4-We need Babysister!

4-We need Babysister!

"Sulit memang mencari tahunya,tetapi sepertinya ini masih awal."

Galaksi Reynan Pradipta.

****

"Bagus,diam begitu son."

Ckrakk

"Papappppa..."

"Sebentar lagi prince,c'mon!"

"Papppapa...."

Ckrakk

Pria tampan berkaos hitam polos itu menatap hasil jepretanya bangga.Spot dan pencahyan yang apik,nyatanya dapat menghasilkan fhoto chiamik.

"Ppapapa....."

Celoteh bayi tampan berambut pirang keemasan tersebut ceria.

Pria tampan lainya beranjak dari duduknya,mengambil alih putra mereka untuk digendongnya.

"Waktunya istirahat little prince."

Ujarnya.

"Pemotratanya belum selesai bang!"

Lerai pria tampan tersebut,sambil melirik jam dinding.

"Waktunya Astronot ngemil buah,kamu diam dulu!"

"Ish,lagi pemotratan juga."

Ketus pria yang tengah memegang camera tersebu.

"Gemi?"

"Emmmmiiii"

Celoteh sikecil tak jelas.

"Tidak boleh meniru papa baby boy!"

Ujar Galaksi memperingati.

Pria tampan itu dengan telatan menyuapi putranya buah buahan organik,yang telah dipotong dadu dadu kecil.

"Enak hm?"

Bayi lelaki tersebut nampak berceloteh riang,memperlihatkan bibir mungilnya yang penuh dengan buah.

"Kalau lagi makan jangan berceloteh baby boy!"

Leraik Galaksi memperingati.

"Mana ngerti dia bang,biarin deh."

Intrukai adiknya.

Pria tampan itu datang sambil membawa stoller bayi milik Astronot.

"Mau kemana?"

"Taman."

Jawabnya santai.

"Tidak kekantor?"

Selidik Galaksi.

"Tidak,ada Jhon yang bisa handle kerjaan hari ini."

Gemintang menjawab santai.

Galaksi nampak tak suka dengan jawaban sang adik.Ia menoleh,menghrntikan aktivitas menyuapi Astronotnya sejenak.

"Your is Chief exsecutive officer of Pradipta Company!"

Ujarnya memperingati.

"Bukan sikap seorang pemimpin yang menyelewengkan tugasnya begitu saja."

Gemintang masih tak bergeming dalam posisinya.

"Abang sendiri?"

Tanyanya balik.

Galaķsi menghela nafasnya sejenak.Ia memang menjabat sebagai seorang Lawyer,juga salah satu angota eksekutif di perusahan mereka.Tetapi tetap saja,jobdesknya tidak sama dengan Gemintang yang notabenenya adalah seorang Chief exsecutive officer atau CEO.

"Gemi,jangan jadikan Astronot alasan untuk kamu lalai dalam menjalankan wewenangmu."

Jawabnya.

"Astronot prioritas kita bang,ingat?"

Iya,benar memang perkataan Gemintang barusan.Hanya saja,jangan sampai karena Astronot Gemintang lupa jobdescknya sebagai seorang Chief exsecutive officer.

"Iya,tapi kamu harus bisa memanage waktu.

Ada saatnya kita harus mencari nafkah,demu menjaga kelangasungan masa depan Astronot dimasa depan."

Galaksi menatap bayi mungil yang tengah duduk dikursi khusus baby miliknya tersebut.Manik gemerlapnya,seakan akan menatap kedua pria dewasa dihadapanya dengan bingung.Ia bahkan sesekali berceloteh riang sambil melemparkan tawa kecil melihat perdebatan kedua orang tuanya.

"Astronot memang tanggung jawab dan prioritas kita.Tapi,jangan sampai karena hal itu kita lupa tanggung jawab yang lain Gemi.

Perusahaan itu,satu satunya aset terbesar peninggalan Ayah dan kakek."

Ujar Galaksi sambil menatap adiknya.

Saudara biologisnya yang juga keluarga satu satunya yang ia punya,yang selalu mendampingni hidupnya.Gemintang beringsut,ia menguyar rambutnya kecil.

"Sorry bang,Gemi emosi."

Sesalnya.

"Maaf,Gemi hampir lupa sama tangging jawab lain karena prioritas utama lainya."

Galaksi tersenyum tipis,sambil menepuk bahu adiknya.

"Makanya,aku panggil babbysister untuk Astro."

"Hah,tapi kenapa?"

Kaget Gemintang.

"Kita mampu bang,lebih dari mampu malahan buat ngerawat Astronot sampai besar."

"Gemi,dengarkan abang!"

Galakasi menatap adiknya intens.

"Babysister itu,gunanya menjaga Astronot saat kita sama sama sedang bekerja.Walaupun kita bawa Astronot,jika ada babysister kita akan mudah memgatur pekerjaan tanpa takut Astro terabaikan."

Papar Galaksi.

"Intinya,babysister itu sebagai media untuk meringkan beban kita."

"Astronot bukan beban!"

Tolak Gemintang sambil mengendong putranya.

