelah selesai.”

“Benar!” Timpal pengawal lainnya. “Siapa pun tuan kalian, tak ada pengaruhnya. Mereka tak pernah menemani tamu mana pun tanpa terkecuali. Itu sudah menjadi peraturan di sini!”

“Maka hari ini kami akan melanggar peraturan kalian!” Sanggah A Nuo sambil melepas cengkeramannya. Lalu membungkuk memasang kuda-kuda. Kedua tangannya terentang di sisi tubuhnya, sejumlah belati kecil tanpa gagang berbentuk sabit terselip di sela-sela jemari tangannya seperti kipas.

Semua orang serentak terperangah.

“Lancang!” Hardik salah satu pengawal. Lalu melesat ke arah A Nuo.

Perkelahian pun tak terelakkan.

Mata Huan Wenzhao berkilat penuh semangat. Ia beranjak dari tempat duduknya, kemudian menghambur keluar menuju lantai bawah. Menuruni tangga hanya dengan berlari.

A Nuo melejit dan berputar di udara seperti sedang menari balet.

Yue'er menyerampang di bawahnya sembari menghunus pisau.

Kedua pengawal itu menusukkan tombak mereka ke arah Yue'er secara bersamaan.

Pada waktu yang sama, A Nuo melontarkan sejumlah belati ke arah para pengawal itu.

Kedua pengawal itu terpental dari atas panggung, lalu jatuh terjengkang dan terseret di lantai hingga beberapa meter ke belakang.

Para pengunjung terpekik dan menahan napas.

Yu'er dan Mao'er memanfaatkan kesempatan itu untuk melarikan diri.

Huan Wenzhao menyentakkan jemari tangannya membentuk cakar, hampir mengeluarkan kekuatannya untuk menangkap kedua siluman itu. Tapi lalu teringat identitasnya tak boleh terungkap.

Buru-buru ia mengepalkan tangannya lagi dan melipatnya ke belakang, sementara tangan lainnya menyentakkan kipasnya di depan wajah dan mulai mengipasi dirinya dengan gerakan pelan.

Seorang pengawal tamu di lantai atas menghambur ke dalam kamar tuannya---Pangeran ketujuh.

“Yang Mulia!” pengawal itu membungkuk dengan hormat tentara. “Di bawah ada perkelahian!” Ia melaporkan.

“Siapa begitu berani membuat onar di Xieyuanyuan?” Desis Pangeran Ketujuh. “Pergi lihat!” Titahnya dengan suara datar.

“Baik!” Pengawal itu menjawab bersemangat. Lalu berbalik dan melesat melompati balkon, diikuti rekannya yang menunggu di beranda. Lalu keduanya mendarat bersamaan di depan panggung.

Huan Wenzhao tersenyum samar di belakang mereka sembari bersedekap. Pertunjukan yang sebenarnya baru dimulai, katanya dalam hati.

“Siapa kalian berani membuat onar di Xieyuanyuan?” Salah satu pengawal pangeran itu menegur A Nuo dan Yue'er sembari berkacak pinggang.

Kedua gadis itu melayang turun dari atas panggung dan mendarat di depan pengawal itu dengan sikap menantang.

“Kau yang siapa?” Balas A Nuo sembari berkacak pinggang juga. “Berani bersikap arogan di depan kami!”

“Ternyata hanya anjing kampung!” Dengus pengawal satunya lagi sambil melangkah pelan ke sisi rekannya.

“Siapa yang kau bilang anjing kampung?” A Nuo dan Yue'er menggertak sembari menudingkan telunjuk ke wajah pengawal itu bersamaan.

“Dari aksen bicaramu…” Pengawal yang baru bergabung itu melipat kedua tangannya di depan dada dan menyeringai. “Kau pasti datang dari luar daerah,” katanya bernada mencemooh. “Biar kuberitahu, ini ibu kota!”

