Chapter 12

Sementara itu di kos kosan, Rina yang menangis semalaman dan tanpa sadar tertidur, sekarang terbangun. Dia langsung duduk di ranjangnya dan mengucek matanya, dia menoleh ranjang di bawahnya tidak keluar dan Rudi tidak ada di sana,

“Kakak..huu...huu...huu,” air matanya kembali menetes, dia mengingat kejadian semalam.

“Trek,” tiba tiba tangannya menyentuh sesuatu di sebelahnya, dia menoleh sambil mengucek matanya yang berair. Rina sedikit kaget karena melihat sebuah amplop tertutup di dalam selimutnya, dia mengambil amplop itu dan membukanya, isi amplop itu adalah sebuah buku tabungan dari salah satu bank lengkap dengan kartu atmnya. Dia membuka buku tabungan itu dan nama yang tertera di sana adalah Rina Kuncoro, dia membalik bukunya dan langsung buku itu terlepas dari tangannya ketika dia melihat jumlah uangnya.

“A..apa ini ? kok ada buku tabungan atas nama gue, isinya 5 juta lagi,” gumam Rina dalam hati.

Dia mencubit lengannya dan merasakan sakit, sekali lagi dia mengambil bukunya bersamaan dengan kartu atmnya, dia mengamati sekali lagi buku dan kartunya, “pluk,” dari selipan buku tabungan jatuh selembar kertas yang di lipat lipat sampai kecil, Rina mengambil kertas itu dan membukanya, isinya adalah tulisan kecil kecil yang mirip seperti contekan. Rina memicingkan matanya untuk membaca tulisannya,

“Rin, ini uang untuk kamu pakai selama aku masih di penjara, pin atmnya tanggal lahirmu, tapi kalau mau di ganti ya di ganti aja, aku ga apa apa sekarang, tidak lama lagi aku akan bebas, kamu tunggu aja ya. Kakak sayang kamu, Rudi,”

“Hik...hik...hik...” air mata Rina berjatuhan membasahi kertas yang di pegangnya, dia menoleh melihat jam dinding di kamarnya yang sudah menunjukkan jam 2 siang, Rina membolos sekolah karena dia menangis semalaman dan baru tidur ketika pagi hari. Kemudian, dia menyalakan televisi kecil yang berada di kamarnya. Baru saja menyala, salah satu channel televisi swasta yang berlambang rajawali berinisial M menayangkan “breaking news.”

“Handoko Cahyo, usia 62 tahun, pengusaha dan politisi dari partai X di panggil oleh KPK untuk di periksa atas keterlibatannya dalam kasus korupsi pendanaan proyek menara X yang merugikan negara sebesar XX triliun. Pihak polisi menangkap tersangka di kediamannya namun tersangka di ketahui pingsan dan di diagnosa menderita stroke, sekarang tersangka di larikan ke rumah sakit tni untuk di rawat,”

“Huh....itu kan bapaknya Meli yang semalem ? kok dadakan banget ?” ujar Rina dalam hati.

“Duk..duk,” pintu kamar kos kosan Rina di ketuk, Rina langsung berdiri dan berlari ke pintu, dia membuka sedikit pintunya dan melihat Meli yang sedang menangis bersama Sari yang menghiburnya berada di balik pintu. Rina langsung membuka lebar lebar pintunya,

“Kenapa Mel ?” tanya Rina yang matanya masih berkaca kaca.

“Rin...maafin gue Rin, gue ga bisa bantu lo semalem, sekarang bokap gue di tangkep trus pas di tangkep dia langsung stroke, sekarang lagi di bawa ke rumah sakit, rumah gue di kasih polis line dan gue ama nyokap ngungsi sementara ke rumah sodara, semua gara gara abang gue,” ujar Meli.

“Ssst...masuk dulu, lo masih di depan, ayo ayo...”

Rina mengajak keduanya masuk dan melihat sekeliling, kemudian dia menutup pintu, Sari mematikan televisi supaya mereka bisa bicara tidak terganggu. Meli menceritakan kronologisnya, ketika pulang ke rumahnya semalam, papanya memarahi kakaknya habis habisan sampai lemas. Tengah malam, mamanya tiba tiba berteriak karena papanya kejang kejang di tempat tidur dengan mulut berbusa, tapi setelah itu papanya kembali tenang seperti tidak terjadi apa apa, kemudian paginya, setelah Meli berangkat ke sekolah, beberapa polisi berpakaian preman datang ke rumah.

