Bab 19. Ternyata hanya Rekayasa

"Coba kulihat."

Boy mengambil foto bugil sepasang pemuda yang tengah memadu kasih di ranjang. Boy sendiri juga masih belum begitu paham dengan istri dari Marcell.

"Oh, ini foto istrimu Cell?" tanya Boy dengan mengamati foto wanita itu.

"Hmm, iya benar. Itu foto mantan istriku."

"Cantik."

Marcell berdecak tak suka mantan istrinya dikagumi oleh teman baiknya.

"Jangan mengagumi milik temanmu sendiri. Awas aja kau!!"

Boy terkekeh dengan menoleh pada Marcell. "Bukannya kamu udah menceraikannya? Siapapun boleh  mengagumi ataupun mendapatkannya, karena kalian sudah berpisah secara sah," bantah Boy.

"Tidak bisa! Apapun alasannya tetap tidak bisa. Aku tidak akan pernah rela dia dimiliki orang lain, atau sekedar mengaguminya."

Boy geleng-geleng kepala, menatap temannya yang sangat sulit untuk bisa move on dari masalalunya.

"Terus ini foto buat apa Cell? Buat kamu guna-guna biar dia peduli lagi padamu, gitu?"

Marcell berdecak. "Ck! Apa kau tak mendengarkan ocehanku dari tadi? Aku jauh-jauh datang kemari ingin meminta bantuanmu, tolong selidiki foto ini. Apakah ini asli, atau editan. Aku kurang memahami soal editan, terlalu sibuk bekerja aku tak begitu peduli dengan gambar asli atau hanya rekayasa. Kurasa kau lebih ahli di bidang gambar, jadi tak salah kalau aku meminta tolong padamu."

Boy mengamati setiap inci dari gambar kedua pemuda itu dan mendapati keganjilan. Ia pun melepas tawa.

"Cell, kamu percaya kalau foto ini asli?" tanya Boy.

"Ya awalnya aku percaya, tapi kenapa mantan istriku ngotot tidak pernah tidur sama cowok lain, selain aku. Aku bingung, antara percaya padanya, atau lebih percaya pada foto ini yang diberikan langsung oleh Mamaku," bantah Marcell.

Boy memicingkan tatapannya. "Jadi foto ini diberikan oleh orang tuamu? Dan itu artinya kau sudah dibohongi oleh orang tuamu sendiri."

"Maksudnya?" Marcell mengerutkan keningnya dan meraih foto itu dari tangan sahabatnya.

"Cell, foto ini rekayasa, tidak asli. Lihatlah, begronnya saja tidak dibuat dengan rapi. Kenapa kau itu bego banget sih. Kau mengorbankan rumah tanggamu hanya demi fitnah yang keji. Apa selama ini ibumu tidak pernah menyukai istrimu? Apa diantara mereka pernah ada konflik?"

Tergetar hebat tubuh Marcell mendengar penjelasan dari sahabatnya. Selama ini dia hidup dalam kebohongan. Bahkan ia terlalu percaya akan ucapan orang tuanya yang jelas-jelas tidak pernah menyukai Devina.

"Jadi selama ini Mama udah bohongi aku? Istriku hidup menderita setelah aku ceraikan. Dia harus menanggung beban penderitaan bersama anak-anakku. Ya Tuhan,, apa kemauan Mama sampai tega melakukan ini semua padaku. Aku sudah jahat pada istriku. Kau tau boy, Devina menderita bersama anak-anakku, dia hidup serba kekurangan, dan aku ..., selama ini aku hidup enak, ingin makan atau membeli apapun aku bisa, tapi istriku?"

Marcell menangis dengan meremas foto menjijikkan itu. Dia berjanji akan membuat perhitungan dengan orang tuanya.

"Jadi kamu udah punya anak, Cell?"

Marcell mengangguk. "Iya. Aku punya anak kembar. Devina tidak pernah cerita pada saat aku ceraikan, ternyata dia lagi hamil. Aku dengan emosiku yang sudah meluap-luap, telah melayangkan gugatan cerai dan tidak mau mendengarkan penjelasan dari istriku. Semua orang kecewa padaku, termasuk keluarga Devina."

Boy membuang nafasnya kasar. "Kau itu begitu gegabah. Apa gunanya aku sebagai sahabatmu? Kenapa pada saat itu kau tidak datang dan menjelaskan tentang foto itu. Jangan mengambil keputusan di saat hati lagi emosi, kalau udah gini gimana coba? Kau sudah berdosa karena tega mentelantarkan orang yang kau cintai, terlebihnya lagi, ada anak yang tidak mendapatkan kasih sayang orang tuanya. Miris sekali Cell."