“Benar!” Rekannya menimpali. “Ibu kota punya aturan sendiri. Xieyuanyuan juga punya aturan sendiri. Yu'er dan Mao'er, juga punya aturannya sendiri. Dan peraturan mereka, tidak menemani tamu mana pun!”

“Maka kami juga punya aturan sendiri!” A Nuo memukulkan tinjunya di telapak tangan satunya. “Dan peraturan kami…” Ia menggantung kalimatnya sembari menggerak-gerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan untuk meregangkan otot lehernya. “Siapa yang melanggar aturan kami harus mati!” Tandasnya sambil membungkuk memasang kuda-kuda.

Sejurus kemudian, A Nuo sudah menerjang ke arah salah satu pengawal, disusul Yue'er menerjang pengawal satunya.

Kedua pengawal itu spontan melejit dan menangkis serangan mereka.

Suasana kembali gaduh.

Perkelahian berlangsung sengit.

Dan di tengah kegaduhan itu, kemunculan seorang pria berparas memukau mengalihkan sebagian besar perhatian para pengunjung.

Huan Wenzhao mengerling melewati bahunya dan memicingkan mata. Aura ini…

Pria itu berhenti tak jauh di sampingnya. Raut wajah dan pembawaan sikapnya yang tenang memancarkan wibawa dan ketampanan seorang raja.

Seulas seringai samar tersungging di sudut bibir Huan Wenzhao.

Dia belum tahu siapa pria di sampingnya, tapi dia tahu pria yang tampaknya tak jauh lebih tua darinya itu punya pengaruh yang cukup besar di kota ini.

“Eh!” Huan Wenzhao menyikut lengan pria di sampingnya dengan gaya sok akrab. “Kau lihat dua gadis yang jago berkelahi itu?” Katanya sembari mencondongkan tubuhnya ke samping dan mendekatkan mulutnya ke telinga pria itu. “Mereka milikku!” Bisiknya.

Pria itu tetap bergeming tanpa ekspresi. Melirik saja tidak!

Huan Wenzhao melengak dengan raut wajah kecewa. Lalu berpaling dan meluruskan tubuhnya lagi sembari misuh-misuh.

“Cih!” Dengusnya. “Kau takkan berani angkuh kalau tahu siapa aku,” rutuknya pura-pura menggumam sendiri. “Di perbatasan utara, tidak ada yang berani bersikap angkuh padaku!”

Perbatasan utara? Pria di sampingnya spontan mengerling.

Huan Wenzhao pura-pura tidak menyadarinya. Tatapannya lurus ke depan memperhatikan perkelahian.

Kedua pengawal cantiknya sudah mulai terdesak ketika tiba-tiba pria itu menyela.

“Hentikan!”

Perkelahian spontan terhenti.

Semua mata serentak mengerling ke arah pria itu dengan tatapan takjub.

Diam-diam Huan Wenzhao menyapu sekeliling dengan ekor matanya.

Menunggu reaksi untuk sekadar mencari petunjuk…

Siapa pria ini?

Terpopuler

Comments

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

ayo Thor

2024-06-14

0

Oe Din

Oe Din

"sekonyong-konyong"...
apa tidak lebih enak "tiba-tiba"...?

