Eps. 11: Tidak Bisa Memaklumi

“Adipati, bukankah kamu juga berutang minta maaf padaku?” tanya Cheng Yao setelah mereka tinggal berdua di ruang baca.

“Atas dasar apa?”

“Atas dasar kamu memukulku semalam. Kamu memukul seorang Putri, itu adalah dosa besar.”

“Oh? Apakah sekarang kamu mulai menggunakan statusmu sebagai Putri untuk membangun otoritasmu sendiri? Apakah kamu telah memutuskan untuk menjadi seorang Putri sungguhan setelah menikah denganku?”

“Sebenarnya tidak juga. Aku tidak peduli dengan otoritas atau kekuasaan. Tapi, kamu ada benarnya. Setelah menikah, aku mungkin akan memanfaatkan statusku sebagai Putri untuk kebaikanku sendiri.”

“Mengapa?”

“Jika yang aku nikahi bukan Adipati Ning, aku tidak akan membuang kenyamananku sebagai Putri pemalas yang tidak berguna. Sayang sekali, Kaisar memberiku suami yang membuatku harus menjadi pantas bersanding dengannya.”

Ning Ziyu berjalan ke dekat jendela, kemudian menatap pohon ume yang bunganya gugur. Siluet punggungnya begitu indah, begitu lapang meski di balik pakaiannya tersembunyi banyak bekas luka pertempuran. Pemikirannya jatuh pada helaian daun yang jatuh ke tanah.

“Pernikahan ini dianugerahkan oleh Kaisar. Aku dan kamu tidak dapat menentangnya meskipun ingin,” ucap Ning Ziyu. “Aku harap kamu tidak tersinggung, Putri. Sebelum ini, aku sama sekali tidak berencana menikah.”

“Kebetulan, aku juga,” sambung Cheng Yao.

Satu sudut mulut Ning Ziyu terangkat. Pernikahan keluarga kekaisaran tidak bisa ditentukan sendiri. Bahkan meski dia adalah adipati dan sepupu Kaisar yang sudah lama meninggalkan ibukota, dia juga tidak bisa melepaskan diri.

“Karena kita sama-sama dipaksa, maka jangan lagi memaksakan diri. Akan lebih baik jika kita hidup berdampingan dan saling menghormati,” Ning Ziyu berkata dengan hati-hati. “Aku tidak akan menyentuh wanita yang tidak aku cintai, dan aku tidak akan meminta maaf atas kejadian semalam. Putri, aku harap kamu dapat memaklumi aku.”

Ning Ziyu punya ego yang tinggi. Dia seorang adipati, yang lebih banyak tahu soal kehidupan di dunia ini. Tidak seperti Cheng Yao yang hanya tahu bermalas-malasan dan menikmati hasil dari pengelolaan Paviliun Zhanbai yang dikelola oleh orang-orang kepercayaannya.

Dia bilang dia tidak berniat menikah jika Kaisar tidak memberikan titah untuknya. Tiba-tiba mendapatkan istri juga sudah membuatnya tidak nyaman.

Cheng Yao mengangguk. Ning Ziyu ada benarnya. Mereka sama-sama dipaksa oleh keadaan. Meski bisa melarikan diri, tapi tidak menjamin keselamatan dalam jangka waktu yang panjang. Tapi, Ning Ziyu juga salah. Dia punya ego, tapi Cheng Yao juga punya keinginannya sendiri.

“Aku tidak mau,” ucap Cheng Yao. Ning Ziyu seketika berbalik untuk menatapnya.

“Aku tidak mau memaklumi kamu. Ning Ziyu, asal kamu tahu, aku menikah jauh kemari bukan hanya untuk menyelamatkan diri sendiri. Kamu lihat, ada berapa banyak orang yang ikut bersamaku saat ini? Jika aku memaklumi kamu, apakah mereka bisa menyelamatkan diri? Kamu adalah adipati, seluruh Kota Feng dan perbatasan menghormatimu. Kamu bisa pergi ke manapun kamu pergi, tapi bagaimana denganku?”

“Aku seorang Putri tanpa kekuasaan mutlak. Aku bukan Chengjia yang ibunya adalah Permaisuri. Jika kamu mengabaikanku, bukankah orang-orang yang ikut bersamaku akan menderita? Kamu tahu betul seperti apa kehidupan seorang Putri dan istri yang tidak dihargai.”

