Chapter 10

Kembali ke masa kini, setelan mengirim pesan kepada Rina, Rudi yang sudah selesai di tanyai menunggu kapan dia di perbolehkan pulang. “Dling,” sebuah pesan masuk ke smartphone Rudi, ternyata pesan itu dari Rina yang mengatakan kalau dia dan Meli sedang menuju ke polsek karena ada yang mau di ceritakan kepada Rudi.

“Dih...kenapa malah tu anak mau kesini, kan gue udah bilang tunggu di kosan,” ujar Rudi dalam hati.

Selagi diam menunggu, tiba tiba pintu polsek di buka, seorang pria paruh baya berpakaian bagus masuk ke dalam. Rudi yang mengenal kalau pria itu adalah ayah dari mantan sahabatnya langsung berdiri dan menyapa, namun pria paruh baya itu hanya melirik Rudi dan melangkah masuk ke dalam dengan wajah yang terlihat sangat marah. Beberapa saat kemudian, Rudi bisa mendengar suara teriakan dan gebrakan meja di dalam.

Rudi hanya diam saja mendengarkan Doni menghadapi ayahnya yang mengamuk dan di tengahi oleh polisi. Suara suara bising di dalam terdengar cukup lama, Rudi melihat jam dinding yang berada di tengah tengah, waktu sudah menunjukkan jam setengah tujuh malam. Masih terdengar suara dari dalam seperti orang berdebat yang tidak jelas kata katanya. Tiba tiba pintu polsek di buka, Rina dan Meli yang meminjam baju Rina masuk ke dalam menemui Rudi yang sedang menunggu.

“Kak, kamu ga apa apa kan ?” tanya Rina langsung ketika menghampiri Rudi.

“Aku tidak apa apa, loh Meli ikut kesini ?” tanya Rudi.

“Kak...aku minta maaf banget ya, aku adiknya Doni, aku juga baru tahu kalau kakak ku sudah berbuat macam macam sama kakak, aku mohon maaf banget ya kak,” jawab Meli.

“Oh...kamu adiknya Doni toh, aku baru tahu, kok kamu ga bilang Rin ? kamu kan kenal Doni juga ?” tanya Rudi.

“Aku sendiri juga baru tahu kak tadi, makanya aku kesini, ada yang mau ku ceritain ama kakak,” jawab Rina.

Kemudian Rina dan Meli bercerita tentang kejadian di kos kosan ketika mereka sedang makan di kamar, Rudi kaget mendengar cerita Rina dan Meli. Rudi langsung berpikir, berarti Santi mengajak Farah ke kos kosannya karena tahu kalau dia pasti ada di kos kosannya. Tapi ternyata mereka malah bertemu Rina dan teman temannya yang salah satunya adalah Meli, adik dari Doni.

“Kacau banget sih, parah,” ujar Rudi.

“Iya kak, makanya aku sama Meli kesini, Sari kita minta pulang duluan,” balas Rina.

“Kak Rudi, Rin, gue masuk dulu ya kedalem, di luar tadi gue liat mobil bokap, pasti bokap lagi di dalem,” ujar Meli berdiri.

“Kalau gue bilang sih mending lo ga usah masuk Mel,” ujar Rina sambil memegang tangan Meli.

“Iya, Rina bener Mel, mereka lagi ribut di dalam, biarin dulu aja, nanti kamu masuk malah bikin kacau,” tambah Rudi.

“Iya deh kalo gitu, aku disini dulu,” ujar Meli yang kembali duduk di sebelah Rina.

Suara di dalam mulai hening, beberapa polisi yang terlihat berpangkat tinggi masuk ke dalam. Rudi mengatakan pada Meli kalau mungkin sebentar lagi selesai. Pintu polsek kembali di buka, orang tua korban yang menangis masuk kemudian di antar oleh seorang polisi masuk ke dalam ruangan. Rina bertanya kepada Rudi,

“Sebenernya tabrakannya gimana sih kak ? aku baru denger dari Meli,” tanya Rina.

