9. Tang Bocah Malang 1.

Setelah para pemuda yang adalah anggota-anggota bagian keluarga Chu tersebut telah jauh meninggalkan tubuh Tang yang berada dalam karung goni serta dalam keadaan tak sadarkan diri itu, maka kemudian para penjaga rahasia yang bertugas mengawasi Tang oleh para penatua desa Merak langsung menyelamatkan Tang dan mengambil tubuh Tang, dan sesaat kemudian langsung bergerak melaporkan semua hal yang terjadi dan disaksikan oleh mereka secara langsung kepada pemimpin desa Merak dan para tetua desa. Setelah berselang waktu 5 jam kemudian, maka keluarlah 100 (seratus) orang para penjaga rahasia yang ada di desa Merak, mereka rata-rata adalah orang-orang yang memiliki keahlian khusus, untuk melakukan tugas yaitu untuk memburu serta membunuh 40 (empat puluh) orang anggota-anggota yang dimiliki oleh keluarga Chu, Para anggota keluarga Klan Chu pada saat itu sedang tidur dan terlelap, para penjaga rahasia Desa Merak yang bertugas melakukan penindakan itu pun bergerak dengan cara membuat asap bius terlebih dahulu ke rumah rumah para anggota keluarga Klan Chu, setelah para anggota keluarga Klan Chu telah dikuasai oleh bius dan tak sadarkan diri maka para penjaga rahasia desa Merak mulai melaksanakan aksi pembunuhan.

Kemudian pada saat pagi hari tiba, puluhan mayat-mayat para anggota keluarga klan Chu itu pun kemudian langsung dimakamkan oleh para penjaga rahasia desa Merak di kawasan tanah hamparan ber padang-rumput tempat para warga desa menggembalakan kawanan ternak.

Penduduk desa yang telah lama menghuni Desa Merak itu tak ada yang tahu tentang peristiwa ini, hanya para tetua desa Merak dan para penjaga rahasia desa Merak saja lah yang tahu akan tindakan balasan ini.

Para penjaga rahasia ini dulunya adalah anak-anak remaja yang pernah di didik dan pernah di latih langsung oleh Tang Wei semasa hidupnya, sebelum desa Merak itu di datangi dan diserang oleh para perampok.

Setelah para perampok itu tewas dan mati ditangan Tang Wei, dengan pengorbanan Tang Wei remaja itupun bersumpah untuk melindungi desa dan menjaga Tang dengan nyawa mereka. Tang Bao juga dilindungi oleh para penjaga rahasia karena Tang Bao adalah adik kandung Tang Wei yang sudah dianggap mereka saudara. Tang Bao bahkan tak berani bertindak sembarangan sebagai pemimpin desa merak. Pimpinan penjaga rahasia desa merak sudah dianggap Tang Bao adalah kakak kandungnya, sehingga ia tak berani bertindak sesuka hati memimpin desa merak. Bahkan Tang Bao mengangkat pemimpin rahasia ini menjadi penatua kelima untuk menyamarkan kekuatannya sebagai penjaga rahasia desa.

Tang setelah kejadian itu pernah bertanya kepada penduduk kemana keluarga Chu pergi? para penduduk hanya berkata mereka pindah ke kota lain dan menjual kediamannya kepada penatua kelima.

Kediaman keluarga Chu yang dulunya didiami keluarga Chu dihuni oleh penatua kelima, dan semua harta benda dipakai sebagai modal para penjaga rahasia membuat markas dan membeli ternak dan menghidupkan ekonomi di desa Merak.

Kembali ke saat Long Fu dan Long Wei melintasi Padang gurun lokasi penggembalaan ternak warga Chu. Tang dengan hati-hati dan sopan bertanya kepada Long Fu.

Tang menyapa dengan kata-kata :"Salam tuan muda, dari manakah tuan muda berasal dan hendak kemana tujuan kedua tuan muda ini?". Long Fu kemudian membalas dengan hanya tersenyum kecil dan menjawab sekenanya. Long Fu :"Saya berasal dari desa Toyang hendak menuju daerah barat". Mendengar jawaban ini Tang tanpa sadar langsung terkejut dan semakin timbul rasa penasaran dalam pikirannya, Tang kemudian bertanya lagi :"Tuan muda bukankah melakukan perjalanan seorang diri sangat berbahaya, mengapa melanjutkan perjalanan berbahaya jadilah penduduk desa Merak ujarnya".

Long Fu pun kemudian hanya mampu menggeleng-gelengkan kepala , dan berkata :"tidak, saya hanya ingin mencari pengalaman-pengalaman hidup dan menyerap pengetahuan ke daerah Barat", sahutnya dengan mantap dan tegas.

Tang memandangi wajah Tampan Long Fu dan sekilas melirik monyet putih kecil yang bernaung di pundak Long Fu.

Tang pun meminta kepada 3 orang pemuda yang bertugas sebagai penggembala ternak untuk memotong hewan domba sebanyak 5 ekor. Tang pun kemudian segera meminta mereka untuk mengambil nasi dan umbi-umbian dan segera mengolah semuanya menjadi makanan. Setelah selesai Tang selanjutnya langsung menghidangkan makanan tersebut 1 ekor domba untuk dinikmati bersama sama dan 4 ekor untuk upeti tuan muda tersebut.

Sembari menyerahkannya Tang langsung memperkenalkan dirinya :"Tuan muda perkenalkan nama saya Tang, dan saat ini saya berusia 12 tahun ", Tang kemudian menyerahkan makanan dan berkata :" ini sedikit bantuan dari kami warga desa Merak untuk bekal perjalanan tuan muda. Siapakah nama tuan muda? bolehkah hamba berkenalan dengan tuan muda?".

Long Fu menjawab :"Oh tentu, kenalkan nama saya Long Fu, berumur 15 tahun dan ini adalah saudaraku yang kuberi nama Long Ming", sahutnya.

Tang dapat melihat sekilas wajah Long Fu yang memiliki raut jujur di wajah Long Fu. Tang :"Wah tuan muda masakan seekor kera bisa menjadi saudaramu ini bukankah aneh? seandainya tuan muda menjadi saudaraku bukankah lebih indah?".