curhat sahabat

Gara masuk kedalam mobilnya dengan wajah murung.

Evan menatapnya sekilas dan kembali melanjutkan pekerjaannya memeriksa beberapa laporan yang dikirimkan oleh sekretarisnya melalui email.

"Dia membenci ku. Setelah sekian tahun, dia tetap membenci ku. Bahkan menatap wajah ku saja dia enggan" keluh Gara.

Gara kembali menghela nafasnya.

"Lalu apa yang akan kamu harapkan? Apa kamu berharap jika ia akan menyambut mu dan langsung memeluk mu, begitu? Kalau itu yang kamu harapkan, kubur mimpi mu itu dalam-dalam. Dia bukan Reva ataupun penggemar mu yang lain" sela Evan sedikit kesal.

Gara berdecak dengan jawaban asisten sekaligus saudara angkatnya itu.

Meski apa yang dikatakan oleh Evan benar tapi saat ini Gara sungguh sangat kesal dengan sikap Dara.

"Apa aku culik dan ajak nikah paksa, bagaimana menurut mu?" ide konyol terlontar dari mulut Gara.

Evan bahkan ingin sekali memukulkan tablet yang ada ditangannya kepada Gara.

Bisa-bisanya pria itu berpikir sesuatu yang diluar nalar.

"Kalau kamu melakukan hal itu, percaya lah, Dara akan sangat membenci mu dan kamu akan berakhir di kantor polisi " sahut Evan.

Gara kembali menyandarkan kepalanya pada kaca jendela mobil.

"Aku tadinya berharap dia akan mau bicara padaku, ya setidaknya dia memberitahu ku keadaan putra kami. Aku sangat ingin tahu keadaannya" ujar Gara yang membuat Evan iba terhadapnya.

"Pelan-pelan saja. toh sekarang dia kan ada dibawah ke pemimpinan mu. Dan seperti yang kamu katakan, jika ini adalah pekerjaan impian nya. Menjadi penulis dan jurnalis sekaligus ya meskipun bukan jurnalis koran tapi sepertinya dia sangat menikmati pekerjaannya" ucap Evan bijak.

Gara hanya diam. Meski tak mengiyakan ucapan Evan akan tetapi ia juga tidak menyangkal pendapatnya.

Kali ini Gara akan berusaha untuk sabar dalam mendekati Dara.

"Apa kamu benar mencintai wanita itu?? Atau hanya sebatas tanggung jawab dan rasa bersalah semata" tiba-tiba Evan mengajukan pertanyaan yang membuat Gara menoleh kearahnya.

Gara mencerna pertanyaan itu dan berusaha menyelami perasaannya selama ini terhadap Dara.

Melihat respon Gara yang hanya diam, Evan kembali menepuk pundak adik angkatnya.

"Coba pikirkan lagi dan selami perasaan mu terhadap nya. Jangan hanya karena rasa iba dan tanggung jawab kamu menyakiti banyak hati. Dara dan putra kalian dan juga Reva yang selalu berharap padamu selama ini" ucap Evan lagi.

"Aku mencintainya. Dan apa yang selama ini aku lakukan untuk menemukan Dara adalah murni karena aku berharap suatu hari nanti kami akan segera dipersatukan dalam sebuah ikatan suci pernikahan. Dan aku akan mengusahakan hal itu agar segera terwujud " sahut Gara berapi-api.

Evan tersenyum samar. Ia tahu jika Gara tak pernah main-main dengan perasaannya.

Evan tahu perjuangan Gara selama ini untuk menemukan Dara dan putranya bahkan ia juga menentang ayahnya sendiri.

...----------------...

Dara masih mondar-mandir di dalam kamarnya. Ia masih memikirkan pertemuan dengan Gara tadi siang.

terdengar suara pintu yang diketuk dan menampilkan sosok Hanifa, sahabatnya.

"Ra.... Kamu sibuk?" tanya Hanifa yang sedang melongokkan kepalanya di celah pintu kamar Dara.

"Nggak, tumben kamu tanya. Biasanya juga main langsung masuk saja" sindir Dara.