Melihat Rina dan Meli yang sudah siap mendengarkan dengan antusias, Rudi menceritakan kronologisnya, keduanya langsung terkesiap dan mengucapkan doa, mereka menoleh melihat orang tua korban yang masih di depan ruangan dan sedang di bujuk masuk dari dalam. Akhirnya mereka masuk ke dalam dan suasana kembali hening.

“Kita sampai kapan nih kak di sini ?” tanya Rina.

“Ga tau, tunggu aja,” jawab Rudi.

Tak lama kemudian, dua orang polisi keluar dari ruangan menghampiri Rudi, mereka meminta Rudi masuk ke dalam. Rina dan Meli tidak di perbolehkan masuk dan harus menunggu di luar, Rudi berdiri dan berjalan bersama polisi masuk ke dalam ruangan. Di dalam, Rudi melihat suasana agak tegang, Doni terlihat menunduk dengan wajah yang sangat merah dan tidak berani menatap mata Rudi sama sekali. Ayah Doni hanya duduk diam sambil melipat tangan di dada dan memejamkan matanya.

Tiba tiba seorang polisi berpangkat yang sebelumnya duduk di tengah berdiri dan menghampiri Rudi. Dia langsung memegang pundak Rudi,

“Saudara Rudi ?” tanyanya dengan nada tegas.

“Benar pak,” jawab Rudi.

“Hei...kembalikan anak kami,” teriak seorang pria yang memeluk istrinya yang sedang menangis.

“Aku ?” tanya Rudi.

“Iya kamu, kalau kamu tidak mengganggu pengemudi dan membelokkan setirnya, anak kami masih hidup, sekarang kamu harus membayar semuanya,” teriak sang pria yang air matanya mengalir deras walau wajahnya nampak marah.

“Hah...aku tidak berbuat apa apa, aku hanya minta Doni ke pinggir dan turun, bener kan Don ?” tanya Rudi sambil menoleh kepada Doni.

Doni diam saja dan menunduk tanpa menjawab pertanyaan Rudi, langsung saja Rudi menoleh kepada ayah Doni yang duduk diam melipat tangan di dada dan memejamkan mata. Tiba tiba sang ibu yang menangis langsung berdiri dan menjenggut baju Rudi.

“Dasar iblis....penjahat...mati kamu...mati kamu...” teriak sang ibu histeris.

Seorang polisi menarik sang ibu bersama suaminya dan memintanya kembali duduk, tangisan histeris sang ibu memenuhi ruangan. Wajah Rudi menjadi pucat, dia langsung menoleh melihat Doni,

“Lo gila ya Don...lo fitnah gue....parah...lo bener bener parah\, an**** lo....”

Rudi menerjang ke arah Doni dengan kepalan tangannya, tapi tangannya di tahan oleh polisi yang berada di dalam ruangan. Doni tetap menunduk dan tidak menjawab, namun terlihat sekali tangannya gemetar di pahanya. Ayah Doni langsung bediri dan menarik Doni yang juga langsung berdiri walau menunduk, kemudian dia bersalaman dengan polisi yang berpangkat kemudian melangkah keluar dari ruangan.

“Woi...tanggung jawab lo...woi...an***...bang***....” teriak Rudi.

“Saudara Rudi, anda di tangkap karena menyebabkan kecelakaan maut yang merenggut nyawa seorang anak berusia 11 tahun, bawa dia ke sel,” ujar polisi berpangkat.

“Gue ga salah, gue ga terima ini....gue ga salah....” teriak Rudi yang di giring oleh polisi keluar ruangan untuk di masukkan ke sel.

*****

Sementara itu, Rina yang berada di luar bersama Meli dan menunggu Rudi kembali melihat Doni keluar bersama ayahnya. Meli langsung menghampiri ayahnya,

“Papa....”

“Ayo ikut, kita pulang,” papanya langsung menarik tangan Meli.

“Loh kok, trus gimana ? mana kak Rudi ?” tanya Meli.

“Rudi menggantikan Doni, denger ya Don, mulai sekarang kamu harus bener bener, papa ga mau kejadian seperti ini terulang lagi, kamu tahu kan papa punya citra bagus di luar sana, jangan sampai citra papa rusak gara gara kamu,” ujar papa.

