Eps. 19: Perjanjian

“Barusan, kamu bilang apa?”

“Aku bilang, aku bisa menyembuhkan penyakitmu. Bukankah akhir-akhir ini racun bunga Hongluo di tubuhmu kambuh lebih cepat dan kamu merasa sangat terganggu?”

Paviliun Zhanbai, dengan kekuatan yang sangat luar biasa pasti sudah menemukan cara menawarkan racun bunga Hongluo, atau mungkin sudah berhasil menangkap orang Jin bagian selatan untuk dipaksa membuat penawar. Jika Jun Heng tidak mampu menemukannya, Cheng Yao akan mempertimbangkan menggantinya dengan orang lain untuk menjadi pengurus utama Paviliun Zhanbai.

Ning Ziyu terus menolak tidak peduli seberapa keras Cheng Yao membujuknya, jadi, Cheng Yao akan menggunakan cara ini untuk membuatnya setuju.

Ning Ziyu, Adipati Ning, adalah pilar kerajaan yang menjaga perbatasan dalam hidupnya. Dia adalah orang penting, dan dia pasti akan memikirkan cara untuk sembuh dari penyakitnya. Kalau dia mati, perbatasan akan kacau. Selain ancaman Negara Jin, Cheng Yao juga tidak rela calon ayah dari anak-anaknya mati lebih dulu.

“Tidak ada obat yang dapat mengobatinya. Putri, berhenti berangan-angan.”

“Dari mana kamu tahu bahwa tidak ada obat yang dapat mengobatinya? Tabib Zhuo yang kamu pekerjakan itu tidak kompeten. Dukun sepertinya mana bisa menyembuhkan penyakitmu.”

Apa katanya? Dukun? Tidak kompeten? Ya ampun, bisakah Putri Danyang yang ingin dipanggil Cheng Yao ini memikirkan kata-katanya sebelum diucapkan? Di Kota Feng ini, selain Tabib Zhuo yang menjadi dokter pribadi Ning Ziyu, siapa lagi yang dapat menekan efek racun bunga Hongluo?

“Putri, hati-hati dengan bicaramu.”

“Hei, apakah di sini aku juga harus berhati-hati? Ning Ziyu aku katakan padamu, kalau aku bilang aku bisa menyembuhkanmu, maka aku bisa.”

Kata-kata penuh keyakinan itu hampir membuat Ning Ziyu percaya. Racun bunga Hongluo di tubuhnya semakin lama semakin parah dan sulit dikendalikan. Jika  tidak segera menemukan penawar, dalam satu atau dua tahun lagi dia pasti akan mati.

Pada saat itu tiba, siapa yang akan menggantikannya menjada Kota Feng dan tiga kota lainnya? Akankah mereka kompeten dan mampu menenangkan rakyat?

Tetapi, itu jugalah yang menjadi alasan mengapa dia menolak Cheng Yao selama ini. Ning Ziyu tahu dia tidak bisa berumur panjang sejak terkena racun tersebut, sehingga dia mengubur semua perasaan duniawinya dan tidak mau menikah.

Itu karena jika dia memiliki istri, dia hanya akan meninggalkannya cepat atau lambat.  Ning Ziyu sudah tidak mempermasalahkan panjang dan pendeknya hidup, karena sekeras apapun ia berusaha, dia akan kecewa. Penyakitnya tidak dapat disembuhkan.

“Ning Ziyu, aku bisa menyembuhkanmu,” Cheng Yao berkata sungguh-sungguh.

Cahaya harapan berpendar di hati kecil Ning Ziyu. Tapi, dia takut akan berakhir dengan kecewa seperti waktu-waktu lalu.

“Bisakah aku mempercayaimu?”

“Aku, Cheng Yao, dengan gelar dan darah bangsawan dalam tubuhku pasti akan menyembuhkanmu!” Cheng Yao mengangkat tangannya untuk membuktikan kesungguhannya. Ini pertama kalinya dia bersumpah untuk orang lain. “Jika kamu tidak percaya, kita bisa menuliskannya.”

Ning Ziyu menatap mata Cheng Yao dalam-dalam, dengan kesungguhan yang benar-benar terlihat nyata. Wanita ini tidak berbohong. Matanya begitu jujur.

“Tidak perlu. Jika kamu bisa menyembuhkanku, aku akan mempertimbangkan permintaanmu.”