Awalnya mama Meli menyangka polisi datang karena kasus tabrakan Doni kemarin, tapi rupanya mereka membawa surat dari KPK untuk menangkap suaminya atas tuduhan korupsi. Tentu saja, sang mama memanggil suaminya di ruang kerja, ketika membaca suratnya, sang suami keluar dan tidak terima dia di panggil oleh KPK karena dia tidak bersalah, tapi setelah di bacakan bukti bukti tegasnya, dia tidak bisa membantah dan langsung syok memegang jantungnya. Papa Meli langsung pingsan di tempat, para polisi memanggil dokter dan ambulans untuk memeriksa dan membawanya ke rumah sakit.

Setelah di diagnosa di rumah sakit, dokter mengatakan kalau bapak Handoko terkena komplikasi serangan jantung dan stroke sebelah kanan akibat pembekuan darah juga pendarahan di otak yang mengakibatkan tubuh sebelah kirinya akan lumpuh total. Mendengar itu, mama Meli langsung histeris, setelah itu polisi menyegel seluruh rumah Meli sehingga mamanya dan dirinya mengungsi ke rumah saudaranya. Sedangkan Doni tidak di ketahui berada di mana sejak tadi pagi dan tidak bisa di hubungi sama sekali.

“Begitu kejadiannya Rin, makanya gue minta maaf ama lo atas perlakukan papa dan abang gue terhadap kak Rudi,” ujar Meli terisak.

“Iya Mel, gue ngerti, gue ngerti Mel, gue maafin,” ujar Rina sambil memeluk Meli.

Keduanya berpelukan dan menangis bersama, Sari juga ikut memeluk mereka dan juga ikut menangis merasakan penderitaan kedua sahabatnya. Setelah selesai mengeluarkan semuanya, Rina berdiri, dia berjalan ke lemari pakaian Rudi dan mengambil beberapa potong baju milik Rudi, dia mengambil tas punggung dan memasukkan semuanya ke dalam, dia juga mengambul sebuah sikat gigi dan tabung odol yang dia masukkan di risleting bagian depan tas. Tidak lupa dia memasukkan selimut dan handuk ke dalam tas. Meli dan Sari yang melihatnya bertanya,

“Lo mau kemana Rin ?” tanya Sari.

“Polsek, gue bawain baju buat kak Rudi, sekalian gue bawa baju gue, gue udah ambil keputusan, gue mau nginep di sono, boleh apa kaga gue kaga peduli,” ujar Rina sambil mengambili pakaiannya sendiri dan memasukkannya ke dalam tas.

Setelah siap semuanya, Rina masuk ke kamar mandi untuk mandi, kemudian setelah selesai dan berpakaian, Rina yang sudah siap duduk kembali bersama Meli dan Sari di lantai,

“Lo berdua ga usah ikut ya,” ujar Rina.

“Gue ikut Rin, Sar, lo balik duluan aja, gue nemenin Rina,” balas Meli.

“Enak aja, gue juga ikut, nemenin kalian berdua,” balas Sari.

“Tapi gue bakal nginep loh ?” tanya Rina.

“Ya ga apa apa, gue juga males pulang,” jawab Meli.

“Tenang aja Rin, gue ga masalah nginep, secara gue anak kosan juga heheh,” tambah Sari.

“Ya udah deh, makasih ya, lo bedua emang sahabat gue, tapi lo bedua ganti baju dulu, jangan pake seragam,” ujar Rina memeluk keduanya.

Akhirnya Meli dan Sari meminjam baju milik Rina dan bergantian mengganti pakaian di kamar mandi, setelah semua siap, ketiganya berjalan ke pintu. Rina membuka pintunya, wajahny langsung kaget karena di balik pintu ada Farah yang sedang ragu ragu ingin mengetuk pintu.

“Alah dia lagi,” ujar Rina.

“R..Rina...um...yang kemarin maaf ya...sekarang aku sendirian kesini...Ru..Rudi ada ga Rin ?” tanya Farah.

