Pesan Terakhir

Acara inti, dari pesta pernikahan Arjuna dan Rinjani telah usai dilaksanankan.

Para tamu undangan yang hadir pun dipersilahkan untuk menikmati hidangan yang telah disediakan.

Beberapa tamu yang hadir bahkan ada yang memberi hadiah pernikahan untuk Arjuna dan Rinjani berupa sebuah lagu.

I have died every day waiting for you

Darling, don't be afraid I have loved you

for a thousand years I'll love you for a thousand more

Suara merdu dari sahabat Rinjani itu mengalun lembut ketika ia menyanyikan lagu berjudul 'A Thousand Years by christina perri. Lagu wajib yang selalu ada hampir di setiap acara Wedding.

Maya menyanyikan lagu tersebut dengan sangat apik, Arjuna dan Rinjani sampai terhanyut dalam suasana syahdu karna Maya menyanyikan lagu tersebut penuh penghayatan.

Lirik dari lagu tersebut menggambarkan kisah cinta Arjuna dan Rinjani dari sejak awal mereka pacaran hingga sekarang.

Arjuna dan Rinjani berdansa bersama diikuti pula oleh pasangan-pasangan yang lainnya.

***

***

"Hadirin yang berbahagia sekarang mari kita sambut kedua pasangan pengantin kita untuk naik ke atas panggung dan menyanyikan sebuah lagu, beri tepuk tangan yang meriah pada Arjuna dan Rinjani.."

Ucap Rama Mc di acara pernikahan Rinjani dan Arjuna.

"Uhuk..uhuk!!!"

Arjuna sampai terbatuk ketika mendengar namanya di sebut.

"Ayo sayang"

Ajak Rinjani sembari menarik tangan suaminya untuk naik ke atas panggung.

Rinjani yang sudah terbiasa karaoke dengan Maya dan Mila, tampak antusias untuk menyanyikan sebuah lagu.

Semua mata kini tertuju pada Arjuna dan Rinjani sekarang, mau tidak mau akhirnya suami Rinjani itu ikut pula naik ke atas panggung bersama sang istri.

"Kamu mau nyanyi lagu apa sayang?"

Tanya Rinjani antusias.

"T-terserah kamu saja Rin"

Balas Arjuna tergugup.

"Ok!"

Lagu My Heart by Acha septriasa feat Irwansyah akhirnya menjadi pilihan Rinjani.

Arjuna memang cukup lihai dalam bermain gitar, tapi tidak dalam hal bernyanyi. Jadilah duet diantara mereka menjadi duet yang gagal.

Dari awal hingga akhir lagu Rinjani sukses menahan tawanya ketika mendengar suara Arjuna sedang bernyanyi.

"Ternyata cowok seperti Arjuna punya kelemahan juga" Batin Rinjani.

"Shit!! Awas kau Rama!" Hardik Arjuna dengan wajahnya yang memerah. Ia begitu kesal dengan Rama karna menyuruhnya bernyanyi di atas panggung dengan tiba-tiba.

"Sabar...sayang"

Ucap Rinjani menenangkan suaminya, namun sembari menahan tawanya agar tak bersuara.

Semua terlihat bahagia malam itu, tak terkecuali pak Sarif Ayahnya Rinjani. Pria paruh baya itu jadi orang yang paling bahagia malam itu, tak henti-hentinya senyum mengembang dari bibirnya.

Saking bahagianya sampai dadanya terasa sesak dan secara tiba-tiba Pak Sarif kehilangan kesadarannya.

Pandangan Pak Sarif menjadi gelap kemudian pria paruh baya itu jatuh tersungkur ke atas tanah dengan tangannya yang memegang bagian dada.

"Ada yang pingsan! Ada yang pingsan!"

Teriak seseorang yang melihat pak Sarif terjatuh.

"BAPAK!"

Teriak bu Dewi ketika melihat suaminya pingsan.

Seketika suasana yang membahagiakan itu berubah jadi menegangkan.

***

***

"Hiks...hiks"

Bu Dewi menangis sesenggukan di depan ruang ICU, sudah berjam-jam suaminya di rawat secara intens di ruangan tersebut.

