Cinta Dan Penyesalan Mr. Alen

Cinta Dan Penyesalan Mr. Alen

Awal Pertemuan

Di sebuah restorant ternama, pria bernama Alen merencanakan untuk melamar kekasihnya. Alen sudah menyiapkan se romantis mungkin ia meminta di dekorasikan kepada pemilik restoran. Saat kekasihnya datang dia di bergandengan dengan seorang pria, saat ada pelayan yang ingin mengusirnya Alen menahan itu dan meminta agar biarkan saja. Saat itu hatinya sangat sakit, Alen berencana akan melamarnya besok sekalian memberitahukan siapa dirinya sebenarnya. Namun tak di sangka diri nya malah di khianati, mereka sudah bersama hampir 3 tahun.

"Sayang, kamu menyiapkan hal seperti ini? Wah! Mewah sekali, ini benar-benar sangat romantis. Terimakasih." Ucap Kekasih Alen sambil bersenderan di pundak pria itu.

"Haha... kamu suka?" Tanya Pria itu bingung.

"Suka banget. Kamu mau kasih aku kejutan apa?" Kata Kekasih Alen.

"Nggak ada. Ak.... aku siapin ini aja buat dinner pertama. Baguslah kalo kamu suka, kita langsung pesan makan aja gimana?" Tawar Pria itu bingung.

Di belakang tak jauh dari tempat mereka, Alen meminta membawakan pesanan mereka sesuai menu yang sudah di pesankan oleh Alen saja. Alen ingin melihat mau seberapa jauh, pria itu akan mendramatis. Pelayan itu melakukan sesuai yang di perintahkan Alen. Saat makanan yang sangat mahal datang padahal mereka belum memesan lagi-lagi Kekasih Alen mengira pria itu sudah menyiapkan nya.

"Wah! Sayang, kamu tahu banget aku suka steik dengan kematangan tingkat 5 padahal aku belum pernah cerita kan ke kamu." Kagum Kekasih Alen itu.

Pria itu melototi makanan mahal yang terus berdatangan. Ia merasa sangat bersalah karena jujur saja tidak menyiapkan semua ini. Ini bukan pertama kalinya Alen memergoki atau melihat sang kekasih jalan dengan pria ini.

Flasback on

18 Maret 2021

Dalam telepon...

[Sayang, kamu dimana? Kita sudah hampir dua bulan nggak ketemuan, hari ini juga kita hari jadi ke 2 tahun. Kamu lupa?] - Alen.

[Maaf sayang. Aku bener-bener sibuk, kak Elvan minta aku supaya menjadi model untuk barang-barang branded mereka akan menggunakannya untuk sebuah majalah dan ini juga membantu menaiki perusahaan keluargaku. Lagi pula aku sedang ada di luar kota, kita tidak bisa bertemu.] - Kekasih Alen itu.

[Tapi Leta, aku bisa susul kamu kok. Kita bisa jalan-jalan di luar kota bareng-bareng, lagipula semua karyawan di perusahaan kamu sudah pada tahu kan kalo kita sepasang kekasih jadi nggak ada yang perlu di ragukan lagi.] - Alen.

Kekasih Alen bernama Shaletta Martin, putri dari Group Martin yang berdiri di group Fotografer dan permodelan. Group Martin di pimpin oleh kakak nya bernama Elvan Martin.

[Aku bukannya tidak ingin kamu ikut, tapi aku hanya sehari atau dua hari aja di kota-kota ini bukan seminggu ganti. Hanya untuk foto shoot setelah itu kalau sudah selesai kami akan pindah kota lagi.] - Leta.

[Baiklah kalau begitu, aku percayya padamu. Aku harap kamu benar-benar tidak membohongiku, kalau kamu sudah lelah dengan hubungan ini katakan padaku. Aku akan pergi darimu.] - Alen.

[Sayang, kenapa kamu berbicara seperti itu. Aku tidak pernah berbohong padamu, aku benar-benar mencintai kamu. Percaya padaku.] - Leta.

[Baiklah, kalau begitu aku akan tutup teleponnya. Kamu jangan terlalu lelah bekerja.] - Alen.

[Tentu saja. Aku janji akan segera menghubungimu ketika pekerjaan ini sudah selesai. Bye!] - Leta.

Alen mengakhiri panggilannya. Ia menggenggam kencang pada setir mobil, karena sekarang ia melihat Leta baru saja turun dari sebuah mobil yang berparkir di depan sebuah cafe. Disusul oleh seorang lelaki, kemudian tanpa ragu Leta menggandengkan tangannya disana. Tak lama kemudia ada telepon masuk di ponselnya.

[Ya?] - Alen.

[Jangan gegabah. Kumpulin semua bukti dulu, apalagi kalian sudah menjalin hubungan cukup lama dan bahkan lu udah merencanakan dengan matang konsep pertunangan kalian nanti. Kita lihat seberapa lama dia bakal bohong sama lu.] - Seorang pria di seberang telepon.

[Thanks Nat, kalo gua nggak minta lu buat ikutin gua hari ini mungkin tuh cowok habis sama gua disana. Yaudah kita balik ke kantor, Kasihan Arka sendiri disana.] - Alen pada sahabatnya Nathan.