“Minggir, gue lagi buru buru, males urusan ama lo,” balas Rina mendorong Farah.

Farah mundur sedikit ke belakang, dia melihat Meli keluar di belakan Rina, langsung saja Farah menghampiri Meli,

“Um...Mel...”

“Kaga tau, minggirlah, jangan ngalangin jalan,” ujar Meli ketus dengan nada sedikit kencang menyusul Rina di depan.

Sari yang keluar paling belakang tidak tega melihat Farah, dia menjelaskan semuanya kepada Farah apa yang terjadi secara singkat dan kenapa kedua temannya bersikap seperti itu.

“Apa ? Rudi di tangkap polisi ? kenapa ?” tanya Farah panik.

“Duh gimana ya, aku tidak terlalu ngerti ceritanya kak, udah ya kak, aku harus nyusul mereka,” ujar Sari.

“Tu..tunggu,” Farah menangkap tangan Sari.

“Apa lagi kak ?” tanya Sari.

“Boleh aku ikut kalian ?” tanya Farah.

Wajah Sari langsung mendadak jadi bingung, dia benar benar merasa serba salah, antara merasa kasian kepada Farah jadi dia berniat mengajaknya, tapi di lain sisi kedua temannya pasti akan murka kepada dirinya.

Terpopuler

Comments

‌🇳‌‌🇴‌‌🇻‌‌🇪‌‌🇱‌‌ 🇮‌‌🇩‌

‌🇳‌‌🇴‌‌🇻‌‌🇪‌‌🇱‌‌ 🇮‌‌🇩‌

SELAMAT KARYA ANDA INI LOLOS KE LIGA CHAMPIONS TERNAIF DI DUNIA

2025-03-20

1

‌🇳‌‌🇴‌‌🇻‌‌🇪‌‌🇱‌‌ 🇮‌‌🇩‌

‌🇳‌‌🇴‌‌🇻‌‌🇪‌‌🇱‌‌ 🇮‌‌🇩‌

naif

2025-03-20

0

☠zephir atrophos☠

☠zephir atrophos☠

emang anj*** tu si doni!!

2024-04-01

3

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 rehat beberapa hari
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Chapter 61
63 Chapter 62
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Rehat
70 Chapter 68
71 Chapter 69
72 Chapter 70
73 Chapter 71
74 Chapter 72
75 Chapter 73
76 Chapter 74
77 Chapter 75
78 Chapter 76
79 Chapter 77
80 Chapter 78
81 Chapter 79
82 Chapter 80
83 Chapter 81
84 Chapter 82
85 Chapter 83
86 Chapter 84
87 Chapter 85
88 Chapter 86
89 Chapter 87
90 Chapter 88
91 Chapter 89
92 Chapter 90
93 Chapter 91
94 Chapter 92
95 Chapter 93
96 Chapter 94
97 Chapter 95
98 Chapter 96
99 Chapter 97
100 Chapter 98
101 Chapter 99
102 Chapter 100
103 Chapter 101
104 Chapter 102
105 Chapter 103
106 Chapter 104
107 Chapter 105
108 Chapter 106
109 Chapter 107
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
rehat beberapa hari
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Chapter 61
63
Chapter 62
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Rehat
70
Chapter 68
71
Chapter 69
72
Chapter 70
73
Chapter 71
74
Chapter 72
75
Chapter 73
76
Chapter 74
77
Chapter 75
78
Chapter 76
79
Chapter 77
80
Chapter 78
81
Chapter 79
82
Chapter 80
83
Chapter 81
84
Chapter 82
85
Chapter 83
86
Chapter 84
87
Chapter 85
88
Chapter 86
89
Chapter 87
90
Chapter 88
91
Chapter 89
92
Chapter 90
93
Chapter 91
94
Chapter 92
95
Chapter 93
96
Chapter 94
97
Chapter 95
98
Chapter 96
99
Chapter 97
100
Chapter 98
101
Chapter 99
102
Chapter 100
103
Chapter 101
104
Chapter 102
105
Chapter 103
106
Chapter 104
107
Chapter 105
108
Chapter 106
109
Chapter 107

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!