Sudah waktunya aku pergi dari kota ini untuk berlatih di Sekte.
Kalau Di Sekte nanti aku bisa mencari lawan untuk tanding, daripada hanya berlatih disini tapi tidak memiliki pengalaman bertarung.
Aku juga bisa mengambil beberapa misi seperti Senior Zhang Fei dan kawannya.
"Aku harus membicarakan hal ini dengan nenek Ling"
Zhi Shen menuju Rumah Besar Keluarga Yuan untuk bertemu dengan Yuan Ling.
Zhi Shen mengutarakan maksudnya ingin berlatih di Sekte, tapi ia masih sedikit ragu dengan kualitas Sekte Teratai Cahaya, karena itu ia ingin meminta saran.
Yuan Ling maklum dengan keinginan Zhi Shen, karena ia masih muda dan harus memiliki dukungan yang kuat.
Menurut sejarah yang ada, sebenarnya Sekte Teratai Cahaya dulunya adalah Sekte Terbesar di seluruh Benua Gushen, namun seiring waktu pamornya mulai berkurang.
Yuan Ling memahami banyak hal yang tidak diketahui Klan lain.
"Nenek lebih setuju jika kamu berlatih di Sekte Teratai Cahaya dibanding Sekte lain. Kualitas Sekte Teratai Cahaya tetaplah nomor satu walaupun kualitas guru dan muridnya kurang bagus! "
"Shen'er pasti paham maksud nenek..!? "
Zhi Shen merenung sebentar hingga menyadari maksud ucapan Yuan Ling.
"Shen'er sudah paham nek"
Zhi Shen sudah menguatkan niatnya untuk pergi ke Sekte Teratai Cahaya.
"Ting"
"Tuan mendapat Misi tambahan baru, yaitu menjadi murid Sekte Teratai Cahaya dan akan mendapat hadiah 1 juta koin emas setelah Misi tambahan selesai"
Reina bersuara di dalam kepala Zhi Shen.
"Ah, kenapa tidak dari tadi ngomongnya, kan aku tidak perlu meminta saran kepada Nenek Ling, dasar System! "
Wajah Zhi Shen terlihat agak kesal mendengar suara Reina, namun ia lekas sadar kalau sedang berbicara dengan Yuan Ling.
"Kapan rencananya Shen'er pergi ke Sekte Teratai Cahaya? "
"Hari ini nenek Ling, semakin cepat semakin baik! "
Zhi Shen mengeluarkan sebuah cincin penyimpanan dan memberikannya kepada Yuan Ling.
"Aku merasa khawatir jika meninggalkan Nenek Ling dan Ai'er tanpa memberikan sumber daya yang cukup apalagi Shen'er akan pergi lama"
Sebelumnya, Zhi Shen telah menyiapkan dua puluh Ramuan Pemulihan Tubuh kelas rendah level 4, dan sepuluh peti kayu kecil berisi Batu Roh Legenda.
"Hanya ini yang bisa aku berikan saat ini nenek Ling"
Yuan Ling menerima cincin tersebut dan langsung menyimpannya di dalam Cincin Dimensi miliknya.
Yuan Ling memanggil Xi Wen untuk segera menyiapkan Kuda untuk Zhi Shen.
Sebelum pergi Yuan Ling memeluk Zhi Shen sebentar sebagai tanda perpisahan.
"Shen'er pergi nenek Ling"
Zhi Shen memberi hormat kepada Nyonya Tua Ling kemudian berjalan ke arah Kuda.
*
Derap langkah kuda melintasi area hutan disebelah barat Kota Naga Perak yang mulai gelap.
Gelapnya jalanan membuat Zhi Shen tidak kesulitan melihat.
Tehnik Mata Dewa Bumi level 10 memudahkan melihat dalam kegelapan dan dapat melihat menembus tebalnya kabut.
Kuda yang ditunggangi Zhi Shen tidak terlihat lelah dan tetap gagah berlari menerobos hutan.
Zhi Shen memberi minum Kuda tersebut dengan Ramuan Pemulihan Tubuh kelas rendah level 3 yang juga bisa di konsumsi oleh hewan biasa.
Setengah jam ia terus memacu kudanya tanpa berhenti.
Radar System telah merespon banyak gerakan jauh di depan, jaraknya sekitar 24 kilometer.
Kemampuan Radar System meningkat seiring bertambahnya tingkatan bintang Ranah Zhi Shen.
Setiap tambah satu tingkatan bintang Ranah, jangkauan Radar System bertambah sejauh 1 Kilometer.
"Ting"
"Tuan mendapatkan Tugas tambahan, yaitu menolong seorang Wanita Tua. Hadiah yang akan Tuan dapatkan setelah menyelesaikan Tugas Tambahan adalah 1 juta koin emas"
Reina bersuara di dalam kepalanya memberitahu bahwa ia mendapat Tugas tambahan dari System.
"Tugas tambahan?, menolong seorang Wanita Tua?, mungkinkah ada hubungannya dengan pergerakan yang tertangkap oleh Radar System".
Zhi Shen memikirkan hadiah besar yang akan ia dapat jika menyelesaikan Tugas tambahan.
"Hadiahnya besar juga?! aku jadi penasaran".
Zhi Shen segera memacu kuda dengan kecepatan 60 kilometer per jam lebih lambat dari kecepatan maksimalnya yang bisa mencapai 75 kilometer per jam. 23 menit kemudian Zhi Shen melambatkan laju kudanya.