"Bu, sebaiknya ibu pulang dulu saja. Istirahatlah di rumah"

Ucap Rinjani pada bu Dewi.

Sejak semalam mereka berada di rumah sakit. Bahkan mereka masih mengenakan pakaian yang sama dengan pakain saat pesta pernikahan Arjuna dan Rinjani berlangsung.

"Gak bisa nak, mana bisa ibu istirahat dalam keadaan seperti ini. Ibu mau di sini saja jagain bapak kamu. Kamu saja yang pulang"

Jawab bu Dewi, matanya terus meneteskan cairan bening.

"Lebih baik Ibu saja yang pulang. Istirahat dulu sebentar, Kalau ibu sakit bagaimana? kasian juga Alena sendirian di rumah bu. Biar Arjuna dan Rinjani saja yang akan jagain bapak di sini"

Pinta Rinjani dengan sangat, ia begitu mengkhawatirkan ibunya.

"Iya Bu, Rinjani benar. Lebih baik ibu pulang saja. Saya akan antar ibu pulang, sekalian saya mau ambil barang-barang yang mungkin dibutuhkan bapak dan ambil baju ganti buat Rinjani juga"

Ajak Arjuna pada sang ibu mertua.

"Baiklah kalau begitu, ibu akan pulang sekarang"

Akhirnya bu Dewi setuju untuk pulang.

"Kalau ada apa-apa hubungi ibu ya Rin"

Ucap bu Dewi lagi.

"Iya bu, ibu tenang saja. Rin pasti kabarin ibu jika bapak sudah sadar nanti"

Balas Rinjani sembari memeluk tubuh sang ibu.

Bu Dewi akhirnya pulang, ia juga kepikiran dengan Alena yang di titipkan pada kerabatnya.

Sejak bayi Alena memang lebih dekat dengan bu Dewi daripada ibu kandungnya sendiri.

Karna Rinjani sibuk mencari nafkah untuk dirinya dan Alena, jadi mereka hanya memiliki sedikit waktu untuk bersama.

***

***

"Rinjani? gimana keadaan pak Sarif sekarang?" Tanya Emily.

Tak lama setelah bu Dewi dan Arjuna pergi, mom Shana dan Emily datang untuk menjenguk pak Sarif.

"Belum ada perkembangan kak, bapak masih dirawat di ruang ICU, dia juga belum sadar"

Jawab Rinjani, netranya mulai berkaca-kaca.

"Sabar ya sayang"

Ucap mom Shana mencoba menenangkan sang menantu dengan cara memeluk Rinjani dengan penuh kasih.

"Iya mom. Makasih" balas Rinjani.

"Permisi, apa yang bernama Rinjani ada disini?"

Tanya seorang perawat.

"Iya, saya sus!"

Jawab Rinjani seraya berjalan menghampiri perawat tersebut.

"Bu Rinjani mari ikut saya ke dalam, pasien sudah sadar dan ingin berbicara dengan anda"

Ucap perawat itu.

"Baik Sus"

Balas Rinjani yang kemudian mengikuti perawat tersebut masuk ke ruang ICU tempat ayahnya di rawat.

"Bapak.."

Rinjani menatap nanar keadaan ayahnya yang nampak lemah tak berdaya. Tangis Rinjani akhirnya pecah tak terbendung lagi.

"Bapak? Bapak kenapa jadi kayak gini pak?"

Lirih Rinjani sembari memeluk ayahnya.

"Rin, sepertinya bapak tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Sebelum Bapak pergi Bapak punya satu permintaan untuk kamu"

Ucap pak Sarif.

"Astagfirullah...! J-jangan bicara seperti itu pak! Bapak pasti sembuh"

Ucap Rinjani sesenggukan.

"Tolong kabulkan permintaan terakhir bapak nak. Bapak minta kamu hidup bahagia dengan suami kamu sekarang. Jaga keutuhan rumah tangga kalian"

Pesan pak Sarif pada putrinya Rinjani.

Usai mengucapkan kalimat tersebut pak Sarif kembali tak sadarkan diri lagi.

"Dokter! Suster!"

