bertemu dengan mu

Dara menatap putra kesayangannya yang kini sedang tertidur karena pengaruh obat yang ia minum.

Beberapa hari dirawat di rumah sakit kini kondisi Ardiaz sudah lebih baik. Tidak ada luka serius akibat keserempet motor itu atau luka dalam lainnya. Setidaknya itu sedikit membuat lega.

Tapi yang jadi pikiran Dara adalah, Ardiaz yang mengatakan jika ia melihat Daddy nya sebelum kecelakaan. Itu artinya Gara berada dekat dengan mereka.

Ketakutan itu datang tiba-tiba. Dara takut jika Gara akan mengambil Diaz darinya.

Tidak.... Dara takkan membiarkan hal itu terjadi. Gara tak berhak atas anaknya, Diaz adalah anaknya dan hanya akan tetap menjadi anaknya selamanya.

Lagipula dulu pria itu yang mempe****nya, dan pria itu juga yang meninggalkan dirinya saat ia mengandung akibat perbuatan Sagara.

Dan sekarang pria itu justru menikah dengan gadis yang katanya penyebab ia melakukannya perbuatan itu pada Dara.

Telah banyak yang Dara lalui dalam lima tahun belakangan ini dan itu menempa mentalnya jadi lebih kuat.

Meski terlihat tak pernah menangis nyatanya Dara juga sering merasakan kerinduan pada kedua orang tua dan adik satu-satunya, Dion.

Bagaimana keadaan mereka saat ini? Apakah penyakit ayah sering kambuh atau Dion yang sudah melanjutkan pendidikannya menjadi seorang sarjana teknik seperti impiannya.

Dara tak berani menemui mereka semua. Ia takut akan penolakan terhadapnya.

Tanpa terasa air mata mengalir membasahi pipinya.

Sesak terasa dihatinya.

Padahal selama lima tahun ini dia merasa sudah baik-baik saja, namun ternyata tidak. Dara hanya mengesampingkan rasa kecewanya terhadap orang-orang yang menyakitinya.

Dengan beban yang menghimpit dadanya, tanpa sadar Dara tertidur sambil memeluk sang putra.

...----------------...

Hari berganti begitu cepat.

Ini adalah akhir tahun dimana bagi sebagian pekerja adalah satu hal yang menakutkan tak terkecuali Dara sendiri.

Kemarin Bu Voni dan kepala tim nya memberitahu jika hari ini akan diadakan rapat evaluasi kinerja bagi setiap orang dan tim masing-masing. Tak terkecuali tim feature dimana Dara bagian dari tim tersebut.

Dara masih sibuk menyusun artikel untuk penerbitan selanjutnya saat Asti memberitahu jika pihak perwakilan dari pusat telah tiba.

Asti menggigit kuku nya. Satu hal yang selalu gadis itu lakukan jika dalam keadaan gugup.

"Aku takut" ucapnya lemah.

Dara menepuk pundak Asti untuk menenangkan gadis yang terpaut satu tahun dibawah nya.

"Bagaimana jika kita dipecat dan tim dibubarkan?" tanya Asti dengan segala ketakutannya.

"Tidak akan. Selama ini penjualan majalah kita selalu yang pertama ya walaupun beberapa bulan ini kita selalu peringkat ke tiga. Lagi pula Corel sudah berdiri hampir sembilan belas tahun lebih dan sudah memiliki pasar nya sendiri" ujar rekan Dara dari tim kecantikan sedikit optimis.

"Jangan takabur, justru karena Corel sudah lama kita harus bisa bersaing dengan produk-produk baru, apalagi saat ini anak-anak mudanya jarang yang mau baca majalah. Mereka lebih senang main hp, nonton sosmed yang menampilkan ootd terbaru atau trend makeup terbaru" sela kepala tim, mbak Tami.

"Sudahlah...Ayo keruang meeting. Dara ayo... Dan ketua feature mana? Agustian mana?" ajak mbak Tami lagi dan mencari seseorang yang bertanggung jawab sebagai kepala bagian editor feature rekan Dara.

"Agus sedang ke toilet Mbak" sahut Dara meringis yang berjalan dibelakang rekan-rekannya yang lain.

Corel magazine merupakan majalah popular yang mengambil pasar anak-anak muda usia 20 hingga 30 tahun an. Dan sudah berdiri sekitar hampir sembilan belas tahun lebih dan sebentar lagi akan merayakan ulang tahun yang ke 20 tahun.

