tentang Sagara

Jauh di negeri seberang, Sagara baru saja kembali dari kampusnya.

Ia bahkan duduk termenung di sofa sudut ruangan sambil terus memandangi foto seorang gadis yang telah ia lukai hati dan juga fisiknya.

Kemarin ia mendapat kabar jika Dara tidak ada dikota tempat kelahirannya.

Evan memberi tahu jika Dara telah dikirim oleh orang tuanya jauh ke sebuah desa hingga ia melahirkan.

Ya.... Gara tahu jika akibat perbuatannya malam itu kini telah menghadirkan makhluk mungil yang hidup di rahim Dara.

Gara memijit pangkal hidungnya. Matanya panas. Airmata menggenang di pelupuk matanya.

Ini yang ia takutkan akhirnya terjadi.

"Ra.... Kamu dimana? Apa kamu baik-baik saja? Apa dia nggak rewel? Ra.... Maafkan aku yang pengecut ini " gumam Gara yang menangis terisak.

Ia merasa bersalah dan berdosa pada gadis lugu yang memiliki senyum paling manis yang pernah ia lihat.

Mau bagaimana pun Gara menyesali perbuatannya, dia tidak akan bisa mengembalikan keadaan seperti semula.

Lama ia menangis dan terus menggenggam foto Dara hingga suara bel apartemen yang berulang-ulang mengejutkan nya.

Gara menyimpan kembali foto Dara kedalam dompet nya dan bergegas mencuci wajahnya.

"Iya sebentar, siapa sih yang pencet bel nggak sabaran gini" rutuk Gara yang berjalan menuju pintu.

Ceklek....

"surprise...." teriak seorang gadis yang benar-benar mengejutkan Gara.

"Sayang.... Kok kamu kayak nggak senang gitu ketemu aku... Aku kangen tahu..." Rajuk gadis berpakaian serba mini itu hingga menampakkan dadanya yang ingin tumpah.

Gara mengernyit, bagaimana bisa Reva menemukan apartemen nya? Apa ini ada hubungannya dengan sang Papa.

Gara mengumpat Papa nya dalam hati. Terserah jika ia dikatakan anak durhaka,tapi Papa nya itu sungguh keterlaluan.

"Gara sayang..." Reva maju dan langsung memeluk pinggang Gara.

"Reva lepas ... Kamu apa-apaan sih, ngapain kamu disini hah?" ucap Gara sambil mendorong tubuh Reva agar menjauh darinya.

"aku kesini mau kuliah sekaligus, mau tinggal sama kamu. Kata om Robi, kamu kan tinggal sendiri dan apartemen ini memiliki dua kamar, anggap saja ini adalah awal sebelum kita nantinya menikah" ucap Reva yang langsung mendorong koper miliknya masuk kedalam apartemen meski Gara sendiri belum mengizinkan Reva masuk.

Tangan Gara mengepal. Ini semua ulah Papanya.

Bagaimana mungkin Papanya menyuruh ia tinggal bersama seorang wanita sebelum menikah.

"Gara ... Hai.... kamu melamun, ayo tunjukkan kamarku dimana" ucap Reva yang melambaikan tangan ke arah wajah Gara.

"Tidak ada yang namanya tinggal bersama. Meski kita di jodohkan oleh Papa, tapi aku tidak mau tinggal dengan kamu" ucap Gara kesal.

Reva menghentakkan kakinya.

"Kamu menentang ucapan om Robi ya... Kamu nggak takut jika gadis yang kamu sukai itu semakin menderita hah.... Ingat Gara, kamu itu selamanya tidak punya pilihan. Dan satu-satunya pilihan kamu adalah menikah dengan ku" sahut Reva yang mulai mengeluarkan sifat aslinya.

Gara yang kesal karena diancam oleh wanita yang bukan siapa-siapanya langsung mencengkram kedua pipi Reva dengan jempol dan telunjuknya.