2024-06-11

0

y@y@

y@y@

⭐👍🏾👍👍🏾⭐

2024-04-26

0

lihat semua
Episodes
1 Episode¹
2 Episode²
3 Episode³
4 Episode⁴
5 Episode⁵
6 Episode⁶
7 Episode⁷
8 Episode⁸
9 Episode⁹
10 Episode¹⁰
11 Episode¹¹
12 Episode¹²
13 Episode¹³
14 Episode¹⁴
15 Episode¹⁵
16 Episode¹⁶
17 Episode¹⁷
18 Episode¹⁸
19 Episode¹⁹
20 Episode²⁰
21 Episode²¹
22 Episode²²
23 Episode²³
24 Episode²⁴
25 Episode²⁵
26 Episode²⁶
27 Episode²⁷
28 Episode²⁸
29 Episode²⁹
30 Episode³⁰
31 Episode³¹
32 Episode³²
33 Episode³³
34 Episode³⁴
35 Episode³⁵
36 Episode³⁶
37 Episode³⁷
38 Episode³⁸
39 Episode³⁹
40 Episode⁴⁰
41 Episode⁴¹
42 Episode⁴²
43 Episode⁴³
44 Episode⁴⁴
45 Episode⁴⁵
46 Episode⁴⁶
47 Episode⁴⁷
48 Episode⁴⁸
49 Episode⁴⁹
50 Episode⁵⁰
51 Episode⁵¹
52 Episode⁵²
53 Episode⁵³
54 Episode⁵⁴
55 Episode⁵⁵
56 Episode⁵⁶
57 Episode⁵⁷
58 Episode⁵⁸
59 Episode⁵⁹
60 Episode⁶⁰
61 Episode⁶¹
62 Episode⁶²
63 Episode⁶³
64 Episode⁶⁴
65 Episode⁶⁵
66 Episode⁶⁶
67 Episode⁶⁷
68 Episode⁶⁸
69 Episode⁶⁹
70 Episode⁷⁰
71 Episode⁷¹
72 Episode⁷²
73 Episode⁷³
74 Episode⁷⁴
75 Episode⁷⁵
76 Episode⁷⁶
77 Episode⁷⁷
78 Episode⁷⁸
79 Episode⁷⁹
80 Episode⁸⁰
81 Episode⁸¹
82 Episode⁸²
83 Episode⁸³
84 Episode⁸⁴
85 Episode⁸⁵
86 Episode⁸⁶
87 Episode⁸⁷
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Episode¹
2
Episode²
3
Episode³
4
Episode⁴
5
Episode⁵
6
Episode⁶
7
Episode⁷
8
Episode⁸
9
Episode⁹
10
Episode¹⁰
11
Episode¹¹
12
Episode¹²
13
Episode¹³
14
Episode¹⁴
15
Episode¹⁵
16
Episode¹⁶
17
Episode¹⁷
18
Episode¹⁸
19
Episode¹⁹
20
Episode²⁰
21
Episode²¹
22
Episode²²
23
Episode²³
24
Episode²⁴
25
Episode²⁵
26
Episode²⁶
27
Episode²⁷
28
Episode²⁸
29
Episode²⁹
30
Episode³⁰
31
Episode³¹
32
Episode³²
33
Episode³³
34
Episode³⁴
35
Episode³⁵
36
Episode³⁶
37
Episode³⁷
38
Episode³⁸
39
Episode³⁹
40
Episode⁴⁰
41
Episode⁴¹
42
Episode⁴²
43
Episode⁴³
44
Episode⁴⁴
45
Episode⁴⁵
46
Episode⁴⁶
47
Episode⁴⁷
48
Episode⁴⁸
49
Episode⁴⁹
50
Episode⁵⁰
51
Episode⁵¹
52
Episode⁵²
53
Episode⁵³
54
Episode⁵⁴
55
Episode⁵⁵
56
Episode⁵⁶
57
Episode⁵⁷
58
Episode⁵⁸
59
Episode⁵⁹
60
Episode⁶⁰
61
Episode⁶¹
62
Episode⁶²
63
Episode⁶³
64
Episode⁶⁴
65
Episode⁶⁵
66
Episode⁶⁶
67
Episode⁶⁷
68
Episode⁶⁸
69
Episode⁶⁹
70
Episode⁷⁰
71
Episode⁷¹
72
Episode⁷²
73
Episode⁷³
74
Episode⁷⁴
75
Episode⁷⁵
76
Episode⁷⁶
77
Episode⁷⁷
78
Episode⁷⁸
79
Episode⁷⁹
80
Episode⁸⁰
81
Episode⁸¹
82
Episode⁸²
83
Episode⁸³
84
Episode⁸⁴
85
Episode⁸⁵
86
Episode⁸⁶
87
Episode⁸⁷

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!