Chapter 16

Dua hari kemudian, pagi pagi di kelas, Rina duduk termenung di mejanya sendiri setelah dia datang ke sekolah, alasannya sebelum berangkat ke sekolah, dia ke mini market berencana mengambil uang di atm untuk membeli buku pelajaran yang kurang, tapi ketika memeriksa saldonya, yang awalnya hanya 5 juta sekarang bertambah menjadi 7,5 juta. Rina menjadi bingung dan hanya mengambil seperlunya, dia merenung di kelas sambil melihat foto saldo yang dia foto di atm.

Selain itu, dia juga ingat kejadian kemarin malam ketika Farah datang ke kosannya setelah menjenguk Rudi di polsek dan bicara empat mata dengan dirinya berdua saja, Farah menceritakan kejadian yang dia alami kepada Rina dan membuat Rina benar benar terkejut, selain itu Farah juga menunjukkan hasil tes pack baru yang dia gunakan dan hanya menunjukkan satu garis, berbeda dengan yang waktu itu dia tunjukkan kepada Rudi. Farah juga berpesan kepada Rina supaya dia merahasiakannya dari Rudi dan juga mengatakan kalau Rudi berkenan kembali pada dirinya, dia bersedia.

“Soal duit aja gue masih penasaran, ini malah kak Farah kagak hamil lagi, apa yang waktu pertama dia salah periksa ya karena rasa bersalah dan dia merasa kotor karena di perkosa, tapi ga mungkin juga, tespek itu kan ga mungkin bohong, lagian masa balik jadi perawan, aaaah...gue bener bener pusing mikirinnya,” ujar Rina dalam hati.

“Woi...” punggung Rina di tepuk seseorang.

Rina menoleh dan melihat Sari di belakangnya, dia langsung menoleh dan menarik tangan Sari, kemudian dia melihat ke kanan dan ke kiri.

“Meli mana ?” tanya Rina.

“Dia ga masuk hari ini, gue di mintain tolong supaya bilangin ke guru, kayaknya dia sakit,” ujar Sari.

“Oh gitu, rasanya kemarin baik baik aja tuh si Meli, kok tiba tiba sakit ?” tanya Rina.

“Ga tau tuh, gue juga aneh, dia lagi ada urusan kali, lo tau kan masalahnya,” jawab Sari.

“Iya ya, bener juga, biarin aja deh,” balas Rina.

“Nah lo sendiri kenapa bengong kayak barusan ?” tanya Sari.

“Banyak pikiran, gue mikirin kak Rudi, lo ngerti kan,” jawab Rina.

“Iya sih, udah tiga hari dia di polsek,” balas Sari.

“Pokoknya banyak deh yang gue pikirin,” ujar Rina.

“Mikirin gue ya ?” celetuk seorang pria di belakang Rina.

Rina dan Sari menoleh, mereka melihat Anto berdiri di belakang mereka, keduanya tidak sadar Anto mendekati mereka karena sedang asik sendiri. Rina langsung diam saja tidak meladeni Anto dan Sari juga tidak menggubris Anto.

“Ih gue di kacangin, oh iye bener juga, ini abang lo bukan ya ?” tanya Anto sambil memperlihatkan smartphonenya.

Rina menoleh dan melihat cuplikan rekaman viral terjadinya kecelakaan di ruas jalan yang mengakibatkan meninggalnya seorang siswa sd. Di video terlihat jelas kalau Doni lah yang hampir di hakimi massa dan Rudi justru malah di amankan oleh beberapa pengemudi ojek. Karena kaget melihat videonya, Rina menyambar smartphone Anto dan mengulang videonya, alasannya karena posisi pengambilan video sangat aneh.

Video itu di ambil dari dalam mobil yang memperlihatkan Doni sengaja berbelok dan kemudian video berpindah melihat hasil tabrakannya seakan di rekam oleh drone dari udara. Rina langsung menoleh melihat Anto,

“Lo dapet darimana video ini ?” tanya Rina sambil berdiri.

“Weit...rahasia dong,” jawab Anto.

“Serius, lo dapet darimana ?” tanya Rina sambil mengembalikan smarphone Anto dengan wajah garang.

“Wah...gimana ya....” ujar Anto sengaja mengulur.

“Lo mau bilang ga,” Sari langsung menarik kerah Anto sambil berjinjit dan berwajah garang.

Anto yang melihat wajah Sari dan Rina yang nampak sangat marah kepada dirinya menjadi bingung, senyum menghilang dari wajahnya,

“Dih kenapa sih lo berdua\, ini video viral di tik ***\, buka makanya\,” ujar Anto yang terpojok.