"Jangan pernah coba-coba mengancam ku dengan menggunakan nama Dara. Jika kamu masih ingin tetap pertunanganan ini berlangsung. Dan seperti yang dulu aku tekankan, sampai kapan pun kamu tidak akan pernah bisa memiliki hati ku" ancam Gara kesal.

"Sa... kit ... Gara...lepas...." ucap Reva terbata-bata.

Gara melepaskan cengkraman tangannya.

"Sekarang pergi dari sini, biar aku yang bicara sama Papa .. Cepat, sebelum aku melempar mu dari gedung ini" ucap Gara sambil membukakan pintu apartemen untuk mengusir gadis yang telah menjadi tunangannya sejak beberapa bulan lalu sebelum Gara berangkat ke London.

"Kamu akan menyesal karena telah menyakiti ku...." ucap Reva yang akhirnya menarik kopernya keluar dari apartemen Gara.

Gara membanting pintu setelah Reva pergi

"Shit ... Dasar wanita murahan..." umpat Gara.

...----------------...

Hari-hari berlalu dengan sangat cepat, dan tak terasa kini sudah satu semester Gara berada di negeri orang.

Gara melempar pandangan keluar jendela bis sambil menggigit jempolnya.

Matanya tertuju pada seorang wanita penjual gulali yang ada di sebuah taman kota.

Berkali-kali Gara menelan ludahnya sendiri. Tapi ia tetap tak bisa menghilangkan rasa ingin mencicipi gulali berwarna warni itu.

Gara lantas menekan bel untuk pemberhentian tak jauh dari taman meski tujuannya masih di halte berikutnya.

Langkah Gara semakin cepat. Rasanya ia tak ingin kehabisan gulali itu karena banyak anak-anak yang juga ikut mengantri di lapak penjual itu.

"Please give me three packs of cotton candy, Madam" Ucap Gara tak sabaran.

Madam penjual tersenyum, karena jarang-jarang ada anak muda yang membeli dagangannya.

Madam penjual memberi Gara tiga bungkus gulali sesuai permintaan pria itu.

Wajah Gara sumringah seperti menang jutaan lotre.

"Thank you mam..." ucap Gara sambil menyerahkan beberapa koin pound untuk membayar belanjaan nya.

Madam penjual tersenyum ramah.

Gara memilih duduk di sebuah bangku taman yang kosong dan jauh dari hingar-bingar dan lalu lalang pengunjung lainnya.

Dalam hitungan menit semua bungkus gulali yang ia beli telah habis ia makan.

Saat memakan permen kapas itu, hati dan pikiran Gara hanya tertuju pada satu nama dan wajah, yaitu Dara Jelita.

Mata Gara memandang sebuah keluarga kecil yang sedang bermain. Dan hatinya menghangat ketika sang kepala keluarga mengelus perut istrinya yang besar serta tak ketinggalan anak perempuan pertama mereka yang begitu cantik juga melakukan hal yang sama dengan ayahnya lakukan.

"Ra... Aku ingin kita seperti itu. Apa kamu baik-baik saja. Pasti sekarang usianya sudah memasuki sembilan bulan kan Ra... Nanti kamu lahiran siapa yang dampingi Ra... Terus siapa yang elus perut kamu..." bisik Gara.

Gara menumpu kedua sikunya pada paha dan meremas rambut nya.

Semakin dia memikirkan tentang Dara semakin ia merindukan gadis itu.

Ini bukan sekedar rasa kagum lagi. Tapi ini adalah cinta terdalam yang pernah ia rasakan pada seorang gadis. Gara bisa membedakannya karena Gara juga bukan tipe laki-laki cupu yang tak pernah berpacaran. Dan kali ini perasaannya terhadap wanita yang bernama Dara lebih dari perasaan sebelumnya pada gadis-gadis yang pernah dekat dengannya.

Hari semakin sore, dan tadi Gara juga mendapat kabar jika saudara angkatnya, Evan Hardiyata telah tiba di apartemen pribadinya.

Kemarin malam, Gara sempat berdebat dengan sang Papa perihal Reva yang diminta oleh Papanya untuk tinggal satu apartemen dengannya.