Cheng Yao menguap malas. Ia mengatakannya tanpa emosi dan sangat santai, tapi kata-katanya telah menusuk hingga ke ulu hati Ning Ziyu.

Wanita itu seolah membuatnya menjadi suami jahat yang tidak peduli pada istri dan hanya peduli pada kenyamanan diri sendiri. Hatinya agak tercubit.

“Pernikahan yang diberikan Kaisar bukan candaan, dan aku tidak pernah menganggap main-main terhadap sesuatu yang sakral seperti ini. Tidak peduli berapa banyak selir yang akan kamu miliki di masa depan, Ning Ziyu, aku, Putri Danyang akan tetap menjadi istri sahmu. Kamu boleh mencintai orang lain, tapi kamu hanya boleh punya anak denganku!”

Ning Ziyu saja tidak berniat menikah, jadi bagaimana dia bisa menginginkan selir?

Cheng Yao hanya mencoba menjelaskan bahwa Ning Ziyu hanya boleh punya keturunan darinya, tidak dengan wanita lain. Jika dia punya keturunan dari Ning Ziyu, selain memenuhi harapannya menciptakan bibit unggul, Cheng Yao juga bisa memanfaatkan kedudukannya untuk menjadi kuat di kediaman ini.

Jika suatu saat hati Ning Ziyu goyah dan mengambil selir untuk dipelihara, Cheng Yao bisa unggul atau pergi dengan kemenangan.

“Putri, kata-katamu ini sungguh mendominasi.”

“Ya, aku memang begitu. Kamu boleh menganggapku egois, tapi kamu harus tahu untuk apa keegoisanku itu digunakan.”

“Perihal menyempurnakan pernikahan, aku tidak akan mengubah keputusanku.”

“Jadi, kamu tidak akan menyentuhku?”

“Tidak.”

“Bahkan jika aku menghalalkan segala cara agar kamu dapat menyempurnakan pernikahan dan melahirkan anak denganku?”

“Kamu coba saja.”

“Bagaimana jika aku membuatmu jatuh cinta?”

“Itu tidak akan terjadi.”

“Kamu yakin?”

“Ya.”

“Oke.”

Cheng Yao kemudian bangkit. Dia melenggang keluar dari ruang baca setelah menumpahkan sepoci teh ke meja dengan sengaja. Ning Ziyu menatapnya tanpa ekspresi.

Ia berharap, Putri Danyang dapat mengerti dan bersikap dewasa, lalu memahami seperti apa hati dan keinginannya sendiri.

Menyempurnakan pernikahan? Itu tidak akan terjadi! Ning Ziyu tidak akan menyentuh wanita yang tidak ia cintai, bahkan meski itu adalah istrinya sendiri yang seorang Putri!

Tapi, Cheng Yao memang tidak mudah dihadapi. Ning Ziyu harus memiliki persiapan agar dia bisa mengimbanginya jika mereka bertengkar lagi nanti. Selain rumor di luar sana, Ning Ziyu tidak banyak tahu tentang Putri Danyang.

Dia memanggil Ling Ren, yang kala itu sedang menguping bersama Ling Yun.

“Pergi ke Paviliun Zhanbai dan cari informasi tentang Putri Danyang untukku!” titah Ning Ziyu.

“Tuan yakin?”

“Kenapa?”

“Kita hanya menggunakan jasa Paviliun Zhanbai untuk membeli informasi yang sangat penting dan rahasia. Apakah sepadan mengeluarkan banyak uang untuk mencari tahu tentang Putri Danyang?”

“Apakah menurutmu Putri Danyang tidak penting?”

“Bu-Bukan begitu,” Ling Ren tergagap.

“Kalau begitu kenapa kamu masih di sini? Cepat pergi!”

“Baik, Tuan.”

Setelah keluar, Ling Yun menertawakannya. Hari ini selain dia, Ling Ren juga kena marah. Mereka berdua sama-sama sial karena berurusan dengan Putri Danyang.

Masalah besarnya adalah, Putri Danyang sekarang adalah istri Adipati Ning. Meski mereka ingin menghindar, namun mereka tidak bisa selamanya menghindar.

Pada saat itu, Cheng Yao kembali ke kediaman belakang dengan kesal. Xiuli yang mengetahui suasana hati majikannya buruk setelah ditolak langsung melarikan diri ke dapur.

Saat Putri Danyang marah, siapapun tidak bisa menghadapinya sendirian. Xiuli tidak mau dijadikan samsak hidup oleh Cheng Yao.