[Gua ikut kali, mana mau gua sendirian di kantor. Ya walaupun bisa manja-manaja sama Cindy, permasalahan sahabat gua nomor satu buat gua. Oh ya, gua punya kabar entah ini baik atau buruk. Cowok yang lagi sama Leta juga udah punya pacar, kalau gua gak salah lihat belum lama ini dia duduk di kantin sama pacarnya di kampus.] - Arka.

[Terus?] - Alen.

[Cewek nya cantik, dia ambil jurusan kesenian di kampus kita juga. Kalau gak salah dia baru masuk akhir tahun kemarin, baru itu aja yang gua tahu.] - Arka.

[Yaudah, sekarang kita cabut dulu balik ke kantor gua juga udah minta supaya Reza minta bawahannya awasi gerak gerik Leta sama cowok itu dari jauh.] - Alen.

[Siap!] - Sahut kedua nya.

Alen pun kembali ke kantornya. Ini pertama kalinya Alen memergoki Leta berselingkuh dan mengkhianatinya.

'Untung gua belum bongkar siapa keluarga gua.' Bathin Alen.

Kejadian kedua,

14 September 2021

[Aku benar-benar minta maaf. Aku sangat sibuk hari ini, aku akan hubungin kamu nanti. Bye!] - Leta mengakhiri panggilan.

Alen sedang melihat Leta baru saja keluar dari sebuah hotel, Alen langsung menuju ke sebuah hotel milik keluarga Arka setelah mendapatkan kabar bahwa Leta datang ke hotel itu sejak semalam. Saat ini Leta baru saja keluar dari hotel dengan pria yang sama, kali ini Alen tidak sendirian. Dia di temani oleh Nero sekretaris kepercayaannya.

"Tuan apakah perlu..."

"Tidak perlu, bawahan Reza akan terus mengikuti mereka dan melaporkannya padaku. Kamu bantu saya untuk siapkan sebuah restoran lalu dekorasi untuk acara pertunangan saya dengan Leta bulan depan. Aku tidak akan memberitahu siapapun sampai benar-benar hari H tiba, siapkan makanan Steik dengan tingkat kematangan level 5 kemudian sajikan makanan mahal juga. Sehari sebelumnya saya akan datang untuk memeriksa, kosongkan restoran untuk hari berikutnya." Perintah Alen.

"Baik tuan, saya mengerti." Sahut Nero.

"Antar aku ke asrama kampus, aku akan tidur disana untuk beberapa waktu." Pinta Alen sambil memejamkan matanya.

"Baik tuan." Jawab Nero.

Nero melajukan mobil itu menuju asrama, selama 30 menit perjalanan Alen memutar otak bagaimana harus mengakhiri segera hubungan ini.

"Tuan, kita sudah sampai." Ucap Nero.

"Em.. besok tidak perlu menjemputku. Aku akan libur 2 hari kemudian aku akan masuk kembali ke kantor bersama Nathan juga Arka. Jika ada data atau dokumen yang harus segera di tanda tangani datanglah ke asrama saja. Aku ingin menyelidiki tentang pacar dari pria itu apakah ia sebodoh itu akan percaya selalu kepada pria nya." Ujar Alen.

"Mengerti tuan." Sahut Nero.

"Satu hal lagi. Jika Leta datang ke kantor, katakan padanya aku sedang keluar negeri untuk urusan kantor. Jika tiba-tiba bertemu Arka atau Nathan, katakan saja aku berangkat sendiri. Jika bertanya berapa lama, katakan 2 minggu kedepan aku tidak ada disini." Pinta Alen.

"Saya mengerti tuan." Jawab Nero.

Setelah itu Alen turun dari mobiilnya, saat ini jam menunjukkan pukul setengah 6 sore namun matahari masih sedikit terlihat. Setelah melihat Nero pergi, saat akan menaiki tangga menuju pintu utama asrama laki-laki. Alen melihat seorang perempuan duduk di kursi yang berada di samping asrama perempuan.

[Kamu sudah berulang-ulang kali membatalkan dinner di saat aku sudah nunggu kamu di luar seperti ini. Sebenernya kamu pergi kemana? Akhir-akhir ini jarang sekali melihat kamu di kampus, bahkan semalam teleponku kamu reject. Jika kamu sudah tidak sayang padaku akhiri saja hubungan ini.] - Perempuan itu.

[Zie, aku benar-benar sibuk dengan pekerjaan ku akhir-akhir ini. Aku janji akan segera mendatangi kamu setelah pekerjaan ku selesai, kita bicarakan lagi nanti.] - Pria itu.

[Antonio kamu tidak sedang mengkhianatiku kan? Kamu sudah pernah bersumpah di hadapan kedua kakak ku untuk menjaga ku selama disini dan aku menerima ini karena aku menyukai seni juga selalu ingin bersama mu. Kita sudah menjalin hubungan hampir 4 tahun.] - Perempuan itu.

[Bisa nggak sih kamu mengerti aku sekali saja. sudah, aku masih ada kerjaan. Nanti aku akan menghubungi kamu lagi.] - Pria itu mengakhiri panggilan sepihak.

Perempuan itu terlihat putus asa sampai ada dua perempuan menghampiri perempuan itu.

"Zie, Are you okay? Apa kata antonio?" Tanya salah satu teman perempuan itu.

.

.

.

.

.

Bersambung

.

.

.

.

.

Terimakasih sudah membaca :)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!