Papanya marah karena Reva mengadu jika Gara mengusir gadis itu.

Kali ini sang Papa mengalah karena Gara mengancam akan membatalkan pernikahan mereka jika Papa tetap bersikeras agar Reva tetap tinggal bersamanya di apartemen dan itu akan berdampak pada bisnis Papa nya yang memerlukan izin karena orang tua Reva merupakan pejabat daerah dikota kelahirannya itu.

Alhasil, Evan lah yang sekarang mengawasi semua perilaku Gara selama di London dan ini jauh lebih baik ketimbang ia harus selalu berdekatan dengan Reva.

Jujur saja, sejak Reva mengerjainya perihal obat perangsang itu, Gara sudah tak memiliki respect apa-apa lagi terhadap gadis itu.

To be continued....

Episodes
1 pertemuan pertama
2 perpustakaan sekolah
3 thanks Ra
4 hujan dan petaka
5 maaf melukai mu
6 hancur hingga jadi abu
7 sebuah pengakuan
8 ketegaran Dara
9 tentang Sagara
10 bayi laki-laki
11 aku merasakannya
12 move on
13 mereka bahagia tapi aku hancur
14 enyahkan tanganmu
15 dua kejadian dalam satu waktu
16 restoran saung Oma Dewi
17 bertemu dengan mu
18 curhat sahabat
19 bicara Evan
20 Reva dan segala kegilaannya
21 Daddy nya Iaz
22 aku mencintaimu
23 sehari bersama Ardiaz
24 hinaan
25 hari yang berat
26 dilema
27 ternyata Papa penyebabnya
28 ayo putus
29 love and family
30 sekali lagi mengalah
31 kecelakaan dan rahasia
32 janji yang terlupakan
33 luka
34 melangkah maju
35 sebuah rasa
36 mencari ingatan yang hilang
37 tanpa sengaja bertemu
38 keluarga akan tetap jadi keluarga
39 terima kasih Dion
40 pertemuaan dan perpisahan
41 kecurigaan Sagara
42 sedikit tentang Mama
43 kembalinya ingatan yang hilang
44 tawaran cinta yang baru
45 aku menerimanya
46 luka Ardiaz
47 Tante Karin
48 apa yang dirahasiakan oleh Papa?
49 mencari kebenaran (1)
50 mencari kebenaran (2)
51 berani mengambil resiko
52 perselisihan kakak adik
53 ulah Reva
54 mengurai masalah
55 permintaan
56 bersama tapi tidak bersatu
57 membongkar kejahatan Reva dan Steve
58 cinta itu masih ada
59 terungkapnya rahasia
60 Vito dan kemarahannya
61 harusnya tak kembali dekat
62 rebut saja dia
63 sidang perdana
64 pria rapuh
65 terlihat seperti keluarga
66 we need to talk
67 kejutan tak terduga
68 tunangan dadakan
69 sebuah kebenaran
70 Salah menilai
71 seperti remaja kasmaran
72 jodoh Karin
73 deep talk
74 momen indah
75 menjelang pernikahan
76 menjadi lebih dekat
77 hari bahagia kita
78 akhir dari penantian panjang
79 jalani pelan-pelan
80 sedikit lebih berani (1)
81 sedikit lebih berani (2)
82 revisi panggilan
83 pilihan hidup
84 hukuman yang pantas
85 kabar duka
86 pelukan hangat
87 ikuti kata hati (Karin vs Rama)
88 menolak dengan tegas (Karin vs Rama)
89 sosok suami sempurna
90 memberimu banyak cinta
91 aku juga menderita
92 cinta yang menyakitkan
93 virus pengganggu
94 ujian pertama kita
95 cemburu pertama
96 menjebak si biang masalah
97 mantan belum move on
98 pembalasan untuk pria jahat
99 mencintai namun terlihat asing
100 mengikatmu (Karin vs Rama)
101 pergi untuk kembali (Karin vs Rama )
102 galau Hanifa
103 beri aku waktu
104 keputusan
105 jatuh cinta (Evan vs Hanifa)
106 meminta izin (Evan vs Hanifa)
107 lebih dekat (Hanifa vs Evan)
108 selamat ya...(Hanifa vs Evan)
109 sama-sama pemula (Evan vs Hanifa)
110 indah pada waktunya
111 ucapan Terima Kasih
112 ekstra part : Welcome my girl
113 Love is You ( Promo Novel )
Episodes