Tiga tahun belakangan, Corel mengalami kolaps akibat sang pemilik perusahaan mengalami kecelakaan dan meninggal ditempat sehingga diambil alih oleh putra sang pemilik perusahaan.

Akan tetapi sejak Corel di jalankan oleh pak Rendy selaku anak pemilik yang tidak terlalu paham pada perusahaan, maka banyak kemunduran yang dialami Corel sehingga Star Komunikasi mengakuisisi perusahaan majalah tersebut.

Dan kini Sagara bertekad akan memajukan Corel dan mengembalikan masa-masa kejayaannya. Bukan untuk dirinya tetapi untuk wanita yang kini duduk diujung meja meeting atau tepat di seberangnya.

Dara duduk berdampingan dengan rekannya Agustian tak berani menatap wajah pria yang pernah menyakiti dirinya dulu.

Dara masih sibuk dengan kertas-kertas yang dibagikan oleh rekan dari Star. Bukan untuk mempelajari isi kertas itu melainkan menghindari tatapan tajam dan menusuk pria yang ada diseberang sana. Jantung Dara berdetak begitu hebat. Ia tak menyangka akan bertemu pria itu disini dan yang lebih membuat Dara hampir pingsan adalah kenyataan jika Sagara Adyaksa merupakan pimpinan baru Corel magazine.

"Baiklah, anda semua pasti sudah tahu siapa saya. Dan saya tidak akan bertele-tele lagi. Untuk menyambut ulang tahun Corel yang ke 20 saya ingin tema yang berbeda dan dalam wajah Corel yang berbeda juga. Saya tunggu ide-ide anda semua. Terima kasih" Gara menutup rapat tahunan Corel.

Gara dan Evan masih berada diruang meeting dan saat ini ia berbicara dengan pimpinan redaksi Corel.

"Dara.... Tunggu sebentar. Kamu harus berkenalan langsung dengan pemimpin Corel yang baru. Kan kemarin kamu cuma bertemu dengan asisten beliau. Ayo sini" panggil Bu Voni yang terkesan seperti ibu yang sedang memperkenalkan anaknya pada calon suaminya.

Dara masih diam ditempat. Ia tak berani untuk mendekat apalagi menatap sepasang mata tajam itu. Mata yang sama seperti lima tahun lalu. Tapi kini penampilan Sagara amat sangat berbeda. Ia terlihat berwibawa dan dewasa dan yang pastinya tetap tampan.

Dara menggeleng kecil. Tidak.... Ia tak boleh luluh begitu saja. Pria yang berdiri dihadapannya ini adalah pria yang sama yang telah menghancurkan hidupnya lima tahun lalu.

"Dara ... Are you okay?" panggil Bu Voni karena Dara tak kunjung mendekat.

Dara tersentak dari lamunannya.

"Ya.... saya baik-baik saja buk. Salam kenal pak Sagara Adyaksa" sahut Dara menyembunyikan ketakutannya.

Gara masih menatap ibu dari anaknya dengan tatapan yang tak biasa. Ingin sekali ia mendekap dan memeluk Dara tapi sebisa mungkin gara menahannya agar tak membuat Dara semakin takut padanya.

"Maaf ... Jika tak ada lagi yang dibicarakan, saya mohon izin karena ada beberapa pekerjaan yang harus saya kerjakan... Permisi" ujar Dara yang langsung keluar dari ruang meeting setelah mendapat persetujuan dari Bu Voni dan anggukan kecil dari Sagara.

"Kami juga permisi" bukan gara yang berbicara melainkan Evan yang mewakilinya.

Gara....??? Jangan ditanya lagi dia kemana. Saat Dara tadi keluar, Gara juga pamit ikut keluar dari ruang meeting, tujuannya tentu saja mengikuti Dara.

"Ra.... Tunggu...." Gara bisa menggapai tangan Dara yang ternyata melarikan diri ke arah tangga darurat.

Dara yang tangannya ditarik paksa terkejut.

"Ra.... Tunggu.... Aku mau bicara...." ucap Gara lemah.

"Maaf .... Tak ada yang perlu dibicarakan. Anda dan saya tak memiliki hubungan khusus jadi tak ada yang harus dibicarakan " sahut Dara dengan bahasa formal dan tentu saja untuk menyembunyikan ketakutannya.

