Eps. 5: Si Buta yang Tampan

Malam harinya, Cheng Yao keluar dari kamarnya. Dia berjalan-jalan di sekitar taman, berputar di dekat kolam. Sesekali berjongkok untuk mempermainkan ikan-ikan kecil yang sedang berenang.

Di bawah cahaya bulan yang keperakan, sosoknya terlihat seperti bayangan seorang dewi yang turun diam-diam. Para pelayan yang menyaksikan itu diam-diam bergosip tentangnya.

Tapi, mereka tidak tahu kalau sebenarnya Cheng Yao sedang tidak ada kerjaan dan sangat bosan. Selain duduk dan makan, dia tidak punya pekerjaan lain.

Dia ingin langsung tidur setelah makan malam, namun sialnya rasa kantuknya tidak kunjung datang. Lalu, dia memilih berjalan-jalan di sekitar halaman belakang.

Tiba-tiba dia berhenti di sebuah bangunan yang paling besar dan megah di antara yang lain. Strukturnya seperti Istana Zheying di istana kekaisaran.

Di depan bangunan, Ling Ren berdiri memangku pedangnya. Cheng Yao tersenyum misterius. Bangunan yang ini pasti adalah kediaman Ning Ziyu.

Ling Ren berjaga di depan pintu dengan waspada. Artinya, Ning Ziyu sudah pulang, atau dia mungkin tidak pernah keluar.

Pemikiran dan segala spekulasi tentang sosok Ning Ziyu yang tua dan terbaring sakit lalu mencari alasan sedang mengurus urusan penting telah membangunkan rasa penasaran Cheng Yao.

Dia melemparkan sebuah batu besar ke pohon hingga menimbulkan suara. Ling Ren yang berjaga langsung waspada, lalu melompat ke sumber suara.

Cheng Yao menggunakan kesempatan tersebut untuk menyelinap ke bangunan itu, lalu menutup pintunya seolah tidak ada siapapun yang masuk.

Untuk sesaat, Cheng Yao tertegun. Dekorasi ruangan ini sangat unik, tapi juga sangat elegan. Ada banyak lukisan indah yang langka digantung di dinding.

Layar lipat bermotif juga dipasang menjadi sekat di beberapa bagian. Aroma dupa cendana tercium, bercampur dengan aroma herbal obat-obatan.

“Sudah aku duga pria tua itu sedang sakit. Jika tidak, mana mungkin ada bau obat yang begitu pekat di sini!” Cheng Yao berbicara sendiri. Ia berjalan menuju tempat tidur, tapi dia tidak menemukan siapapun.

“Eh? Tidak ada? Apakah dia sungguh sedang mengurus urusan penting?”

Cheng Yao jadi ragu. Saat hendak keluar dari jendela, ia mendengar suara keciprat air dari ruangan samping. Ada orang di sini. Apakah itu adalah Adipati Ning, Ning Ziyu? Atau, dia menyembunyikan seorang selir di sini?

Akibat rasa penasarannya terlalu tinggi, kakinya tanpa sadar melangkah ke ruangan samping. Bau obat-obatan herbal semakin pekat.

Ini adalah kamar mandi. Di bak mandi di tengah ruangan, seseorang sedang mandi. Kabut tipis dari uap air mengambang di udara.

Orang itu laki-laki. Siluet belakang tubuhnya yang kekar dan lebar menandakan bahwa dia adalah pria yang masih muda.

Kulitnya putih seperti perempuan, namun bagian punggung atas hingga ke belakang lehernya memiliki beberapa bekas luka lama yang tertinggal. Ada kain putih yang melingkar dari arah mata hingga ke bagian belakang kepala.

“Astaga, apakah Adipati Ning yang tua itu menyimpan seorang pemuda buta untuk dipelihara?” tanpa sadar Cheng Yao bergumam. Dengan langkah pelan ia mendekati bak mandi untuk melihat seperti apa sosok pemuda piaraan Adipati Ning ini.

Karena dia buta, dia tidak mungkin bisa melihatnya. Namun, Cheng Yao sepenuhnya salah!

Setelah ia sampai di samping bak mandi dan memperhatikan wajah pria itu dari samping, dia tiba-tiba merasa tubuhnya melayang dan jatuh ke air.