Radar System menampilkan jumlah kehidupan yang tadi banyak kini telah berkurang dan menjadi sedikit.
"Rupanya mereka tengah bertarung"
Zhi Shen perlahan mendekati tempat mereka dan tetap meningkatkan kewaspadaannya.
Dua menit kemudian ia melihat dua gerbong kereta penumpang dengan puluhan mayat yang tergeletak di tanah.
Tidak jauh dari lokasi dua gerbong kereta penumpang telah terlihat pertarungan belasan orang.
Yang menarik adalah pertarungan antara seorang wanita tua berambut putih memegang pedang dengan elemen angin melawan pria tua berjenggot putih memegang tombak berukiran naga.
"Serahkan Ramuan Obat itu nenek peot! "
Ayunan Tombak mengarah ke kepala wanita tua yang mengelak ke belakang dengan cepat sambil menangkis gerakan tombak berikutnya.
"Jangan bermimpi Tua Bangka sialan! Dasar laki laki tua baj***an, bisanya hanya merampas milik orang lain! "
Wanita tua itu terus menangkis serangan tombak yang di arahkan kepadanya sambil sesekali melakukan serangan balasan.
"Aku yang telah memenangkan Ramuan Obat ini dan kau tidak berhak merampasnya! "
Ayunan dan tusukan tombak terus menghujani tubuh wanita tua tersebut tapi masih bisa di tangkis dan di hindari.
"Jangan banyak bacot kau nenek tua, Ramuan Obat itu adalah milikku dan akan aku rampas darimu"
Pertarungan terus berlanjut karena kedua pihak masih terlihat seimbang walaupun wanita tua itu terlihat kewalahan namun ia sesekali membuat gerakan gerakan berbahaya.
Wanita tua itu sekarang mulai mengeluarkan jurus pedang elemen anginnya.
"Wusss"
Sebuah siluet sabetan pedang berbentuk bukan sabit berwarna putih transparan melesat kearah pak tua yang menangkisnya dengan tombak yang diayunkan ke depan menjadi perisai berbentuk siluet naga berwarna biru transparan.
"Duarr"
Benturan dua siluet energi di dekatnya membuat tubuh pak tua mundur dua langkah.
Zhi Shen yang sedari tadi memantau pertarungan dari jauh masih belum mengambil keputusan apakah akan ikut terlibat atau hanya diam saja.
"Sepertinya dua kelompok yang sedang bertarung itu adalah dua kelompok yang ikut serta dalam acara pelelangan di Kota Naga Perak kemarin lusa".
Zhi Shen teringat dengan suara wanita dari kamar nomor satu dan suara lelaki tua dari kamar nomor dua yang bersaing dalam pelelangan.
Kekuatan Kultivasi mereka agak seimbang. Wanita tua berada di Ranah Prajurit Bumi bintang 5 dan Pak Tua berada di Ranah Prajurit Bumi bintang 6.
Keduanya sama sama memiliki atribut elemen angin yang membuat tempat pertarungan menjadi tertutup oleh debu yang beterbangan di sekeliling mereka.
Zhi Shen tidak kesulitan melihat pertarungan mereka, sedangkan anggota kelompok dari kedua pihak yang sedang bertarung melanjutkan pertarungan mereka ditempat lain.
Beberapa orang bertarung di dekat tempat Zhi Shen yang masih tetap duduk di atas punggung kuda.
Ringkikan kuda mengalihkan pandangan mereka sejenak untuk melihat keberadaan Zhi Shen kemudian kembali melanjutkan pertarungan.
Mereka tidak memperdulikan keberadaan Zhi Shen.
Rata rata mereka berada di Ranah Grand Master petarung antara bintang 4 sampai dengan bintang 9.
Anggota kelompok Wanita Tua kewalahan menghadapi anggota kelompok Pak Tua yang Ranahnya lebih tinggi dan jumlahnya sedikit lebih banyak.
Beberapa orang anggota kelompok Wanita Tua mulai terkapar tak bergerak.
Jurus jurus pedang mereka tidak mampu melawan jurus jurus pedang anggota kelompok Pak Tua yang lebih mendominasi pertarungan.
Zhi Shen sebenarnya tidak suka dengan tindakan yang di lakukan oleh pihak Pak Tua yang secara tidak langsung bisa di kategorikan telah melakukan perampokan dan pembunuhan berencana
"Kelompok Pak Tua itu telah melakukan pelanggaran hukum dan wajib dilaporkan kepada pihak Kepolisian" Zhi Shen bergurau di dalam pikirannya.
Mau tidak mau Zhi Shen turun dari kudanya dan mengikatnya di sebuah pohon.
Walaupun kekuatan Ranahnya masih di tingkat Grand Master bintang 5, tetapi kemampuan bertarung dan kualitas jurus pedangnya mampu melawan tingkatan Ranah Jenderal Bumi.
Zhi Shen juga sudah menguasai jurus pertama dari jurus Tinju Yuan yang merupakan jurus tingkat tinggi.
Zhi Shen sudah siap jika harus menghadapi lawan yang tingkatan Kultivasinya di Ranah Jenderal Bumi tahap puncak sekalipun walaupun harus bertarung mati matian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Gatot Suharyono
aneh. . . . !?
tugas misi kok masih mau dipertimbangkan perlu membantu atau tidak !?
kalau tidak membantu ya misinya gagal donk. . . . authornya konyol !?
2024-05-04
0
Sang M
ayo beraksi jgn diam aja, Dancook lu. sudah diberitahu sistem kok gaya bodoh. matamu...
2024-05-07
1