"Gimana aku bisa datang dan meminta bantuanmu? Bukannya waktu aku memiliki masalah besar kamu tidak ada di sini. Kamu sedang bekerja di luar negeri, gimana aku bisa meminta bantuanmu?"

Pada saat itu Marcell benar-benar kebingungan, tidak ada seorangpun yang bisa menolongnya. Dia hanya percaya pada foto yang menunjukkan kezaliman istrinya dan pengkhianatan yang tidak bisa dimaafkan.

"Oh iya, sorry. Pada saat itu aku memang tidak ada di sini. Aku kan belum pernah bertemu dengan istrimu. Di saat kamu menikah pun aku juga tidak bisa datang menghadiri pernikahanmu, bagaimana bisa aku membantumu?"

Boy yang selalu sibuk dengan kegiatannya menjadi seorang fotografer, dia bahkan jarang sekali standby di rumah. Untuk bertemu dengan teman-temannya pun sangat susah, tapi kini, ia hanya mengambil job di kota terdekat, tak ingin lagi menghabiskan waktunya hanya untuk bekerja dan melupakan keluarga.

"Sebenarnya hubunganmu sama mantan istrimu itu sudah lama terjalin, ya Cell? Tapi kenapa kamu tidak merasa percaya dengan pasanganmu sendiri? Apakah sebelumnya orang tuamu merestui hubungan kalian di saat kalian memutuskan untuk menikah?"

Boy ingin tahu banyak kehidupan Marcell yang tiba-tiba memutuskan untuk menikah muda.

Marcell menggeleng. "Mamaku tidak pernah memberikan restu padaku di saat pernikahanku sama dia. Aku menikahi Devina karena aku sudah banyak melakukan perbuatan maksiat sama dia. Di saat dia masih duduk di bangku sekolah SMA, kami selalu melakukan hubungan di luar batas. Kami saling mencintai dan tak ingin berpisah. Tak ingin terus menerus melakukan hubungan terlarang, pada akhirnya kami memutuskan untuk menikah saat dia lulus sekolah," ungkap  Marcell. "Tapi kenapa aku begitu bego dan percaya begitu saja dengan omongan Mamaku yang mengatakan bahwa istriku sudah selingkuh saat aku berada di luar kota. Aku mati-matian kerja untuk masa depanku bersama istriku, tapinya tak tahunya istriku malah menghancurkan pernikahan kami dengan berselingkuh bersama dengan teman kita."

"Teman kita? Teman kita siapa?" tanya Boy.

"Aldo."

Refleks Boy tersentak. "Hah! Aldo? Aldo teman kita sewaktu masih SMP?"

"Iya. Kamu lihat saja ini fotonya. Ini laki-laki bukannya Aldo?"

Boy meraih kembali foto yang sudah kucel di tangan Marcell dan mengamatinya dengan seksama.

"Oh, iya. Ini Aldo. Kenapa bisa mereka membuat foto seperti ini? Apakah Mamamu cukup dekat dengan Aldo?"

Marcell mengangguk. "Iya. Dulu kan Aldo sering datang ke rumah. Istriku juga sempat aku kenalin sama dia, tapi nggak nyangka aja kalau Mama sama Aldo memiliki pemikiran yang begitu licik. Aku yakin Mama sama Aldo memiliki kerjasama yang kuat untuk menjatuhkanku, tapi kenapa Mamaku tega melakukan semua itu pada anaknya sendiri?"

Marcell memijit keningnya yang mendadak berdenyut nyeri. Dia benar-benar jengkel terlalu percaya pada orang yang sudah memberinya nama.

"Nah, itulah yang menjadikanku penasaran. Kok ada orang tua yang begitu tega menghancurkan kehidupan rumah tangga anaknya hanya demi keegoisan? Bukannya orang tua itu harusnya mendukung penuh kebahagiaan anaknya, bukan malah menghancurkan seperti ini. Apa yang membuat Mamamu itu begitu jahat hingga tegak memisahkan kamu dengan istrimu. Apalagi istrimu dalam keadaan hamil. Kurasa perceraian kalian tidak akan dianggap sah karena saat kamu menandatangani surat perceraian istrimu dalam keadaan hamil, dan yang aku tahu, orang hamil tidak bisa diceraikan."