Rupanya, pria itu memiliki refleks yang tinggi terhadap gerakan di sekitarnya meski dia buta. Dia bahkan bisa memprediksi dengan akurat letak Cheng Yao dan menariknya jatuh ke dalam air.

Cheng Yao menyembulkan kepalanya dari dalam air. Aroma obat sangat pekat. Ini adalah mandi obat. Setelah penglihatannya jelas, Cheng Yao langsung membelalakkan matanya.

Sulit dipercaya! Pria buta peliharaan Adipati Ning ini… adalah sosok tuan muda buta tampan yang kemarin bertemu dengannya di kereta!

“Ternyata kamu!”

Perempuan?

Ning Ziyu mengerutkan dahinya. Penyusup ini seorang perempuan? Tapi, mengapa dia mengatakan seolah mereka pernah bertemu sebelumnya?

“Siapa kamu?”

Cheng Yao menutup mulutnya. Ya Tuhan, dia ceroboh. Dia tidak mungkin memberitahukan padanya kalau dia adalah pria flamboyan yang kemarin memaksa masuk ke dalam keretanya untuk bersembunyi, bahkan memujinya tampan secara terang-terangan!

Tidak bisa, Cheng Yao tidak boleh mengatakan kalau dia telah menyamar menjadi pria dan bertemu dengannya kemarin.

“Jika kamu tidak bicara, aku akan membunuhmu!”

Ning Ziyu marah. Ia benci seseorang mengganggunya. Wanita ini bukan hanya berani menerobos masuk, bahkan mengintipnya mandi!

Ning Ziyu bersiap mencekiknya, namun Cheng Yao lebih dulu bergerak untuk menutup mulut Ning Ziyu dengan tangannya.

Pergesekan kulit tubuh Ning Ziyu dengan pakaian basah Cheng Yao menimbulkan sensasi yang aneh. Belum lagi dengan posisi canggung mereka saat ini.

Bak mandinya hanya muat satu orang, Ning Ziyu telah lebih dulu mengisinya. Cheng Yao hanya menumpang, jadi dia duduk di pangkuan pria itu.

“Sssttt…. Jangan berisik, oke?”

Ning Ziyu rasanya pernah mendengar kalimat yang hampir sama kemarin, namun ia tidak bisa mengingatnya. Walau matanya tertutup kain putih, tangannya masih bebas.

Ning Ziyu mencengkeram erat tangan Cheng Yao, lalu terjadilah keributan kecil dari pergerakan mereka.

“Wanita lancang!”

“Aku tidak akan lancang kalau kamu mau bekerja sama!”

“Lepaskan tanganku!”

“Lepaskan dulu tanganku!”

“Wanita sialan!”

“Si buta tampan yang sialan!”

Keributan mereka membuat air di dalam bak mandi tumpah ke sana kemari. Airnya menggenang di lantai.

Ling Ren merasa curiga karena suara air yang sepertinya tidak normal bagi seseorang yang sedang mandi. Adipati Ning biasanya sangat menghargai sesi mandi obatnya, lalu mengapa malam ini sepertinya tidak begitu tenang?

Ling Ren bergegas masuk, lalu berhenti di pinggir ruangan samping. Ia mengetuk dinding kayu dan bertanya, “Tuan Adipati, ada apa? Apakah kamu merasa kesakitan lagi?”

Pergerakan mereka berhenti. Cheng Yao seketika membelalak.

“Tuan Adipati?” Cheng Yao tanpa sadar bertanya, “Kamu…. Kamu adalah Adipati Ning?”

Ning Ziyu tidak memberinya jawaban, tapi itu juga sebuah jawaban. Ya Tuhan, ini adalah bencana besar! Bagaimana bisa pria muda tampan yang buta ini adalah Adipati Ning?

Mengapa dia bukan seorang pria tua dengan janggut putih dan rambut mulai beruban, bertubuh gendut penuh lemak dan jelek, berkulit keriput seperti Kaisar? Mengapa dia adalah seorang pemuda yang menawan?

“Tuan? Perlukah aku masuk?”

Saat Ning Ziyu hendak mengatakan sesuatu, Cheng Yao langsung membekapnya lagi.

