Gaun Pengantin

Pagi itu Tania bangun setengah terlambat, dia langsung menyambar handuk nya yang tergantung di paku dinding kamarnya. Dia langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dan menyegarkan tubuhnya, setelah itu ia segera bersiap-siap untuk menemui Reza di butik.

"Yah, Tania pergi dulu yah," Tania terlihat terburu-buru setelah keluar dari kamarnya. Dia menghampirinya ayahnya yang sedang sarapan untuk berpamitan.

"Kenapa buru-buru Tan, sarapan lah dulu sebelum kau pergi."

" Tidak yah, nanti aku bisa terlambat, nanti aku sarapan di luar ajah yah. Bye ayah."

Tania melambaikan tangan kepada ayahnya, dia langsung keluar rumah menuju halaman rumah dimana sudah ada ojek online yang sudah menunggunya. Tania langsung duduk di belakang setelah memakai helm di kepalanya sebagai pengaman. Melihat penumpangnya sudah siap, ojek online itu langsung melaju meninggalkan halaman rumah Tania menuju tempat yang di tuju Tania.

"Dasar anak itu, selalu saja makan terlambat, tidak mau menjaga pola makannya." Gumam ayah Tania sendiri, setelah melihat putri kesayangannya itu pergi tanpa sarapan.

Setengah jam kemudian, Tania sudah sampai di butik yang di tunjuk Reza kemaren. Tania langsung turun setelah motor ojek online itu berhenti tepat di halaman butik, tak lupa Tania memberi ongkos kepadanya, lalu ojek online itu pergi meninggalkan Tania sendiri.

Tania terlihat kagum saat melihat bangunan butik itu sangat besar, membuat Tania terperangah melihatnya. Baru pertama kali ini dia datang ke sana, walau ia sering melewatinya sepulang ia bekerja di kantornya.

" Wah besar sekali, memang orang kaya selalu punya selera yang tinggi." Tania berkata penuh kagum.

Lalu di lihatnya jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Hampir saja aku terlambat, kurang lima menit lagi, aku harus cepat masuk ke dalam."

Tania langsung berjalan cepat menuju pintu masuk butik itu. Saat masuk, Tania langsung di sambut hangat pegawai butik itu.

"Silahkan nona, tuan muda sudah menunggu nona di dalam, mari ikut saya."

Pegawai itu berkata penuh sopan.

'Ternyata pria itu seseorang yang disiplin yah. Sudah datang duluan walaupun masih belum waktunya.' Gumam Tania dalam hati.

"Ah iya mbak, mari" Tania membalas senyuman pegawai itu. Dan ia mengikuti langkah pegawai itu yang akan membawanya menemui Reza.

Terlihat laki-laki itu sedang duduk santai di sofa di sebuah ruangan khusus untuk gaun pengantin. Pria itu langsung menoleh ke arah Tania, saat mendengar suara seseorang melangkah menuju ke arahnya.

Saat Tania berdiri di depan Reza, gadis itu hanya menyunggingkan senyum kepada laki-laki itu untuk menyapanya.

"Segera ajak dia memilih gaun nya, pilihkan saja yang cocok untuknya!" Perintah Reza kepada pegawai yang mengantar Tania tadi. Tanpa membalas senyum sapaan Tania.

'Dasar cowok dingin, menyapa diriku saja tidak, malah langsung menyuruh ku memilih gaun, paling tidak kan bilang selamat pagi kek atau membalas senyumku tadi.' Tania mengomel kesal dalam hatinya. Melihat sikap acuh Reza.

"Baik Tuan muda, mari nona."

Kata pegawai itu sopan, lalu melangkah meninggalkan Reza, di susul Tania yang mengekor di belakangnya menuju ruang ganti.

Beberapa menit kemudian.