“I..iya pa...maaf pa,” balas Doni menunduk.

Mendengar ucapan ayah Doni dan Meli, Rina langsung tersentak kaget, dia langsung menarik jas papa Doni dan Meli.

“Maksudnya apa om ? mana kakak ku ?” tanya Rina.

“Siapa dia ?” tanya papa kepada Meli.

“Dia Rina....adiknya kak Rudi,” jawab Meli.

“Oh...ayo pulang,” balas papa sambil melepaskan tangan Rina dari jasnya.

“Om...apa maksudnya, kakak ku ga salah om, jelaskan om, jangan begini om,” teriak Rina.

Doni menoleh melihat Rina dengan wajah menyesal dan Meli tidak bisa berbuat apa apa, dia hanya menunduk melihat Rina, Rina langsung berbalik dan berlari masuk ke dalam menerobos polisi, namun dia di hentikan oleh polisi dan di bawa kembali ke luar sambil meronta ronta dan menangis.

“Kakak....kakak....kakak....kakak tidak salah kakak....bebaskan kakak ku...kakak.....” teriak Rina meronta histeris.

Setelah di luar, Rina terduduk lemas di lantai dan menangis tersedu sedu di awasi oleh seorang polisi yang terharu melihatnya.

“Kakak...jangan tinggalin Rina sendirian kak....kakak.....kakak ga salah kak, Rina percaya kakak....” ujar Rina dengan suara lirih.

******

[New Quest received]

[Installing module......done]

[Commencing]

Terpopuler

Comments

‌🇳‌‌🇴‌‌🇻‌‌🇪‌‌🇱‌‌ 🇮‌‌🇩‌

‌🇳‌‌🇴‌‌🇻‌‌🇪‌‌🇱‌‌ 🇮‌‌🇩‌

cerita ini termasuk trending #1ceritaternaif

2025-03-20

0

Andri Suwanto

Andri Suwanto

ckckck males baca ku kira op nya ke dunia nya mimpi doang

2024-05-13

5

miyamura kun~

miyamura kun~

ughh kebawa Ampe ke sini sedih nya

2024-03-30

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 rehat beberapa hari
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Chapter 61
63 Chapter 62
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Rehat
70 Chapter 68
71 Chapter 69
72 Chapter 70
73 Chapter 71
74 Chapter 72
75 Chapter 73
76 Chapter 74
77 Chapter 75
78 Chapter 76
79 Chapter 77
80 Chapter 78
81 Chapter 79
82 Chapter 80
83 Chapter 81
84 Chapter 82
85 Chapter 83
86 Chapter 84
87 Chapter 85
88 Chapter 86
89 Chapter 87
90 Chapter 88
91 Chapter 89
92 Chapter 90
93 Chapter 91
94 Chapter 92
95 Chapter 93
96 Chapter 94
97 Chapter 95
98 Chapter 96
99 Chapter 97
100 Chapter 98
101 Chapter 99
102 Chapter 100
103 Chapter 101
104 Chapter 102
105 Chapter 103
106 Chapter 104
107 Chapter 105
108 Chapter 106
109 Chapter 107
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
rehat beberapa hari
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Chapter 61
63
Chapter 62
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Rehat
70
Chapter 68
71
Chapter 69
72
Chapter 70
73
Chapter 71
74
Chapter 72
75
Chapter 73
76
Chapter 74
77
Chapter 75
78
Chapter 76
79
Chapter 77
80
Chapter 78
81
Chapter 79
82
Chapter 80
83
Chapter 81
84
Chapter 82
85
Chapter 83
86
Chapter 84
87
Chapter 85
88
Chapter 86
89
Chapter 87
90
Chapter 88
91
Chapter 89
92
Chapter 90
93
Chapter 91
94
Chapter 92
95
Chapter 93
96
Chapter 94
97
Chapter 95
98
Chapter 96
99
Chapter 97
100
Chapter 98
101
Chapter 99
102
Chapter 100
103
Chapter 101
104
Chapter 102
105
Chapter 103
106
Chapter 104
107
Chapter 105
108
Chapter 106
109
Chapter 107

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!