Dia berbisik, “Jika kamu membiarkannya masuk dan melihatku di sini, kamu akan mendapat masalah besar dan Putri Danyang tidak akan memaafkanmu!”

Oh, sial! Wanita ini rupanya bagian dari mahar perkawinan Putri Danyang! Ning Ziyu terpaksa mengurungkan niatnya dan mengangguk.

Barulah saat itu Cheng Yao melepaskan tangannya untuk memberikan kesempatan agar pria ini mencegah Ling Ren masuk.

“Tidak perlu. Pergilah!”

“Oh, baiklah.”

Setelah Ling Ren keluar, Cheng Yao menghela napas lega. Kenyataan bahwa Adipati Ning sebenarnya masih sangat muda sudah sangat mengejutkannya. Selain itu, dia rupanya adalah pria yang terpaksa menolongnya kemarin dari kejaran sepuluh wanita gila.

Bukankah sangat memalukan kalau Ning Ziyu tahu Cheng Yao telah menyamar menjadi pria flamboyan untuk mencari informasi tentangnya dan malah berakhir dikejar oleh sepuluh gadis gila itu?

“Huh, menakutiku saja.”

Wanita ini sangat lancang dan kurang ajar. Ning Ziyu menggeram marah. Kelak ketika Ning Ziyu bisa melihat lagi, dia pasti akan menemukannya dan menghukumnya karena kelancangannya!

“Keluar!”

Terpopuler

Comments

Ita Xiaomi

Ita Xiaomi

Suka nak mengarang bebas Cheng Yao nih😁

2024-11-06

0

Oi Min

Oi Min

wkwkwkwkwkwkkwkwkwkw.......