Rinjani yang panik hanya bisa berteriak memanggil dokter.

"Maaf bu, sekarang ibu tolong tunggu di luar ya. Pak Sarif harus segera mendapat penanganan"

Ucap seorang perawat.

Dengan berat hati Rinjani meninggalkan ruang ICU, karna pak Sarif membutuhkan perawatan intensif dari dokter.

Dengan wajah sendunya Rinjani kembali menghampiri mom Shana dan Emily.

"Kenapa sayang? Pak Sarif baik-baik saja kan?"

Tanya mom Shana dengan cemas.

Rinjani menceritakan kondisi pak Sarif pada mom Shana.

"Sabar sayang. Kita berdoa saja supaya pak Sarif cepat sembuh"

Kata mom Shana sembari terus memeluk Rinjani yang tak henti-hentinya menitikan air mata.

***

Kondisi pak Sarif sempat membaik, jadi dia di pindahkan dari ruang ICU ke ruang rawat inap.

"Arjuna, tolong jaga Rinjani dan Alena ya. Saya titipkan mereka pada kamu sekarang"

Ucap pak Sarif kepada Arjuna yang ada di hadapannya.

"Iya pak, pasti saya akan menjaga mereka dengan baik. Bahkan tanpa bapak minta sekalipun"

Jawab Arjuna diiringi senyum getirnya.

Pak Sarif sempat tersenyum saat mendengar jawaban Arjuna. Tak lama kemudian kondisi pak Sarif kembali memburuk dan ia menghembuskan napas terakhirnya dalam damai.

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

yaaa...bahagia kok malah jadi duka...hiss...enggak asyik..