Tania sudah mengenakan gaun pengantin yang di pilihkan pegawai itu. Gaun itu berwarna putih dengan hiasan penuh bunga yang berada di bagian dadanya. Gaun itu memiliki panjang sampai menyentuh lantai tapi ke dua lengannya pendek. Terlihat serasi saat di pakai Tania yang memiliki postur tubuh yang lumayan indah.

Tania keluar ruang ganti menuju tempat Reza bersantai di sofa. Dia berjalan dengan dibantu pegawai toko memegang ujung bawah gaun itu, dia berjalan dengan anggunnya. Terlihat pria itu sedang fokus membaca majalah yang di pegang ke dua tangannya. Sampai tak sadar Tania sudah berdiri di depannya.

"Tuan." Sapa pelayan itu membuat ke fokusan Reza hilang dan mendongakkan kepalanya untuk melihat kearah nya.

'Ternyata gadis ini lumayan cantik yah' Reza sedikit terpana melihat keanggunan Tania dan sempat memujinya di dalam hatinya.

'Ah apa yang aku pikirkan..sial.' Reza kembali tersadar dan mengumpat dalam hatinya, lalu ia kembali memalingkan wajahnya dari apa yang di lihatnya.

" Kamu bungkus gaun itu" Suruh Reza kepada pegawai itu. Menunjukkan kalau dia memilih gaun itu tanpa meminta pendapat Tania atau bahkan memberikan pendapatnya tentang penampilan Tania yang sedang berdiri di depannya.

Benar-benar tak diakui dirinya berdiri disitu.

'Ya Tuhan sebenarnya tercipta dari apa sih pria ini? memberi komentar saja tidak, ini malah milih gaun tanpa meminta persetujuan ku, kalau aku suka apa tidak. Rasanya seperti tak di anggap.'

Tania terlihat kesal mendengar kata-kata dan sikap dingin Reza kepadanya.

" Baik Tuan muda. Mari nona."

Ajak pegawai itu. Lalu kembali membantu Tania berjalan dengan memegang bagian bawah gaun itu yang panjang menyentuh lantai. Tania berjalan dengan hati-hati menuju ruang ganti.

Sesampainya di dalam ruang ganti itu. Tania langsung melepas gaun itu dan memakai pakaiannya yang tadi ia kenakan. Terlihat pegawai itu memungut gaun itu dan langsung membawanya ke bagian kasir untuk membungkusnya.

Tania keluar dengan wajah kesal, ia berjalan menuju Reza yang masih duduk tenang di sana. Sesampainya di sana Tania langsung menyembunyikan wajah kesalnya itu.

" Kau ikut aku sekarang!" Ucap Reza dingin saat melihat Tania sudah berdiri di sampingnya. Sepertinya ia sengaja supaya wanita itu tidak mengucapkan sepatah kata apa pun. Lalu ia langsung beranjak dari tempat duduknya. berjalan ke arah pintu keluar.

Melihat itu Tania langsung melangkahkan kakinya berjalan mengikuti pria itu di belakangnya. Sambil menggerutu kesal dalam hatinya.

'Emangnya dia anggap apa aku ini. Seenaknya saja memerintah ku. Emangnya aku ini mau di jadikan pembantunya apa.' Gerutu Tania kesal dalam hatinya.

Tania melihat seorang pria membawa tas berisi gaun yang tadi ia coba,

saat ia berjalan mengikuti Reza. Pria yang terlihat seumuran dengan Reza itu sedang berdiri di samping pintu masuk dan keluar toko. Kemudian ia sedikit menundukkan kepalanya ketika melihat Reza dan Tania berjalan di depannya. Lalu pria itu juga mengikuti langkah Reza dan Tania, mengekor di belakang, keluar butik itu.

'Siapa sih pria ini, seperti nya dia terlihat sangat menghormati kak Reza, apa dia sekertaris nya yah?' Gumam Tania bingung saat melihat pria yang baru ia temui, karena waktu pertemuannya kemaren dia tak melihat pria itu.