2024-08-13

0

Suprasti Kristin

Suprasti Kristin

kereeen 👍

2024-05-26

3

lihat semua
Episodes
1 Eps. 1: Ditipu Kaisar
2 Eps. 2: Idola Kaum Muda
3 Eps. 3: Tidak Ada Penyambutan
4 Eps. 4: Putri dalam Rumor
5 Eps. 5: Si Buta yang Tampan
6 Eps. 6: Silsilah Kelahiran Adipati Ning
7 Eps. 7: Jangan Bicara Soal Orang Lain
8 Eps. 8: Pernikahan Adipati dan Sang Putri
9 Eps. 9: Harus Mendapatkan Malam Pertama!
10 Eps. 10: Pemuda Flamboyan adalah Tuan Putri!
11 Eps. 11: Tidak Bisa Memaklumi
12 Eps. 12: Kunci Kelemahan Masing-Masing
13 Eps. 13: Adipati Sudah Lari
14 Eps. 14: Kursi Panas
15 Eps. 15: Bicara dengan Kenyataan
16 Eps. 16: Berhenti Pura-Pura
17 Eps. 17: Informasi Payah
18 Eps. 18: Paman Kecil, Mari Bersepakat Denganku!
19 Eps. 19: Perjanjian
20 Eps. 20: Sekarat
21 Eps. 21: Menawar Racun
22 Eps. 22: Ingkar Janji
23 Eps. 23: Melampiaskan Amarah
24 Eps. 24: Ambisi Tersembunyi
25 Eps. 25: Festival Perahu Naga
26 Eps. 26: Menjadi Umpan Meriam
27 Eps. 27: Penjelasan
28 Eps. 28: Mencari Tahu Rencana
29 Eps. 29: Akan Berkunjung
30 Eps. 30: Gagal
31 Eps. 31: Gangguan
32 Eps. 32: Titah Pengawalan
33 Eps. 33: Kebencian
34 Eps. 34: Pemberangkatan
35 Eps. 35: Sebuah Alasan
36 Eps. 36: Pembunuh Utusan
37 Eps. 37: Menuju Ibukota Jin
38 Eps. 38: Ada Orang Lain
39 Eps. 39: Ramah Tamah Ibukota Jin
40 Eps. 40: Jamuan Penyambutan
41 Eps. 41: Tidak Bisa Dibandingkan
42 Eps. 42: Hadiah Pertemuan
43 Eps. 43: Menjadi Sempurna
44 Eps. 44: Kekuatan untuk Chengjia
45 Eps. 45: Penculikan
46 Eps. 46: Pembakaran
47 Eps. 47: Pertolongan
48 Eps. 48: Tidak Mudah Ditindas
49 Eps. 49: Rindu
50 Eps. 50: Panggilan Mendadak
51 Eps. 51: Niat yang Sesungguhnya
52 Eps. 52: Sengaja Masuk Jebakan
53 Eps. 53: Pertemuan
54 Eps. 54: Tangan Jahat
55 Eps. 55: Apakah Kamu Ingin Menjadi Kaisar?
56 Eps. 56: Rencana demi Rencana
57 Eps. 57: Mengadu Siasat
58 Eps. 58: Menghajar Orang Sombong
59 Eps. 59: Menenangkan Istri
60 Eps. 60: Bermain Air
61 Eps. 61: Memulai Rencana
62 Eps. 62: Keagungan yang Jatuh
63 Eps. 63: Tempat Penahanan
64 Eps. 64: Bayangan
65 Eps. 65: Induk Serangga!
66 Eps. 66: Surat Kesepakatan
67 Eps. 67: Menjadi Pemberontak
68 Eps. 68: Memberi Makan
69 Eps. 69: Bagi Tugas
70 Eps. 70: Menangkap Imigran Asing
71 Eps. 71: Khawatir
72 Eps. 72: Memaksakan Takhta
73 Eps. 73: Pemberontak Harus Mati
74 Eps. 74: Pemikiran Lain
75 Eps. 75: Pulih
76 Eps. 76: Rencana Penebusan
77 Eps. 77: Dendam Kesumat
78 Eps. 78: Penundaan
79 Eps. 79: Gelagat Aneh
80 Eps. 80: Bertemu Kaisar Dayan
81 Eps. 81: Kediaman Baru
82 Eps. 82: Pembawa Kabar
83 Eps. 83: Keputusan Kaisar
84 Eps. 84: Perjalanan Kembali
85 Eps. 85: Arogan
86 Eps. 86: Secercah Cahaya Matahari
87 Eps. 87: Tak Tahan Rindu
88 Eps. 88: Kabar dari Perbatasan
89 Eps. 89: Bantuan Paviliun Zhanbai
90 Eps. 90: Kesal
91 Eps. 91: Penghinaan Besar
92 Eps. 92: Kabar untuk Istana
93 Eps. 93: Hadiah
94 Eps. 94: Puncak Pertarungan
95 Eps. 95: Sampai Akhir
96 Eps. 96: Pertanda
97 Eps. 97: Mencari Kabar
98 Eps. 98: Orang yang Kembali dari Kematian
99 Eps. 99: Kesulitan
100 Eps. 100: Keberuntungan
101 Eps. 101: Sayang Anak
102 Eps. 102: Menanyakan Pilihan
103 Eps. 103: Membayar Harga
104 Eps. 104: Mewariskan Takhta
105 Eps. 105: Persinggahan Terakhir
106 Episode Spesial 1: Warisan
107 Episode Spesial 2: Pulang
108 Episode Spesial 3: Keturunan
109 Pemberitahuan Karya Baru