"Iya,abang tahu."

Ujar Galaksi sambil tesenyum tipis.

"Astronot itu sumber kebahagiaan kita."

Ujarnya bersamaan.

Delapan bulan sudah mereka berdua lalui.Pahit manisnya menjadi seorang single parents,sudah mereka rasakan kini.Sulitnya memanage waktu pada awal awal,karena memang mereka tergolong orang orang workholic.Hingga pada akhirnya,tuhan membawa mereka kepada langkah ini.

Menjadikan mereka orang tua,tanpa rencana sedikitpun.Single parents bukanlah hal mudah tuk dilalui.Belum lagi,keduanya sama sama minus soal mengurus anak.

Tetapi dari segi positifnya,mereka bisa banyak belajar.Setidaknya kelak,saat mereka menjadi seorang ayah mereka bisa membantu meringankan beban sang istri dalam segi menurus buah hati.

Tok

Tok

Tok

Ketukan nyaring dibalik pintu,membuat fokus kedua pria tampan itu buyar.Satu diantaranya menoleh,memastikan si kecil tidak bangun dari tidur siangnya.

Setelah makan siang tadi,Astronot nampak memguap lucu layaknya bayi pada umumnya.Pada akhirnya,boca ganteng itu tertidur setelah diberikan susu formula.

"Gemi,open the door."

Titah sang kakak yang tengah berkutat dengan laptop dan tumpukkan berkas diruang tengah.

Si empunya nama yang tengah menganalisa data pemasukan dan pengeluaran perusahaan,tiga bulan belakamgan akhirnya mengalah.Ia beranjak,sesudah mematikan tablet ditanganya.

"Jika wanita cantik,akan aku jadikan kau istri."

Ujarnya absurd.

"Jika pria jelek,maka ak-"

"GEMI?!"

sang abang memperingati.

"....akan aku kutuk jadi popok?!"

Lanjutnya menggerutu kecil.

Gemintang kesal,karena ketukan tersebut membuat pekerjaanya tertunda.Ish,seorang Gemintang jika kesal malah tingkah absurdnya sering muncul.

Tok

Tok

"Ada apa-"

Ujarnya menjeda,saat dia membuka pintu secara kasar.

Ternyata,celotehan pertamanya didengarkan oleh tuhan.Seorang gadis cantik berdiri tepat tiga langkah dihadapanya.Menengteng sebuah tas jinjing yang cukup besar.Wajah baby facenya,membuat Gemintang bisa dengan mudah menebak usianya.

"Siapa?"

Tanyanya datar.

Mempertahankan harga diri,saat ia ke-geep memperhatikan lawan bicaranya yang cantik jelita,juga polos ini.

"Hm,saya babbysister dari perusahaan yang tuan kunjungi beberapa hari yang lalu."

Ujarnya dengan pelapalan bahasa yang lancar.

"Kamu bisa bahasa Indonesia?"

Bingung Gemintang.

Gadis cantik itu mengangguk mantap.

"Saya dari Indonesia tuan."

Ujarnya.

Gemintang tertarik untuk memandangi tahi lalat dipipi gadis tersebut.Nampak menggemaskan,apalagi saat ia berbicara.Tahi lalat tersebut nampak bergerak kesana kemari.

Ck,dasar Geming sampai segitunya!

"Owh,kamu dari perusahaan asisten rumah tangga dan babysister itu?"

Monolognya.

"Iya."

"Kam-"

"Siapa?"

Sela suara lain yang tiba tiba muncul disamping Gemintang.

"Itu bang,babysister permintaan abang."

Tutur Gemintang.

"Hm"

Gaĺaksi beralih,menatap siapakah sosok yang akan menjaga buah hatinya kelak.

"Kamu?"

Gadis cantik itu mengangguk sambil mengumbar senyumanya.

Ia cantik,manis dan nampak sangat muda.

Bukan,bukan itu yang Galaksi perhatikan.Perihal loyalitas kerjanya,bisa mereka lihat nanti.Hanya saja,sosok ini mengingatkanya kepada sebuah informasi yang digalinya 4 atau 5 tahun yang lalu.Sosok tak familiar,yang ia takuti benar adalah sosok yang sama.

"Siapa,namamu?"

Tanya Galaksi datar,dingin dan berkesan tak bersahabat.

Ada raut penuh keterkejutan dimata lawan bicaranya,saat mendapatkan respon tersebut.Namun dengan lihai,ia menyembunyikan raut keterkejutanya dengan apik.

"Ari,namaku Arini Anindita William."

****

TBC

Selamat pagi readers🖑🖑

Yuhuuu,bang Gemilak update lagi yoo

Hayoo,Ada yang kangen gak???

Aku mau tanya dong,kira kira menurut readers Ari tuh gimana sih??

Ada yang mau jawab panjang × lebar × tinggi gak🤔🤔

Kenapa tak boleh sama bang GG?

Kalau ada yang jawab,dikolom komentar yo.

Besok GG update lagi😅😅

Selamat mencoba🖑🖑

Sukabumi 10 Agust 2020

05.59

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***