Hanifa hanya nyengir kuda. Ia lantas langsung masuk dan mengambil posisi duduk di sisi ranjang.

"Ra.... Aku... Aku beberapa hari lalu ketemu cowok. Cakep dan dia dari Indonesia... " ujar Hanifa berbinar-binar.

Dara yang sibuk menyusun pakaiannya dalam lemari menoleh.

"Lagi??? Yang kemarin siapa itu namanya? Steven atau Gerry dikemanakan? Kalian putus?" tanya Dara heran.

Hanifa mengerucutkan bibirnya.

" Steven si playboy cap teri itu udah lama aku putusin. Dia ketahuan selingkuh dengan karyawan restoran Oma. Dan Gerry, hah...." Hanifa menghela nafas panjang saat menyambut nama pria yang terakhir dekat dengannya.

"Dia kenapa? Selingkuh juga?" tanya Dara penasaran.

"Ya... Dan kamu tahu dia selingkuh dengan siapa?"

Dara menggeleng kecil.

Wajah Hanifa benar-benar terlihat kecewa.

"Dengan siapa? jangan buat aku penasaran Fa" desak Dara tak sabar.

"Dia selingkuh dengan teman satu kelas gym nya. Dan itu... Itu juga cowok..." ucap Hanifa lemah.

Dara menutup mulutnya. Ada rasa tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Hanifa.

"Terus, yang cowok Indonesia kenalan kamu itu siapa?" Dara mengalihkan pembicaraan mereka.

wajah Hanifa kembali ceria.

"kami ketemu di restoran Oma. Sepertinya ia baru selesai makan." sahut Hanifa yang terlihat seperti gadis ABG yang sedang jatuh cinta.

Dara geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya jika sudah jatuh cinta.

"Namanya kamu tahu?" tanyanya lagi.

"Namanya Evan Hardiyata..." sebut Hanifa yang membuat wajah Dara menegang.

Dara menggeleng kuat. Berusaha menyangkalnya. Nama itu banyak sekali dan yang pasti bukan pria itu. Dara bermonolog dalam hati.

"Ra...." Hanifa menepuk paha Dara.

"Terus, hubungan kalian bagaimana? Apa ada perkembangan? Misalnya saling telpon atau kirim pesan?" tanya Dara ingin tahu.

Hanifa memasang wajah cemberutnya.

"Nggak... Kami belum sempat bertukar nomor ponsel. Dia keburu pergi karena mengejar penerbangan katanya" sahut Hanifa lesu.

"Eh... Bagaimana pekerjaan mu? Katanya Corel sekarang diambil alih oleh Star Komunikasi. Apa kamu tahu itu?" ucap Hanifa tiba-tiba beralih topik.

"Tahu... Tapi aku nggak tahu jika pria itu lah yang menjadi pimpinan nya " sahut Dara.

"Pria itu??? Maksudmu Sagara Adyaksa?" teriak Hanifa terkejut dengan tebakannya.

"Kamu serius Ra... ??? Lalu, apa kalian sudah bertemu?" tanya Hanifa hati-hati.

Dara mengangguk.

"Cepat atau lambat kalian pasti bertemu juga. Cinta lama itu belum usai Ra. Dan mungkin kini saatnya kalian menyelesaikannya atau bahkan memulai sesuatu yang belum pernah terjadi" ucap Hanifa menggenggam tangan Dara.

"Aku belum siap Fa. Gara nggak boleh bertemu Diaz, karena dia hanya putra ku" sahut Dara.

"Lagi pula aku nggak cinta sama dia kok. Kamu jangan mengada-ada Fa..." Dara kembali menyangkal perasaannya.

"Ok ..iya... Maaf..." Hanifa kembali diam dan tak ingin berdebat dengan Dara. Ia tahu jika Dara dan Gara saling suka tapi mereka hanya belum menyadari perasaan masing-masing.

"Dia tampan nggak? Pasti makin tampan kan? Waktu SMA aja doi jadi idola satu sekolahan dan mengalahkan pesona Devan si ketua OSIS. Apalagi sekarang... Pasti makin gagah kan Ra...." goda Hanifa yang langsung mendapat tatapan tajam dari Dara.