Updated 113 Episodes

1
pertemuan pertama
2
perpustakaan sekolah
3
thanks Ra
4
hujan dan petaka
5
maaf melukai mu
6
hancur hingga jadi abu
7
sebuah pengakuan
8
ketegaran Dara
9
tentang Sagara
10
bayi laki-laki
11
aku merasakannya
12
move on
13
mereka bahagia tapi aku hancur
14
enyahkan tanganmu
15
dua kejadian dalam satu waktu
16
restoran saung Oma Dewi
17
bertemu dengan mu
18
curhat sahabat
19
bicara Evan
20
Reva dan segala kegilaannya
21
Daddy nya Iaz
22
aku mencintaimu
23
sehari bersama Ardiaz
24
hinaan
25
hari yang berat
26
dilema
27
ternyata Papa penyebabnya
28
ayo putus
29
love and family
30
sekali lagi mengalah
31
kecelakaan dan rahasia
32
janji yang terlupakan
33
luka
34
melangkah maju
35
sebuah rasa
36
mencari ingatan yang hilang
37
tanpa sengaja bertemu
38
keluarga akan tetap jadi keluarga
39
terima kasih Dion
40
pertemuaan dan perpisahan
41
kecurigaan Sagara
42
sedikit tentang Mama
43
kembalinya ingatan yang hilang
44
tawaran cinta yang baru
45
aku menerimanya
46
luka Ardiaz
47
Tante Karin
48
apa yang dirahasiakan oleh Papa?
49
mencari kebenaran (1)
50
mencari kebenaran (2)
51
berani mengambil resiko
52
perselisihan kakak adik
53
ulah Reva
54
mengurai masalah
55
permintaan
56
bersama tapi tidak bersatu
57
membongkar kejahatan Reva dan Steve
58
cinta itu masih ada
59
terungkapnya rahasia
60
Vito dan kemarahannya
61
harusnya tak kembali dekat
62
rebut saja dia
63
sidang perdana
64
pria rapuh
65
terlihat seperti keluarga
66
we need to talk
67
kejutan tak terduga
68
tunangan dadakan
69
sebuah kebenaran
70
Salah menilai
71
seperti remaja kasmaran
72
jodoh Karin
73
deep talk
74
momen indah
75
menjelang pernikahan
76
menjadi lebih dekat
77
hari bahagia kita
78
akhir dari penantian panjang
79
jalani pelan-pelan
80
sedikit lebih berani (1)
81
sedikit lebih berani (2)
82
revisi panggilan
83
pilihan hidup
84
hukuman yang pantas
85
kabar duka
86
pelukan hangat
87
ikuti kata hati (Karin vs Rama)
88
menolak dengan tegas (Karin vs Rama)
89
sosok suami sempurna
90
memberimu banyak cinta
91
aku juga menderita
92
cinta yang menyakitkan
93
virus pengganggu
94
ujian pertama kita
95
cemburu pertama
96
menjebak si biang masalah
97
mantan belum move on
98
pembalasan untuk pria jahat
99
mencintai namun terlihat asing
100
mengikatmu (Karin vs Rama)
101
pergi untuk kembali (Karin vs Rama )
102
galau Hanifa
103
beri aku waktu
104
keputusan
105
jatuh cinta (Evan vs Hanifa)
106
meminta izin (Evan vs Hanifa)
107
lebih dekat (Hanifa vs Evan)
108
selamat ya...(Hanifa vs Evan)
109
sama-sama pemula (Evan vs Hanifa)
110
indah pada waktunya
111
ucapan Terima Kasih
112
ekstra part : Welcome my girl
113
Love is You ( Promo Novel )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!