maaf melukai mu

Sagara terbangun terlebih dahulu. Kepalanya sakit bukan main. Badannya juga pegal seperti habis di keroyok massa.

Sagara menoleh kearah samping dimana ada seseorang tidur membelakangi dirinya.

Gara begitu panggilan akrabnya, memijit keningnya dan melihat ke sekeliling ruangan. Pakaian mereka sudah berhamburan kemana-mana bahkan ada bercak darah pada kain alas tidur mereka.

Semua kejadian berputar di dalam kepala Gara.

Laki-laki itu lalu menoleh sekali lagi kesamping. Gara tahu gadis itu siapa karena ia juga dalam keadaan setengah sadar namun rasa panas dalam tubuhnya mengalahkan semua akal sehatnya. Ada rasa bersalah menyelusup ke relung hatinya. jika saja ia tak menuruti permintaan Reva dan teman-temannya untuk minum mungkin hal ini tak akan pernah terjadi.

"shit..." Gara mengumpat.

Gara meremas dan menjambak rambutnya.

Gara mencari-cari keberadaan ponsel nya dan matanya tertuju pada kaki meja. Ponselnya ada disana. Ada banyak panggilan tak terjawab yang berasal dari nomor yang berbeda dan yang paling banyak adalah nomor ponsel Reva gadis yang telah memaksa dia untuk meneguk minuman haram itu yang entah dicampur nya apa.

Gara mengabaikan panggilan Reva dan teman-temannya. Kemudian mencari salah satu kontak orang kepercayaannya yang selalu bisa dia andalkan dalam hal paling sulit sekalipun.

Hanya dalam satu kali menekan panggilan, seorang pria diseberang sana langsung melaksanakan permintaan darinya meski hari masih gelap diluar sana.

terdengar lenguhan dan rintihan kecil dari gadis yang sepertinya tertidur karena kelelahan bukan karena nikmat tapi lebih kepada ia yang kehabisan tenaga karena berusaha melindungi sesuatu yang berharga baginya.

"Ra... Kamu udah bangun?" tanya Gara hati-hati.

Hening tak ada jawaban.

Dara berusaha bangkit dari tidurnya. Meskipun tubuhnya benar-benar sakit dan berat sekali untuk digerakkan.

Gara berusaha membantu namun tangannya langsung ditepis kasar oleh Dara.

Gara melipat bibirnya karena perlakuan dari Dara padanya barusan. Ia paham kemarahan gadis itu.

"Pakaian kamu sedang diantar kesini oleh orang kepercayaan ku" ucap Gara yang paham akan lirikan mata gadis yang tadi malam ia sakiti berulangkali.

Dara hanya diam tak menyahut apapun.

Tak lama ponsel milik Gara berbunyi dan menampilkan satu pesan bahwa pesanan nya telah sampai.

"Tunggu disini, jangan kemana-mana. Aku kedepan sebentar mau ambil sesuatu" pinta Gara yang telah memakai kembali pakaiannya lengkap.

Sepeninggal laki-laki itu, Dara menelusup kan kepala diantara lututnya. Hancur. Ya hanya satu kata itulah yang tepat menggambarkan keadaan dirinya saat ini.

Dara menangis tanpa suara. Apa yang harus ia katakan kepada ayah dan ibunya nanti. Seharusnya ia tak ikut dalam acara ini. Seharusnya ia tidak pernah keluar malam itu ke toilet. Mau meratapi bagaimana pun semua tak akan pernah kembali seperti sedia kala.

Tak lama berselang, Gara kembali dengan membawa sebuah paper bag yang ia peroleh entah dari mana Dara tak perduli. Ia benci laki-laki itu, sangat benci.

"Pakailah ini, ada dress lengkap dengan dalamannya. Lalu kita harus bicara setelahnya" ucap Gara mengangsur kan paper bag pada Dara.

Dara mengambilnya, mau semarah apapun ia juga tak bisa keluar dari ruangan itu tanpa pakaian.

