Susah Lepas

"Eh, Rin. sudah lahiran ya?"

Tanya bi Ely ketika melihat Rinjani menggendong bayinya.

Bi Ely adalah tetangga sekaligus bestie bu Dewi. Hampir setiap hari mereka menghabiskan waktu bersama.

"Iya bi, Alhamdulillah" Jawab Rinjani diiringi senyuman.

"Bayi kamu lucu banget Rin, laki-laki atau perempuan?"

Tanya tetangga bu Dewi yang lain.

"Perempuan bi Ani" jawab Rinjani lagi.

Kedatangan Rinjani dan keluarganya, seperti magnet yang membuat para  tetangga datang ke rumah bu Dewi.

Sebenarnya Rinjani sudah merasa sangat lelah, ingin segera mengistirahatkan tubuhnya. Tapi semakin lama, semakin banyak saja tetangga yang datang berkunjung untuk sekedar menengok Rinjani dan juga bayinya. Mau tak mau ibu muda itupun menemani mereka hingga malam tiba.

"Rin, kita pulang dulu ya. Nanti acara selametan Alena kita kesini lagi kok"

Hari sudah menjelang malam ketika Maya, Mila dan suaminya berpamitan untuk pulang.

"Iya, hati-hati di jalan ya. Makasih udah nganterin aku sampe sini, maaf terlalu banyak merepotkan kalian"

Ujar Rinjani seraya memeluk kedua sahabatnya itu secara bergantian.

"Gak repot sama sekali kok, jangan sungkan ya Rin. Kita kan Bestie.."

Balas Mila dan Maya serempak, mereka sepemikiran.

***

Setelah Maya dan Mila pulang. Suasana rumah yang tadinya ramai kini berubah menjadi hening. Para tetangga juga sudah tidak ada yang datang lagi untuk menengok Rinjani dan Alena.

Tapi bukannya bisa istirahat, perang batin malah terjadi dalam jiwa Rinjani yang lelah.

Rinjani tersenyum getir, ketika melihat Ryan menggendong Alena. Tidak dapat di pungkiri, ada kerinduan dalam hati Rinjani akan sosok suaminya yang penyayang dan lembut seperti ini.

Andai saja suaminya itu tidak menghadirkan sosok Laura diantara mereka. Rinjani pasti akan menjadi wanita paling bahagia saat ini. Rinjani sangat paham, sudah sejauh mana hubungan suaminya dengan si Laura-Laura itu.

Tapi Rinjani belum punya cukup bukti untuk membongkar perselingkuhan di antara mereka.

Bukti screen shoot chat saja tidaklah cukup.

Kring...kring.. ponsel pria itu berdering.

Ryan meraih ponsel yang memang ia letakan tak jauh darinya.

"CK.Wanita itu lagi. Mau apa dia sebenarnya? Kenapa dia tidak mau mengerti juga kalau sekarang aku masih sibuk dengan Rinjani dan Alena"

Umpat Ryan dalam hati.

Begitu tahu panggilan telepon itu dari Laura, Ryan langsung menyimpan ponselnya kembali.

"Kok gak diangkat Mas!? Telepon dari siapa?"

Tanya Rinjani heran. Karna tak biasanya Ryan mengabaikan telepon yang masuk seperti tadi.

"Gak penting kok sayang, dari temen nongkrong. Paling mau bahas bola"

Jawab Ryan terkekeh.

"Nongkrong dimana mas? Apa nongkrong di kamar hotel!" Rutuk Rinjani di dalam hatinya.

Seandainya saja suaminya itu mau jujur, mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Mungkin Rinjani masih bisa memaafkan dan memberi kesempatan pada pria itu.

Tapi nyatanya, pria itu masih saja asik berbohong dan berbohong lagi. Ryan begitu susah lepas dari sosok bernama Laura-Laura itu.

***

***

Setelah Alena berusia 7 hari, acara sukuran pun dilaksanakan. Acara sukuran itu juga dibarengi dengan aqiqahan Alena. Seekor kambing super berbadan besar sudah siap untuk di sembelih.

"Wah, Rinjani sudah sukses ya sekarang. Aqiqahan aja kambingnya gede banget?"

Ucap bi Ely, sembari menatap kagum pada kambing berukuran super besar itu.

"Alhamdulillah Ly, rumah tangga Rin dan suaminya berkah. Jadi rezekinya lancar"

Jawab bu Dewi dengan bangganya.