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Eps. 1: Ditipu Kaisar
2
Eps. 2: Idola Kaum Muda
3
Eps. 3: Tidak Ada Penyambutan
4
Eps. 4: Putri dalam Rumor
5
Eps. 5: Si Buta yang Tampan
6
Eps. 6: Silsilah Kelahiran Adipati Ning
7
Eps. 7: Jangan Bicara Soal Orang Lain
8
Eps. 8: Pernikahan Adipati dan Sang Putri
9
Eps. 9: Harus Mendapatkan Malam Pertama!
10
Eps. 10: Pemuda Flamboyan adalah Tuan Putri!
11
Eps. 11: Tidak Bisa Memaklumi
12
Eps. 12: Kunci Kelemahan Masing-Masing
13
Eps. 13: Adipati Sudah Lari
14
Eps. 14: Kursi Panas
15
Eps. 15: Bicara dengan Kenyataan
16
Eps. 16: Berhenti Pura-Pura
17
Eps. 17: Informasi Payah
18
Eps. 18: Paman Kecil, Mari Bersepakat Denganku!
19
Eps. 19: Perjanjian
20
Eps. 20: Sekarat
21
Eps. 21: Menawar Racun
22
Eps. 22: Ingkar Janji
23
Eps. 23: Melampiaskan Amarah
24
Eps. 24: Ambisi Tersembunyi
25
Eps. 25: Festival Perahu Naga
26
Eps. 26: Menjadi Umpan Meriam
27
Eps. 27: Penjelasan
28
Eps. 28: Mencari Tahu Rencana
29
Eps. 29: Akan Berkunjung
30
Eps. 30: Gagal
31
Eps. 31: Gangguan
32
Eps. 32: Titah Pengawalan
33
Eps. 33: Kebencian
34
Eps. 34: Pemberangkatan
35
Eps. 35: Sebuah Alasan
36
Eps. 36: Pembunuh Utusan
37
Eps. 37: Menuju Ibukota Jin
38
Eps. 38: Ada Orang Lain
39
Eps. 39: Ramah Tamah Ibukota Jin
40
Eps. 40: Jamuan Penyambutan
41
Eps. 41: Tidak Bisa Dibandingkan
42
Eps. 42: Hadiah Pertemuan
43
Eps. 43: Menjadi Sempurna
44
Eps. 44: Kekuatan untuk Chengjia
45
Eps. 45: Penculikan
46
Eps. 46: Pembakaran
47
Eps. 47: Pertolongan
48
Eps. 48: Tidak Mudah Ditindas
49
Eps. 49: Rindu
50
Eps. 50: Panggilan Mendadak
51
Eps. 51: Niat yang Sesungguhnya
52
Eps. 52: Sengaja Masuk Jebakan
53
Eps. 53: Pertemuan
54
Eps. 54: Tangan Jahat
55
Eps. 55: Apakah Kamu Ingin Menjadi Kaisar?
56
Eps. 56: Rencana demi Rencana
57
Eps. 57: Mengadu Siasat
58
Eps. 58: Menghajar Orang Sombong
59
Eps. 59: Menenangkan Istri
60
Eps. 60: Bermain Air
61
Eps. 61: Memulai Rencana
62
Eps. 62: Keagungan yang Jatuh
63
Eps. 63: Tempat Penahanan
64
Eps. 64: Bayangan
65
Eps. 65: Induk Serangga!
66
Eps. 66: Surat Kesepakatan
67
Eps. 67: Menjadi Pemberontak
68
Eps. 68: Memberi Makan
69
Eps. 69: Bagi Tugas
70
Eps. 70: Menangkap Imigran Asing
71
Eps. 71: Khawatir
72
Eps. 72: Memaksakan Takhta
73
Eps. 73: Pemberontak Harus Mati
74
Eps. 74: Pemikiran Lain
75
Eps. 75: Pulih
76
Eps. 76: Rencana Penebusan
77
Eps. 77: Dendam Kesumat
78
Eps. 78: Penundaan
79
Eps. 79: Gelagat Aneh
80
Eps. 80: Bertemu Kaisar Dayan
81
Eps. 81: Kediaman Baru
82
Eps. 82: Pembawa Kabar
83
Eps. 83: Keputusan Kaisar
84
Eps. 84: Perjalanan Kembali
85
Eps. 85: Arogan
86
Eps. 86: Secercah Cahaya Matahari
87
Eps. 87: Tak Tahan Rindu
88
Eps. 88: Kabar dari Perbatasan
89
Eps. 89: Bantuan Paviliun Zhanbai
90
Eps. 90: Kesal
91
Eps. 91: Penghinaan Besar
92
Eps. 92: Kabar untuk Istana
93
Eps. 93: Hadiah
94
Eps. 94: Puncak Pertarungan
95
Eps. 95: Sampai Akhir
96
Eps. 96: Pertanda
97
Eps. 97: Mencari Kabar
98
Eps. 98: Orang yang Kembali dari Kematian
99
Eps. 99: Kesulitan
100
Eps. 100: Keberuntungan
101
Eps. 101: Sayang Anak
102
Eps. 102: Menanyakan Pilihan
103
Eps. 103: Membayar Harga
104
Eps. 104: Mewariskan Takhta
105
Eps. 105: Persinggahan Terakhir
106
Episode Spesial 1: Warisan
107
Episode Spesial 2: Pulang
108
Episode Spesial 3: Keturunan
109
Pemberitahuan Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!