"Berbalik" pinta Dara singkat dan Gara menurut tanpa protes.

"Aku akan tanggung jawab seandainya terjadi sesuatu sama kamu, dan secepatnya aku akan melamar kamu" ujar Gara membuat keputusan tanpa bertanya apapun pada Dara.

"Memangnya dengan kamu menikahi ku semuanya akan kembali baik-baik saja? Lalu apa keluarga kamu akan serta-merta menerima aku yang miskin ini sebagai menantu mereka? Jangan naif Gara..." sahut Dara jengkel.

Gara diam dan dalam hati juga membenarkan apa yang dikatakan oleh Dara barusan. Papanya adalah tipe orang tua yang keras dan memandang segala sesuatunya dengan untung dan rugi. Karena sebagai pebisnis, papanya selalu ingin anak-anak nya menikah dengan anak rekan bisnis agar perusahaan mereka semakin berjaya.

Gara menghela nafas. Gusar dan takut menjadi satu.

Dara beranjak dari duduknya dan perlahan menggapai pintu ruangan. Ia hendak kembali kekamar nya lalu mandi dan membersihkan diri sisa-sisa laki-laki ini.

Gara yang melihat Dara yang kesusahan sekali lagi berniat untuk membantu gadis dan sekali lagi Dara menepis tangannya.

...----------------...

Sejak kejadian malam naas itu , Dara lebih memilih mengurung diri di kamar dan keluar ketika hendak bekerja di warnet atau ke sekolah jika ada sesuatu yang perlu dikerjakan disana.

Hari ini semua murid kelas tiga diwajibkan datang ke sekolah untuk mengambil ijazah mereka. Dara yang sejak dulu selalu mengambil ijazah dan juga raport sendiri kali ini benar-benar sendirian karena Hanifa sudah berangkat ke Singapura tempat Oma dan mamanya berada.

Hingga detik ini tak ada yang tahu kejadian naas yang menimpa dirinya. Baik Hanifa maupun orang tua Dara sendiri. Dara benar-benar menyimpan rapat rasa sakitnya sendiri.

Sudah dua minggu lebih Dara tidak ada melihat keberadaan dari laki-laki yang menghancurkan masa depannya. Bahkan ketika kelas tiga mengambil ijazah pun sosok Gara tak terlihat. Hanya ada Reva and the geng yang sejak tadi menyindirnya.

Dara melewati lorong-lorong kelas yang biasanya ia lewati jika ingin menuju kelasnya.

"Seriusan, Gara udah terbang ke London... Wah gila.. Doi pergi gitu aja tanpa pamit sama kita..." ucap salah seorang murid.

"Aku juga akan menyusul nya lusa, dan kami akan berkuliah di tempat yang sama..." balas suara lainnya.

"Ahhh.... Reva... Kamu benar-benar ya, nggak mau melepaskan incaran mu" sahut salah seorang dari mereka.

Dara masih menyimak percakapan teman sekelasnya itu dari balik tembok.

Dara meremas ujung kaosnya. Laki-laki itu pergi..lirih Dara.

Lalu apa yang akan terjadi pada ku selanjutnya? Bagaimana jika aku hamil? Aku harus bagaimana?

Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang berseliweran di benak nya.

Gara bohong padanya. Percakapan mereka sesudah terjadinya kejadian itu hanya bohong dan tipu belaka.

Di balkon sebuah apartemen kota London, Gara menatap langit malam bertabur bintang. Pikirannya tertuju pada gadis yang secara tak sengaja ia lukai.

Papanya tahu akan perbuatan yang ia lakukan pada Dara.

Gara telah menceritakan semuanya kejadian pada papanya tanpa ada satupun terlewatkan. Dan sesuai prediksi, papanya menentang keinginan Gara untuk menikahi dan mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Karena marah dan takut nama baiknya tercemar, papa nya lalu mengirim Gara jauh ke negri orang dengan satu syarat agar papanya setuju tidak pernah melukai gadis yang diam-diam Gara sukai entah sejak kapan.