Kedua wanita sebaya itupun, lanjut membicarakan hal lain yang menurut mereka menarik.

"Eh denger-denger anaknya pak kades itu baru cerai ya dari istrinya."

Bu Dewi mengawali pembicaraan.

"Iya. Katanya sih istrinya selingkuh"

Balas bi Ely.

"Kasian ya, padahal si Yanto itu anak yang baik, kok bisa dapat istri jalang macam begitu"

Ucap tetangga bu Dewi yang tiba-tiba saja ikut nimbrung dengan bu Dewi dan bi Ely.

Acara Ghibah mereka dirasa semakin menarik saja setelah tetangga yang lain berdatangan pula.

Semua hal mereka bahas, mulai dari tetangga yang baru membeli perhiasan emas, sampai tetangga yang baru membeli TV baru. Semua tak bisa selamat dari ghibahan bu Dewi dan tetangganya.

Saking asiknya berghibah, mereka jadi lupa dengan tujuan utama mereka datang ke rumah bu Dewi. Yaitu untuk membantu persiapan untuk acara sukuran Alena nanti malam.

"Bu, persiapan untuk selamatan cucuku nanti malam sudah sudah sampai mana?"

Tanya pak Sarif pada istrinya.

"Oh sudah hampir selesai kok pak, Bapak tenang saja"

Jawab bu Dewi yang bersikap seakan sedang sibuk dengan aktifitas dapurnya. Padahal belum ada yang mereka kerjakan sedari tadi selain bergosip saja.

***

"Aduh, parkir mobilnya dimana nih? Udah penuh semua"

Bagus kebingungan mencari tempat untuk memarkirkan mobilnya.

"Gak nyangka ya tamu yang hadir akan sebanyak ini" Timpal Mila.

"Pak Sarif mantan camat di kota ini, pasti tamu yang datang juga banyaklah"

Ucap Maya pula.

Halaman rumah bu Dewi yang luas, kini sudah disulap menjadi dekorasi khas acara hajatan yang indah. Ditambah deretan motor dan mobil dari tamu undangan yang hadir, menambah ramai suasana.

"Parkir disini aja mas"

Ucap salah seorang tetangga yang halaman rumahnya masih kosong.

"Oh ya, makasih pak"

Usai berbasa-basi sebentar dengan pemilik rumah tersebut, mereka bertiga langsung menuju ke rumah bu Dewi.

Bagus memarkirkan mobilnya cukup jauh dari rumah bu Dewi, tapi tak apalah daripada tidak ada tempat parkir sama sekali.

***

"Masyaallah..cantiknya kamu Rin, aku sampe pangling loh"

Maya terpana memandang Rinjani yang kini terlihat semakin cantik saja. Tak terlihat sama sekali kalau wanita cantik itu baru saja melahirkan.

"Kamu juga gak kelihatan kaya ibu anak satu, tapi kelihatan kaya gadis perawan" tambah Mila pula.

Rinjani hanya merespon pujian yang di tujukan padanya dengan senyuman tipis saja.

Baru seminggu melahirkan, berat badan Rinjani memang sudah hampir kembali kebentuk semula. Beban pikiran memang obat diet yang paling ampuh bagi Rinjani.

Rinjani, Ryan dan Alena memakai pakain dengan warna senada. Orang yang melihatnya akan mengira mereka adalah keluarga bahagia yang sempurna.

"Assalamualaikum, selamat malam semuanya. Terima kasih pada tamu undangan yang sudah menyempatkan hadir di acara syukuran cucu pertama saya malam ini"

Kata sambutan dari pak Sarif menjadi tanda di mulainya acara sukuran baby Alena.

Acara malam itu berlangsung dengan hikmat, keluarga Rinjani juga mengundang salah satu ulama kondang untuk mengisi kajian di acara sukuran Alena malam ini.

Maya sibuk mengabadikan momen di acara sukuran keponakan barunya itu lewat kamera ponselnya.

"Lumayan buat di upload di sosmed"

Ucap Maya dengan wajah berbinarnya.

***

"Alena anteng banget ya Rin tidurnya, gak terganggu sama sekali sama suara yang berisik ini" ucap Maya pada Rinjani.

Sepanjang acara Alena memang tertidur lelap di pangkuan Rinjani, padahal suara ceramah ulama terkenal yang sering muncul di TV itu terdengar cukup keras memekakan telinga.