"Maaf ..." hanya itu yang bisa terlontar dari mulut Gara.

Dara menaikkan sebelah alisnya dan tersenyum miring.

"Anda sebenarnya mau bicara apa pak Sagara Adyaksa? Saya tak ingin terlibat dengan anda dan juga nona Revalina ataupun keluarga Adyaksa yang lain. Jadi sebaiknya kita menganggap jika pertemuan ini hanya sebatas atasan dan bawahan saja" sahut Dara dingin.

Gara menarik nafas dalam. Pelan-pelan Gara. Begitu perintah otaknya.

"Baik... Jika itu mau anda nona Dara Jelita. Maaf mengganggu waktu anda" Gara melepaskan tangannya dan kemudian pergi dari hadapan Dara tanpa sepatah kata pun lagi.

Biarlah saat ini Gara mengalah. Ia ingin mendekati Dara dan juga putranya secara perlahan.

to be continued....

note: feature yaitu artikel yang membahas apapun selain mode dan kecantikan. Terkadang juga bisa membahas satu tokoh terkenal, pameran seni dan budaya atau bahkan film.

slow update ya....

lagi sibuk di real life maklum mau lebaran ada target yang harus digapai.

Tapi insya Allah aku usahain update tiap hari....

Enjoy...

Terima kasih like, and komennya.

Itu benar-benar membantu...

Love u all 🥰🥰

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

wahhh si author dikejar target jg yaa??
hihiii
Semangat, thor!!!

2024-08-11

0

lihat semua
Episodes
1 pertemuan pertama
2 perpustakaan sekolah
3 thanks Ra
4 hujan dan petaka
5 maaf melukai mu
6 hancur hingga jadi abu
7 sebuah pengakuan
8 ketegaran Dara
9 tentang Sagara
10 bayi laki-laki
11 aku merasakannya
12 move on
13 mereka bahagia tapi aku hancur
14 enyahkan tanganmu
15 dua kejadian dalam satu waktu
16 restoran saung Oma Dewi
17 bertemu dengan mu
18 curhat sahabat
19 bicara Evan
20 Reva dan segala kegilaannya
21 Daddy nya Iaz
22 aku mencintaimu
23 sehari bersama Ardiaz
24 hinaan
25 hari yang berat
26 dilema
27 ternyata Papa penyebabnya
28 ayo putus
29 love and family
30 sekali lagi mengalah
31 kecelakaan dan rahasia
32 janji yang terlupakan
33 luka
34 melangkah maju
35 sebuah rasa
36 mencari ingatan yang hilang
37 tanpa sengaja bertemu
38 keluarga akan tetap jadi keluarga
39 terima kasih Dion
40 pertemuaan dan perpisahan
41 kecurigaan Sagara
42 sedikit tentang Mama
43 kembalinya ingatan yang hilang
44 tawaran cinta yang baru
45 aku menerimanya
46 luka Ardiaz
47 Tante Karin
48 apa yang dirahasiakan oleh Papa?
49 mencari kebenaran (1)
50 mencari kebenaran (2)
51 berani mengambil resiko
52 perselisihan kakak adik
53 ulah Reva
54 mengurai masalah
55 permintaan
56 bersama tapi tidak bersatu
57 membongkar kejahatan Reva dan Steve
58 cinta itu masih ada
59 terungkapnya rahasia
60 Vito dan kemarahannya
61 harusnya tak kembali dekat
62 rebut saja dia
63 sidang perdana
64 pria rapuh
65 terlihat seperti keluarga
66 we need to talk
67 kejutan tak terduga
68 tunangan dadakan
69 sebuah kebenaran
70 Salah menilai
71 seperti remaja kasmaran
72 jodoh Karin
73 deep talk
74 momen indah
75 menjelang pernikahan
76 menjadi lebih dekat
77 hari bahagia kita
78 akhir dari penantian panjang
79 jalani pelan-pelan
80 sedikit lebih berani (1)
81 sedikit lebih berani (2)
82 revisi panggilan
83 pilihan hidup
84 hukuman yang pantas
85 kabar duka
86 pelukan hangat
87 ikuti kata hati (Karin vs Rama)
88 menolak dengan tegas (Karin vs Rama)
89 sosok suami sempurna
90 memberimu banyak cinta
91 aku juga menderita
92 cinta yang menyakitkan
93 virus pengganggu
94 ujian pertama kita
95 cemburu pertama
96 menjebak si biang masalah
97 mantan belum move on
98 pembalasan untuk pria jahat
99 mencintai namun terlihat asing
100 mengikatmu (Karin vs Rama)
101 pergi untuk kembali (Karin vs Rama )
102 galau Hanifa
103 beri aku waktu
104 keputusan
105 jatuh cinta (Evan vs Hanifa)
106 meminta izin (Evan vs Hanifa)
107 lebih dekat (Hanifa vs Evan)
108 selamat ya...(Hanifa vs Evan)
109 sama-sama pemula (Evan vs Hanifa)
110 indah pada waktunya
111 ucapan Terima Kasih
112 ekstra part : Welcome my girl
113 Love is You ( Promo Novel )
Episodes