Darah melonjak ke kepala Cheng Yao, dia melompat sambil menunjuk Ning Ziyu dengan jari tangannya. “Sepakat! Kamu tidak boleh melanggar janji atau aku akan marah. Paman kecil, tunggulah dua hari lagi dan aku akan menawarkan racunmu!”

Cheng Yao langsung pergi dari ruang baca begitu mendapat kepastian. Ternyata cara ini benar-benar efektif pada Ning Ziyu. Memang benar yang dikatakan saudara-saudarinya yang menyebalkan di istana itu, bahwa jika kamu menyentuh kelemahan orang lain, orang itu akan menjadi tunduk padamu.

Ling Yun masuk setelah beberapa saat. Di tangannya ada sepucuk surat yang baru saja tiba. Merpati pos hinggap di kediaman beberapa menit yang lalu. Itu adalah surat yang dikirimkan Ling Ren dari ibukota. Mungkin, saudaranya itu sudah menemukan informasi penting terkait Putri Danyang dari orang ibukota.

Tapi, nyatanya dia salah. Ling Ren hanya mengatakan kalau reputasi Putri Danyang di ibukota sangat buruk. Dia malas belajar dan tidak berguna.

Setiap kali ditindas orang, dia menjadi sangat nakal dan tidak masuk akal. Ada beberapa selir yang mengadu kepada Kaisar karena putra-putrinya dijahili Putri Danyang, tapi Kaisar mengabaikannya sama sekali.

Katanya, Putri Danyang di ibukota tidak punya teman. Sejak diberi gelar dan tinggal di Istana Chonghua, dia hanya punya tiga orang kepercayaan: Xiuli, Jun Heng, dan seorang wanita bernama Chai Meng.

Xiuli ini adalah pelayan pribadinya, Jun Heng juga pernah datang ke kediaman ini sebelum pergi entah ke mana. Satu-satunya orang yang belum diketahui adalah Chai Meng. Ling Ren bilang, Chai Meng ini seperti pengawal pribadi sang putri. Keberadaannya sangat misterius.

Ning Ziyu merasa informasi ini lebih berguna daripada yang dia dapatkan dari Paviliun Zhanbai. Dia kembali merasa menyesal telah mengeluarkan banyak uang untuk membeli informasi yang tidak berguna itu. Jika tahu turun langsung ke lapangan lebih berguna, mungkin sudah sejak lama Ning Ziyu mengirim Ling Ren pergi.

Sejauh ini, hanya itu informasi yang dapat disampaikan Ling Ren. Dalam beberapa hari lagi, dia akan kembali ke Kota Feng. Ning Ziyu memijat pelipisnya.

Sosok asli Cheng Yao sebagai Putri Danyang ini nyatanya lebih sulit dimengerti dari dugaannya. Dia benar-benar harus segera mengetahui warna aslinya yang sebenarnya agar dia bisa memutuskan akan mengambil sikap seperti apa.

“Apakah Tuan benar-benar akan memberikan anak kepada Putri?” tanya Ling Yun. Dia tanpa sengaja menguping pembicaraan tuannya beberapa saat yang lalu dan sangat penasaran.

“Bukan urusanmu.”

“Aiya, Tuan, jika kamu memberinya anak, juga bukan hal buruk. Dengan begitu, Putri akan berhenti mengganggumu dan kamu bisa fokus mengurus pemerintahan. Putri Danyang itu, agak berisik menurutku.”

“Berisik. Siapa yang mengizinkanmu bicara buruk tentangnya?”

Ling Yun langsung menutup mulutnya. Oh ya ampun, ternyata sang adipati begitu memerhatikan sang putri. Lihatlah saja sikapnya ini! Adipati begitu risih akan keberadaan istrinya, tapi dia melarang orang lain bicara buruk tentangnya. Sikap macam apa ini?

Menurutnya, adipati terlalu gengsi saat berhadapan dengan sang putri. Dia berlagak jual mahal, padahal dia sendiri bingung dengan hatinya. Kali pertama menikah dan memiliki istri, ternyata sudah bisa membuat Adipati Ning yang selama ini tidak menjalin hubungan dengan wanita manapun jadi kacau.