Terpopuler

Comments

Yatinah

Yatinah

bongkar cell kebusukan mamamu dan aldo

2024-04-28

0

Ika Dw

Ika Dw

😁 typo kak

2024-05-01

0

Wini

Wini

background

2024-05-01

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 01. Kembali Bertemu
2 Bab 02. Jangan Kebaperan
3 Bab 03. Perempuan Murahan
4 Bab 04. Foto Penyebab Kehancuran
5 Bab 05. Kekuatan dari Si Kembar
6 Bab 06. Bayar Denda Lima Belas Juta Rupiah
7 Bab 07. Gagal Move on
8 Bab 08. Perang Dingin
9 Bab 09. Mommy Jangan Pergi
10 Bab 10. Enyahlah dari Sini
11 Bab 11. Peduli
12 Bab 12. Insiden di Dapur
13 Bab 13. Siapa Mereka?
14 Bab 14. Aku Nggak Mau dicuntik
15 Bab 15. Siapa Ayah Mereka?
16 Bab 16. Mereka itu Anakmu
17 Bab 17. Kita Rujuk
18 Bab 18. Tolong Bantu Aku
19 Bab 19. Ternyata hanya Rekayasa
20 Bab 20. Kalian Penjilat!
21 Bab 21. Atau Aku Akan Meneriakimu Seperti Maling
22 Bab 22. Pergi dari Rumahku!
23 Bab 23. Aku Mau Tinggal Sama Daddy
24 Bab 24. Mommy , Jangan Usir Daddy
25 Bab 25. Pikiran Masa Depan Anak-anak
26 Bab 26. Jangan Minta Aku Menjauh
27 Bab 27. Akhirnya Mengaku
28 Bab 28. Daddy Pembohong
29 Bab 29. Belum Puas Membuatku Menderita?
30 Bab 30. Dedek Jangan Pergi
31 Bab 31. Azalea Kritis
32 Bab 32. Pengorbananku Kau Abaikan
33 Bab 33. Langkahi Dulu Mayatku!
34 Bab 34. Aku Bukan Lagi Tanggung Jawabmu
35 Bab 35. Hentikan Omong Kosongmu
36 Bab 36. Selalu Salah Paham
37 Bab 37. Fasilitas yang Berbeda
38 Bab 38. Apa Kau Berpikir Aku Sudah Berubah?
39 Bab 39. Kalau Bukan Buat Aku, Lakukan Untuk Anak-anak
40 Bab 40. Mengalah Demi Anak
41 Bab 41. Dimuliakan Mantan Suami
42 Bab 42. Aku Pergi Karena Papa
43 Bab 43. Apa Serendah itu Diriku?
44 Bab 44. Jadi Mereka ini Cucu Kami?
45 Bab 45. Restu dari Orang tua
46 Bab 46. Tinggal Satu Atap
47 Bab 47. Akhirnya Rujuk
48 Bab 48. Lebih Buas Daripada Serigala
49 Bab 49. Kartu As Ada ditanganku
50 Bab 50. Atau Hidupmu Semakin Kacau
51 Bab 51. Curiga Tak Beralasan
52 Bab 52. Apa Kau yang Mengajarinya Kurang Ajar?
53 Bab 53. Pergilah Dari Ini dan Bawalah Anak-anakmu!
54 Bab 54. Pilihan Tersulit
55 Bab 55. Produk Unggul
56 Bab 56. Pertemuan yang Mengejutkan
57 Bab 57. Bernostalgia Mengingat Masa Lalu
58 Bab 58. Sama-sama Menjadi Korban Keegoisan Mertua
59 Bab 59. Orang Tua Serakah
60 Bab 60. Dibenci Anak Sendiri
61 Bab 61. Tak Ada yang Mau Mengalah
62 Bab 62. Tabur Tuai
63 Bab 63. Apa Benar Suamiku Berselingkuh?
64 Bab 64. Kekecewaan yang Mendalam
65 Bab 65. Ceraikan Aku
66 Bab 66. Hati yang Luka
67 Bab 67. Kujadikan Pengasuh Anak-anakku
68 Bab 68. Tumbal Pesugihan
69 Bab 69. Wanita Tua Penghuni Hutan
70 Bab 70. Nadia Maharani
71 Bab 71. Kedatangan Erna Pembuat Onar
72 Bab 72. Atau Aku yang Akan Memberinya Pelajaran
73 Bab 73. Pengakuan Nadia
74 Bab 74. Apa Aku Bukan Keturunannya?
75 Bab 75. Penjahat Kelas Kakap
76 Bab 76. Sang Pendosa
77 Bab 77. Panik
78 78. Kejahatan Apa yang dilakukan Mama?