"Ra... Maaf kan aku melukai mu. Dan aku berjanji,kelak jika aku kembali, orang pertama yang akan aku cari adalah kamu. Dan aku akan mempertanggung jawabkan perbuatanku padamu. Maafkan aku, ini demi keselamatan mu dan juga keluarga mu" gumam Gara yang menatap satu foto yang ia ambil diam-diam saat melihat Dara duduk di taman sendirian setelah kejadian itu.

To be continued....

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

hadehhhhhh
mumet deh....

2024-08-03

0

RossyNara

RossyNara

orang kaya yang di lihat cuma harta padahal harta gak di bawa mati

2024-06-15

1

lihat semua
Episodes
1 pertemuan pertama
2 perpustakaan sekolah
3 thanks Ra
4 hujan dan petaka
5 maaf melukai mu
6 hancur hingga jadi abu
7 sebuah pengakuan
8 ketegaran Dara
9 tentang Sagara
10 bayi laki-laki
11 aku merasakannya
12 move on
13 mereka bahagia tapi aku hancur
14 enyahkan tanganmu
15 dua kejadian dalam satu waktu
16 restoran saung Oma Dewi
17 bertemu dengan mu
18 curhat sahabat
19 bicara Evan
20 Reva dan segala kegilaannya
21 Daddy nya Iaz
22 aku mencintaimu
23 sehari bersama Ardiaz
24 hinaan
25 hari yang berat
26 dilema
27 ternyata Papa penyebabnya
28 ayo putus
29 love and family
30 sekali lagi mengalah
31 kecelakaan dan rahasia
32 janji yang terlupakan
33 luka
34 melangkah maju
35 sebuah rasa
36 mencari ingatan yang hilang
37 tanpa sengaja bertemu
38 keluarga akan tetap jadi keluarga
39 terima kasih Dion
40 pertemuaan dan perpisahan
41 kecurigaan Sagara
42 sedikit tentang Mama
43 kembalinya ingatan yang hilang
44 tawaran cinta yang baru
45 aku menerimanya
46 luka Ardiaz
47 Tante Karin
48 apa yang dirahasiakan oleh Papa?
49 mencari kebenaran (1)
50 mencari kebenaran (2)
51 berani mengambil resiko
52 perselisihan kakak adik
53 ulah Reva
54 mengurai masalah
55 permintaan
56 bersama tapi tidak bersatu
57 membongkar kejahatan Reva dan Steve
58 cinta itu masih ada
59 terungkapnya rahasia
60 Vito dan kemarahannya
61 harusnya tak kembali dekat
62 rebut saja dia
63 sidang perdana
64 pria rapuh
65 terlihat seperti keluarga
66 we need to talk
67 kejutan tak terduga
68 tunangan dadakan
69 sebuah kebenaran
70 Salah menilai
71 seperti remaja kasmaran
72 jodoh Karin
73 deep talk
74 momen indah
75 menjelang pernikahan
76 menjadi lebih dekat
77 hari bahagia kita
78 akhir dari penantian panjang
79 jalani pelan-pelan
80 sedikit lebih berani (1)
81 sedikit lebih berani (2)
82 revisi panggilan
83 pilihan hidup
84 hukuman yang pantas
85 kabar duka
86 pelukan hangat
87 ikuti kata hati (Karin vs Rama)
88 menolak dengan tegas (Karin vs Rama)
89 sosok suami sempurna
90 memberimu banyak cinta
91 aku juga menderita
92 cinta yang menyakitkan
93 virus pengganggu
94 ujian pertama kita
95 cemburu pertama
96 menjebak si biang masalah
97 mantan belum move on
98 pembalasan untuk pria jahat
99 mencintai namun terlihat asing
100 mengikatmu (Karin vs Rama)
101 pergi untuk kembali (Karin vs Rama )
102 galau Hanifa
103 beri aku waktu
104 keputusan
105 jatuh cinta (Evan vs Hanifa)
106 meminta izin (Evan vs Hanifa)
107 lebih dekat (Hanifa vs Evan)
108 selamat ya...(Hanifa vs Evan)
109 sama-sama pemula (Evan vs Hanifa)
110 indah pada waktunya
111 ucapan Terima Kasih
112 ekstra part : Welcome my girl
113 Love is You ( Promo Novel )
Episodes