"Iya Mil, kayaknya dia gak mau ngerepotin Mamanya. Semoga Alena pengertian kayak gini sampe dia dewasa nanti"

Jawab Rinjani disertai harapannya pada sang putri.

"Aamiin" Ucapan Rinjani, diaminkan pula oleh Maya dan Mila.

***

Sekitar pukul 10 malam acara sukuran dan aqiqahan Alena sudah sampai di akhir acara.

Para tamu yang hadir asik berbincang dan menyantap hidangan yang telah disediakan.

Semua tampak bahagia di acara itu, kecuali Rinjani.

Rinjani sedang fokus memperhatikan Ryan yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya.

"Mau kemana dia?"

Diam-diam Rinjani mengikuti Ryan ketika pria itu menuju halaman belakang dengan gestur tubuhnya yang mencurigakan.

"Laura. Tolong jangan hubungi aku terus. Aku sedang sibuk sekarang!"

Sentak Ryan. Kesabarannya sudah habis karna Laura terus saja menelponnya setiap saat dan memaksa ingin bertemu.

"Aku kangen kamu sayang, kapan kita bertemu lagi..?" Tanya Laura dari ujung telepon.

"Jangan sekarang sayang, sekarang aku ada di rumah mertuaku. Nanti aku kabari kamu lagi ya"

Jawab Ryan penuh penekanan, Ia kehabisan akal bagaimana cara membuat Laura mengerti.

"Tapi janji ya, aku udah kangen banget sama kamu soalnya" Ucap Laura manja.

"Iyaa aku janji"

Tuut

Ryan menutup telponnya secara sepihak.

"Bagaimana caranya agar aku bisa lepas dari wanita itu?"

Umpatnya kesal, Laura sudah seperti lintah yang menghisap darahnya dan susah untuk dilepaskan.

"Eh Rin, sejak kapan kamu ada disini?"

Dan betapa terkejut Ryan, saat Ia membalikan badan, Rinjani sudah berdiri tepat di hadapannya.