Rina dan Sari langsung kembali ke tempat duduk Rina dan mengambil smartphone, ternyata yang Anto katakan benar, video itu menjadi viral khusus di situs itu dan akun yang membuatnya viral bernama NS. Rina langsung memeriksa akunnya, ternyata postingan akun itu hanyalah video itu dan tidak memiliki profil atau akun di sosial media lainnya. Tentu saja hal ini menambah kecurigaan Rina dan membuatnya semakin penasaran.

“Udahlah Rin, mau gue bantuin keluarin abang lo dari penjara ga ?” tanya Anto.

“Diem lo,” jawab Rina.

“Tau nih anak, dah tau orang lagi ada masalah, dah sono, lo ngeganggu aja,” tambah Sari.

“Iya iya sori, jangan marah, dah gue duduk,” balas Anto berbalik.

Setelah Anto pergi, “dling,” tiba tiba sebuah pesan masuk ke smarphone Sari, ternyata yang mengirim pesan adalah Meli, Sari membuka pesannya dan membacanya, kemudian dia memberikan pesannya kepada Rina, setelah membacanya,

“Lah jadi dia ga sekolah gara gara dari kemarin ada yang ngikutin dia gitu ?” tanya Rina.

“Pesannya sih gitu kan, jangan jangan abangnya lagi, kemarin kan dia cerita kalo abangnya ga bisa di hubungi, bahaya juga sih,” jawab Sari.

“Bisa jadi, ntar pulang ke rumahnya yu, lo tau kan sekarang dia dimana ?” tanya Rina.

“Tau sih, gue kirim pesan dulu ya ke dia, tanya dulu,” jawab Sari.

“Iya kirim aja, bilang pulang sekolah kita kesana,” balas Rina.

******

Pulang sekolah, Rina dan Sari langsung keluar dari kelas berjalan keluar dari gedung, Anto mengejar mereka dan langsung mencegat mereka di depan gerbang,

“Oi mau kemana lo pada ? jalan jalan ke mall yu, besok kan sabtu,” ajak Anto.

“Ogah, gue banyak urusan,” ujar Rina.

“Sama, gue ikut dia,” tambah Sari sambil menunjuk Rina.

“Ayolah, sebentar aja yuk, gue bayarin makan deh,” balas Anto.

“Maksa banget sih lo, gue bilang kaga ya kaga,” ujar Rina.

“Dih lo tuh ya, gue ajak baik baik malah nyolot, lo jangan kayak gitu lo, jauh jodoh lo,” ujar Anto.

“Bodo amat,” balas Rina berjalan melewati Anto.

Tapi Anto malah mengejarnya dan menarik lengannya sampai tas Rina terjatuh, Rina langsung berbalik,

“Lo ya, gue belom kelar ngomong lo maen pegi aja,” teriak Anto kesal.

“Gue udah bilang gue kaga mau, kenapa lo maksa,” teriak Rina.

“Lo kelewatan ya Nto, cari perkara lo,” tambah Sari.

“Oi....dia ganggu lo Rin ?” tanya seorang pria.

Tiba tiba Rina dan Sari merasa tertutup bayangan seseorang dan menjadi gelap, keduanya menoleh ke belakang, ternyata Arya sudah berdiri di belakang Rina dan Sari menatap Anto dengan tajam dan tangan mengepal.

“Lah lo di sini Arya ?” tanya Rina dan Sari bersamaan kaget.

“Die ganggu lo bedua, Rin, Sar ?” tanya Arya menunjuk Anto.

“Ya gitu deh,” jawab Rina.

Arya langsung tersenyum lebar, dia maju dan langsung menarik kerah baju Anto, tentu saja Anto langsung berontak,

“Lo anak sman 59 ngapain ke sini ?” teriak Anto.

“Jemput mereka, sini ikut gue lo,” jawab Arya.

“Oi Rya, udah, lepas aja,” ujar Rina.

“Iya bener, ntar malah lo yang kasus, dah lepasin,” tambah Sari.

“Nah hoki lo di tolongin ama cewe, sono pegi,” ujar Arya sambil melepaskan Anto.

Anto langsung lari tunggang langgang masuk kembali ke dalam, Rina dan Sari langsung berdiri di depan Arya,

“Lo ngapain ke sekolah kita ?” tanya Rina.