“Sialan Ning Ziyu! Beraninya dia menolakku secara langsung!”

Kemarahannya meledak saat itu juga. Teriakannya sampai terdengar oleh pelayan yang sedang bekerja, sehingga mereka mulai bertanya-tanya apa yang menyebabkan sang Putri begitu marah pada adipati hari ini. Tapi, mereka tidak berani bertanya secara langsung setelah melihat Xiuli diam-diam melarikan diri.

“Baik, karena kamu menolakku secara tegas, aku akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkanmu! Ning Ziyu, kamu tunggu saja!”

Cheng Yao mendengus. Meski marah akan penolakan tegas Ning Ziyu, ia tetap bertekad. Ia tidak akan menyerah meski Ning Ziyu menolaknya. Ning Ziyu hanya boleh punya anak darinya. Bibit unggul hanya boleh lahir darinya, tidak dari wanita lain! Titik!

“Kamu menolak dengan alasan tidak mencintaiku. Tapi aku bukan pengemis cinta, jadi, aku hanya bisa menempuh cara lain agar kamu menyetujuiku. Hehehe, Ning Ziyu, jangan salahkan aku jika hidupmu sekarang mulai kacau karenaku.”

Ning Ziyu tidak bisa mencintai Cheng Yao, tapi bukan berarti mereka tidak akan punya anak. Cheng Yao begitu pintar, dia akan menemukan cara untuk membuat Ning Ziyu mau memberinya anak. Setelah punya anak, dia tidak akan peduli apakah pria itu akan jatuh cinta atau tidak.

“Xiuli! Ke mana dia pergi?”

Cheng Yao kemudian memanggil seorang pelayan.

“Hei, kamu, jika kamu bertemu pelayanku, katakan padanya untuk menjemputku di Restoran Yunlai sore nanti!”

“Baik, Putri.”

Terpopuler

Comments

Ita Xiaomi

Ita Xiaomi

Itu biro punya Cheng Yao. Dia bos nya😁

2024-11-06

0

Oi Min

Oi Min

apa yang akan kmu dapatkan dari paviliun Zhanbai tentang bos mereka???