Updated 113 Episodes

1
pertemuan pertama
2
perpustakaan sekolah
3
thanks Ra
4
hujan dan petaka
5
maaf melukai mu
6
hancur hingga jadi abu
7
sebuah pengakuan
8
ketegaran Dara
9
tentang Sagara
10
bayi laki-laki
11
aku merasakannya
12
move on
13
mereka bahagia tapi aku hancur
14
enyahkan tanganmu
15
dua kejadian dalam satu waktu
16
restoran saung Oma Dewi
17
bertemu dengan mu
18
curhat sahabat
19
bicara Evan
20
Reva dan segala kegilaannya
21
Daddy nya Iaz
22
aku mencintaimu
23
sehari bersama Ardiaz
24
hinaan
25
hari yang berat
26
dilema
27
ternyata Papa penyebabnya
28
ayo putus
29
love and family
30
sekali lagi mengalah
31
kecelakaan dan rahasia
32
janji yang terlupakan
33
luka
34
melangkah maju
35
sebuah rasa
36
mencari ingatan yang hilang
37
tanpa sengaja bertemu
38
keluarga akan tetap jadi keluarga
39
terima kasih Dion
40
pertemuaan dan perpisahan
41
kecurigaan Sagara
42
sedikit tentang Mama
43
kembalinya ingatan yang hilang
44
tawaran cinta yang baru
45
aku menerimanya
46
luka Ardiaz
47
Tante Karin
48
apa yang dirahasiakan oleh Papa?
49
mencari kebenaran (1)
50
mencari kebenaran (2)
51
berani mengambil resiko
52
perselisihan kakak adik
53
ulah Reva
54
mengurai masalah
55
permintaan
56
bersama tapi tidak bersatu
57
membongkar kejahatan Reva dan Steve
58
cinta itu masih ada
59
terungkapnya rahasia
60
Vito dan kemarahannya
61
harusnya tak kembali dekat
62
rebut saja dia
63
sidang perdana
64
pria rapuh
65
terlihat seperti keluarga
66
we need to talk
67
kejutan tak terduga
68
tunangan dadakan
69
sebuah kebenaran
70
Salah menilai
71
seperti remaja kasmaran
72
jodoh Karin
73
deep talk
74
momen indah
75
menjelang pernikahan
76
menjadi lebih dekat
77
hari bahagia kita
78
akhir dari penantian panjang
79
jalani pelan-pelan
80
sedikit lebih berani (1)
81
sedikit lebih berani (2)
82
revisi panggilan
83
pilihan hidup
84
hukuman yang pantas
85
kabar duka
86
pelukan hangat
87
ikuti kata hati (Karin vs Rama)
88
menolak dengan tegas (Karin vs Rama)
89
sosok suami sempurna
90
memberimu banyak cinta
91
aku juga menderita
92
cinta yang menyakitkan
93
virus pengganggu
94
ujian pertama kita
95
cemburu pertama
96
menjebak si biang masalah
97
mantan belum move on
98
pembalasan untuk pria jahat
99
mencintai namun terlihat asing
100
mengikatmu (Karin vs Rama)
101
pergi untuk kembali (Karin vs Rama )
102
galau Hanifa
103
beri aku waktu
104
keputusan
105
jatuh cinta (Evan vs Hanifa)
106
meminta izin (Evan vs Hanifa)
107
lebih dekat (Hanifa vs Evan)
108
selamat ya...(Hanifa vs Evan)
109
sama-sama pemula (Evan vs Hanifa)
110
indah pada waktunya
111
ucapan Terima Kasih
112
ekstra part : Welcome my girl
113
Love is You ( Promo Novel )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!