“Gue di suruh ngawal lo bertiga ama kak Farah, takutnya Doni nyamperin lo orang, mana yang satunya ?” tanya Arya.

“Maksud lo Meli, dia kaga masuk,” jawab Sari.

“Lah perasaan tadi pagi gue liat dia pake seragam,” ujar Arya.

“Barusan lo bilang apa ?” tanya Rina.

“Gue ngikutin dia udah dari kemarin, kak Rudi bilang ke gue kalo Doni mungkin kontak adenya dan kasian adenya kalau sampe kena masalah, jadi ya balik dari nganterin kak Farah ke polsek, gue cari dia dan ketemu, ga taunya dia tinggal deket sekolah gue, tujuan gue ya bukan mau ngapain, buat ngawasin aja supaya ga kenapa napa,” jawab Arya.

“Nih baca,” ujar Sari memperlihatkan pesan dari Meli di smarphonenya.

“Lah dia ga masuk gara gara gue berarti, alamak, jadi ga enak dah gue,” ujar Arya dengan wajah kaget.

“Gue ama Sari mau ke rumahnya, lo ikut aja,” ajak Rina.

“Ga lah, bilangin aja ama dia, yang ngikutin dia gue, jangan takut, alasannya karena dia tinggal deket sekolah gue, sekalian bilangin, gue minta maaf, gue ga ada maksud apa apa,” ujar Arya dengan wajah mulai memerah.

“Enak aja lo, gue ogah nyampein, sampein sendiri, masa tukang ribut kayak lo takut ama cewe,” ujar Sari.

“Jee...bukannya takut, kaga enak kale, dah ya, tolong sampein ya plis,” ujar Arya.

“Kaga, abang gue juga dulu tukang ribut, tapi dia kaga kayak lo, buktinya dia kaga pernah nyakitin kakak lo kan, ikut lo, jangan cemen,” ujar Rina menatap tajam Arya.

“Ya udeh, gue ikut, ayo jalan, males gue ribut ama adenya kak Rudi,” ujar Arya.

Rina dan Sari tersenyum melihat Arya yang berwajah sangar tapi memerah karena malu, akhirnya ketiganya berjalan bersama menuju ke rumah Meli.

Terpopuler

Comments

Hery S

Hery S

lama2 gue baca ini novel bingung kemana alur cerita nya /Sly//Hey//Hey//Hey//Hey/cmn muter2 kyk penjual cilok jujur ini gue

2025-03-08

0

Inyoman Raka

Inyoman Raka

ini masalh koq muter2 gak selesai

2025-02-17

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 rehat beberapa hari
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Chapter 61
63 Chapter 62
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Rehat
70 Chapter 68
71 Chapter 69
72 Chapter 70
73 Chapter 71
74 Chapter 72
75 Chapter 73
76 Chapter 74
77 Chapter 75
78 Chapter 76
79 Chapter 77
80 Chapter 78
81 Chapter 79
82 Chapter 80
83 Chapter 81
84 Chapter 82
85 Chapter 83
86 Chapter 84
87 Chapter 85
88 Chapter 86
89 Chapter 87
90 Chapter 88
91 Chapter 89
92 Chapter 90
93 Chapter 91
94 Chapter 92
95 Chapter 93
96 Chapter 94
97 Chapter 95
98 Chapter 96
99 Chapter 97
100 Chapter 98
101 Chapter 99
102 Chapter 100
103 Chapter 101
104 Chapter 102
105 Chapter 103
106 Chapter 104
107 Chapter 105
108 Chapter 106
109 Chapter 107
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
rehat beberapa hari
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Chapter 61
63
Chapter 62
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Rehat
70
Chapter 68
71
Chapter 69
72
Chapter 70
73
Chapter 71
74
Chapter 72
75
Chapter 73
76
Chapter 74
77
Chapter 75
78
Chapter 76
79
Chapter 77
80
Chapter 78
81
Chapter 79
82
Chapter 80
83
Chapter 81
84
Chapter 82
85
Chapter 83
86
Chapter 84
87
Chapter 85
88
Chapter 86
89
Chapter 87
90
Chapter 88
91
Chapter 89
92
Chapter 90
93
Chapter 91
94
Chapter 92
95
Chapter 93
96
Chapter 94
97
Chapter 95
98
Chapter 96
99
Chapter 97
100
Chapter 98
101
Chapter 99
102
Chapter 100
103
Chapter 101
104
Chapter 102
105
Chapter 103
106
Chapter 104
107
Chapter 105
108
Chapter 106
109
Chapter 107

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!