“Jika tidak ada hal lain yang mau kamu sampaikan, pergi saja,” usir Ning Ziyu. Ling Yun masih berdiri di hadapannya, “Memang masih ada satu hal yang ingin aku sampaikan padamu, Tuan.”

“Perihal apa?”

“Wakil Jenderal Song di kamp barat kota mengirim kabar kalau aktivitas di Gunung Mali yang sempat terlihat akhir-akhir ini mendadak hilang. Para pemburu yang saat itu keluar masuk gunung tidak lagi ditemukan.”

Ning Ziyu mengernyitkan dahinya. Aktivitas di Gunung Mali, yang dicurigai adalah pergerakan mata-mata Negara Jin mendadak hilang? Apa yang terjadi? Apakah selama Ning Ziyu pergi ke Kota Luo selama beberapa hari adalah waktu ketika para mata-mata itu beraksi? Tapi mengapa mereka justru malah menghilang?

Jika ingin menyerang, maka saat itulah kesempatan terbaik. Ning Ziyu sedang tidak ada di Kota Feng, mereka bisa mudah merebutnya. Tapi, mereka tidak melakukannya. Hal ini tentu saja mengundang sebuah pertanyaan besar dalam benak Ning Ziyu: Apa yang sebenarnya ingin dilakukan mata-mata Negara Jin itu?

“Kamu yakin?” tanya Ning Ziyu.

“Ya, Tuan. Wakil Jenderal Song sudah mengamati berhari-hari. Aku juga berencana pergi ke kamp militer barat untuk memantau langsung.”

“Awasi terus, jangan biarkan mereka mendapat kesempatan masuk ke pusat kota.”

“Baik, Tuan.”

Terpopuler

Comments

zylla

zylla

🤣🤣🤣🤣

2024-08-16

0

Oi Min

Oi Min

apa ini perbuatan Cheng Yao dan paviliun Zhanbai??

