'Tania, ayah ingin kamu segera menikah, ayah sudah menjodohkan mu dengan anak sahabat ayah, sebelum ayah tiada, ayah ingin melihatmu menikah dan memastikan hidupmu bahagia, ayah mohon penuhi permintaan ayah ini, ayah janji ayah tak akan menuntut mu apa-apa lagi.'
Terngiang selalu perkataan-perkataan ayah Tania malam itu dalam benaknya, gadis itu merasa dilema dan bingung harus bagaimana.
"Ha, perjodohan, kenapa ayah malah menjodohkan aku, padahal aku belum siap untuk menikah, tapi aku tak mau menyakiti perasaan ayah."
Gumam Tania sendiri berada dalam kamarnya. Hatinya masih bimbang dengan keputusan nya menerima perjodohan ini.
Tapi demi ayahnya, Tania harus menerimanya sebagai anak yang penurut.
Sementara itu di dalam kediaman keluarga besar Wijaya. Reza tengah berbincang dengan ayahnya di sebuah ruangan keluarga.
" Reza masih belum ingin menikah pa, Reza masih ingin mengembangkan perusahaan kita, jangan paksa aku pa."
Nada suara Reza menolak dengan tegas.
"Reza papa tahu nak, tapi mau sampai kapan kamu hidup begini terus, kamu memerlukan seseorang di sampingmu, papa tahu kamu masih trauma dengan namanya cinta, tapi bisakah kamu buka pintu hatimu itu sedikit saja, papa mohon Reza demi papa dan almarhumah mama kamu terima perjodohan ini." Bujuk papa Reza berharap putranya itu setuju dengan permintaannya.
Sejenak Reza terdiam, menimbang kembali perkataan ayahnya.
"Rasanya masih susah untuk ku melakukan ini pa." Keraguan Reza masih melekat dalam hatinya.
"Za, jangan ragu, papa yakin Tania bisa membahagiakan mu nak, dia gadis yang baik, paling tidak temui dia sekali saja, papa mohon." Suara papa Reza terkesan memohon kepada putra nya.
Sekilas Reza menatap wajah papanya, lalu berpaling dan menghela nafas dalam-dalam, menyerah dengan keputusan papanya.
"Terserah papa, tapi ingat jangan paksa aku untuk mencintainya."
Ancam Reza tegas kepada papanya dan dia langsung melangkahkan kakinya meninggalkan papanya sendiri menuju kamarnya di atas. Papanya merasa lega dengan ucapannya itu. Terlihat di raut wajahnya yang keriput itu, senyuman yang mengembang. Hatinya mulai merasa tenang karena putranya menuruti kemauannya saat ini. Memang Reza sejak dulu selalu menuruti kemauan papanya, kecuali soal cinta bahkan papanya saja sebenarnya tak mau memaksa anaknya untuk jatuh cinta lagi, tapi ia tak tahan melihat raut wajah anaknya yang pendiam dan hatinya yang terasa kesepian. Hingga dia berencana untuk mencarikan pendamping untuknya.
Saat itu dia bertemu Tania untuk pertama kalinya, saat ia mengunjungi rumah sahabatnya itu. laki-laki tua itu langsung terpesona melihat kesopanan dan kelembutan gadis itu, hingga ia merencanakan perjodohan ini.
Memang orang tua selalu ingin yang terbaik untuk anaknya, apalagi Reza adalah anak semata wayangnya.
"Syukurlah, papa tau za kamu terpaksa, tapi papa yakin suatu saat nanti pasti kamu berubah."
Gumam papa Reza yakin. Lalu dia mengambil ponsel dalam saku celananya, dan mulai menghubungi seseorang di sana.
"Gun, bagaimana apa Tania menerima perjodohan ini?"
bertanya dengan seseorang di seberang sana.
"Iya Her, Tania menerimanya, karna aku memohonnya, bagaimana dengan Reza?"
"Syukurlah, iya Reza juga menerimanya, jadi bagaimana jika besok kita atur pertemuan mereka berdua, supaya mereka bisa saling mengenal."
" Baik Her, nanti aku sampaikan kepada Tania."
" Semoga usaha kita dalam perjodohan ini berjalan dengan lancar Gun, aku ingin mengikat persahabatan kita selamanya melalui anak kita, dan ingin membuat Reza melupakan kenangan buruknya, semoga Tania mampu membuat putraku bahagia."
"Semoga saja Her." Ayah Tania berkata penuh harap di dalam hatinya.
Setelah itu papa Reza langsung memutuskan sambungannya, menyunggingkan senyum penuh bahagia di bibir keriputnya, dan ia melangkahkan kakinya menuju kamar nya, untuk beristirahat.
Saat memasuki kamarnya, Reza langsung masuk ke dalam kamar mandi, dia merendamkan tubuhnya dalam bak mandi dengan air hangat.
Reza memejamkan matanya mencari ketenangan. Namun bayangan masa lalu itu tiba-tiba muncul dalam matanya.
"Ah sial, kenapa wanita pengkhianat itu terus saja menghantuiku, kenapa aku terlalu susah untuk melupakannya, haa sialan."
Ucap Reza kesal dan geram, sambil mengepalkan tangannya dan memukulkannya di pinggiran bak mandinya.
Entah kenapa dia sangat merasa kesal dan marah dengan masa lalunya itu.
Reza langsung bergegas keluar dari kamar mandinya, dan memakai baju santainya, dia melangkah menuju tempat tidurnya untuk merebahkan tubuhnya, menghilangkan kepenatan dirinya setelah seharian ia bekerja.
ah, kenapa perjalanan cintaku harus berakhir seperti ini.
gumamnya sambil menatap dinding langit kamarnya. Setelah itu memejamkan matanya, tenggelam dalam mimpinya.
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Santi Rizal
lanjutkan Thor
2022-12-14
0