Updated 113 Episodes

1
pertemuan pertama
2
perpustakaan sekolah
3
thanks Ra
4
hujan dan petaka
5
maaf melukai mu
6
hancur hingga jadi abu
7
sebuah pengakuan
8
ketegaran Dara
9
tentang Sagara
10
bayi laki-laki
11
aku merasakannya
12
move on
13
mereka bahagia tapi aku hancur
14
enyahkan tanganmu
15
dua kejadian dalam satu waktu
16
restoran saung Oma Dewi
17
bertemu dengan mu
18
curhat sahabat
19
bicara Evan
20
Reva dan segala kegilaannya
21
Daddy nya Iaz
22
aku mencintaimu
23
sehari bersama Ardiaz
24
hinaan
25
hari yang berat
26
dilema
27
ternyata Papa penyebabnya
28
ayo putus
29
love and family
30
sekali lagi mengalah
31
kecelakaan dan rahasia
32
janji yang terlupakan
33
luka
34
melangkah maju
35
sebuah rasa
36
mencari ingatan yang hilang
37
tanpa sengaja bertemu
38
keluarga akan tetap jadi keluarga
39
terima kasih Dion
40
pertemuaan dan perpisahan
41
kecurigaan Sagara
42
sedikit tentang Mama
43
kembalinya ingatan yang hilang
44
tawaran cinta yang baru
45
aku menerimanya
46
luka Ardiaz
47
Tante Karin
48
apa yang dirahasiakan oleh Papa?
49
mencari kebenaran (1)
50
mencari kebenaran (2)
51
berani mengambil resiko
52
perselisihan kakak adik
53
ulah Reva
54
mengurai masalah
55
permintaan
56
bersama tapi tidak bersatu
57
membongkar kejahatan Reva dan Steve
58
cinta itu masih ada
59
terungkapnya rahasia
60
Vito dan kemarahannya
61
harusnya tak kembali dekat
62
rebut saja dia
63
sidang perdana
64
pria rapuh
65
terlihat seperti keluarga
66
we need to talk
67
kejutan tak terduga
68
tunangan dadakan
69
sebuah kebenaran
70
Salah menilai
71
seperti remaja kasmaran
72
jodoh Karin
73
deep talk
74
momen indah
75
menjelang pernikahan
76
menjadi lebih dekat
77
hari bahagia kita
78
akhir dari penantian panjang
79
jalani pelan-pelan
80
sedikit lebih berani (1)
81
sedikit lebih berani (2)
82
revisi panggilan
83
pilihan hidup
84
hukuman yang pantas
85
kabar duka
86
pelukan hangat
87
ikuti kata hati (Karin vs Rama)
88
menolak dengan tegas (Karin vs Rama)
89
sosok suami sempurna
90
memberimu banyak cinta
91
aku juga menderita
92
cinta yang menyakitkan
93
virus pengganggu
94
ujian pertama kita
95
cemburu pertama
96
menjebak si biang masalah
97
mantan belum move on
98
pembalasan untuk pria jahat
99
mencintai namun terlihat asing
100
mengikatmu (Karin vs Rama)
101
pergi untuk kembali (Karin vs Rama )
102
galau Hanifa
103
beri aku waktu
104
keputusan
105
jatuh cinta (Evan vs Hanifa)
106
meminta izin (Evan vs Hanifa)
107
lebih dekat (Hanifa vs Evan)
108
selamat ya...(Hanifa vs Evan)
109
sama-sama pemula (Evan vs Hanifa)
110
indah pada waktunya
111
ucapan Terima Kasih
112
ekstra part : Welcome my girl
113
Love is You ( Promo Novel )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!