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

mampus kau Ryan. sdh terlambat. istrimu sdh gak respek lagi sm kau

2024-12-26

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

mampus...tu ke sana aja sm laura

2024-04-23

2

lihat semua
Episodes
1 Ujian Saat Hamil
2 Tujuh Bulanan
3 Ketahuan
4 Mendadak Baik
5 Melahirkan Tanpa Suami
6 pengertian
7 Susah Lepas
8 Dicampakan
9 Tetangga Kepo
10 Talak
11 Perempuan Gila
12 Pamit
13 Bertemu Sang Mantan
14 Menolak Lamaran
15 Arjuna Untuk Rinjani
16 Cinderella
17 Cincin Pernikahan
18 Aku Mencintaimu
19 Pesan Terakhir
20 Malam Pengantin
21 Salah Paham
22 Mobil Baru
23 Berpisah
24 Ryan After Divorce
25 Terlambat Datang Bulan
26 Hamil
27 Mengenalkan Dengan Seseorang
28 Tidak Pernah Jera
29 Air Susu Dibalas Air Tuba
30 Mual
31 Perhatian
32 Tak Tega
33 Laura Yang Jahat
34 Terbongkarnya Kejahatan
35 Memaafkan
36 Kado Ulang Tahun
37 Hunting Foto
38 Oleh-oleh
39 Cemburu
40 Takut Sendirian
41 Hari Pertama Berkerja
42 Rumit
43 Cemburuan
44 Oppa mengamuk
45 Mogok
46 Marah-marah tanpa sebab
47 Cemburuan
48 Canggung
49 Mengungkapkan Cinta
50 Jangan dekat-dekat!
51 Samar-samar
52 Nafkah 20 Juta Sehari
53 Peri kecil
54 Terasa manis
55 Tamu tak di undang
56 Kejutan
57 Mainan baru
58 Harus sedih atau bahagia?
59 Salah Paham
60 Kabar baik
61 Marah dan Kecewa
62 Berkembang pesat
63 Tumbuh Dengan Baik
64 Om maukan jadi papa aku?
65 Jangan egois
66 Trauma
67 Dewasa
68 Punya 2 ibu
69 Jaga Alena baik-baik
70 Menahan Rindu
71 Hanya anak-anak
72 Aku kembali
73 Alena berhak memilih
74 Pulang
75 pria kurang ajar
76 Ingin menghilang
77 Akhirnya Aku Menemukanmu
78 Apa dia anakku?
79 Istriku
80 Mulai Dari Awal
81 Rasa bersalah
82 Hari bahagia
83 Bukan sakit biasa
84 Dimana semua orang?
85 Sudah memaafkan
86 Keputusan terbaik
87 Sekolah baru Albian
88 Gadis nakal
89 Berbaikan
90 Khanza Yang Malang
91 Empat mata
92 Semua orang patut untuk dicurigai
93 Menyudahi semua kecurigaan
94 Kenyataan pahit
95 Orang ketiga
96 Khawatirkan dirimu sendiri
97 Tolong jaga Wily
98 Malam panjang
99 Harus sabar
100 Halusinasi
101 Melakukan segala cara
102 Membatin
103 Bungkusan putih
104 Ingin berpisah
105 Pulang kemana?
106 Rencana Angela
107 Sudah takdir
108 Gara-gara kamu
109 Last episode
110 Gadis Barbar Mengejar Cinta
111 Promo Karya Baru
112 Pengantin Berdarah
113 promo karya baru
114 Promo Karya Baru
115 Promo Karya Baru
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Ujian Saat Hamil
2
Tujuh Bulanan
3
Ketahuan
4
Mendadak Baik
5
Melahirkan Tanpa Suami
6
pengertian
7
Susah Lepas
8
Dicampakan
9
Tetangga Kepo
10
Talak
11
Perempuan Gila
12
Pamit
13
Bertemu Sang Mantan
14
Menolak Lamaran
15
Arjuna Untuk Rinjani
16
Cinderella
17
Cincin Pernikahan
18
Aku Mencintaimu
19
Pesan Terakhir
20
Malam Pengantin
21
Salah Paham
22
Mobil Baru
23
Berpisah
24
Ryan After Divorce
25
Terlambat Datang Bulan
26
Hamil
27
Mengenalkan Dengan Seseorang
28
Tidak Pernah Jera
29
Air Susu Dibalas Air Tuba
30
Mual
31
Perhatian
32
Tak Tega
33
Laura Yang Jahat
34
Terbongkarnya Kejahatan
35
Memaafkan
36
Kado Ulang Tahun
37
Hunting Foto
38
Oleh-oleh
39
Cemburu
40
Takut Sendirian
41
Hari Pertama Berkerja
42
Rumit
43
Cemburuan
44
Oppa mengamuk
45
Mogok
46
Marah-marah tanpa sebab
47
Cemburuan
48
Canggung
49
Mengungkapkan Cinta
50
Jangan dekat-dekat!
51
Samar-samar
52
Nafkah 20 Juta Sehari
53
Peri kecil
54
Terasa manis
55
Tamu tak di undang
56
Kejutan
57
Mainan baru
58
Harus sedih atau bahagia?
59
Salah Paham
60
Kabar baik
61
Marah dan Kecewa
62
Berkembang pesat
63
Tumbuh Dengan Baik
64
Om maukan jadi papa aku?
65
Jangan egois
66
Trauma
67
Dewasa
68
Punya 2 ibu
69
Jaga Alena baik-baik
70
Menahan Rindu
71
Hanya anak-anak
72
Aku kembali
73
Alena berhak memilih
74
Pulang
75
pria kurang ajar
76
Ingin menghilang
77
Akhirnya Aku Menemukanmu
78
Apa dia anakku?
79
Istriku
80
Mulai Dari Awal
81
Rasa bersalah
82
Hari bahagia
83
Bukan sakit biasa
84
Dimana semua orang?
85
Sudah memaafkan
86
Keputusan terbaik
87
Sekolah baru Albian
88
Gadis nakal
89
Berbaikan
90
Khanza Yang Malang
91
Empat mata
92
Semua orang patut untuk dicurigai
93
Menyudahi semua kecurigaan
94
Kenyataan pahit
95
Orang ketiga
96
Khawatirkan dirimu sendiri
97
Tolong jaga Wily
98
Malam panjang
99
Harus sabar
100
Halusinasi
101
Melakukan segala cara
102
Membatin
103
Bungkusan putih
104
Ingin berpisah
105
Pulang kemana?
106
Rencana Angela
107
Sudah takdir
108
Gara-gara kamu
109
Last episode
110
Gadis Barbar Mengejar Cinta
111
Promo Karya Baru
112
Pengantin Berdarah
113
promo karya baru
114
Promo Karya Baru
115
Promo Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!