2024-08-13

2

Dewi Ansyari

Dewi Ansyari

Xiuli lari karena takut kena semprot sama Cheng yao🤣🤣🤣🤣Lucu

2024-05-11

2

lihat semua
Episodes
1 Eps. 1: Ditipu Kaisar
2 Eps. 2: Idola Kaum Muda
3 Eps. 3: Tidak Ada Penyambutan
4 Eps. 4: Putri dalam Rumor
5 Eps. 5: Si Buta yang Tampan
6 Eps. 6: Silsilah Kelahiran Adipati Ning
7 Eps. 7: Jangan Bicara Soal Orang Lain
8 Eps. 8: Pernikahan Adipati dan Sang Putri
9 Eps. 9: Harus Mendapatkan Malam Pertama!
10 Eps. 10: Pemuda Flamboyan adalah Tuan Putri!
11 Eps. 11: Tidak Bisa Memaklumi
12 Eps. 12: Kunci Kelemahan Masing-Masing
13 Eps. 13: Adipati Sudah Lari
14 Eps. 14: Kursi Panas
15 Eps. 15: Bicara dengan Kenyataan
16 Eps. 16: Berhenti Pura-Pura
17 Eps. 17: Informasi Payah
18 Eps. 18: Paman Kecil, Mari Bersepakat Denganku!
19 Eps. 19: Perjanjian
20 Eps. 20: Sekarat
21 Eps. 21: Menawar Racun
22 Eps. 22: Ingkar Janji
23 Eps. 23: Melampiaskan Amarah
24 Eps. 24: Ambisi Tersembunyi
25 Eps. 25: Festival Perahu Naga
26 Eps. 26: Menjadi Umpan Meriam
27 Eps. 27: Penjelasan
28 Eps. 28: Mencari Tahu Rencana
29 Eps. 29: Akan Berkunjung
30 Eps. 30: Gagal
31 Eps. 31: Gangguan
32 Eps. 32: Titah Pengawalan
33 Eps. 33: Kebencian
34 Eps. 34: Pemberangkatan
35 Eps. 35: Sebuah Alasan
36 Eps. 36: Pembunuh Utusan
37 Eps. 37: Menuju Ibukota Jin
38 Eps. 38: Ada Orang Lain
39 Eps. 39: Ramah Tamah Ibukota Jin
40 Eps. 40: Jamuan Penyambutan
41 Eps. 41: Tidak Bisa Dibandingkan
42 Eps. 42: Hadiah Pertemuan
43 Eps. 43: Menjadi Sempurna
44 Eps. 44: Kekuatan untuk Chengjia
45 Eps. 45: Penculikan
46 Eps. 46: Pembakaran
47 Eps. 47: Pertolongan
48 Eps. 48: Tidak Mudah Ditindas
49 Eps. 49: Rindu
50 Eps. 50: Panggilan Mendadak
51 Eps. 51: Niat yang Sesungguhnya
52 Eps. 52: Sengaja Masuk Jebakan
53 Eps. 53: Pertemuan
54 Eps. 54: Tangan Jahat
55 Eps. 55: Apakah Kamu Ingin Menjadi Kaisar?
56 Eps. 56: Rencana demi Rencana
57 Eps. 57: Mengadu Siasat
58 Eps. 58: Menghajar Orang Sombong
59 Eps. 59: Menenangkan Istri
60 Eps. 60: Bermain Air
61 Eps. 61: Memulai Rencana
62 Eps. 62: Keagungan yang Jatuh
63 Eps. 63: Tempat Penahanan
64 Eps. 64: Bayangan
65 Eps. 65: Induk Serangga!
66 Eps. 66: Surat Kesepakatan
67 Eps. 67: Menjadi Pemberontak
68 Eps. 68: Memberi Makan
69 Eps. 69: Bagi Tugas
70 Eps. 70: Menangkap Imigran Asing
71 Eps. 71: Khawatir
72 Eps. 72: Memaksakan Takhta
73 Eps. 73: Pemberontak Harus Mati
74 Eps. 74: Pemikiran Lain
75 Eps. 75: Pulih
76 Eps. 76: Rencana Penebusan
77 Eps. 77: Dendam Kesumat
78 Eps. 78: Penundaan
79 Eps. 79: Gelagat Aneh
80 Eps. 80: Bertemu Kaisar Dayan
81 Eps. 81: Kediaman Baru
82 Eps. 82: Pembawa Kabar
83 Eps. 83: Keputusan Kaisar
84 Eps. 84: Perjalanan Kembali
85 Eps. 85: Arogan
86 Eps. 86: Secercah Cahaya Matahari
87 Eps. 87: Tak Tahan Rindu
88 Eps. 88: Kabar dari Perbatasan
89 Eps. 89: Bantuan Paviliun Zhanbai
90 Eps. 90: Kesal
91 Eps. 91: Penghinaan Besar
92 Eps. 92: Kabar untuk Istana
93 Eps. 93: Hadiah
94 Eps. 94: Puncak Pertarungan
95 Eps. 95: Sampai Akhir
96 Eps. 96: Pertanda
97 Eps. 97: Mencari Kabar
98 Eps. 98: Orang yang Kembali dari Kematian
99 Eps. 99: Kesulitan
100 Eps. 100: Keberuntungan
101 Eps. 101: Sayang Anak
102 Eps. 102: Menanyakan Pilihan
103 Eps. 103: Membayar Harga
104 Eps. 104: Mewariskan Takhta
105 Eps. 105: Persinggahan Terakhir
106 Episode Spesial 1: Warisan
107 Episode Spesial 2: Pulang
108 Episode Spesial 3: Keturunan