2024-04-23

1

lihat semua
Episodes
1 Ujian Saat Hamil
2 Tujuh Bulanan
3 Ketahuan
4 Mendadak Baik
5 Melahirkan Tanpa Suami
6 pengertian
7 Susah Lepas
8 Dicampakan
9 Tetangga Kepo
10 Talak
11 Perempuan Gila
12 Pamit
13 Bertemu Sang Mantan
14 Menolak Lamaran
15 Arjuna Untuk Rinjani
16 Cinderella
17 Cincin Pernikahan
18 Aku Mencintaimu
19 Pesan Terakhir
20 Malam Pengantin
21 Salah Paham
22 Mobil Baru
23 Berpisah
24 Ryan After Divorce
25 Terlambat Datang Bulan
26 Hamil
27 Mengenalkan Dengan Seseorang
28 Tidak Pernah Jera
29 Air Susu Dibalas Air Tuba
30 Mual
31 Perhatian
32 Tak Tega
33 Laura Yang Jahat
34 Terbongkarnya Kejahatan
35 Memaafkan
36 Kado Ulang Tahun
37 Hunting Foto
38 Oleh-oleh
39 Cemburu
40 Takut Sendirian
41 Hari Pertama Berkerja
42 Rumit
43 Cemburuan
44 Oppa mengamuk
45 Mogok
46 Marah-marah tanpa sebab
47 Cemburuan
48 Canggung
49 Mengungkapkan Cinta
50 Jangan dekat-dekat!
51 Samar-samar
52 Nafkah 20 Juta Sehari
53 Peri kecil
54 Terasa manis
55 Tamu tak di undang
56 Kejutan
57 Mainan baru
58 Harus sedih atau bahagia?
59 Salah Paham
60 Kabar baik
61 Marah dan Kecewa
62 Berkembang pesat
63 Tumbuh Dengan Baik
64 Om maukan jadi papa aku?
65 Jangan egois
66 Trauma
67 Dewasa
68 Punya 2 ibu
69 Jaga Alena baik-baik
70 Menahan Rindu
71 Hanya anak-anak
72 Aku kembali
73 Alena berhak memilih
74 Pulang
75 pria kurang ajar
76 Ingin menghilang
77 Akhirnya Aku Menemukanmu
78 Apa dia anakku?
79 Istriku
80 Mulai Dari Awal
81 Rasa bersalah
82 Hari bahagia
83 Bukan sakit biasa
84 Dimana semua orang?
85 Sudah memaafkan
86 Keputusan terbaik
87 Sekolah baru Albian
88 Gadis nakal
89 Berbaikan
90 Khanza Yang Malang
91 Empat mata
92 Semua orang patut untuk dicurigai
93 Menyudahi semua kecurigaan
94 Kenyataan pahit
95 Orang ketiga
96 Khawatirkan dirimu sendiri
97 Tolong jaga Wily
98 Malam panjang
99 Harus sabar
100 Halusinasi
101 Melakukan segala cara
102 Membatin
103 Bungkusan putih
104 Ingin berpisah
105 Pulang kemana?
106 Rencana Angela
107 Sudah takdir
108 Gara-gara kamu
109 Last episode
110 Gadis Barbar Mengejar Cinta
111 Promo Karya Baru
112 Pengantin Berdarah
113 promo karya baru
114 Promo Karya Baru
115 Promo Karya Baru
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Ujian Saat Hamil
2
Tujuh Bulanan
3
Ketahuan
4
Mendadak Baik
5
Melahirkan Tanpa Suami
6
pengertian
7
Susah Lepas
8
Dicampakan
9
Tetangga Kepo
10
Talak
11
Perempuan Gila
12
Pamit
13
Bertemu Sang Mantan
14
Menolak Lamaran
15
Arjuna Untuk Rinjani
16
Cinderella
17
Cincin Pernikahan
18
Aku Mencintaimu
19
Pesan Terakhir
20
Malam Pengantin
21
Salah Paham
22
Mobil Baru
23
Berpisah
24
Ryan After Divorce
25
Terlambat Datang Bulan
26
Hamil
27
Mengenalkan Dengan Seseorang
28
Tidak Pernah Jera
29
Air Susu Dibalas Air Tuba
30
Mual
31
Perhatian
32
Tak Tega
33
Laura Yang Jahat
34
Terbongkarnya Kejahatan
35
Memaafkan
36
Kado Ulang Tahun
37
Hunting Foto
38
Oleh-oleh
39
Cemburu
40
Takut Sendirian
41
Hari Pertama Berkerja
42
Rumit
43
Cemburuan
44
Oppa mengamuk
45
Mogok
46
Marah-marah tanpa sebab
47
Cemburuan
48
Canggung
49
Mengungkapkan Cinta
50
Jangan dekat-dekat!
51
Samar-samar
52
Nafkah 20 Juta Sehari
53
Peri kecil
54
Terasa manis
55
Tamu tak di undang
56
Kejutan
57
Mainan baru
58
Harus sedih atau bahagia?
59
Salah Paham
60
Kabar baik
61
Marah dan Kecewa
62
Berkembang pesat
63
Tumbuh Dengan Baik
64
Om maukan jadi papa aku?
65
Jangan egois
66
Trauma
67
Dewasa
68
Punya 2 ibu
69
Jaga Alena baik-baik
70
Menahan Rindu
71
Hanya anak-anak
72
Aku kembali
73
Alena berhak memilih
74
Pulang
75
pria kurang ajar
76
Ingin menghilang
77
Akhirnya Aku Menemukanmu
78
Apa dia anakku?
79
Istriku
80
Mulai Dari Awal
81
Rasa bersalah
82
Hari bahagia
83
Bukan sakit biasa
84
Dimana semua orang?
85
Sudah memaafkan
86
Keputusan terbaik
87
Sekolah baru Albian
88
Gadis nakal
89
Berbaikan
90
Khanza Yang Malang
91
Empat mata
92
Semua orang patut untuk dicurigai
93
Menyudahi semua kecurigaan
94
Kenyataan pahit
95
Orang ketiga
96
Khawatirkan dirimu sendiri
97
Tolong jaga Wily
98
Malam panjang
99
Harus sabar
100
Halusinasi
101
Melakukan segala cara
102
Membatin
103
Bungkusan putih
104
Ingin berpisah
105
Pulang kemana?
106
Rencana Angela
107
Sudah takdir
108
Gara-gara kamu
109
Last episode
110
Gadis Barbar Mengejar Cinta
111
Promo Karya Baru
112
Pengantin Berdarah
113
promo karya baru
114
Promo Karya Baru
115
Promo Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!