Bukannya berhenti, Hanifa malah semakin menggoda sahabatnya.

"Ra... Andaikan ia datang untuk bertanggung jawab atas perbuatannya dan memperjuangkan kalian bagaimana? Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Hanifa yang kini sedang berbaring telentang di kasur milik Dara.

Dara yang menatap langit-langit kamarnya mengernyit.

"Itu nggak akan mungkin Fa. Kamu tahukan betapa kerasnya tuan Robi Adyaksa. Dan juga , yang pasti wanita yang menjadi istri Gara tidak akan pernah mau dimadu. Dan aku juga nggak berniat untuk menjadi pelakor dalam rumah tangga mereka" sahut Dara yakin dan takut menjadi satu.

Hanifa tak bertanya lagi.

"Kamu nggak sendirian, ada kami. Dan jangan pernah sekalipun kamu menyimpan sakit mu sendiri. Ingat itu" Hanifa memeluk Dara dan berusaha menguatkannya seperti selama ini ia lakukan.

To be continued...

Episodes
1 pertemuan pertama
2 perpustakaan sekolah
3 thanks Ra
4 hujan dan petaka
5 maaf melukai mu
6 hancur hingga jadi abu
7 sebuah pengakuan
8 ketegaran Dara
9 tentang Sagara
10 bayi laki-laki
11 aku merasakannya
12 move on
13 mereka bahagia tapi aku hancur
14 enyahkan tanganmu
15 dua kejadian dalam satu waktu
16 restoran saung Oma Dewi
17 bertemu dengan mu
18 curhat sahabat
19 bicara Evan
20 Reva dan segala kegilaannya
21 Daddy nya Iaz
22 aku mencintaimu
23 sehari bersama Ardiaz
24 hinaan
25 hari yang berat
26 dilema
27 ternyata Papa penyebabnya
28 ayo putus
29 love and family
30 sekali lagi mengalah
31 kecelakaan dan rahasia
32 janji yang terlupakan
33 luka
34 melangkah maju
35 sebuah rasa
36 mencari ingatan yang hilang
37 tanpa sengaja bertemu
38 keluarga akan tetap jadi keluarga
39 terima kasih Dion
40 pertemuaan dan perpisahan
41 kecurigaan Sagara
42 sedikit tentang Mama
43 kembalinya ingatan yang hilang
44 tawaran cinta yang baru
45 aku menerimanya
46 luka Ardiaz
47 Tante Karin
48 apa yang dirahasiakan oleh Papa?
49 mencari kebenaran (1)
50 mencari kebenaran (2)
51 berani mengambil resiko
52 perselisihan kakak adik
53 ulah Reva
54 mengurai masalah
55 permintaan
56 bersama tapi tidak bersatu
57 membongkar kejahatan Reva dan Steve
58 cinta itu masih ada
59 terungkapnya rahasia
60 Vito dan kemarahannya
61 harusnya tak kembali dekat
62 rebut saja dia
63 sidang perdana
64 pria rapuh
65 terlihat seperti keluarga
66 we need to talk
67 kejutan tak terduga
68 tunangan dadakan
69 sebuah kebenaran
70 Salah menilai
71 seperti remaja kasmaran
72 jodoh Karin
73 deep talk
74 momen indah
75 menjelang pernikahan
76 menjadi lebih dekat
77 hari bahagia kita
78 akhir dari penantian panjang
79 jalani pelan-pelan
80 sedikit lebih berani (1)
81 sedikit lebih berani (2)
82 revisi panggilan
83 pilihan hidup
84 hukuman yang pantas
85 kabar duka
86 pelukan hangat
87 ikuti kata hati (Karin vs Rama)
88 menolak dengan tegas (Karin vs Rama)
89 sosok suami sempurna
90 memberimu banyak cinta
91 aku juga menderita
92 cinta yang menyakitkan
93 virus pengganggu
94 ujian pertama kita
95 cemburu pertama
96 menjebak si biang masalah
97 mantan belum move on
98 pembalasan untuk pria jahat
99 mencintai namun terlihat asing
100 mengikatmu (Karin vs Rama)
101 pergi untuk kembali (Karin vs Rama )
102 galau Hanifa
103 beri aku waktu
104 keputusan
105 jatuh cinta (Evan vs Hanifa)
106 meminta izin (Evan vs Hanifa)
107 lebih dekat (Hanifa vs Evan)
108 selamat ya...(Hanifa vs Evan)
109 sama-sama pemula (Evan vs Hanifa)
110 indah pada waktunya
111 ucapan Terima Kasih
112 ekstra part : Welcome my girl
113 Love is You ( Promo Novel )
Episodes