2024-08-13

1

Nur Hayati

Nur Hayati

seru...seru... tetap semangat Thor💪

2024-05-11

2

lihat semua
Episodes
1 Eps. 1: Ditipu Kaisar
2 Eps. 2: Idola Kaum Muda
3 Eps. 3: Tidak Ada Penyambutan
4 Eps. 4: Putri dalam Rumor
5 Eps. 5: Si Buta yang Tampan
6 Eps. 6: Silsilah Kelahiran Adipati Ning
7 Eps. 7: Jangan Bicara Soal Orang Lain
8 Eps. 8: Pernikahan Adipati dan Sang Putri
9 Eps. 9: Harus Mendapatkan Malam Pertama!
10 Eps. 10: Pemuda Flamboyan adalah Tuan Putri!
11 Eps. 11: Tidak Bisa Memaklumi
12 Eps. 12: Kunci Kelemahan Masing-Masing
13 Eps. 13: Adipati Sudah Lari
14 Eps. 14: Kursi Panas
15 Eps. 15: Bicara dengan Kenyataan
16 Eps. 16: Berhenti Pura-Pura
17 Eps. 17: Informasi Payah
18 Eps. 18: Paman Kecil, Mari Bersepakat Denganku!
19 Eps. 19: Perjanjian
20 Eps. 20: Sekarat
21 Eps. 21: Menawar Racun
22 Eps. 22: Ingkar Janji
23 Eps. 23: Melampiaskan Amarah
24 Eps. 24: Ambisi Tersembunyi
25 Eps. 25: Festival Perahu Naga
26 Eps. 26: Menjadi Umpan Meriam
27 Eps. 27: Penjelasan
28 Eps. 28: Mencari Tahu Rencana
29 Eps. 29: Akan Berkunjung
30 Eps. 30: Gagal
31 Eps. 31: Gangguan
32 Eps. 32: Titah Pengawalan
33 Eps. 33: Kebencian
34 Eps. 34: Pemberangkatan
35 Eps. 35: Sebuah Alasan
36 Eps. 36: Pembunuh Utusan
37 Eps. 37: Menuju Ibukota Jin
38 Eps. 38: Ada Orang Lain
39 Eps. 39: Ramah Tamah Ibukota Jin
40 Eps. 40: Jamuan Penyambutan
41 Eps. 41: Tidak Bisa Dibandingkan
42 Eps. 42: Hadiah Pertemuan
43 Eps. 43: Menjadi Sempurna
44 Eps. 44: Kekuatan untuk Chengjia
45 Eps. 45: Penculikan
46 Eps. 46: Pembakaran
47 Eps. 47: Pertolongan
48 Eps. 48: Tidak Mudah Ditindas
49 Eps. 49: Rindu
50 Eps. 50: Panggilan Mendadak
51 Eps. 51: Niat yang Sesungguhnya
52 Eps. 52: Sengaja Masuk Jebakan
53 Eps. 53: Pertemuan
54 Eps. 54: Tangan Jahat
55 Eps. 55: Apakah Kamu Ingin Menjadi Kaisar?
56 Eps. 56: Rencana demi Rencana
57 Eps. 57: Mengadu Siasat
58 Eps. 58: Menghajar Orang Sombong
59 Eps. 59: Menenangkan Istri
60 Eps. 60: Bermain Air
61 Eps. 61: Memulai Rencana
62 Eps. 62: Keagungan yang Jatuh
63 Eps. 63: Tempat Penahanan
64 Eps. 64: Bayangan
65 Eps. 65: Induk Serangga!
66 Eps. 66: Surat Kesepakatan
67 Eps. 67: Menjadi Pemberontak
68 Eps. 68: Memberi Makan
69 Eps. 69: Bagi Tugas
70 Eps. 70: Menangkap Imigran Asing
71 Eps. 71: Khawatir
72 Eps. 72: Memaksakan Takhta
73 Eps. 73: Pemberontak Harus Mati
74 Eps. 74: Pemikiran Lain
75 Eps. 75: Pulih
76 Eps. 76: Rencana Penebusan
77 Eps. 77: Dendam Kesumat
78 Eps. 78: Penundaan
79 Eps. 79: Gelagat Aneh
80 Eps. 80: Bertemu Kaisar Dayan
81 Eps. 81: Kediaman Baru
82 Eps. 82: Pembawa Kabar
83 Eps. 83: Keputusan Kaisar
84 Eps. 84: Perjalanan Kembali
85 Eps. 85: Arogan
86 Eps. 86: Secercah Cahaya Matahari
87 Eps. 87: Tak Tahan Rindu
88 Eps. 88: Kabar dari Perbatasan
89 Eps. 89: Bantuan Paviliun Zhanbai
90 Eps. 90: Kesal
91 Eps. 91: Penghinaan Besar
92 Eps. 92: Kabar untuk Istana
93 Eps. 93: Hadiah
94 Eps. 94: Puncak Pertarungan
95 Eps. 95: Sampai Akhir
96 Eps. 96: Pertanda
97 Eps. 97: Mencari Kabar
98 Eps. 98: Orang yang Kembali dari Kematian
99 Eps. 99: Kesulitan
100 Eps. 100: Keberuntungan
101 Eps. 101: Sayang Anak
102 Eps. 102: Menanyakan Pilihan
103 Eps. 103: Membayar Harga
104 Eps. 104: Mewariskan Takhta
105 Eps. 105: Persinggahan Terakhir
106 Episode Spesial 1: Warisan
107 Episode Spesial 2: Pulang
108 Episode Spesial 3: Keturunan
109 Pemberitahuan Karya Baru
