Raja lebah yang gagah

Pei xiao menjatuhkan air matanya lagi,hari ini adalah kehidupan terakhir menjadi seorang gadis,di hari selanjutnya ia akan menjadi wanita penghibur dengan banyak pria hidung belang di sisinya.

Helen menarik nafasnya dalam dan menghembuskan dengan kasar."Menangis lagi!Menangis terus!Bisanya hanya menangis!LAWAN KALAU BISA!!" Ucap Helen marah-marah frustasi,jika bukan karena misi yang berkelanjutan ia akan meninggalkan gadis lemah ini,pikirnya.

Dalam buku hitam itu tertulis nama Pei xiao,sebagai tugas pertamanya setelah jatuh dari neraka langit,jika ia pergi begitu saja,pasti ada ganjaran untuk kegagalannya,ia mulai membisikkan sesuatu."Gadis lemah,lebih baik tebalkan tekadmu dan bunuh semuannya." Bisik Helen di telinga Pei xiao.

Pei xiao mendengar bisikkan itu hanya bisa menatap kedepan dingin,air matanya semakin turun deras,tubuhnya yang kurus mendadak goyah ke lantai kayu paviliun."Mengapa hidupku seperti ini?!" Tangisnya pecah,tangannya mengepal kuat menghantam lantai kayu,"AAAARRRGGHHH!!" Teriaknya keras.

"Ibu,maafkan Xiao'er tidak bisa bertahan di keluarga itu,bahkan aku belum bisa membalas dendam atas kematianmu,aku tidak berbakti." Keluh Pei xiao di sela tangisnya.

Helen hanya bisa menggeleng,bisikan yang ia berikan ternyata percuma.

Tapi itu salah,di detik berikutnya ada asap hitam keluar dari tubuh Pei xiao,hanya Helen yang bisa melihat kekuatan ghaib itu.

Derap langkah mulai terdengar dari luar,Pei xiao berdiri dengan tegak dan percaya diri,menghapus sisa-sisa air matanya dengan kasar,menuju ranjang hangat dengan taburan kelopak bunga mawar di atasnya,ia siap melayani.

"Waktunya..." Helen duduk dengan tenang di kursi ruangan itu,menuangkan teh di dalam gelas kecilnya,menyesap dengan penuh kehati-hatian,teh dengan racikan pas dan beraroma melati menjadi teman bisunya di tengah kamar pengantin ilegal itu."Sudah lama aku tidak melihat manusia bercocok tanam,bahkan aku sudah melupakan jika aku pernah melakukan hal itu dulu,saatnya melihat adegan indah." Ucapnya dengan mimik wajah dingin.

Wanita itu,Mei Lin,ia membawa masuk seorang laki-laki muda sempoyongan di dalam dekapannya,pipinya memerah tak sadarkan diri,dan di belakangnya beberapa pengawal mengikuti di luar."Kalian tidak perlu khawatir,tuan akan baik-baik saja,jangan berbuat kegaduhan dan jaga tuan kalian dari luar." Ucap Mei Lin tegas ."Baik"

Pemuda itu di bawa ke ranjang yang telah di siapkan oleh paviliun anggrek ini,terjatuh di samping gadis cantik Pei xiao."Layani dia dengan baik,jangan sampai aku mendengar yang tidak mengenakkan tentangmu,nona." Ucap Mei Lin mengancam.Pei xiao hanya mengangguk lemah.

Mei Lin meninggalkan kamar dan menutupnya dari luar,"Ku kira seorang pria tua yang naif,tapi ternyata pria muda yang masih bugar dan tunggu...!" Helen mendekat ke ranjang mereka."Pemuda tampan?!" Helen mendelik setelah tahu warna yang di pancarkan pemuda mabuk itu.

"Hei,yang benar saja."

"Malam pertamamu sungguh indah anak muda." Ucap Helen berdecak kesal,dia mengira ada tragedi tragis atau apapun yang bisa membuat Pei xiao trauma malam ini,yang membuatnya dapat menganalisi pembunuhannya,sepertinya ia keliru.

"Ugh!Bunga mekar bersama raja lebah yang gagah,aku tidak boleh mengacau kalau begitu,aku pamit." Helen akhirnya berjalan pergi meninggalkan ranjang pernikahan ilegal itu,ia tidak ingin memunculkan iri dengki.

Helen menembus tembok ruangan itu,ia pergi menatap bulan yang indah menggantung di langit berbintang."Malam ini sungguh indah,selama bertahun-tahun aku tidak pernah melihat bulan,akhirnya bisa melihatnya lagi." Ucapnya di akhiri dengan desahan sesal.

Tapi baru saja Helen menipiskan pengamatan untuk Pei xiao,suara gaduh dan benda pecah seperti guci terdengar."Apa yang terjadi?" Helen dengan cepat kembali kedalam dengan menembus temboknya.

Darah berceceran di lantai,pria tampan yang di puji Helen tergeletak sekarat di lantai kayu dengan darah luka tusuk di beberapa bagian,sedangkan gadis Pei xiao segera melompati jendela paviliun untuk kabur entah kemana.

Mendengar suara kesakitan tuannya,pengawal yang di bawa oleh pemuda itu mendobrak pintu paviliun dan terkejut mendapati tuannya tergeletak di penuhi luka."Panggil tabib!!Dan cari gadis itu!!" Perintah salah satu pengawal.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***