Updated 113 Episodes

1
pertemuan pertama
2
perpustakaan sekolah
3
thanks Ra
4
hujan dan petaka
5
maaf melukai mu
6
hancur hingga jadi abu
7
sebuah pengakuan
8
ketegaran Dara
9
tentang Sagara
10
bayi laki-laki
11
aku merasakannya
12
move on
13
mereka bahagia tapi aku hancur
14
enyahkan tanganmu
15
dua kejadian dalam satu waktu
16
restoran saung Oma Dewi
17
bertemu dengan mu
18
curhat sahabat
19
bicara Evan
20
Reva dan segala kegilaannya
21
Daddy nya Iaz
22
aku mencintaimu
23
sehari bersama Ardiaz
24
hinaan
25
hari yang berat
26
dilema
27
ternyata Papa penyebabnya
28
ayo putus
29
love and family
30
sekali lagi mengalah
31
kecelakaan dan rahasia
32
janji yang terlupakan
33
luka
34
melangkah maju
35
sebuah rasa
36
mencari ingatan yang hilang
37
tanpa sengaja bertemu
38
keluarga akan tetap jadi keluarga
39
terima kasih Dion
40
pertemuaan dan perpisahan
41
kecurigaan Sagara
42
sedikit tentang Mama
43
kembalinya ingatan yang hilang
44
tawaran cinta yang baru
45
aku menerimanya
46
luka Ardiaz
47
Tante Karin
48
apa yang dirahasiakan oleh Papa?
49
mencari kebenaran (1)
50
mencari kebenaran (2)
51
berani mengambil resiko
52
perselisihan kakak adik
53
ulah Reva
54
mengurai masalah
55
permintaan
56
bersama tapi tidak bersatu
57
membongkar kejahatan Reva dan Steve
58
cinta itu masih ada
59
terungkapnya rahasia
60
Vito dan kemarahannya
61
harusnya tak kembali dekat
62
rebut saja dia
63
sidang perdana
64
pria rapuh
65
terlihat seperti keluarga
66
we need to talk
67
kejutan tak terduga
68
tunangan dadakan
69
sebuah kebenaran
70
Salah menilai
71
seperti remaja kasmaran
72
jodoh Karin
73
deep talk
74
momen indah
75
menjelang pernikahan
76
menjadi lebih dekat
77
hari bahagia kita
78
akhir dari penantian panjang
79
jalani pelan-pelan
80
sedikit lebih berani (1)
81
sedikit lebih berani (2)
82
revisi panggilan
83
pilihan hidup
84
hukuman yang pantas
85
kabar duka
86
pelukan hangat
87
ikuti kata hati (Karin vs Rama)
88
menolak dengan tegas (Karin vs Rama)
89
sosok suami sempurna
90
memberimu banyak cinta
91
aku juga menderita
92
cinta yang menyakitkan
93
virus pengganggu
94
ujian pertama kita
95
cemburu pertama
96
menjebak si biang masalah
97
mantan belum move on
98
pembalasan untuk pria jahat
99
mencintai namun terlihat asing
100
mengikatmu (Karin vs Rama)
101
pergi untuk kembali (Karin vs Rama )
102
galau Hanifa
103
beri aku waktu
104
keputusan
105
jatuh cinta (Evan vs Hanifa)
106
meminta izin (Evan vs Hanifa)
107
lebih dekat (Hanifa vs Evan)
108
selamat ya...(Hanifa vs Evan)
109
sama-sama pemula (Evan vs Hanifa)
110
indah pada waktunya
111
ucapan Terima Kasih
112
ekstra part : Welcome my girl
113
Love is You ( Promo Novel )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!