Reza berjalan menuju tempat parkir dimana mobil mewahnya terparkir.

Pria itu langsung berlari kecil membuka pintu mobil bagian belakang, menunggu dan memastikan tuan mudanya duduk di dalamnya, lalu menutupnya kembali. Tanpa menunggu di bukakan pintu. Tania langsung membukanya sendiri dan masuk kedalam mobil. Melihat itu, Pria itu langsung berjalan menuju pintu kemudi, dan meletakkan tas belanjaannya di kursi di sebelahnya.

Tanpa ada suara dan perintah, pria itu langsung mengemudikan mobilnya meninggalkan halaman parkir toko butik itu memasuki jalan raya. Memecahkan keramaian kendaraan yang berlalu lalang. Menuju tempat yang di tuju berikutnya tanpa Tania mengetahui nya.

Karena Tania tak punya keberanian untuk bertanya. Akhirnya ia memilih untuk mengunci rapat-rapat mulutnya. Sambil membuang pandangannya melihat ke arah sampingnya. Sepertinya ia tertarik melihat pemandangan di luar sana, dimana banyak kendaraan yang berlalu lalang melintas.

Bersambung....

Episodes
1 Prolog
2 perjodohan
3 pertemuan pertama
4 Gaun Pengantin
5 cincin pernikahan
6 Dilema Dua insan
7 Pernikahan
8 pulang ke rumah
9 malam yang dingin
10 Sikap dingin
11 masa lalu
12 mencari cara
13 penyelamatan
14 maaf
15 pulang ke rumah ayah
16 bertemu dimas
17 berteman
18 rencana
19 di buntuti
20 Marah
21 menyesal
22 liburan part 1
23 liburan part 2
24 liburan part 3
25 jalan jalan
26 bertemu dengan seseorang di masa lalu..
27 kecewa
28 memilihmu
29 Panggilan Sayang
30 Terima kasih
31 kencan pertama
32 kembali ke rumah
33 Reza vs Dimas
34 Berduka
35 Berduka 2
36 positif
37 Perhatian
38 Perhatian (bab2)
39 Kejutan
40 Kecelakaan
41 Amnesia
42 Amnesia ( bab ke 2)
43 Amnesia bab ke 3
44 Kedatangan Clara
45 Kelicikan Clara
46 Tatapan Kebencian
47 Tekad yang kuat.
48 Bimbang
49 Sedih.
50 Kembali nya San
51 Pergi
52 Kembali Bekerja
53 Di Jemput San
54 Bertemu papa
55 Api kebencian
56 Sakit
57 Projek Baru
58 Bertemu Reza dan Clara
59 Penolakan
60 Kambuh
61 CT-SCAN
62 Hasil laporan pemeriksaan
63 Surat perceraian
64 Tempat Sandaran.
65 Kedatangan Clara
66 Hati yang sudah hancur
67 Pingsan
68 Kembali Ingat
69 Sandiwara
70 Mengetahui Kebenaran
71 Memutuskan untuk datang
72 Pesta pertunangan
73 Sebuah Pertunjukan
74 Perasaan sedih dan dilema
75 Menyatakan Perasaan
76 Menjemput mu
77 Kembali ke rumah
78 Hanya mencintai mu
79 Persiapan
80 Persiapan 2
81 Mengetahui penyakit mu
82 Takut kehilanganmu
83 Kembali menjadi milik mu
84 Malam yang di nantikan
85 Ingin mempertahankan nya
86 Masa-masa Kehamilan (part 1)
87 Masa-masa Kehamilan (part 2)
88 Pilihan yang berat
89 Papa Mengetahui nya
90 Kedatangan orang-orang yang mencintai ku.
91 Terimakasih
92 kebahagiaan dan kesedihan
93 Mengantarmu ke peristirahatan terakhir
94 Terasa Berat
95 Bertemu dengan sahabat lama