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Eps. 1: Ditipu Kaisar
2
Eps. 2: Idola Kaum Muda
3
Eps. 3: Tidak Ada Penyambutan
4
Eps. 4: Putri dalam Rumor
5
Eps. 5: Si Buta yang Tampan
6
Eps. 6: Silsilah Kelahiran Adipati Ning
7
Eps. 7: Jangan Bicara Soal Orang Lain
8
Eps. 8: Pernikahan Adipati dan Sang Putri
9
Eps. 9: Harus Mendapatkan Malam Pertama!
10
Eps. 10: Pemuda Flamboyan adalah Tuan Putri!
11
Eps. 11: Tidak Bisa Memaklumi
12
Eps. 12: Kunci Kelemahan Masing-Masing
13
Eps. 13: Adipati Sudah Lari
14
Eps. 14: Kursi Panas
15
Eps. 15: Bicara dengan Kenyataan
16
Eps. 16: Berhenti Pura-Pura
17
Eps. 17: Informasi Payah
18
Eps. 18: Paman Kecil, Mari Bersepakat Denganku!
19
Eps. 19: Perjanjian
20
Eps. 20: Sekarat
21
Eps. 21: Menawar Racun
22
Eps. 22: Ingkar Janji
23
Eps. 23: Melampiaskan Amarah
24
Eps. 24: Ambisi Tersembunyi
25
Eps. 25: Festival Perahu Naga
26
Eps. 26: Menjadi Umpan Meriam
27
Eps. 27: Penjelasan
28
Eps. 28: Mencari Tahu Rencana
29
Eps. 29: Akan Berkunjung
30
Eps. 30: Gagal
31
Eps. 31: Gangguan
32
Eps. 32: Titah Pengawalan
33
Eps. 33: Kebencian
34
Eps. 34: Pemberangkatan
35
Eps. 35: Sebuah Alasan
36
Eps. 36: Pembunuh Utusan
37
Eps. 37: Menuju Ibukota Jin
38
Eps. 38: Ada Orang Lain
39
Eps. 39: Ramah Tamah Ibukota Jin
40
Eps. 40: Jamuan Penyambutan
41
Eps. 41: Tidak Bisa Dibandingkan
42
Eps. 42: Hadiah Pertemuan
43
Eps. 43: Menjadi Sempurna
44
Eps. 44: Kekuatan untuk Chengjia
45
Eps. 45: Penculikan
46
Eps. 46: Pembakaran
47
Eps. 47: Pertolongan
48
Eps. 48: Tidak Mudah Ditindas
49
Eps. 49: Rindu
50
Eps. 50: Panggilan Mendadak
51
Eps. 51: Niat yang Sesungguhnya
52
Eps. 52: Sengaja Masuk Jebakan
53
Eps. 53: Pertemuan
54
Eps. 54: Tangan Jahat
55
Eps. 55: Apakah Kamu Ingin Menjadi Kaisar?
56
Eps. 56: Rencana demi Rencana
57
Eps. 57: Mengadu Siasat
58
Eps. 58: Menghajar Orang Sombong
59
Eps. 59: Menenangkan Istri
60
Eps. 60: Bermain Air
61
Eps. 61: Memulai Rencana
62
Eps. 62: Keagungan yang Jatuh
63
Eps. 63: Tempat Penahanan
64
Eps. 64: Bayangan
65
Eps. 65: Induk Serangga!
66
Eps. 66: Surat Kesepakatan
67
Eps. 67: Menjadi Pemberontak
68
Eps. 68: Memberi Makan
69
Eps. 69: Bagi Tugas
70
Eps. 70: Menangkap Imigran Asing
71
Eps. 71: Khawatir
72
Eps. 72: Memaksakan Takhta
73
Eps. 73: Pemberontak Harus Mati
74
Eps. 74: Pemikiran Lain
75
Eps. 75: Pulih
76
Eps. 76: Rencana Penebusan
77
Eps. 77: Dendam Kesumat
78
Eps. 78: Penundaan
79
Eps. 79: Gelagat Aneh
80
Eps. 80: Bertemu Kaisar Dayan
81
Eps. 81: Kediaman Baru
82
Eps. 82: Pembawa Kabar
83
Eps. 83: Keputusan Kaisar
84
Eps. 84: Perjalanan Kembali
85
Eps. 85: Arogan
86
Eps. 86: Secercah Cahaya Matahari
87
Eps. 87: Tak Tahan Rindu
88
Eps. 88: Kabar dari Perbatasan
89
Eps. 89: Bantuan Paviliun Zhanbai
90
Eps. 90: Kesal
91
Eps. 91: Penghinaan Besar
92
Eps. 92: Kabar untuk Istana
93
Eps. 93: Hadiah
94
Eps. 94: Puncak Pertarungan
95
Eps. 95: Sampai Akhir
96
Eps. 96: Pertanda
97
Eps. 97: Mencari Kabar
98
Eps. 98: Orang yang Kembali dari Kematian
99
Eps. 99: Kesulitan
100
Eps. 100: Keberuntungan
101
Eps. 101: Sayang Anak
102
Eps. 102: Menanyakan Pilihan
103
Eps. 103: Membayar Harga
104
Eps. 104: Mewariskan Takhta
105
Eps. 105: Persinggahan Terakhir
106
Episode Spesial 1: Warisan
107
Episode Spesial 2: Pulang
108
Episode Spesial 3: Keturunan
109
Pemberitahuan Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!