109 Pemberitahuan Karya Baru
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Eps. 1: Ditipu Kaisar
2
Eps. 2: Idola Kaum Muda
3
Eps. 3: Tidak Ada Penyambutan
4
Eps. 4: Putri dalam Rumor
5
Eps. 5: Si Buta yang Tampan
6
Eps. 6: Silsilah Kelahiran Adipati Ning
7
Eps. 7: Jangan Bicara Soal Orang Lain
8
Eps. 8: Pernikahan Adipati dan Sang Putri
9
Eps. 9: Harus Mendapatkan Malam Pertama!
10
Eps. 10: Pemuda Flamboyan adalah Tuan Putri!
11
Eps. 11: Tidak Bisa Memaklumi
12
Eps. 12: Kunci Kelemahan Masing-Masing
13
Eps. 13: Adipati Sudah Lari
14
Eps. 14: Kursi Panas
15
Eps. 15: Bicara dengan Kenyataan
16
Eps. 16: Berhenti Pura-Pura
17
Eps. 17: Informasi Payah
18
Eps. 18: Paman Kecil, Mari Bersepakat Denganku!
19
Eps. 19: Perjanjian
20
Eps. 20: Sekarat
21
Eps. 21: Menawar Racun
22
Eps. 22: Ingkar Janji
23
Eps. 23: Melampiaskan Amarah
24
Eps. 24: Ambisi Tersembunyi
25
Eps. 25: Festival Perahu Naga
26
Eps. 26: Menjadi Umpan Meriam
27
Eps. 27: Penjelasan
28
Eps. 28: Mencari Tahu Rencana
29
Eps. 29: Akan Berkunjung
30
Eps. 30: Gagal
31
Eps. 31: Gangguan
32
Eps. 32: Titah Pengawalan
33
Eps. 33: Kebencian
34
Eps. 34: Pemberangkatan
35
Eps. 35: Sebuah Alasan
36
Eps. 36: Pembunuh Utusan
37
Eps. 37: Menuju Ibukota Jin
38
Eps. 38: Ada Orang Lain
39
Eps. 39: Ramah Tamah Ibukota Jin
40
Eps. 40: Jamuan Penyambutan
41
Eps. 41: Tidak Bisa Dibandingkan
42
Eps. 42: Hadiah Pertemuan
43
Eps. 43: Menjadi Sempurna
44
Eps. 44: Kekuatan untuk Chengjia
45
Eps. 45: Penculikan
46
Eps. 46: Pembakaran
47
Eps. 47: Pertolongan
48
Eps. 48: Tidak Mudah Ditindas
49
Eps. 49: Rindu
50
Eps. 50: Panggilan Mendadak
51
Eps. 51: Niat yang Sesungguhnya
52
Eps. 52: Sengaja Masuk Jebakan
53
Eps. 53: Pertemuan
54
Eps. 54: Tangan Jahat
55
Eps. 55: Apakah Kamu Ingin Menjadi Kaisar?
56
Eps. 56: Rencana demi Rencana
57
Eps. 57: Mengadu Siasat
58
Eps. 58: Menghajar Orang Sombong
59
Eps. 59: Menenangkan Istri
60
Eps. 60: Bermain Air
61
Eps. 61: Memulai Rencana
62
Eps. 62: Keagungan yang Jatuh
63
Eps. 63: Tempat Penahanan
64
Eps. 64: Bayangan
65
Eps. 65: Induk Serangga!
66
Eps. 66: Surat Kesepakatan
67
Eps. 67: Menjadi Pemberontak
68
Eps. 68: Memberi Makan
69
Eps. 69: Bagi Tugas
70
Eps. 70: Menangkap Imigran Asing
71
Eps. 71: Khawatir
72
Eps. 72: Memaksakan Takhta
73
Eps. 73: Pemberontak Harus Mati
74
Eps. 74: Pemikiran Lain
75
Eps. 75: Pulih
76
Eps. 76: Rencana Penebusan
77
Eps. 77: Dendam Kesumat
78
Eps. 78: Penundaan
79
Eps. 79: Gelagat Aneh
80
Eps. 80: Bertemu Kaisar Dayan
81
Eps. 81: Kediaman Baru
82
Eps. 82: Pembawa Kabar
83
Eps. 83: Keputusan Kaisar
84
Eps. 84: Perjalanan Kembali
85
Eps. 85: Arogan
86
Eps. 86: Secercah Cahaya Matahari
87
Eps. 87: Tak Tahan Rindu
88
Eps. 88: Kabar dari Perbatasan
89
Eps. 89: Bantuan Paviliun Zhanbai
90
Eps. 90: Kesal
91
Eps. 91: Penghinaan Besar
92
Eps. 92: Kabar untuk Istana
93
Eps. 93: Hadiah
94
Eps. 94: Puncak Pertarungan
95
Eps. 95: Sampai Akhir
96
Eps. 96: Pertanda
97
Eps. 97: Mencari Kabar
98
Eps. 98: Orang yang Kembali dari Kematian
99
Eps. 99: Kesulitan
100
Eps. 100: Keberuntungan
101
Eps. 101: Sayang Anak
102
Eps. 102: Menanyakan Pilihan
103
Eps. 103: Membayar Harga
104
Eps. 104: Mewariskan Takhta
105
Eps. 105: Persinggahan Terakhir
106
Episode Spesial 1: Warisan
107
Episode Spesial 2: Pulang
108
Episode Spesial 3: Keturunan
109
Pemberitahuan Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!