96 Mengingat masa lalu yang hilang
97 Acara Makan Siang...
98 Acara Makan Siang...bag 2
99 Tepat Satu Tahun kepergian mu
100 Kedatangan Katrina
101 Rencana Perjodohan
102 Rencana Perjodohan part 2
103 Suatu Kenyataan yang Pahit Namun Indah
104 Pernyataan Katrina
105 Pertunangan (part 1)
106 Pertunangan part 2
107 Merasa Sudah Dekat
108 Drama
109 Menjadi seperti orang yang bodoh
110 Akhir Dari Cerita Dan Awal Dari Sebuah Kisah (End)
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Prolog
2
perjodohan
3
pertemuan pertama
4
Gaun Pengantin
5
cincin pernikahan
6
Dilema Dua insan
7
Pernikahan
8
pulang ke rumah
9
malam yang dingin
10
Sikap dingin
11
masa lalu
12
mencari cara
13
penyelamatan
14
maaf
15
pulang ke rumah ayah
16
bertemu dimas
17
berteman
18
rencana
19
di buntuti
20
Marah
21
menyesal
22
liburan part 1
23
liburan part 2
24
liburan part 3
25
jalan jalan
26
bertemu dengan seseorang di masa lalu..
27
kecewa
28
memilihmu
29
Panggilan Sayang
30
Terima kasih
31
kencan pertama
32
kembali ke rumah
33
Reza vs Dimas
34
Berduka
35
Berduka 2
36
positif
37
Perhatian
38
Perhatian (bab2)
39
Kejutan
40
Kecelakaan
41
Amnesia
42
Amnesia ( bab ke 2)
43
Amnesia bab ke 3
44
Kedatangan Clara
45
Kelicikan Clara
46
Tatapan Kebencian
47
Tekad yang kuat.
48
Bimbang
49
Sedih.
50
Kembali nya San
51
Pergi
52
Kembali Bekerja
53
Di Jemput San
54
Bertemu papa
55
Api kebencian
56
Sakit
57
Projek Baru
58
Bertemu Reza dan Clara
59
Penolakan
60
Kambuh
61
CT-SCAN
62
Hasil laporan pemeriksaan
63
Surat perceraian
64
Tempat Sandaran.
65
Kedatangan Clara
66
Hati yang sudah hancur
67
Pingsan
68
Kembali Ingat
69
Sandiwara
70
Mengetahui Kebenaran
71
Memutuskan untuk datang
72
Pesta pertunangan
73
Sebuah Pertunjukan
74
Perasaan sedih dan dilema
75
Menyatakan Perasaan
76
Menjemput mu
77
Kembali ke rumah
78
Hanya mencintai mu
79
Persiapan
80
Persiapan 2
81
Mengetahui penyakit mu
82
Takut kehilanganmu
83
Kembali menjadi milik mu
84
Malam yang di nantikan
85
Ingin mempertahankan nya
86
Masa-masa Kehamilan (part 1)
87
Masa-masa Kehamilan (part 2)
88
Pilihan yang berat
89
Papa Mengetahui nya
90
Kedatangan orang-orang yang mencintai ku.
91
Terimakasih
92
kebahagiaan dan kesedihan
93
Mengantarmu ke peristirahatan terakhir
94
Terasa Berat
95
Bertemu dengan sahabat lama
96
Mengingat masa lalu yang hilang
97
Acara Makan Siang...
98
Acara Makan Siang...bag 2
99
Tepat Satu Tahun kepergian mu
100
Kedatangan Katrina
101
Rencana Perjodohan
102
Rencana Perjodohan part 2
103
Suatu Kenyataan yang Pahit Namun Indah
104
Pernyataan Katrina
105
Pertunangan (part 1)
106
Pertunangan part 2
107
Merasa Sudah Dekat
108
Drama
109
Menjadi seperti orang yang bodoh
110
Akhir Dari Cerita Dan Awal Dari Sebuah Kisah (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!