79 Bab 79. Kedok Erna Mulai Terbongkar
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Bab 01. Kembali Bertemu
2
Bab 02. Jangan Kebaperan
3
Bab 03. Perempuan Murahan
4
Bab 04. Foto Penyebab Kehancuran
5
Bab 05. Kekuatan dari Si Kembar
6
Bab 06. Bayar Denda Lima Belas Juta Rupiah
7
Bab 07. Gagal Move on
8
Bab 08. Perang Dingin
9
Bab 09. Mommy Jangan Pergi
10
Bab 10. Enyahlah dari Sini
11
Bab 11. Peduli
12
Bab 12. Insiden di Dapur
13
Bab 13. Siapa Mereka?
14
Bab 14. Aku Nggak Mau dicuntik
15
Bab 15. Siapa Ayah Mereka?
16
Bab 16. Mereka itu Anakmu
17
Bab 17. Kita Rujuk
18
Bab 18. Tolong Bantu Aku
19
Bab 19. Ternyata hanya Rekayasa
20
Bab 20. Kalian Penjilat!
21
Bab 21. Atau Aku Akan Meneriakimu Seperti Maling
22
Bab 22. Pergi dari Rumahku!
23
Bab 23. Aku Mau Tinggal Sama Daddy
24
Bab 24. Mommy , Jangan Usir Daddy
25
Bab 25. Pikiran Masa Depan Anak-anak
26
Bab 26. Jangan Minta Aku Menjauh
27
Bab 27. Akhirnya Mengaku
28
Bab 28. Daddy Pembohong
29
Bab 29. Belum Puas Membuatku Menderita?
30
Bab 30. Dedek Jangan Pergi
31
Bab 31. Azalea Kritis
32
Bab 32. Pengorbananku Kau Abaikan
33
Bab 33. Langkahi Dulu Mayatku!
34
Bab 34. Aku Bukan Lagi Tanggung Jawabmu
35
Bab 35. Hentikan Omong Kosongmu
36
Bab 36. Selalu Salah Paham
37
Bab 37. Fasilitas yang Berbeda
38
Bab 38. Apa Kau Berpikir Aku Sudah Berubah?
39
Bab 39. Kalau Bukan Buat Aku, Lakukan Untuk Anak-anak
40
Bab 40. Mengalah Demi Anak
41
Bab 41. Dimuliakan Mantan Suami
42
Bab 42. Aku Pergi Karena Papa
43
Bab 43. Apa Serendah itu Diriku?
44
Bab 44. Jadi Mereka ini Cucu Kami?
45
Bab 45. Restu dari Orang tua
46
Bab 46. Tinggal Satu Atap
47
Bab 47. Akhirnya Rujuk
48
Bab 48. Lebih Buas Daripada Serigala
49
Bab 49. Kartu As Ada ditanganku
50
Bab 50. Atau Hidupmu Semakin Kacau
51
Bab 51. Curiga Tak Beralasan
52
Bab 52. Apa Kau yang Mengajarinya Kurang Ajar?
53
Bab 53. Pergilah Dari Ini dan Bawalah Anak-anakmu!
54
Bab 54. Pilihan Tersulit
55
Bab 55. Produk Unggul
56
Bab 56. Pertemuan yang Mengejutkan
57
Bab 57. Bernostalgia Mengingat Masa Lalu
58
Bab 58. Sama-sama Menjadi Korban Keegoisan Mertua
59
Bab 59. Orang Tua Serakah
60
Bab 60. Dibenci Anak Sendiri
61
Bab 61. Tak Ada yang Mau Mengalah
62
Bab 62. Tabur Tuai
63
Bab 63. Apa Benar Suamiku Berselingkuh?
64
Bab 64. Kekecewaan yang Mendalam
65
Bab 65. Ceraikan Aku
66
Bab 66. Hati yang Luka
67
Bab 67. Kujadikan Pengasuh Anak-anakku
68
Bab 68. Tumbal Pesugihan
69
Bab 69. Wanita Tua Penghuni Hutan
70
Bab 70. Nadia Maharani
71
Bab 71. Kedatangan Erna Pembuat Onar
72
Bab 72. Atau Aku yang Akan Memberinya Pelajaran
73
Bab 73. Pengakuan Nadia
74
Bab 74. Apa Aku Bukan Keturunannya?
75
Bab 75. Penjahat Kelas Kakap
76
Bab 76. Sang Pendosa
77
Bab 77. Panik
78
78. Kejahatan Apa yang dilakukan Mama?
79
Bab 79. Kedok Erna Mulai Terbongkar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!